Menikah Modal Nekat tapi Smart ditulis oleh Jayadiningrat


Well. Pria itu ya banyak yang miskin tapi banyak juga yang kaya, nyatanya Indonesia disebut negara maju oleh USA artinya banyak pria berpenghasilan bagus. Terlihat dari perumahan elit makin menjamur, mobil2 mahal bertebaran di jalanan.




Pria calon kaya yang bisa berubah menjadi pria kaya biasanya sudah menikah diusia muda dibawah 30 tahun. Pria potensial ini yang harusnya dibidik oleh Perempuan2 Modern. Pria dibawah 30 tahun yang potensial ini biasanya sangat percaya diri dan tidak ada istilah mengecap perempuan sebagai cewek matre karena dia sangat confident dengan masa depannya, punya ijazah dan pekerjaan bagus, sangat-sangat yakin dan siap menafkahi. Saya pernah merasakan diusia keemasan ini, seakan dunia mudah diraih, penghasilan dan karir melesaaatttt.


Sehingga, wanita disebut beruntung jika mendapatkan pria kaya diatas usia 30 tahun. Karena biasanya jarang dan susaaahhhhhhhhh............biasanya udah ada bini dirumah, and happily ever after. Memaksa pria single diusia ini untuk berubah tentu sangat2 tidak mudah, mereka pun pada akhirnya "biasanya" menerima bahwa jodoh mereka adalah wanita sekufu setelah mentok sana-sini membidik wanita highclass yang cantik kutilang. Tapi Tuhan maha adil kok, percayalah bahwa banyak keajaiban rezeki setelah menikah. Paman saya pengangguran yang nikah diusia 42th pun setelah menikah walau tertatih-tatih namun pada akhirnya diusia 49th jadi pedagang baju yang sukses dengan istri yang nrimo diawal sepiring berdua madep mantep mangan dan mapan nunut mertuo dulu.


Saya beri gambaran dulu mengenai pria. Anggaplah populasi pria itu 50 persen. Kemudian dikurangi pria homo, dipenjara, sakit keras, psycho, pengangguran, dan kecanduan. Lalu dikurangi lagi pria impoten, anak mami yang males nikah, dan beda agama. Wah, tinggal berapa ya yang "normal" diluar sana? Sedangkan setelah dikurangi semua yang disebutkan diatas, yang "normal" pun ternyata banyak yang sudah married. Sisanya lagi pria yang jelek atau miskin, bahkan ada yang sudah jelek plus miskin pula. Bikin wanita dewasa yang telah sukses mati gaya. Mencerca dunia pun percumah karena itu "reality" hidup. Makanya, saya paham mendapat suami idaman itu merupakan ajang kompetisi yang sangat ketat. Karena saking ketatnya persaingan ini, banyak wanita yang mulai bingung harus bagaimana.


Pasti wanita suka heran mengapa si pria idaman yang saat wanita menunjukkan rasa suka ee dianya malah illfeel lalu muntaber alias mundur tanpa berita. Sedangkan pria-pria yang tidak wanita suka, sudah berkali-kali WA maupun telepon lalu dikacangin, eh... masih juga nggak nyerah-nyerah. Aneh bukan?


Nah disinilah pentingnya anda wanita berpikir ulang. Bukan soal hanya modal cinta, suka atau tidak suka, bukan juga soal miskin atau kaya, apalagi sebutan matre atau tidak matre, namun jadilah wanita smart smart smart yang cepat ambil keputusan dan pentingkanlah "ibadah" nikah, mau apa tidak? Jangan sampai keburu dunia kiamaaattttt besar apalagi kiamat kecil ha ha ha.


I know marriage is women's biggest gamble, but I also know deep down inside women's heart is still looking "the one" to be in a committed relationship with someone who loved. You deserve to be happily married.


Kang Jay


Post Sebelumnya     
     Next post
     Blog Home

Dinding Komentar

Belum ada komentar
You need to sign in to comment
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo