BLOG TULISAN Jayadiningrat


Pusing bahas berat2 mending ringan2, okelah mode on energi muda. Tau gak sih cowo itu sangat sangat sangat sensitif pada sentuhan. Kalau cewe nih ya ama bestie masih gandengan masih rangkulan masih cipika cipiki bahkan tidur bareng satu selimut. Sedang cowok mana ada, cowo sejak lulus SD sudah kagak ada yang pernah ngelus2 lagi, ibunya aja udah ga pernah elus dan peluk maka jadilah cowo tuh haus belaian haha. Cowo itu jablay tau gak sih. Jadi sekalinya dibelai langsung berasa sampai tulang, hiiii merinding kebawa mimpi.


Cewe biasanya berpikir kalau ngepegang cowo maka cewe yang rugi, ih gue kan cewe, no salah karena cowo lebih butuh sentuhan. Jadi kalau suka ama cowo, tertarik ama cowo, misal "cowo ini lucu nich" maka jangan lupa dipakai sentuhannya misal cukup sentuh lengan dikit aja, yah biasa aja jangan diuwel-uwel. Misal blm lama kenal maka tap lengan dikiiit saat ketemu, "eh kamu kemana aja". Kemudian udah mulai akrab "Eh kamu lagi ngapain", ditepuk dikit, lanjut dipukul ringan atau dicubit saat ngomong lucu.


Intinya ada sentuhan, selama ini banyak cewe yang salah mainnya, yaitu sama yang nggak suka malah tu cowo dipegang-pegang, dicubit, dipukul2, dirangkul2 akhirnya si dia yg kagak disuka malah ngejar-ngejar. Coba di ingat-ingat. Jadi jangan ya, kalau ama yg kagak disuka jangan dipegang2 justru ama yang disuka yang dipegang2. Oke ya.


Kang Jay





Disambi ngopi2 sambil jongkok yg suka bikin kolor bolong.




Kang Jay


Baik, saya akan bahas tentang Manusia (terutama Pria) apakah butuh Poligami, kita lihat dari sudut pandang science bukan agama atau lainnya.


Manusia itu secara fisik kuat untuk mempertahankan diri dan kelompoknya sehingga manusia sebenarnya tidak butuh poligami. Dalam sejarah manusia, poligami sangat merusak peradaban, dimulai dari jaman pra sejarah ketika pria homo erectus/neandertal dll bersaing dalam kelompok dengan membunuh pria2 lain agar menjadi paling kuat sehingga bisa mendapat banyak wanita kemudian harus memelihara wanita2 dan anak2 tersebut. Maka pria prasejarah itu yang paling kuat itu sangat sibuk padahal dialam yg ekstrim sehingga sulit memunculkan peradaban dan akhirnya manusia prasejarah itu punah.


Sedang peradaban manusia homo sapien sekarang mampu bertahan hidup karena berdasarkan perkawinan berbasis monogami, ada satu ayah yang berburu/bertani khusus untuk satu ibu yang merawat anak, si pria tidak terlalu sibuk untuk menafkahi dan menjaga keluarganya. Peneliti bernama Owen L mengatakan, "Tubuh manusia didesain sesuai dengan aturan monogami". Dimana kecenderungan jika bukan orang kaya raya, poligami malah membuat pria homo sapien cepat koit karena kelelahan mencukupi kebutuhan keluarga, seperti pria dijaman prasejarah.


Poligami walau untuk beberapa suku adalah solusi namun itu adalah beban peradaban. Misalkan seandainya kaisar2 china tidak berpoligami maka dinasti2 mereka mungkin akan bertahan lebih lama, kaisar china yg punya selir dibawah 500 malah diketawain. Demikianpun terjadi di Jawa, Erlangga terpaksa memecah kerajaannya menjadi Jenggala dan Kediri gara2 dia punya banyak istri dan banyak anak yang potensial menjadi putra mahkota. Perseteruan kerajaan di Jawa yang berlarut2 ratusan tahun sehingga menjadi sangat lemah menjadi hanya Yogyakarta dan Surakarta gara-gara poligami.


Lalu apakah poligami masih relevan di masa kini? Menurut saya poligami unt masa kini sudah tidak relevan pada hampir semua kasus. Lalu ada penggiat poligami bilang, kan jumlah wanita dan pria lebih banyak wanita ???? nah coba lihat survey perbandingan berdasar usia di Indonesia. Dimana terlihat perbedaan usia pria lebih sedikit di Indonesia baru muncul diusia 40 tahun, kalau yg muda2 mah seimbang. Jadi usia 40 tahun keatas baru wanita lebih banyak, mgkn karena banyak pria koit diusia diatas 40 tahun haha. Dimaklumi karena pria 7 tahun lebih pendek umur koitnya dibanding wanita. Mengapa? Terutama karena wanita tidak bekerja kasar, wanita lebih menjaga kebersihan dan kesehatan, makan lebih teratur, wanita jg punya siklus bulanan unt regenerasi darah dll. Jadi poligami menjadi RELEVAN jika wanita yang dipoligami berusia diatas 40 tahun apalagi 50th 60th dimana kesenjangan jumlah wanita diusia 60th keatas jauh lebih banyak dari jumlah pria 60th keatas. Jangan alasan poligami tp carinya wanita 20-30th haha ini mah menjadikan pria lain usia 20-30th jadi jomblo, kasihan lah, mengambil jatah pria muda, janganlah walau anda mampu karena kaya raya.


Sekali lagi, walau praktek poligami bisa memberi solusi bagi beberapa kasus, tapi untuk banyak kasus lainnya adalah beban dari peradaban dan kebudayaan. Peneliti Daniel E. mengatakan, "Kecenderungan kita berpasangan monogami telah menggantikan persaingan para pejantan alam liar memperebutkan sumberdaya wanita (akan seks). Dan dengan gaya perkawinan inilah kita bisa mencapai kelompok besar yang sangat terikat dalam organisasi yang rumit dan membuahkan peradaban.".


Kesimpulannya apa? Jadi secara science tidak dapat disimpulkan karena pria itu ambigu apakah karakteristiknya monogami, poligami atau selingkuh. Walau tidak dapat disimpulkan, tapi sy berusaha memberi gambaran latar belakang kenapa pria cenderung bermonogami.


Pembahasan berikutnya tentang apa ada hubungan antara poligami dgn selingkuh ?. Jadi poligami dan selingkuh adalah dua hal yang berbeda, yang berasal dari dua bagian otak pria yang berbeda. Sehingga kita tidak bisa mempercayai bahwa poligami adalah SOLUSI dari perselingkuhan, tidak bisa ya. Keinginan pria berpoligami dihasilkan dari sisi otak satunya, yang akan bisa punya hasrat selingkuh jika dari sisi otak satunya lagi menginginkannya. Dan orang berpoligami (yg muncul dari sisi otak satunya) belum tentu mau berselingkuh karena sisi otak satunya tidak mengizinkan. Karena ini dua ranah yang berlainan, poligami lebih banyak melibatkan fungsi neokorteks dibanding sekedar selingkuh. Jadi jangan kaget jika orang akhlaknya baik taat ibadah bersahaja sayang keluarga kemudian poligami, bahkan di islam sendiri dibolehkan poligami jika istri sebelumnya telah dibahagiakan sebagai kewajiban utama spt ibadah wajib baru kemudian melaksanakan sunnahnya dengan berpoligami. Jadi salah kaprah jika pria ingin poligami tapi istri sebelumnya belum bahagia bahkan mencaci maki istrinya didepan gebetan yg ingin dipoligami, itu sih pria gagal cuman cari pelarian alias niat poligaminya muncul dari sisi otak selingkuhnya alias tujuan utamanya melegalkan selingkuh. Jadi ingat ya, poligami sesungguhnya itu sulit dibandingkan dengan pria mesum yang suka selingkuh, karena muncul dari dua sisi otak berbeda. Demikian ketik-ketik saya.


Kang Jay


Beberapa tahun ini saya terkesima membaca banyak berita, istri A kepergok selingkuh oleh suaminya, istri B C D dsb. Kenapa berita2 saat ini banyak didominasi oleh istri selingkuh bukan pria selingkuh, apakah karena para kuli tinta cari hanya memberitakan yg bikin sensasi aja atau itu kenyataan zaman modern ini. Kasus ini gampang kita baca tinggal search digoogle, tiktok atau youtube "Kepergok selingkuh" maka kita akan menemukan sebagian besar terutama dibagian2 atas adalah wanita yg kepergok selingkuh.


Padahal seharusnya stereotype ini buat pria, suatu hal yang normal jika pria selingkuh, label pria buaya lah pria playboy lah udah biasa. Bahkan dulu ada hasil survey dinegara2 islam temasuk negara2 melayu menunjukkan kalau pria yang anunya besar maka cenderung selingkuh, sedang pria yang anunya kecil cenderung poligami. Haha ga ada mendingnya.


Namun dalam beberapa tahun ini, para ilmuwan di barat bahkan di Indonesia telah melakukan serangkaian penelitian bahwa wanita masa kini memiliki kecenderungan lebih untuk melakukan perselingkuhan di banding pria. Seorang peneliti bernama W. Martin bahkan bilang, "Kami tadinya menganggap bahwa laki2 adalah jenis kelamin yang lebih liar dari wanita dalam hal sex, tapi ternyata itu tidak benar".


Ini sangat mengherankan para peneliti, kok bisa sebelumnya wanita dianggap resesif, tidak seagresif pria dalam hal sex, tapi kenapa data sekarang malah sebaliknya, kondisi di dunia seperti itu, dan di Indonesia juga seperti itu adanya. Di Asia, Indonesia no.2 setelah Thailand sebagai negara tukang selingkuh dimana menurut survey 40% pasangan di Indonesia berselingkuh dan dari 40% itu wanita 15% lebih banyak dari pria. Ini adalah fenomena zaman sekarang, atau apakah ini akhir zaman?.


Baik, akan saya bahas secara psikologi sesuai bidang keilmuan saya, beberapa alasan utama kenapa wanita zaman sekarang lebih banyak selingkuh dibanding zaman dulu.


Yang pertama adalah Kesempatan. Wanita masa lalu itu punya kesempatan sedikit. Wanita sekarang ini banyak bekerja diluar rumah sama dengan pria, sehingga punya kesempatan lebih besar untuk selingkuh dibanding wanita masa lalu. Peneliti barat bernama Natasha B bilang, "Wanita pekerja banyak selingkuh karena di tempat kerjanya banyak obrolan pekerjaan yang sulit dipisahkan dgn obrolan intim dan emosional. Sehingga banyak alasan untuk selingkuh dgn rekan kerja prianya." Berdasarkan riset terbaru tentang profesi di Indonesia yg paling banyak perselingkuhannya : 1. Pekerjaan berhubungan dgn Keuangan, 2. Maskapai penerbangan, 3. Guru & Dosen, 4. Tenaga Kesehatan, 5. Pegawai Kantoran. Nomer satu dimaklumi misal kerja contoh di bank atau asuransi banyak yg cantik2 dan ganteng2. Jadi bisa ditegaskan bahwa Kesempatan jadi yg pertama alasan selingkuh.


Kemudian alasan kedua adalah Kemandirian. Survei yg dilakukan peneliti Indonesia bernama Joris menunjukkan wanita dgn posisi tinggi dikantor lebih rentan terlibat perlingkuhan dibanding wanita posisi biasa. Wanita2 sekarang banyak yg terlibat dalam ekonomi sehingga membuatnya tidak takut terhadap semua resiko akibat perselingkuhan seperti cerai. Wanita jaman dulu takut banget kalau ketahuan selingkuh, karena ada stigma misalkan dihajar pasangannya, malu sama saudara tetangga, tapi wanita jaman sekarang sebenarnya takut selingkuh tp taraf takutnya lebih rendah dari wanita jaman dulu. Seperti ga bisa dihajar suaminya karena banyak UU kdrt yg melindungi wanita. Juga tidak takut cerai karena memiliki basis ekonomi yg kuat. Trus stigma sebagai janda sekarang sudah tidak relevan bahkan banyak yg sudah mengabaikan. Kita lihat banyak artis kepergok selingkuh, tapi akhirnya Netizen memaafkan. Jadi bisa disimpulkan, selingkuh bukan hal menakutkan bagi wanita karena kurangnya kontrol sosial yg memadai. Indikasi ini jg bisa dilihat dari angka perceraian didominasi 73% karena wanita menggugat cerai, artinya cerai aja tidak takut apalagi selingkuh. Makanya para pria di AN kalau mau cari istri setia maka jangan cari wanita Mandiri, hehe bercanda haha terserah aja.


Alasan ketiga karena Sex. Ada stereotype yang selama ini diyakini tapi itu salah, yaitu pria kalau selingkuh karena ingin mencari kepuasan seksual, sedangkan wanita mencari kepuasan emosional. Padahal baik pria dan wanita memiliki hasrat dan dorongan terhadap seksual yg sama, bahkan kalau sudah sama2 menyala maka wanita jauh lebih kuat dari pada wanita. Yang membedakan adalah pria sebagai inisiatornya dimana pria yang lebih mudah terangsang dan yang mengajak, sedang wanita menunggu, tapi kalau wanita sudah dirangsang dan sudah di puncaknya bahkan lebih dari laki2 galaknya. Nah masalah ini jarang disadari oleh masyarakat kita sehingga kalau dalam suatu hubungan seksual, pria kadang suka menganggap wanita hanya sebagai obyek seksual dan wanita tidak layak dipuaskan. Karena anggapan pria, soal puas atau tidak puas dianggap "ah nafsu wanita kan bisa hilang sendiri, aku udah loyo nih". Nah ini SALAH. Ketika si pria udah puas maka selesai, nah si wanita sebenernya nggak. Jadi walau terlihat rutin suami istri dalam hubungan seksual yah 3x seminggu, si suami puas puas puas, tapi ternyata istrinya nggak nggak nggak. Nah inilah yang menjadi pemicu terjadinya istri selingkuh. Sudah rahasia umum bahwa banyak istri2 yang punya partner (pria lain) yang hanya bertemu untuk melampiaskan kebutuhan seksualnya karena si pria lain ini lebih jago memuaskan si istri. Peneliti Indonesia bilang, "Dalam hubungan seksual, pria kebanyakan meminta wanita melakukan apa yang dia mau tanpa imbal balik setimpal padahal wanita modern memiliki tingkat pengetahuan lebih besar dari sebelumnya. Maka jika tidak puas dirumah maka wanita tidak segan mencari sesuatu yg baru bagi dirinya diluar". Makanya wahai pria tolong diperhatikan hal2 semacam ini. Buat para suami itu menjadi tanggung jawab untuk memuaskan istri sebagai nafkah bathin. Jangan berkedok sunnah Rosul ee kitanya aja yg cari kepuasan hehe. Geli euy nulisnya dari tadi xixi.


Diatas adalah tiga alasan kenapa wanita selingkuh, tapi sebenarnya kalau hanya ketiga alasan ini maka seharusnya pria dan wanita setara dalam selingkuhnya, misal soal seksual toh sama2 horni, trus kemandirian toh pria jg lebih dulu mandiri, kesempatan jg pria dari dulu kerja diluar. Tapi kenapa jumlah peselingkuh wanita lebih tinggi daripada pria ????. Ini karena relasi hubungan pria dan wanita ternyata dizaman sekarang tidak sama lagi, namun saat ini masih di paksa sama, ini alasan berikutnya yaitu alasan ke empat. Kalau pria menempatkan dirinya untuk "ME" seperti mengayomi, melindungi, mengajak wikwik, memberi hadiah dll, sedang wanita menempatkan dirinya "DI" seperti dikasih hadiah, dilindungi, disayangi, diajak ml, diperkaos hehe. Nah semua itu didunia modern memunculkan masalah, kalau si pria melakukan ME pada wanita trus si pria itu puassss maka selesai dan si pria akan mempertahankan hubungan rumah tangga karena ME jd puas senang dan jadi tidak berpaling alias setia, burungnya kenyang haha. Sedangkan perempuannya karena dia DI, jadi inisiatif bukan pada diri wanita sehingga hanya bisa nunggu. Nah jika ada pria atau suami tidak mengerti akan diri si wanita, si pria tidak memberikan kepuasan pada dirinya, maka si wanita berpikir ulang seperti mencari kepuasan diluar atau tidak bisa mempertahankan hubungan itu. Kebalikannya, si pria mempertahankan hubungan itu karena dia merasa puas udah selesai tidak cari2 yang lain toh si wanita tidak rewel ngamukan dll. Tapi karena wanita DI maka dia tidak bisa ngatur kepuasannya, sehingga ketika gagal mendapat perhatian, memahami dirinya, mendengar curhatannya dsb maka si wanita cenderung melakukan perselingkuhan. Nah inilah yang menyebabkan wanita secara statistik selingkuh lebih tinggi dari pria.


Jadi alasan satu, dua dan tiga membuat wanita setara pria. Maka alasan ke empat ini yang menjadi pembeda yaitu ME dan DI yang kemudian membuat wanita kehilangan arah, misal si wanita lagi gatel tapi suaminya kagak MEngerti padahal si wanita pingin DIgituin namun tidak bisa apa2 mau MEminta malu. Maka si wanita akan mencari pria yang bisa "ME" dirinya.


Semoga ketik2 diatas ada manfaatnya, karena perselingkuhan itu bagaimanapun menyakitkan. Jadi kalau anda pria atau suami kagak mau diselingkuhi maka pelajari kenapa wanita selingkuh agar bisa menservice wanita nya lebih baik hehe. Akhir kata, saya Jay yang tidak mau diselingkuhi mengucapkan terima kasih sudah baca blog ini.


Kang Jay


Biar kagak bosen jugah xixixi. Saya suka mendengar banyak ceramah dari banyak kyai, alim ulama, para gus, para buya, dan para ustadz.


Ada satu ulama yang sangat saya hormati yaitu KH Maimoen Zubair atau sering dipanggil Mbah Moen. Sebagai pengenalan sy ceritakan tentang mbah Moen, seorang ulama dan NU dari Rembang Jateng, pengasuh ponpes Al-Anwar Sarang. Meninggal diusia 90 tahun tahun 2019. Beliau dimakamkan deket makam istri Nabi yaitu Khadijah.


Dibanyak ceramahnya beliau sering menyampaikan angka keramat 7 dalam kehidupan manusia (terutama pria), beliau menyampaikan umur kelipatan 7 ada beberapa ciri2nya yaitu sebagai berikut:


1. Usia 7 tahun : Masa harus belajar


2. Usia 14 tahun : Masa masuk dewasa, sehingga jangan sampai ada SD masih umur 14 tahun.


3. Usia 21 tahun : Udah harus lulus dari pendidikan menengah.


4. Usia 28 tahun : Kudu udah pintar. Kok ada orang belum nikah usia 28 tahun berarti udah ketuaan kata mbah Moen haha.


5. Usia 35 tahun : Kudu sudah punya pekerjaan. Kok belum punya pekerjaan berarti pawakan (bawaan) pengangguran, karena mungkin tidak bisa bekerja.


6. Usia 42 tahun : Maknanya Asud dalam Al-Qur'an, kalau sudah Asud akan kelihatan kalau fakir terlihat fakir, kalau kaya ya terlihat kaya. Makanya orang kalau usia udah 42 tahun jangan ganti-ganti pekerjaan. Kata mbah Moem kalau usia 42 kok kagak terlihat kaya ya sudah nasib kita haha.


7. Usia 49 tahuh : Sudah hampir habis2an. Sudahlah tidak perlu cari kaya, kalau fakir ya terima fakir aja. Usia 49 tahun tidak perlu hijrah ke pulau lain demi kehidupan yg lebih baik. Terima nasib, fakir ya fakir, kaya ya kaya.


8. Usia 56 tahun : Sudahlah tidak usah kemana-mana, dirumah saja.


9. Usia 63 tahun : Pantes meninggal, pantes juga hidup haha. Kok ada orang usia 63 belum meninggal, ya pawakan hidup lama.


10. Usia 70 tahun : Ya tua beneran, bersukurlah masih hidup.


11. Usia 77 tahun : Pawakan beneran panjang umur. Ketika umur sudah 77 itu balik ke hitungan awal usia 7th, semua kelipatan 7 stelah 7 yang punya angka 7 hanya 77. Makanya kadang usia 77 disebut seperti balik ke sifat anak 7 tahun.


Selain angka 7 tentang kelipatan umur, mbah Moen juga memwasiatkan 24 jam sehari itu dibagi untuk tidur 7 jam, kerja yang baik itu 7jam, trus lain2 spt bikin anak guyon mandi makan nyuci ngepel tuh 7 jam, sisa 3 jam buat ibadah. Ibadah jangan banyak2 karena orang Islam banyak yang fakir karena ibadahnya lebih dari 3 jam.


Kang Jay



"Kang, sebelumnya saya adalah pegawai pabrik rutin kasih nafkah bulanan keistri, namun karena imbas Covid maka pabrik tempat saya bekerja mengurangi sebagian buruh termasuk saya. Saat ini saya usaha dagang kuliner dengan istri bersama-sama, saya yang beli bahan dia yang masak dan bersama-sama melayani pembeli. Apakah usaha bareng sama istri termasuk menafkahi Istri?. Terima kasih."


Baik saya jawab, kalau seandainya semua suami punya perasaan seperti anda maka hidup akan tentram, suami harus merasa punya tanggung jawab memberi nafkah. Sehingga saat istrinya membantu mencari nafkah menjadi gelisah, itu adalah bagus, jadi merasa tergugah untuk berbuat lebih untuk istri.


Adapun istri seperti itu adalah kebaikan istri membantu suami, ini contoh istri yang sholehah bukan menuntut. Padahal bisa aja istri menuntut, "Bang, bukan kewajiban saya membantu mencari nafkah". Namun dengan cinta kasih seorang istri masih bantu suaminya, hidup itu saling tolong menolonglah.




Memang kewajiban nafkah adalah suami, namun istri membantu adalah indah apalagi bisa ketemu setiap saat bahu membantu, itu indah. Jadi sah-sah saja istri membantu mencari nafkah. Jika kita bertemu istri seperti itu, maka kita suami jangan ragu memberikan penghargaan lebih, "Mah, terima kasih ya sudah membantu abang mencari nafkah, abang doakan mamah tambah cantik, besok abang ijinin mamah perawatan di Natasha." Duh indahnya. "Tapi jangan lebih dari 1jt sebulan ya karena kita jg butuh nabung untuk pendidikan anak2". Heh kok ada syarat, hahaha. "Pulangnya bantu abang lagi ya". Hadeh..........


Nah terkait apakah anda termasuk menafkahi istri, ketika istri tidak mempermasalahkan bantuannya, dan anda merasa tidak enak istri membantu anda maka anda tuntas menafkahi istri. Ini soal rasa, karena ada suami yang meminta terus pada istri, suruh sana suruh sini seakan pembantu, apalagi suami kagak kerja malah istri yang kerja, udah gitu malah sibuk pengajian sana sini ibadah sunnah komplit maka yg seperti itu yang ga boleh. Sebagai suami harus penuhi dulu kewajiban nafkah dengan kerja sana sini, kecuali udah usaha sana sini tetap aja melarat maka serahkan keputusannya ke istri jika mau minta cerai. Anggaplah indah istri yang minta cerai saat anda sudah usaha terbaik tetap melarat, artinya dia cerdas tidak mau hidup sengsara, doakan aja istri seperti itu jadi kaya dan bahagia kelak. Aamiin.


Kembali ke awal, anda baik insya Allah dan istri anda sholehah insya Allah. Semoga indah didunia ini dan indah di akherat. Aamiin.


Kang Jay



Kenapa ada ibu-ibu pikirannya kusut banget? Kalau boleh saya bilang ibu2 yang begitu ada dua kemungkinan: sifat aslinya emang gitu atau karena mereka secara ga sadar sebetulnya ga bahagia karena kehilangan identitas.


Banyak yang semenjak berubah status menjadi seorang ibu jadi kehilangan identitas & seluruh hidupnya. Mereka sangat sayang sama pasangan dan anak2nya, juga hidup dan fokus mereka didedikasikan sepenuhnya untuk ngurus Suami dan anak, ya itu ga salah tapi pada akhirnya jadi lupa untuk menyenangkan diri sendiri.



Pun rata2 banyak juga yg sudah memberikan 100% tenaga, fokus, perhatian dan hidup mereka ke keluarganya tapi ga ada feedback dari pasangannya dan anaknya, bahkan kalimat sederhana "Terima kasih ya kamu sudah jadi ibu dan istri yang baik” atau “Ibu makasih ya sudah ngurus aku sama adek" aja ga ada.


Jadi seorang ibu itu berat, banyak Stressnya dari mulai masalah anak, masalah ama pasangan belum lagi kalo ada masalah ama tetangga terus mertua ditambah ipar belum lg masalah ama orang tua sendiri. Wah mumet dan melelahkan. Ya makanya ada yang pelariannya kadang jadi Bitter ke orang lain. Banyak kan ibu2 yang akhirnya berantem ama anak perempuannya, suaminya, mertua, tetangga, menantu atau bahkan stranger di internet (Sosmed dll) yang bahkan tidak dikenal. Ya karena capek, stress dan mereka sudah ga kenal diri mereka sendiri juga ga dapet penanganan untuk kondisi mental mereka karena sekelilingnya juga engga aware, sehingga tanpa sadar meluapkan emosinya secara sporadis serang sana serang sini.


Orang luar bahkan suaminya sendiri suka menganggap ah ibu2 mah kuat, the power of emak2, padahal ya engga juga. Dan banyak dari ibu2 seperti ini yang menyembunyikan perasaan, kesedihan juga stressnya sendirian, makanya butuh apresiasi lebih untuk para ibu.


Apalagi ibu single parent yang berjuang sendiri dari A sampai Z untuk anak dan memenuhi kebutuhan sehari2. Saya suka iseng nanya ke ibu yg berkarir, "Emang gak capek kerja mlulu", dijawabnya "Capek!! Saya capek, tapi kalau gak kerja gak ada duit". (Note, beda dgn pria, kalau pria ga capek krn pria emang didesain unt bekerja monoton, malah klo nganggur jd capek banget). Makanya saya suka salut sama mereka, ini juga yang jadi alasan saya jika ta'aruf dengan janda maka jarang sekali sy php in, kasihan udah capek ee dikerjain, jika tiga bulan tidak cocok ya udah saya lepaskan atau dia melepaskan saya, kenapa dia melepaskan sy? Karena pernah ada janda yg sptnya kurang cocok dgn sifat sy yg terlalu santai dan rileks trus dia merasa jk nanti menikah maka dia menganggap yg repot apa2 dia yg urus krn sy sering bilang ntar kalau sy kasih bulanan bisa atur sendiri kan? Saya bisa leyeh2 tiduran ya harap maklum istri sy dulu semua dia yg urus haha, aura itu kerasa ke saya yah dimaklumi sih karena dia wanita karir sukses tak mau ditambahi kerepotan baru. Kemudian jg udah pisah namun jk dia tetap mau keep in touch ya saya layani barangkali butuh teman curhat juga barangkali ilmu sy di bidang psikologi bisa membantu.


Semoga para ibu dan istri yang berjuang membesarkan anak dan juga melayani suami selalu diberi kekuatan dan kesabaran agar terus waras dan bahagia. Senyumlah dan sukuri hidupmu, tak ada satupun manusia yang tak disinggahi masalah, mungkin inilah cara yang kuasa jadikanmu lebih dari dewasa, tunjukkan pada dunia bahwa kau mampu , masih banyak yang lebih susah hidupnya, senyumlah dan sukuri hidupmu.



Dan semoga wanita single yg baca blog ini, aku doakan ada pria terbaik yang mengatakan "Ku sungguh memintamu, jadilah pasangan hidupku, jadilah ibu bagi anak2 ku, membuka mata dan tertidur disampingku, aku tak main2 seperti lelaki yang lain, satu yang ku mau kuingin melamarmu."......eaaa......


Untuk tersayangku, senyumlah kembali dan bahagiakan hari ini, buatlah hatimu bersinar lagi, percayalah segalanya telah diatur semesta agar kita mendapatkan yang terindah. Dikala rindu tak bertepi, kuingin kau ada kala ku membuka mata hingga ku menutupnya kembali. Bagai embun pagi kau lepaskan dahaga kemarau hati. Kau laksana bunga yang mewarnai musim semiku.


#maaf man teman 2 paragraf terakhir lg mengasah ilmu romantis udah setahun ga punya kekasih.


Kang Jay

advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo