⁣Hal yg Kadang Tidak Dipahami Wanita tentang Arti Seks bagi Pria ditulis oleh Jayadiningrat


Dodi dan Kartika adalah pasangan berusia belum 30 tahun. Kartika diusia 26 tahun baru memulai pekerjaan baru, sempat di awal pernikahan mereka, Kartika ingin menjadi IRT namun 3 tahun belum juga dikaruniai anak sehingga dia kesal dirumah dan memutuskan bekerja lagi.


Sejak mulai bekerja lagi, berat badan Kartika bertambah, dan dia mulai bekerja sangat keras; seluruh waktu dan energinya dicurahkan untuk memberi kesan bagus di pekerjaan. Kartika merasa benar-benar tidak menginginkan seks lagi. Dodi heran karena ketika dia pindah kerja 2 tahun lalu dan memulai pekerjaan baru yang juga berat, dia justru semakin menginginkan seks ketimbang biasanya. Begitu Dodi berhasil membuat Kartika terangsang, Kartika menikmati seks dan bisa mencapai orgasme. Bahkan Kartika suka ingin memulai dimalam sepulang kantor. Sedang Dodi lebih suka serangan fajar.


Akan tetapi ketika Kartike bekerja, Kartika tidak pernah merasa ingin memulai. Sebenarnya ini adalah keluhan yang paling umum di antara perempuan pekerja yang datang ke Psikolog.


Bagi wanita kadang tampak cukup sepele bilang seperti: “Sayang, aku lelah sekali. Aku belum makan, pekerjaan benar-benar berat hari ini. Aku ingin sekali berpelukan di ranjang sebentar. Tetapi, sungguh, aku hanya ingin makan, menonton TV, lalu tidur. Tidak apa-apa, kan?”. Sang suami mungkin mengatakan tidak apa-apa, tetapi jauh di dalam, struktur purba otak pria akan mengambil alih bahwa itu adalah alarm masalah. Ingat, pria normal memikirkan seks benar-benar setiap menit. Jika si wanita tidak menginginkan seks, itu bisa mengisyaratkan ketertarikan yang mulai hilang atau mungkin ada laki-laki lain. Dengan kata lain di otak pria: cinta mulai pudar. Aneh ya, namun itulah apa yang ada di otak pria. Makanya suka terlihat keluarga bahagia yaitu saat sang Istri rajin memulai dan hot diranjang. Ah ini sebenarnya rahasia umum sih, perempuan suka pura-pura lupa: jika urusan perut kebawah lancar maka pria akan gelang-geleng bahagia.


Lanjut. Dodi bersikeras bahwa mereka harus menemui Psikolog untuk mendapat semacam bimbingan karena Dodi yakin bahwa Kartika tidak mencintainya lagi atau, yang lebih buruk, Kartika berselingkuh.


Sewaktu si Psikolog membahas perbedaan antara otak laki-laki dan perempuan, Kartika sadar bahwa otak Dodi memberikan reaksi tak terduga terhadap ketidakinginan Kartika dalam berhubungan seks. Otak Dodi menafsirkan tidak adanya hasrat fisik itu sebagai, “Dia tidak mencintai saya lagi.”. Setelah beberapa session bertemu Psikolog, akhirnya Kartika mulai bersikap lebih simpatik terhadap arti seks bagi suaminya.


Kalau boleh saya bilang, keadaan ini persis seperti apa yang terjadi pada perempuan. Bagi perempuan, bukanlah seks yang menjadi masalah, melainkan KOMUNIKASI VERBAL. Suka kita amati umumnya bagi wanita usia 35 tahun keatas maka banyak yang menempatkan urusan seks bisa diurutan ke-7, bahkan saat usia 40 tahun keatas menjadi diurutan ke-77, gak tau usia 50 tahun keatas apakah diurutan ke-777, sebenarnya ini kondisi "nighmare" bagi pria disegala usia yang masih ON terus ha ha sehingga kami pria perlu didoping puyer bintang toejoe agar rada OFF juga. Lanjut. Sehingga pada perempuan, jika sang pacar atau suami tidak lagi berbicara dengannya atau berhenti bereaksi dari segi emosi, perempuan akan berpikir bahwa pasangannya tidak menyukainya. Dia pun mengira kalau dia sudah melakukan kesalahan, atau menganggap pasangannya tidak lagi mencintainya. Dia akan panik karena merasa kehilangan laki-laki itu. Dia bahkan mungkin mengira bahwa pasangannya berselingkuh. Kemudian Dia akan mencari-cari si perempuan itu, walau belum tentu ada. Itulah otak perempuan, bener apa bener......


Balik lagi. Padahal Kartika selama bekerja itu sungguh-sungguh hanya lelah dan tidak merasa dirinya menarik, tetapi pikiran yang menguasai pikiran Dodi adalah bahwa Kartika sudah tidak cinta lagi. Dodi mulai tampak cemburu dan posesif karena realitas biologisnya membuatnya mencari-cari si laki-laki lain itu. Jika Kartika tidak mau berhubungan seks dengannya, istrinya itu pasti melakukannya dengan orang lain. Aneh ya pikiran pria. Bahkan pikiran pria makin liar, seandainya dia menjadi Kartika, maka dia sendiri akan berbuat begitu. Makin aneh kah pikiran pria? Itulah kami kaum pria he he. Jadi simple ya, jika sang suami Anda dimasa depan yang sebelumnya hot mendadak dingin, cek & ricek ya ha ha ha..........


Akhirnya Kartika memahami semua ini, dia memberi tahu Dodi bahwa dia baru memahami bahwa seks bagi seorang laki-laki adalah sama pentingnya dengan "komunikasi verbal" bagi seorang perempuan. Dia tertawa ketika Dodi berkata. “Bagus. Ayo kita lebih sering melakukan KOMUNIKASI PRIA.”


Dodi akhirnya mengerti bahwa Kartika memerlukan lebih banyak waktu untuk pemanasan, dimaklumi lah efek kelelahan kerja pada Kartika. Kartika pun menyadari kebutuhan Dodi untuk diyakinkan bahwa dia dicintai. Dan, begitulah, mereka melakukan lebih banyak “Komunikasi Pria”, dan tetap mempertahankan "Komunikasi Verbal".


Keluarga merekapun kembali bahagia. Setelahnya, mereka bertekad ingin segera punya momongan dengan mengikuti program bayi tabung. Walau ratusan juta harus mereka keluarkan, akhirnya ditahun kelima mereka dikaruniai anak kembar hasil program bayi tabung itu.


Bagi yang belum punya keluarga bahagia, segera menikah ya. Termasuk yang nulis, ealah....


Kang Jay


Post Sebelumnya     
     Next post
     Blog Home

Dinding Komentar

Belum ada komentar
You need to sign in to comment
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo