BLOG TULISAN Jayadiningrat

Saya pernah bertanya kepada para bule tentang budaya nembak apakah ada dinegara mereka, kemudian mereka geleng-geleng. Ya, boleh dibilang budaya menembak lebih banyak adanya di Indonesia. Entah dari mana asalnya. Coba ingat-ingat, kapan pertama kali kita mendengar bahwa bila seorang pria ingin menjadi kekasih seorang wanita, maka ia harus bertanya dan meminta ijin dahulu pada sang wanita.


"Aku suka kamu.. mau gak kamu jadi pacarku?".


Bila kita saat ini masih duduk di bangku sekolah dan memakai seragam SMP/SMA, maka silakan saja kita lakukan hal ini. Silakan saja menembak. Karena hanya itu metode yang kita ketahui. Karena toh, kita juga belum berpengalaman.


Pria nembak disini juga bukan ala-ala sosmed atau gaya beberapa pria di AN:

- Belum kenal, ujug-ujug inbox bilang "Akhti maukah menikah dengan Ana". Padahal setidaknya ada tahap ta'aruf untuk mengenal dulu kemudian menembak, yah minimal satu kali pertemuan.

- Belum pernah bertemu atau vicall hanya ngobrol bentar lewat WA, ujug-ujug bilang di WA "Dinda maukah engkau jadi pacarku".

Gaya-gaya ini kalau diotak pria biasa tipe C/D (bukan pria playboy tipe A/B) adalah untuk tes pasar aja, apakah mereka masih laku dan mampu menaklukkan cewek, ini akibat meraka kurang PD dikehidupan nyata. Ya, hanya untuk pengakuan diri bukan untuk serius. Pria playboy tipe A/B biasanya malah lebih elegan, mereka pilih wanita cantik baik-baik dan merencanakan hubungan pacaran namun untuk hiburan saja, tidak lebih. Saya yakin wanita punya insting mana pria yang niat serius mana yang mau main-main atau playboy he he.


Saya pernah mendapat curhat dari wanita AN usia 30 tahunan, "Kang, saking seringnya saya dapat inbox pria ngajak nikah, saya iseng iyain terus bertukar no WA, setelah saya add kok diam seribu bahasa kagak seperti di inbox ngebet ngajak nikah. Jadi sebenarnya pria AN serius tidak, atau sedang main di Sosmed aja?". Saya tidak bisa berkata apa-apa. Pria serius tentu tidak semudah itu menembak di awal sekali.


Jadi yang saya bahas disini adalah pria dewasa yang serius nembak bukan main-main, dan setidaknya pernah sekali tatap muka. Nah bila kita pria adalah seorang pria dewasa yang menginginkan wanita dewasa untuk menjalin sebuah hubungan percintaan yang dewasa pula, maka menembak jelas bukan cara yang tepat.


Ada dua alasan utama mengapa menembak itu sebuah KESALAHAN BESAR:


Pertama. Ketika kita pria menembak, maka kita sedang menyerahkan seluruh kebahagiaan diri dan nasib kehidupan percintaan kita dalam tangan sang wanita. Bila sang wanita berbaik hati, maka dia akan menerima kita dan kita akan bahagia. Bila tidak, maka dia menolak kita dan membuat kita menderita. Ini membuat kita berada pada posisi yang lemah dan kurang menguntungkan. Kita menaruh kebahagiaan kita dalam kendali tangan sang wanita. Berarti kita yang lebih membutuhkannya. Ini jelas bukan sebuah hubungan yang mutualisme dan seimbang.


Kedua. Ketika kita menembak, kita menaruh sebuah tanggung jawab yang besar pada pundak sang wanita. Kita memaksanya untuk mengambil keputusan yang penting bagi hidupnya. Ketika ditembak, wanita menjadi ragu dan dilema. Banyak hal yang harus dia pertimbangkan. Bila dia menerima kita, tapi ternyata nanti hubungan tersebut tidak berjalan baik maka berarti itu adalah kesalahannya.


Dengan kata lain, kita lepas tanggung jawab. Kita memberikan sebuah beban pada sang wanita, sebuah beban yang seharusnya menjadi tanggung jawab kita sebagai seorang pria.


Dan jelas, tidak ada orang yang ingin disalahkan. Karena itu, wanita cenderung menolak. Itu adalah pilihan yang lebih mudah baginya!.


Kebanyakan pria tidak mengetahui bahwa ada banyak cara lain untuk memulai dan menjalin sebuah hubungan spesial dengan wanita TANPA HARUS MENEMBAK!


Cara yang lebih dewasa, elegan, dan romantis. Cara yang tidak membuat wanita jadi terbebani dan bingung, tapi justru menunjukkan tanggung jawab dan kepemimpinan sebagai seorang pria sejati.


Kita mungkin sering mendengar bahkan mengalaminya: "Awalnya sudah lumayan bagus, dia mau di ajak jalan, sering WA dan vicall, dll. Tapi setelah saya nembak, dia langsung berubah 180 derajat. Tidak mau lagi di ajak keluar dan sering tidak membalas WA saya apalagi mengangkat vicall saya.."


Sobat, kita ditolak karena kita menembak! Bila kita tidak menembak, maka kita tidak akan ditolak, bukan?


Ini pernyataan yang sangat logis.


Tidak paham? Coba saya jelaskan sedikit.


Bayangkan kita adalah seorang pria mapan, sukses dan memiliki pergaulan yang luas. Kita tidak mempunyai masalah baik dalam percintaan ataupun sosialisasi. Kita di kelilingi oleh banyak teman baik wanita maupun pria. Kita adalah sosok pria yang berkualitas. Sosok pria yang memiliki nilai tinggi.


Apakah pria berkualitas tersebut akan mengumbar perasaannya pada wanita dan meminta ijin untuk menjadi kekasihnya?


Apakah Nicholas Saputra atau Afghan akan menembak wanita? Apakah kita pikir Ardi Bakrie menembak Nia Ramadhani ketika memulai hubungan mereka?


Saya rasa tidak.


Seorang pria berkualitas MEMILIH wanita mana yang dapat masuk dalam hidupnya. Pria berkualitas tidak mencari validasi dan pengakuan dari wanita yang disukainya. Dia tahu wanita tersebut MEMANG dan SUDAH menyukai dia.


Mungkin ada yang janggal dari cerita di atas. Bagaimana caranya si wanita dapat menjadi tertarik pada pria itu jika si pria tidak menyatakan/menunjukkan perasaannya?


Jawabannya adalah dengan kualitas yang dia miliki. Dengan sikapnya. Dengan kepribadiannya. Kita tidak harus menunjukkan ketertarikan lewat kata-kata. Yang seperti itu justru lebih powerful dan bernilai.


Simplenya seperti ini, sebuah produk berkualitas tidak akan meminta kita untuk membeli produknya secara gamblang. Kita tidak pernah melihat sebuah iklan yang tagline nya "BELI, DONG" khan?.


Instead, mereka menunjukkan seberapa berkualitas produknya, dengan cara, mungkin mencantumkan Nutrition Facts jika produk tersebut adalah food & beverages, sudah berapa lama produk tersebut beredar, direkomendasikan oleh para pakar, dan lain-lain.


Jika kita menunjukkan perasaan kita (menembak) atau dalam kasus sebuah produk, menyuruh konsumen untuk membeli produk kita, mungkin kita akan menghadapi penolakan.


Hal yang sama berlaku pada pria. Kita harus memiliki kualitas tersebut terlebih dahulu untuk dapat membuat wanita tertarik.


Jadi, daripada menembak, lebih baik kita berfokus pada kualitas diri kita dan jika saatnya sudah tiba, kita hanya perlu menyeleksi dan menentukan wanita beruntung mana yang akan menjadi pendamping Anda di pelaminan nanti :)


Namun ingat, hari itu tidak akan datang sebelum kita memperkaya diri kita dengan kualitas-kualitas yang membuat wanita tertarik.


Masih mau menembak?.


Kang Jay


Dodi dan Kartika adalah pasangan berusia belum 30 tahun. Kartika diusia 26 tahun baru memulai pekerjaan baru, sempat di awal pernikahan mereka, Kartika ingin menjadi IRT namun 3 tahun belum juga dikaruniai anak sehingga dia kesal dirumah dan memutuskan bekerja lagi.


Sejak mulai bekerja lagi, berat badan Kartika bertambah, dan dia mulai bekerja sangat keras; seluruh waktu dan energinya dicurahkan untuk memberi kesan bagus di pekerjaan. Kartika merasa benar-benar tidak menginginkan seks lagi. Dodi heran karena ketika dia pindah kerja 2 tahun lalu dan memulai pekerjaan baru yang juga berat, dia justru semakin menginginkan seks ketimbang biasanya. Begitu Dodi berhasil membuat Kartika terangsang, Kartika menikmati seks dan bisa mencapai orgasme. Bahkan Kartika suka ingin memulai dimalam sepulang kantor. Sedang Dodi lebih suka serangan fajar.


Akan tetapi ketika Kartike bekerja, Kartika tidak pernah merasa ingin memulai. Sebenarnya ini adalah keluhan yang paling umum di antara perempuan pekerja yang datang ke Psikolog.


Bagi wanita kadang tampak cukup sepele bilang seperti: “Sayang, aku lelah sekali. Aku belum makan, pekerjaan benar-benar berat hari ini. Aku ingin sekali berpelukan di ranjang sebentar. Tetapi, sungguh, aku hanya ingin makan, menonton TV, lalu tidur. Tidak apa-apa, kan?”. Sang suami mungkin mengatakan tidak apa-apa, tetapi jauh di dalam, struktur purba otak pria akan mengambil alih bahwa itu adalah alarm masalah. Ingat, pria normal memikirkan seks benar-benar setiap menit. Jika si wanita tidak menginginkan seks, itu bisa mengisyaratkan ketertarikan yang mulai hilang atau mungkin ada laki-laki lain. Dengan kata lain di otak pria: cinta mulai pudar. Aneh ya, namun itulah apa yang ada di otak pria. Makanya suka terlihat keluarga bahagia yaitu saat sang Istri rajin memulai dan hot diranjang. Ah ini sebenarnya rahasia umum sih, perempuan suka pura-pura lupa: jika urusan perut kebawah lancar maka pria akan gelang-geleng bahagia.


Lanjut. Dodi bersikeras bahwa mereka harus menemui Psikolog untuk mendapat semacam bimbingan karena Dodi yakin bahwa Kartika tidak mencintainya lagi atau, yang lebih buruk, Kartika berselingkuh.


Sewaktu si Psikolog membahas perbedaan antara otak laki-laki dan perempuan, Kartika sadar bahwa otak Dodi memberikan reaksi tak terduga terhadap ketidakinginan Kartika dalam berhubungan seks. Otak Dodi menafsirkan tidak adanya hasrat fisik itu sebagai, “Dia tidak mencintai saya lagi.”. Setelah beberapa session bertemu Psikolog, akhirnya Kartika mulai bersikap lebih simpatik terhadap arti seks bagi suaminya.


Kalau boleh saya bilang, keadaan ini persis seperti apa yang terjadi pada perempuan. Bagi perempuan, bukanlah seks yang menjadi masalah, melainkan KOMUNIKASI VERBAL. Suka kita amati umumnya bagi wanita usia 35 tahun keatas maka banyak yang menempatkan urusan seks bisa diurutan ke-7, bahkan saat usia 40 tahun keatas menjadi diurutan ke-77, gak tau usia 50 tahun keatas apakah diurutan ke-777, sebenarnya ini kondisi "nighmare" bagi pria disegala usia yang masih ON terus ha ha sehingga kami pria perlu didoping puyer bintang toejoe agar rada OFF juga. Lanjut. Sehingga pada perempuan, jika sang pacar atau suami tidak lagi berbicara dengannya atau berhenti bereaksi dari segi emosi, perempuan akan berpikir bahwa pasangannya tidak menyukainya. Dia pun mengira kalau dia sudah melakukan kesalahan, atau menganggap pasangannya tidak lagi mencintainya. Dia akan panik karena merasa kehilangan laki-laki itu. Dia bahkan mungkin mengira bahwa pasangannya berselingkuh. Kemudian Dia akan mencari-cari si perempuan itu, walau belum tentu ada. Itulah otak perempuan, bener apa bener......


Balik lagi. Padahal Kartika selama bekerja itu sungguh-sungguh hanya lelah dan tidak merasa dirinya menarik, tetapi pikiran yang menguasai pikiran Dodi adalah bahwa Kartika sudah tidak cinta lagi. Dodi mulai tampak cemburu dan posesif karena realitas biologisnya membuatnya mencari-cari si laki-laki lain itu. Jika Kartika tidak mau berhubungan seks dengannya, istrinya itu pasti melakukannya dengan orang lain. Aneh ya pikiran pria. Bahkan pikiran pria makin liar, seandainya dia menjadi Kartika, maka dia sendiri akan berbuat begitu. Makin aneh kah pikiran pria? Itulah kami kaum pria he he. Jadi simple ya, jika sang suami Anda dimasa depan yang sebelumnya hot mendadak dingin, cek & ricek ya ha ha ha..........


Akhirnya Kartika memahami semua ini, dia memberi tahu Dodi bahwa dia baru memahami bahwa seks bagi seorang laki-laki adalah sama pentingnya dengan "komunikasi verbal" bagi seorang perempuan. Dia tertawa ketika Dodi berkata. “Bagus. Ayo kita lebih sering melakukan KOMUNIKASI PRIA.”


Dodi akhirnya mengerti bahwa Kartika memerlukan lebih banyak waktu untuk pemanasan, dimaklumi lah efek kelelahan kerja pada Kartika. Kartika pun menyadari kebutuhan Dodi untuk diyakinkan bahwa dia dicintai. Dan, begitulah, mereka melakukan lebih banyak “Komunikasi Pria”, dan tetap mempertahankan "Komunikasi Verbal".


Keluarga merekapun kembali bahagia. Setelahnya, mereka bertekad ingin segera punya momongan dengan mengikuti program bayi tabung. Walau ratusan juta harus mereka keluarkan, akhirnya ditahun kelima mereka dikaruniai anak kembar hasil program bayi tabung itu.


Bagi yang belum punya keluarga bahagia, segera menikah ya. Termasuk yang nulis, ealah....


Kang Jay


Jangan. Jangan kirimkan foto itu.


Ini bukan cerita dibuku stensilan yang mudah didapat dulu di terminal tapi ini kisah cinta yang mudah ditebak. Begini alurnya:


Episode 1

Kalian berkenalan di media sosial atau bahkan di AN ini. Berbincang sederhana, bertukar informasi-informasi kecil. Dan ternyata, kalian tinggal di pulau yang sama, tetapi terpisah jauh. Dia di barat, kau di timur.


Episode 2

Bulan-bulan telah berlalu, dan percakapan kalian semakin intens. Tak lagi di AN, tak lagi medsos. WA sudah jadi tempat nongkrong kalian. Dan, ada satu hal baru: aku tak tahu apakah kalian sudah saling bertemu; yang kutahu kalian sudah saling merasa. Saling mengirim kode dan sinyal.


Episode 3

Kalian jadian. Sesederhana itu. Semudah itu. Sebahagia itu.


Episode 4

Episode penuh keromantisan. Ucapan selamat pagi. Menukar foto baru bangun tidur. Saling mengirim foto untuk kegiatan hari itu. Telepon berjam-jam di malam hari. Video chat sampai tengah malam. Kata-kata seperti aku-kangen, pengen-cepet-ketemu, aku-sayangbanget-sama-kamu mengudara dalam ruang komunikasi. Romantis, membahagiakan, menenangkan.


Episode 5

Sudah berbulan kalian berhubungan. Dia meminta foto itu.

“Ini buat aku aja, Sayang.” “Bakal langsung aku hapus, kok, Sayang.” “Nggak usah takut, gimana pun bentuk badanmu, aku tetap sayang. Malah makin sayang."


“Masalahnya, kita LDR terus, Sayang. Aku nggak pernah macem-macem di sini. Aku setia sama kamu. Aku maunya sama kamu. Aku janji bakal selamanya sama kamu.”


Kau memang cinta, tetapi tak sebodoh itu. Di episode ini, hubungan kalian merenggang. Kata putus nyaris meluncur dari mulutmu.


Episode 6

Dia datang kembali, memohon maaf, meluluhkan hatimu dengan janji manisnya.

Kau sudah cinta, cinta yang mendalam, maka kau membuka hatimu untuknya. Kalian kembali.


Episode 7

Kali ini, dia bermain lebih cantik, Lebih rapi.

Dia selalu tahu cara menyenangkan hatimu, melemahkan seluruh saraf dalam hatimu, menyebarkan cinta yang berlebihan ke seluruh sudut hatimu.

Membuatmu cinta buta kepadanya. Dan, saat dia tahu kau sudah sangat sayang kepadanya, dia mengulang apa yang dia lakukan di episode lima. Meminta foto itu. “Tapi, aku takut...,” katamu. Dia berusaha meyakinkanmu, menenangkanmu.

“lni cuma buat aku. Aku kangen banget sama kamu. Aku sayang kamu. Kamu sayang aku juga, kan?” Dan malam itu, di depan cermin, kau memotret dirimu, hanya dengan pakaian dalam.


Episode 8

Akhir-akhir ini, hatimu melambung. Dia lebih baik kepadamu. Dia selalu memujimu. Dia memuji tubuhmu yang tak sempurna, Dia memuji bekas luka yang tak pernah pudar di lenganmu. Dia mencintai setiap sudut pada tubuhmu, dalam dirimu. Dan, dia senantiasa mengungkapkan itu dalam suaranya yang dalam, di tengah malam saat kau kesepian.


Tenggelamlah dirimu dalam lautan cinta. Sayangnya, dia adalah ombaknya. Malam itu, dia meminta foto itu lagi. Kali ini, tanpa busana.

Kau menolak. Tetapi, dia mengancam. Sebab dia tak pernah menghapus fotomu yang dulu. Tersimpan rapi di memori ponselnya. Dilihatnya berulang kali, pada saat-saat tertentu.


Tak punya pilihan, kau melakukan apa yang dia minta. Dan, kau tak pernah setersiksa ini dalam sebuah hubungan.


Episode 9

Dia terus meminta, meminta, meminta. Foto yang baru, pose yang lain, sudut yang berbeda, begini, begitu. Dan, kau tak pernah punya pilihan. Tak mau menuruti? Dia mengancammu: putus dan fotomu disebar.

Meminta bantuan orang lain? Ini aib yang terlalu memalukan. Membawa ini ke jalur hukum? Kau terlalu pusing memikirkannya, tak tahu caranya. Tetap bertahan? Kau sudah tak sanggup.


Episode 10

Bulan-bulan berlalu, foto-foto lain terkirim. Namun, akhir-akhir ini, dia sudah bosan.

Di satu sisi, kau lega. Sudah jarang dia meminta foto-foto itu. Namun, rasa lega itu hanya sebentar. Sebab saat kau berjalan keluar rumah, kecemasan menyebar di seluruh tubuhmu. Seolah semua orang sedang menatapmu. Seakan orang-orang akan tahu rahasiamu.


Di sisi lain, kau nelangsa. Kerelaanmu dulu, rasa sayangmu yang besar, perhatianmu; semuanya tak lagi digubris olehnya. Dia sudah jarang mengirim pesan. Pesan darimu? Lama sekali dibalas. Dengar-dengar, dia dekat dengan perempuan lain. Seakan apa yang kau lakukan dulu tak ada lagi harganya. Kau digantung dalam hubunganmu sendiri. Hati dan rahasiamu ada dalam genggamannya. Segalanya serbasalah.


Episode Terakhir

Hutan belukar selalu punya jalan keluar; lorong gelap selalu punya ujung cerah; pun setiap permasalahan pasti ada solusinya.


Kau mungkin bisa mempelajari hukum dari masalah ini, bertanya kepada orang-orang yang lebih ahli di bidangnya, berkonsultasi dengan orang-orang yang bisa kau percaya dan memikirkan strategi bersama.


Namun, jika kau benar-benar tak tahu harus memulai dari mana... maka, hamparkanlah sajadahmu, panjatkanlah doa dengan sungguh-sungguh, penuh keyakinan, terimalah bahwa ini merupakan kesalahan, tetapi yakinlah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, karena...


Lalu, perbaiki shalatmu. Perhatikan caramu berwudhu, gerakan, dan bacaan shalatmu, sudahkah kau melakukannya dengan benar?

Belajarlah, bersabarlah, berdoa, yakinlah.

Mungkin, ini terlihat seperti... tak masuk akal.

Bagaimana bisa hidup berubah bila kau hanya memperbaiki dirimu di hadapan Tuhan yang Maha Esa semata?


Tetapi, aku melihatnya begini: kau sedang memperbaiki hidupmu di hadapan Tuhan yang Menciptakanmu, yang Menciptakannya, yang Menciptakan seluruh alam semesta, yang Mengatur tata surya yang kompleks dengan sempurna. Bagaimana mungkin Tuhan yang Mengatur seluruh alam semesta ini dengan sempurna tak dapat memperbaiki hidupmu yang tak ada apa-apanya dari kompleksnya alam semesta ini?

Percayalah, segalanya akan membaik.

Mungkin, dia akan berhenti meminta foto itu.

Mungkin, dia tak pernah lagi menghubungimu.

Mungkin, dia sudah bosan. Mungkin, dia akan berselingkuh dengan perempuan lain, memaksanya menghapus semua jejakmu, termasuk foto-foto itu. Memang, ini akan sangat menyakitkan. Tetapi, ini adalah titik balik bagi hidupmu. Kau bebas.


Dan, jika sewaktu-waktu dia mengancammu, sekuat apa pun ancaman itu, kau lebih dekat dengan Tuhan yang Maha Kuasa atas Segala Sesuatu, dia bisa apa?


Sebelum ini semua terjadi, jangan, jangan kirimkan foto itu.


Dan, mari perbaiki diri sejak dini.


Kang Jay


Ada curhat dari seorang pria single usia 30-an:

"Kang, saya pernah habis-habisan untuk seorang wanita, menelepon/WA setiap saat, memberikannya hadiah, menjadi sopir pribadinya, traktir sana sini, mendengarkannya curhatnya, menyatakan perasaan tulus saya. Bahkan membelikannya laptop, menjatahnya uang bulanan termasuk meminjaminya kartu kredit untuk dipakai dengan bebas, bahkan meminjaminya mobil jazz saya full tank sementara saya dengan rela naik motor ke mana-mana, dan hasilnya adalah hanya rasa sakit hati."


Ya, mungkin kita sudah sering melihat atau mendengar cerita dari sesama pria seperti diatas, bahkan mengalami sendiri dimana selama ini kita telah menunjukkan 'ketulusan' kita setiap kali kita mengejar seorang wanita. Padahal kita dengan senang hati memberikan seluruh perhatian untuknya, dan segala macam cara-cara lainnya. Dan hasilnya: bukannya menjadi tertarik, si wanita malah menolak kita dan pergi menjauh karena merasa tidak nyaman dengan semua 'ketulusan' kita tersebut.


Bahkan setelah mendapat pengalaman diatas, kita masih juga berpikir untuk terus melakukan itu semua, karena di dalam kepala kita masih terbersit pikiran bahwa MUNGKIN suatu saat si wanita akan menyadari ketulusan kita. Yang kemarin belum menyadari ketulusan kita. Ealah....


Saya sarankan segera tampar pipi anda sekarang juga! Sudah?


Bagus! Sekarang silakan melanjutkan baca blog ini.


Coba bayangkan skenario ini: Bayangkan jika kita adalah seorang pria idaman yang selalu dikejar-kejar wanita. Apakah kita peduli jika wanita yang mengejar kita menunjukkan ketertarikan dengan sangat genuine dan tulus, tapi berpenampilan pas-pasan dan bertingkah tidak seperti layaknya seorang wanita?.


Mana yang akan kita pilih? Wanita berpenampilan menarik, berperilaku kewanitaan, namun terlihat agak arogan dan jual mahal, atau wanita biasa yang tidak dapat merawat dirinya, tidak fashionable, namun menunjukkan ketertarikan dengan sangat tulus dan jujur?'.


Atau tidak perlu berkhayal jauh-jauh, mari lihat kenyataan sehari-hari saja. Saat ini ada wanita yang sedang berusaha mendekati Anda. Mereka menunjukkan ketertarikan dengan tulus, memberikan perhatian, membelikan hadiah untuk Anda, dan segala macam cara lainnya, namun Anda sama sekali tidak tertarik dengan mereka.


JADI sederhana saja:

ketulusan cenderung sama sekali tidak memicu rasa ketertarikan atau suka.


Ketulusan cenderung sama sekali tidak memiliki hubungan apa-apa dengan daya tarik.


Ketika kita melihat seorang wanita yang cantik dan menarik di mall, apakah kita langsung berpikir, "Apakah wanita ini tulus? Jika ya, maka saya akan menyukainya"? Tentu tidak! Dan hal yang sama pun terjadi pada wanita. Ketika seorang wanita bertemu dengan seorang pria, sama sekali tidak ada pikiran soal ketulusan dalam kepalanya. Karena memang bukan itu yang membuatnya tertarik.


Coba kita bayangkan wanita-wanita yang telah menolak kita selama ini, dan bayangkan apabila Nicholas Saputra atau Afghan mendekati mereka dengan sedikit arogan dan sama sekali tidak menunjukkan ketertarikan. Apakah mereka akan menolaknya? Apakah mereka akan berkata, "Ah dia tidak tulus.. saya tidak tertarik dengan pria yang tidak tulus.." Tentu tidak!


Wanita tertarik pada pria yang memang menarik! Cenderung tidak ada hubungannya antara ketulusan dengan daya tarik seseorang.


Pikirkan itu baik-baik...


Terlihat arogan itu wajar-wajar saja jika kita memang memiliki nilai-nilai yang tinggi. Kita tidak akan dengan sembarangan membuka diri pada siapa saja, kita hanya menunjukkan ketertarikan untuk orang yang layak mendapatkannya. Coba lihat bigboss kita di kantor. Bigboss tidak mungkin menunjukkan ketertarikan pada seorang staff biasa. Tapi justru itu yang membuat bigboss terlihat berkharisma. Karena ia tahu kualitas dirinya.


Jika kita adalah pria bernilai tinggi, kita akan MEMILIH siapa yang layak untuk mendapatkan kita. Istilahnya, jika kita adalah seorang sultan, tentu pasangan yang akan kita pilih adalah seorang putri atau yang berasal dari keluarga bangsawan juga.


Namun kita tidak harus berlagak sombong dan arogan untuk menjadi seorang pria menarik. Dengan merubah penampilan, sikap, pembawaan, sampai cara bicara kita, itu yang menyebabkan orang-orang di sekitar kita menganggap kita menjadi "arogan" dalam artian telah berubah. Banyak orang tidak berani mengecam orang lain yang berani mengambil langkah tersebut diatas. Ini adalah kasus yang umum terjadi di mana-mana.


Jadi menjadi pria menarik sama sekali tidak ada hubungannya dengan being arrogant.. namun being different bisa dikatakan lebih tepatnya.


Kita bisa lihat pria menarik disekitar kita, mereka bukan arogan namun mereka bahkan menjunjung tinggi nilai-nilai brotherhood. Penuh senyum, hangat, asik, penuh apresiasi dan haus untuk belajar.


Ingat, prinsip dasar dari semua ini adalah kita ingin menunjukkan bahwa kita adalah pria yang berbeda dan menonjol. Kita bukan hanya sekedar face in the crowds, tapi kita adalah pria unik dan berkualitas yang tidak dapat diperlakukan semena-mena oleh wanita. Yang hanya DICARI ketika dibutuhkan dan DIBUANG saat sudah tidak dibutuhkan. Dan kita tidak bisa mendapatkan kharisma tersebut hanya dengan bersikap tulus, jujur dan apa adanya.


Jangan salah, saya tidak mengajarkan agar kita bersikap manipulatif, menjadi pembohong dan penipu. Jelas tidak! Justru saya membenci pria-pria yang seperti itu..


Saya sedang memaparkan bahwa yang kita butuhkan untuk membuat wanita tertarik pada kita bukanlah ketulusan, melainkan kepribadian yang memang menarik. Jadi daripada memusingkan soal ketulusan, lebih baik kita memfokuskan seluruh usaha kita untuk menjadi pria yang menarik di mata wanita. Karena apabila KITA MEMANG PRIA TULUS MAKA KETULUSAN ITU TIDAK AKAN HILANG. Yang perlu kita lakukan adalah MEMBUNGKUS ketulusan tersebut dengan lebih menarik.


Ketulusan itu perlu, karena sebagai pria menarik salah satu hal yang harus dimiliki adalah integritas. Namun pria menarik mengekspresikan ketulusan dengan cara yang smart dan membuat wanita penasaran. Bukan dengan cara-cara yang merendahkan diri sendiri dan membuang harga diri sebagai seorang pria.


Contohnya daripada mengatakan, "Mata kamu bagus sekali..", lebih baik mengatakan, "Aku suka bulu mata kamu. Panjang dan lentik.. persis seperti barongsay."

Daripada mengatakan, "Kamu cantik deh..", lebih baik mengatakan, "Kamu mirip bintang film yang paling aku suka dari kecil.. Doraemon." Silakan saja kita coba sendiri cara ini, maka si dia akan memukul atau mencubit lengan kita dengan gemes.

Contoh lain daripada kita meminjamkan mobil kita lebih baik kita yang mengantarkannya, namun dalam artian tidak SIAP GRAK setiap saat dia minta maka kita iyakan. Sesuaikan dengan jadwal kita dan jangan takut menolak. Bahkan jika kita lelah sehabis bekerja, itu manusiawi.

Sedangkan, kalau sampai belikan laptop, menjatah bulanan dan kasih kartu kredit menurut saya 'ketulusan' yang ngarep bahkan merendahkan harga diri. Pun kita sultan maka sang tuan putri adalah dari keluarga terpandang yang bisa memenuhinya sendiri.


Apakah kita tulus? Ya. Kita menyatakan bahwa kita menyukainya. Apakah dia tahu kita menyukainya? Ya. Dia tahu. Tapi kita mengungkapkan ketertarikan kita dengan cara yang tidak pernah dipakai oleh pria-pria lain yang selama ini selalu menjilat dan ngarep padanya. Dengan cara yang atraktif dan menarik. Yang menunjukkan bahwa kita memang tertarik padanya, tapi bukan berarti dia bisa MACAM-MACAM terhadap kita.


Semoga kita menjadi pria yang menarik di mata wanita. Bukan hanya tulus, tapi jadilah pria tulus yang menarik, guys.


Kang Jay


"Kang, tentang tipe-tipe cewek itu yg akang sebutkan dari Tipe A, B, C dan D, bukannya masing2 masih dibagi2 lagi? Seperti orang yg berwatak sanguinis, melankolis, koleris, dan phlegmatis. Apakah hal2 ini tidak mempengaruhi percintaan? Jika mempengaruhi, seharusnya cowok yg mau pdkt ke cewek kan harus mengenali cewek tersebut, termasuk sanguistiskah atau lainnya. Setelah itu baru memikirkan bagaimana berinteraksi dgnnya. Krn kan tiap watak memiliki reaksi yg berbeda-beda pada suatu hal. Jadi apa prosedur membuka hubungan apakah selalu sama? Atau berbeda?. Thanks.”


Soal kriteria pembagian tipe cewek yang saya sebutkan sebenarnya hanya penyederhanaa saja, untuk memudahkan kita mengklasifikasikannya. Tapi ternyata masih kurang simple buat anda he he.


Walau saya belajar psikologi, namun terus terang saya tidak begitu percaya banget pada teori kepribadian; sanguin, kolerik, phlegmatik dan melankolik. Kita tidak bisa mengkotak-kotakkan kepribadian orang ke dalam satu tipe tertentu, karena psikologi manusia tidaklah sesimple itu. Saya tidak sesimple itu. Anda pun tidak sesimple itu.


Ambil contoh, kita mungkin pernah mengalaminya sendiri. Ketika bersama teman-teman, kita menunjukkan karakter sanguin yang supel dan asyik. Tapi ketika berada ditengah orang-orang yang baru, kita jadi phlegmatis. Di rumah kita kolerik, karena misal kita adalah anak sulung. Dan ketika kita sedang jatuh cinta, tiba-tiba jadi melankolik.


Jadi sebenarnya kepribadian kita itu yang mana? He he he.


Memang banyak dari kita suka memfokuskan mempelajari cewek dan sifat-sifatnya. Namun menurut saya itu kurang tepat, walau kita memang perlu mengerti dan mempelajari wanita, "what women want", tapi fokus utama kita yang dikembangkan harusnya adalah diri kita sendiri.


Ketika kita terlalu memusingkan bagaimana cara orang lain memandang kita, maka kita akan kehilangan pandangan atas diri kita sendiri.


Kita tidak perlu pusing mencari tahu seperti apa kepribadian si cewek, karakternya, wataknya, sifat-sifatnya, apa yang dia suka dan apa yang dia tidak suka, dan segala macamnya. Karena hal itu tidak terlalu ada hubungannya dengan diri kita he he. Kecuali jika sudah ada rencana mau melamar, barulah pelajari karakter watak sifat kesukaan si dia agar kita tidak salah melangkah (pilih istri he he ati-ati lur, jangan lupa sholat) sehingga si dia pas susunya ealah kamsudnya pas dengan kepribadian kita.


Dengan mengetahui semua sifat si cewek itu toh tidak akan membuat diri kita mengalami peningkatan kualitas ditahap awal kenalan. Dan itu tidak akan membantu membuatnya tertarik pada kita, malah saking pahamnya kita disebut cowo ribet bahkan apesnya dikira maho. Walau terus terang saya kadang terseponah dengan maho karena pembawaan dirinya bisa benar-benar pas, sangat luwes dalam bergaul dan wangi rapi, acungi opat jarempol gede, tapi tetap ya hiiiiiiiii....cewe-cewe jutek bin norak harusnya belajar dan di brain wash oleh mereka. Eh ngalor ngidul, lanjut kang.....


Jadi mulai sekarang LUPAKAN soal si cewek dan mulailah fokus pada diri kita sendiri!!!.


Alasan kenapa cewek tidak tertarik pada kita adalah karena diri kita tidak menarik! Jadi lakukan sesuatu untuk membuat diri kita jadi MENARIK.


Daripada menghabiskan waktu dan energi untuk mengenali dan mempelajari kepribadian cewek, kita seharusnya menghabiskan waktu dan energi untuk mengenali dan mempelajari diri kita sendiri.


Karena sebenarnya selama ini kita sudah memiliki semua yang kita butuhkan untuk mendapatkan cewek manapun yang kita inginkan. Hanya saja, karena kita terlalu terfokus pada si cewek jadi kita tidak menyadari hal itu.


Kenali kelebihan dan kekurangan kita. Kenali karakter kita. Kenali sifat dan watak kita. Dan perbaiki semuanya yang kita tahu selama ini selalu menghambat kita untuk mendapatkan kesuksesan yang kita mau. Setelah itu upgrade dan kembangkan setiap aspek dari diri kita secara optimal, dan jadilah pria berkualitas yang tidak akan bisa ditolak oleh cewek manapun bahkan wanita Tipe A yang cantik anggun sholehah terpelajar dan baik hati. Semangat guys......


Saya tahu bahwa berbicara memang lebih mudah daripada melakukan. Setelah membaca semua ini mungkin kita berpikir, "Ya saya ngerti sih kang semuanya. Tapi masalahnya, saya musti mulai darimana? Gimana caranya?". Ayolah, di zaman digital ini bisalah dicari atau baca beberapa blog saya sebelumnya. Isi kelemahan dengan ciri-ciri cowok impian seperti kita misal jangan ngarep (utama), pemimpin berkharisma, suka travelling, sosialisasi baik, jangan suka menjilat, fashionable, jangan "terlalu", dan banyak lainnya. Tapi sebenarnya ada yang bikin semuanya itu bisa termaafkan yaitu jika kita Sultan yang tampan dan kaya raya ha ha ha.


Walau bukan Sultan namun ayo mari kita pria mulai pelajari bagaimana caranya jadi pria idaman wanita, yang sebenarnya selama ini terpendam dalam diri kita dan tidak pernah kita sadari. Munculkanlah guys.....munculkan....


Kang Jay


Apakah kita pria selalu bersemangat memberikan apresiasi secara proaktif atas pengalaman percintaan apapun yang didapatkan?.


Namun sayangnya, saya jarang sekali melihat pria yang antusias mengenang tentang hubungan cintanya dengan seorang wanita yang tidak sesuai dengan seleranya atau yang menolak cintanya.


Jika kita ingin memiliki kehidupan percintaan yang memuaskan, maka kita perlu selalu mengikutsertakan strategi apresiasi dalam tindakan dan kondisi yang kita alami.


Daripada kita mengeluh tentang sebuah kondisi yang negatif, lebih baik kita berteriak bahagia akan kondisi tersebut.


Coba kita ambil beberapa contoh sederhana, langsung praktek ya guys:


Misalkan kita pria selama ini jomblo, belum pacaran sama sekali. Strategi apresiasi yang perlu kita terapkan adalah berteriak dan melompat kegirangan sambil berteriak-teriak, “Luarbiasa, saya jomblo bertahun-tahun! Ini berarti saya bisa mendekati wanita mana saja, kapan saja, tidak ada yang membatasi. Saya akan menjalani malam minggu sendirian saja, atau keliling seenak jidat, hore! Sahabat saya yang sudah berpasangan akan iri melihat kebebasan yang saya miliki ini, fantastis!”.


Misalkan kita sedang berpacaran dengan wanita yang kurang menarik dihati, alias kita merasa terpaksa daripada jomblo ngenes ha ha, maka kita bisa berfokus pada pikiran, “Pacar yang sekarang tidak sebaik dan seramah wanita-wanita lain, berarti saya tidak perlu takut akan direbut oleh pria lain, hahaha! Kalaupun nanti putus juga saya pasti tidak akan merasa terpuruk berbulan-bulan, hore!”


Misalkan kita ditolak ketika nembak seorang wanita yang baru kita kenal, kita dapat langsung berbahagia, “Alhamdulillah, saya sangat beruntung! Satu lagi wanita yang bisa saya coret dari alam semesta ini, hore..”


Misalkan kita sulit untuk ngobrol ngalor-ngidul santai dengan wanita. Maka kita bisa membayangkan dengan bahagia, “Ajaib sekali kalau orang sulit berbicara asyik dengan saya. Rasanya menyenangkan saat saya kaku dan tergagap-gagap. Oh Tuhan, saya selalu merasa geli setiap kali melihat wajah mereka yang kebingungan berusaha menangkap apa maksud saya!”.


Misalkan kita mendadak menerima WA berisi pembatalan janji kencan satu jam sebelum pertemuan padahal kita sudah di cafe tempat janjian, maka rasakan kepuasan ketika kita berseru, “Ealah, dia membatalkan seenaknya.. ini hebat sekali, benar-benar di luar dugaan! Pasti dia sangat grogi, ya dia saaaaangat grogi sampai gak mau datang, ahahaha!”


Semakin sering kita melakukan hal-hal tersebut, memperlakukan kejadian negatif sama seperti memperlakukan kejadian positif, maka saya jamin kita akan terkejut melihat semakin bertambahnya kualitas pengalaman-pengalaman percintaan kita.


Mengapa?


Karena kepuasan hidup percintaan kita tidak didapat dari keberhasilan-keberhasilan yang terjadi, melainkan dari kemampuan kita untuk mengapresiasi pengalaman APAPUN yang ada.


Ya kita tahu, budaya masa kini terlalu banyak penekanan pada keberhasilan dan kesuksesan. Akibatnya, keberhasilan memiliki efek motivasi yang sangat memuaskan, sementara kegagalan memberikan efek demotivasi yang sangat menghanguskan alias bikin ambyar ajur bubar pasar modaaaarrrrrrr cuk.


Jika kita ingin hidup keluar dari kondisi seperti tersebut diatas, maka berhentilah menilai:


Keberhasilan sebagai Keberhasilan

atau

Kegagalan sebagai Kegagalan.


Biasakan melihat keduanya hanya sebagai pengalaman yang wajib diapresiasi dengan penuh semangat.


Satu contoh praktis lagi, bayangkan betapa cepatnya kita menguasai diri kembali jika sewaktu mendengar penolakan wanita, kita berteriak pada diri sendiri sambil tertawa, “Ditolak itu enaaaaaak gila!”

daripada berbisik lirik,

“Aduh, rese tuh cewek…”


Kunci dari strategi ini bukanlah pada kalimat-kalimat positif yang kita tanamkan. Ini tidak ada hubungannya dengan POSITIVE THINKING dan omong kosong tetek bengeknya! Kunci yang sebenarnya terletak pada apa yang saya sebut semangat apresiasi yang proaktif.


Kebiasaan ini memang bertentangan dengan respon reaktif seperti yang dibiasakan oleh banyak orang dalam hidupnya sehari-hari. Reaktif adalah respon logis yang dilakukan semua orang. Namun ini merusak mood bahkan jiwa kita jika terjadi gagal dan gagal lagi.


Maka ayo guys kita wajib berhenti bersikap reaktif, dan mulai menjadi proaktif dalam mengeluarkan respon apresiasi. Saya tahu ini sangat berlawanan dengan kebiasaan kita sehari-hari.


Saya pun mengalami kesulitan yang besar ketika pertama kali berusaha merevolusi kebiasaan buruk itu. Namun paksa diri kita untuk belajar keahlian baru ini, maka dalam waktu dua tiga bulan akan terlihat banyak keajaiban dalam petualangan percintaan kita he he. Tapi nanti kalau sudah sukses, fokuskan cintamu pada yang kau suka dan tentunya pada yang memberi balasan cintamu. Asyik kan. Salam perjuangan guys.


Kang Jay


"Kang, gimana caranya supaya saya bisa ngeyakinin dan ngebuktiin ke cewek yang lagi saya deketin kalo saya tuh cowok yang tepat dan dia mau milih saya?”.


Guys, sangat baik jika kita tidak membuktikan apa-apa kepada cewek supaya dia yakin bahwa kita adalah pilihan yang tepat. Karena kalau kita mencoba menyakinkannya, itu berarti secara tidak langsung menginformasikan ke cewek bahwa kita tampil tidak menyakinkan di dalam pikirannya. Bahkan memberi kesan kita tidak memenuhi standar keinginannya, yah mereka bisa mengartikan kita bukan cowok belahan jiwanya yang selalu dia idam-idamkan selama ini.


Itu sebabnya ketika kita pria berusaha menyakinkannya untuk memilih kita, dia justru akan semakin yakin bahwa kita bukan pilihan yang sesuai ha ha. Kita pria suka terjebak kebiasaan saat berinteraksi dengan sesama cowok, dimana itu memang cara yang tepat. Tapi jika kita ingin berhubungan dengan wanita, itu adalah strategi yang keliru. Kita cowok biasa berpikir bila kita membuktikan seribu satu alasan lewat cerita dari mulut kita tentang kedewasaan kita, kebaikan, keseriusan, dan juga keunggulan diri, maka sang cewek akan jadi merasa gregetan tidak sabar ingin dipeluk eh maksudnya memiliki kita. Tapi itu salah he he.


It’s not about what special things you prove to her. It’s about who you are that makes herself feel special!


Cewek merasa dirinya spesial ketika tahu dia sedang berhubungan dengan cowok yang memiliki kepercayaan diri yang kuat, kehidupan yang menarik, standar yang tinggi, dan menganggap diri sendiri spesial juga.


Dan cewek akan menilai hal-hal tersebut dari apapun yang dikatakan oleh tubuh kita kecuali MULUT kita. Ingat ya. Dia akan menilai bahasa tubuh kita, arti dari setiap sikap dan pilihan kita, lalu membayangkan hal-hal tersebut terjadi di masa depan bila dia memutuskan berhubungan dengan kita


Dia bahkan jauh lebih percaya apa kata orang-orang tentang diri kita daripada apa yang kita klaim untuk diri kita sendiri.


Malah ketika kita membuktikan diri, kita sedang mempertinggi resiko ditolak karena sekarang dia memiliki indikator untuk membandingkan apakah kenyataan diri kita nantinya sama dengan apa yang baru kita ucapkan padanya. Ngeri guys.


JADI... Menurut saya, cara TERBAIK untuk menyakinkan cewek memilih kita adalah dengan tidak berusaha menyakinkannya untuk memilih kita.


Mengapa, he he pasti akan langsung kepikiran ini kan. Dengan tidak berusaha membuktikan apa-apa: pertama, kita pria mengirim pesan bahwa kita tidak kekurangan sesuatu bahkan justru membuat si cewek yang merasa harus membuktikan diri mereka kepada kita baik secara verbal maupun tindakan. Kedua, kita memberi kesan tidak merasa terancam oleh kemungkinan cewek itu tidak menyukai kita, bahkan sudah mengasumsikan cewek itu mengejar diri kita he he. Ketiga, sikap ini menunjukkan bahwa kita nyaman dengan diri kita sendiri dan cewek itu jadi ingin ikutan menyukai kita. Terakhir keempat, menghindari resiko tindakan kita tidak sesuai dengan omongan kita karena bisa beresiko si dia illfeel dikemudian hari.


Untuk bisa menjadi cowok yang diinginkan oleh cewek, bisa baca blog saya sebelumnya. Namun satu yang utama adalah kita pria harus bisa menjadi sosok pemimpin yang berkharisma. Seorang pemimpin berkharisma tidak akan berusaha membuktikan kelebihan dirinya. Jika kita melakukan hal itu, maka itu jenis kelakuan bocah kecil yang butuh pengakuan dan perhatian orang sekelilingnya. Ga mau kan kita disebut bocah tua na......


Jadi guys, cewek ingin cowok yang bisa membuat mereka merasa spesial, bukannya bocah ingusan yang harus dirawat baik-baik.


Jika kita merasa harus membuktikan diri kita kepada sang cewek, saya berani memastikan kita malah makin sulit mendapatkan cewek itu ataupun punya hubungan yang kita impikan. Kita terlalu sibuk untuk ‘memuaskan’ keinginannya, sehingga dia tidak memiliki keinginan lagi untuk berhubungan dengan kita. Semakin banyak kita mengumbar bukti verbal, semakin dia terdorong jauh dari kita.


Seandainya ada pria lanjut bertanya, “Oke, jadi kalau saya ngga bisa buktiin diri, trus gimana dong caranya supaya dia jadi kepikiran mau ama saya?”.


Lagi-lagi sederhana. Asumsikan saja dia memang sudah tertarik pada kita. Asumsikan bahwa dia yang mengejar kita. Asumsikan bahwa dia duluan menunjukkan ketertarikannya pada kita. Ciptakan skenario atau permainan dengan gunakan bahasa tubuh kita, yaitu seolah kita memberinya kesempatan untuk berhubungan dengan kita. Disaat bersamaan tunjukkan bahwa kita adalah Man of Action. Dimana kita lebih banyak berbicara dengan tindakan daripada dengan mulut kita, dengan tips2 di blog saya sebelumnya.


Ayo saatnya kita bertekad untuk mengakhiri masa lajang kita yang menyedihkan. Saatnya untuk membuat perubahan.


Kang Jay


Well. Pria itu ya banyak yang miskin tapi banyak juga yang kaya, nyatanya Indonesia disebut negara maju oleh USA artinya banyak pria berpenghasilan bagus. Terlihat dari perumahan elit makin menjamur, mobil2 mahal bertebaran di jalanan.




Pria calon kaya yang bisa berubah menjadi pria kaya biasanya sudah menikah diusia muda dibawah 30 tahun. Pria potensial ini yang harusnya dibidik oleh Perempuan2 Modern. Pria dibawah 30 tahun yang potensial ini biasanya sangat percaya diri dan tidak ada istilah mengecap perempuan sebagai cewek matre karena dia sangat confident dengan masa depannya, punya ijazah dan pekerjaan bagus, sangat-sangat yakin dan siap menafkahi. Saya pernah merasakan diusia keemasan ini, seakan dunia mudah diraih, penghasilan dan karir melesaaatttt.


Sehingga, wanita disebut beruntung jika mendapatkan pria kaya diatas usia 30 tahun. Karena biasanya jarang dan susaaahhhhhhhhh............biasanya udah ada bini dirumah, and happily ever after. Memaksa pria single diusia ini untuk berubah tentu sangat2 tidak mudah, mereka pun pada akhirnya "biasanya" menerima bahwa jodoh mereka adalah wanita sekufu setelah mentok sana-sini membidik wanita highclass yang cantik kutilang. Tapi Tuhan maha adil kok, percayalah bahwa banyak keajaiban rezeki setelah menikah. Paman saya pengangguran yang nikah diusia 42th pun setelah menikah walau tertatih-tatih namun pada akhirnya diusia 49th jadi pedagang baju yang sukses dengan istri yang nrimo diawal sepiring berdua madep mantep mangan dan mapan nunut mertuo dulu.


Saya beri gambaran dulu mengenai pria. Anggaplah populasi pria itu 50 persen. Kemudian dikurangi pria homo, dipenjara, sakit keras, psycho, pengangguran, dan kecanduan. Lalu dikurangi lagi pria impoten, anak mami yang males nikah, dan beda agama. Wah, tinggal berapa ya yang "normal" diluar sana? Sedangkan setelah dikurangi semua yang disebutkan diatas, yang "normal" pun ternyata banyak yang sudah married. Sisanya lagi pria yang jelek atau miskin, bahkan ada yang sudah jelek plus miskin pula. Bikin wanita dewasa yang telah sukses mati gaya. Mencerca dunia pun percumah karena itu "reality" hidup. Makanya, saya paham mendapat suami idaman itu merupakan ajang kompetisi yang sangat ketat. Karena saking ketatnya persaingan ini, banyak wanita yang mulai bingung harus bagaimana.


Pasti wanita suka heran mengapa si pria idaman yang saat wanita menunjukkan rasa suka ee dianya malah illfeel lalu muntaber alias mundur tanpa berita. Sedangkan pria-pria yang tidak wanita suka, sudah berkali-kali WA maupun telepon lalu dikacangin, eh... masih juga nggak nyerah-nyerah. Aneh bukan?


Nah disinilah pentingnya anda wanita berpikir ulang. Bukan soal hanya modal cinta, suka atau tidak suka, bukan juga soal miskin atau kaya, apalagi sebutan matre atau tidak matre, namun jadilah wanita smart smart smart yang cepat ambil keputusan dan pentingkanlah "ibadah" nikah, mau apa tidak? Jangan sampai keburu dunia kiamaaattttt besar apalagi kiamat kecil ha ha ha.


I know marriage is women's biggest gamble, but I also know deep down inside women's heart is still looking "the one" to be in a committed relationship with someone who loved. You deserve to be happily married.


Kang Jay

Sederhana saja: kita pria harus punya Standar.


Wanita saja punya Standar. Mereka tahu dengan jelas pria seperti apa yang mereka inginkan. Pria yang baik, sholeh, dewasa, mapan, mampu bersikap tegas, tidak emosional, memiliki integritas, bisa memimpin sebuah hubungan dan dapat membimbing serta melindungi mereka. Mereka tidak mengedepankan ketampanan. Dengan kata lain, wanita hanya menginginkan pria sejati.


Memang saya akui didunia modern ini berkat media yang selalu menayangkan wanita cantik dan seksi, pria-pria jadi memuja kecantikan dibanding kepribadian seorang wanita.


Diantara kita pria ada perasaan bangga apabila mendapatkan seorang istri yang cantik dan seksi, semacam kemenangan dibanding pria lain. Bahkan sesama kita pria bisa mendadak menertawakan jika melihat ada pria keren mapan punya istri biasa saja. Akibatnya, wanita cantik dan seksi dapat melakukan apa saja yang buruk dan tidak berkenan namun para pria tetap saja berkumpul dan memperebutkannya. Bahkan mereka makin eksis dan makin bertingkah, ya karena pria-pria tetap menginginkan mereka meskipun mereka bukanlah wanita yang layak untuk dijadikan pasangan.


Karena itu, kita pria pun harus punya Standar.


Wanita seperti apa yang kita inginkan? Wanita yang cantik dan seksi tapi tidak tahu caranya bersikap seperti seorang wanita? Atau wanita yang tahu caranya menghargai dan menghormati kita sebagai seorang pria, yang tahu caranya membawa diri dan bersikap di hadapan teman-teman atau keluarga kita. Wanita yang memiliki kualitas keibuan yang penyayang, lemah lembut, halus tutur katanya, yang membuat kita yakin bahwa kita dapat mempercayakan anak kita kelak dalam perawatannya? Dengan kata lain, seorang wanita sejati yang dapat kita banggakan.


Apabila kita menginginkan seorang wanita sejati, maka mulai sekarang janganlah menjadikan kecantikan atau bentuk tubuh seorang wanita sebagai prioritas kita. Jadilah tegas. Katakan TIDAK apabila kita menemukan wanita yang tidak wanita. Dia tidak layak untuk seorang pria sejati seperti Anda. Sudah cukup banyak pria berkualitas yang jatuh bergelimpangan dan hancur hanya karena wanita yang sebenarnya tidak layak untuk dikejar. Jangan lah menjadi pria-pria tersebut.


Tapi tentu, sebelum kita pria menuntut hak, kita pun harus melakukan kewajiban kita. Rasanya tidak adil apabila kita jadi pria-pemilih yang menuntut wanita menjadi wanita sedangkan kita sendiri belum menjadi pria yang layak untuk mendapatkan mereka. Karena itu lakukan segala macam cara untuk meningkatkan kualitas kita untuk menjadi pria sejati. Semangat.


Kang Jay




Sering melihat seorang istri marah-marah kepada suaminya karena sang suami tak bisa memenuhi keinginan sang istri.


Sering juga lihat seorang anak bicara kasar pada ayahnya karena sang ayah tidak bisa membelikan apa yg sang anak mau.


Tak seorang pun kepala keluarga yg tidak ingin melihat keluarganya bahagia.


Sebelum engkau marah kepadanya, lihatlah dan renungkan lah apa yg telah dilakukan oleh seorang suami.


Betapa suamimu sudah kerja keras banting tulang demi memenuhi kebutuhan keluarganya.


Taukah dirimu kalau suamimu mungkin sering dicaci maki bosnya ?


Taukah dirimu kalau suamimu mungkin sering mendapat hinaan di luar sana ?


Taukah dirimu mungkin suamimu bahkan baru saja mempertaruhkan nyawanya demi dirimu dan anak2mu.


Taukah dirimu kalau suamimu mungkin sering menahan lapar demi bisa pulang membawa uang.


Sebelum engkau cemberut padanya…


Hitung lah dulu telah berapa juta tetes keringat engkau peras dari tubuhnya.


Sebelum engkau marah padanya…


Tataplah lekat-Iekat matanya, mungkin tanpa kamu sadari mata itu telah banyak mengeluarkan air mata demi melihat dirimu tersenyum.


Ketahuilah bila sampai hari ini dia belum bisa memenuhi segala keinginanmu, itu hanya karena faktor keadaan.


Untuk para ayah di mana pun berada. Smoga lelah mu menjadi berkah, Amiin ya Allah..


Sekedar renungan untuk para bakal calon istri.


Dan bila ada disini seorang ayah seperti diatas, salam hormat dari saya, saya tahu anda haus kelembutan dan kasih sayang, saya sangat maklum, saya doakan istri anda segera sadar.


Juga bila ada seorang istri disini yang selalu tidak puas pada suaminya.


Ayo pulanglah semua, jaga kembali keluargamu. Berikan cinta sejatimu.


Kang Jay

Pages: 1 2 Next
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo