BLOG TULISAN Jayadiningrat


‎Banyak orang kecewa dan burnout akibat EKSPEKTASI MEREKA SENDIRI YANG KETINGGIAN DAN GAK REALITIS. Otaknya udah keracunan standar sosmed dan drakor.


Tiap hari disuapin video pasangan perfect, cowok mapan super romantis, cewek cantik flawless yang selalu happy. Sosok khayalan yang gak nyata. ‎ ‎


Ditambah lagi berita-berita viral perselingkuhan, pelakor, pebinor, perceraian, KDRT, makin bikin takut buat buka hati! ‎ ‎Kombinasi kedua hal ini: ingin pasangan yang perfect dan takut disakiti, bikin orang berubah jadi juri yang kejam ketika memulai hubungan.


Sedikit aja gak sesuai checklist, langsung dieliminasi! Uangnya kurang banyak, skip. Giginya miring dikit, skip. Ketawanya aneh, skip. Chatnya boring, skip. ‎ ‎Bukan karena dia gak baik... tapi karena gak lolos standar sosmed yang gak realistis.


Kalau mau punya hubungan yang bener-bener happy, manage your expectations! ‎ ‎Berhenti cari manusia khayalan ala sosmed dan drakor! Kita sendiri gak perfect, kita sendiri punya banyak kekurangan. ‎


‎Kalau kita terus jadi juri tanpa ampun... siap-siap, yang tersisa di panggung hidup kita cuma kita sendiri.


Kang Jay

Dunia perjodohan sepi karena kondisi Pria Jomblo sekarang lagi tidak baik2 saja...


DIAM : diblokir PPATK

BERGERAK : dipajakin Negara

NGANGGUR : dicuekin Pemerintah

BERDOA : digrebek Tetangga


Kudu piye bro.....


Kang Jay

Data BPS mencatat angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan sejak 10 tahun terakhir. Pada tahun 2014 terdapat 2.110.776 pernikahan, dan pada 2024 turun menjadi 1.478.302.


Angka ini sekaligus menjadi yang terendah dalam satu dekade 2014-2024. BKKBN menyampaikan bahwa faktor pendidikan, kondisi finansial, hingga tempat tinggal dianggap melatarbelakangi fenomena ini.


Di sisi lain, angka perceraian malah naik, di mana pada 2014 berada di angka 344.237, sedangkan pada 2024 naik menjadi 394.608. Angka tertinggi antara tahun 2014-2024 terjadi pada 2022 usai pandemi Covid-19, yaitu 516.344 perceraian.


Perceraian seakan menjadi opsi yang lebih realistis dan diterima dalam masyarakat modern, terutama ketika kualitas hubungan tidak lagi terpenuhi.


Studi dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) dalam rentang 7 tahun menunjukkan: 6,0% perempuan kembali menikah sedang 16,3% laki-laki menikah ulang. Mungkin kalau rentangnya di tambah maybe presentase menikah ulang lebih banyak


Jadi kalau ada kesempatan menikah lagi, samber aja dulu, yah kurang2 dikit ditolelir aja hehe


Kang Jay



Saya cukup tersentak, saat mengobrol dgn wanita single paruh baya.


"Dia bilang, kenapa perempuan disuruh cepat2 menikah di usia muda?


Karena semakin perempuan dengan bertambah umur maka mereka semakin SADAR tentang pria & akan MENOLAK menikah karena hidup single jelas lebih ringan & membahagiakan bagi perempuan ketimbang menikahi pria yang mentalnya masih anak2, hanya berpindah dari ibu kandung ke istri yg diperlakukan seperti ibu baru yg dituntut masakin, cuciin baju, bersihin rumahnya, & memaafkan segala kelakuannya."


Kalau saya perhatikan wanita yang single diusia dibawah saya dan sepantaran sih ada benernya kalau lihat distatus di Ig atau Fb mereka. Namun saya kekurangan survey untuk wanita diusia 50th apalagi Lansia, apakah masih bahagia. Juga kita gak tau dihati mereka sebenarnya apakah "bahagia". Adakah yang mau berpendapat......


Oiya benak saya bilang, berarti wanita menikah dan masih bertahan adalah wanita kuat dan hebat karena mampu mengasuh dan merawat suaminya. Apakah perlu diberi piala. Atau mereka bertahan karena sudah terjebak pada lingkaran hidup dan pasrah dengan takdir.


Namun menurut saya ada satu hal yang kadang bisa melawan ego, yaitu Cinta, walau itu datang diusia tua. Seperti lagunya Mawar de jongh (karena kamu lebih penting dari egoku).


Kang Jay

Ketika saya kopdar dengan wanita single, dia belum pernah menikah usia 38 tahun, dengan berkobar-kobar dia sangat menantang Pria Patriaki. Well, dipertemuan pertama saya masih gagal memahami apasih Pria Patriaki, akhirnya saya tanya ke ChatGpt apa itu?.


Muncul "Pria yg menganut sistem sosial di mana laki-laki memegang kekuasaan dominan dalam peran politik, moral, sosial, dan ekonomi.".

Akhirnya saya pada satu kesimpulan, " Langsung dibenak saya, apakah dia seorang Feminis?" Saya langsung recall pengalaman masa lalu yg kurang mengenakkan pada diri seorang Feminis yaitu egosentris sebagai wanita yg menuntut kesetaraan gender. Padahal menurut saya, dari gender aja udah beda mengapa harus disama2kan, masing2 punya kodrat sendiri2, lalu apakah perlu melawan kodrat. Apa yg mau dibuat setara?, banyak pikiran saya berkecamuk di otak.


Kemudian lanjut dia bilang, menurut penelitian, wanita yang menikah tidak lebih bahagia dari wanita single. Jd menurut dia, pria menikah itu lebih bahagia, tapi wanita single juga lebih bahagia. Well, saya tertegun, nih anak lg ngajak kopdar atau lg ngajak gelut haha.


Tp dasar saya malah semakin tertantang unt menggali isi otaknya. Menurutnya, wanita berdandan makeup pake pakaian sexy dll itu bukan untuk menarik lawan jenis tapi sebenarnya untuk aktualisasi diri, unt berkomunikasi dgn pihak lain, menunjukkan karakter dsb.


Pemikiran umum, itu banyak sy temui pada wanita yg kelamaan single yah sekedar ide secara ideologis aja, pada dasarnya menurut sy berdandan itu ide biologis (sains) yaitu isyarat kuno unt bereproduksi yg sulit ditolak wanita, gampangnya waria yg jelas2 ditubuh pria jg seperti itu.


Kalau sy pikir2 sebagai pria tuh cenderung terdorong untuk melihat wanita, kita pria misal main ke mall atau ke kampus kan secara naluriah suka banget lihat yg bening2. Nah saya pikir, naluriah wanita tuh sebaliknua yaitu ya pingin dilihat pria, apalagi pada wanita disaat masa subur.


Tp emang tampil cantik pada wanita sebenarnya malah melemahkan secara fisik, dimana bagian2 tubuh reproduksi malah yg lebih ditonjolkan, namun bagian2 yg harusnya kuat malah dilemahkan contohnya badan kurus, jari lentik, kaki tangan kecil, muka tirus, kulit mulus dan lembut dll. Dilema ini tidak terjadi pada pria, dimana jk pingin keliatan jantan malah olahraga berat agar sixpack kuat.


Namun ada saat aaya 100% agree dan saya anggap cerdas, ketika saya tanyakan lebih suka sebagai ibu rumah tangga atau wanita karir?, dijawab "kenapa wanita selalu disuruh untuk memilih, kan bisa wanita memilih dua2nya ya sebagai ibu rumah tangga dan sebagai wanita karir." Tersentak saya, bener juga, pertamyaan itu seolah olah membuat wanita tak berdaya. Bagi dia seorang wanita ideal adalah bu Sri Mulyani, dirumah tangga baik dan dipublik berkarya untuk bangsa.


Tp ada perdebatan di pikiran saya, bukannya itu malah bukan wanita ideal karena wanita menjalankan dua peran sekaligus. Sedang saya sebagai pria menjalankan satu peran saja. Bukannya itu malah jd kebalik, bukan lg memojokkan Pria sebagai Patriaki malah Wanita menjadi Patriaki dimana ada keinginan melakukan itu, sy pikir itu menjadikan wanita dominan yg hebat. Kenapa saya bilang hebat karena wanita seperti itu mengambil dua pilihan sekaligus, dimana pria hanya ambil satu pilihan.


Jadi ide wanita Feminis yang pilih keduanya tuh malah memberatkan, kenapa tidak pilih satu aja seperti pria. Seperti pria yg naluriah memilih sebagai pencari nafkah, mengapa wanita tidak memilih dirumah aja, krn jk memaksakan seperti pria, dalam benak pria seperti saya, apa wanita tidak merasa bersalah disaat berkarir tuh melawan kodratnya yaitu mengurus rumah dan mengurus anak karena itu dorongan biologis wanita spt dorongan biologis pria unt bekerja. Kodrat ini lah yang menurut saya melahirkan sebuah ketidaksetaraan. Jadi setara itu apa ????


Masih belum selesai, tp ya sudahlah selesai aja krn udah ngantuk.


Salam...

Kang Jay



Saya membaca berita apabila seorang suami menganggur lebih dari setahun maka tingkat perceraiannya 70%. Dengan kondisi ekonomi yang tidak baik-baik saja, tingkat PHK saat ini cukup tinggi. Sekitar 30rb lebih orang di PHK di tahun 2025 ini. Gelombang PHK tahun ini begitu besar, pabrik2 tutup, toko/reatoran2 tutup, pekerja kerah putih di perkantoran tidak luput, software developer yg dulu sangat berjaya tp sekarang AI mengambil alih. Bahkan mencari suami mapan ditahun ini diprediksi cukup sulit haha...


Kalau pekerja intelektual, banyak yg paham bagaimana menghadapi badai PHK ini. Warganet banyak menyarankan unt tetap seakan "bekerja", atau tidur dirumah lalu rumah tangga diambang kehancuran. Beberapa bulan diawal para suami terPHK ini banyak yang tidak memberitahu istri, pura2 masih bekerja berangkat pagi pulang malam, nongkrong2 di kafe/kantin atau tempat2 hiburan/wisata/perpustakaan. Diakhir bulan mentransfer uang ke istri dgn gestun KK atau memanfaatkan uang pesangon hanya demi menyelamatkan muka. Berharap puluhan lamaran kerja ada satu yang nyantol. Namun biasanya kagak bertahan lama jika beberapa bulan kemudian tidak ada satupun pekerjaan yang nyantol, maka akan mengalami kebosanan nongkrong2 tidak jelas sehingga terpaksa berterus terang ke istri.


Ada istilah begitu transfer berhenti, maka hubungan kembali ke nol haha. Sebenarnya saat suami bilang kena PHK ke istri, diawal2 istri akan bilang tidak apa2 bahkan menghibur suami namun yg dipermasalahkan istri saat disupport malah bukannya giat mencari kerja namun malah berhenti mencari kerja, berkeliaran dijalan, ngobrol di kafe/kios dgn temen2nya, atau bahkan bermain game dirumah sehingga kehidupan RT jd terbatas, Istri lama2 tidak tahan. Istri menjadi sensitif dan mudah bertengkar karena hal2 sepele. Pada akhirnya istri berinisiatif mengajukan cerai haha. Bablas ewes ewes.


Penelitian menunjukan jika suami dengan penghasilan tinggi mendadak menganggur, maka dalam 6 bulan konflik rumah tangga akan meningkat secara significant. Jika lebih dari setahun maka tingkat perceraian akan meningkat hingga melebihi dari 70%.


Seorang istri jika melihat suami menganggur akan melihat pria ini mana tidak bisa membantu pekerjaan rumah tangga maupun menghasilkan uang, jadi mengapa tidak bercerai. Jadi saran saya, jk anda pria diposisi lemah ini, jangan berkeliaran dsekitar keluarga, anda akan mudah tidak disukai istri, kita harus pandai berpura2 YA, berpura2 termotivasi dengan mengirim banyak lamaran kerja, soal nasib pasrahkan kepada Allah dgn giat berdoa dan ibadah. Meskipun tidak ada panggilan wawancara, sesekali bisa berpura2 dapat panggilan wawancara haha.


Memang jika dirunut kebelakang, seorang pria sebaiknya dan seharusnya pandai dalam memilih istri, karena beberapa wanita tidak kuat atau gampang menyerah dalam menghadapi kesulitan hidup. Saat memilih pasangan, pria biasanya hanya fokus pada penampilan wanita sehingga mudah terjerat. Saat pacaran bisa di test kok. Selain faktor pemilihan istri, juga banyak profesional pria memiliki IQ tinggi, namun kecerdasan emosional rendah sehingga kesulitan menangani hubungan suami-istri.


Sebenarnya pasangan yang cerdas memiliki cara efektif menghadapi badai ini. Pada dasarnya pernikahan apapun tidak bisa dipisahkan dari kebutuhan dasar spt beras lauk-pauk sabun pulsa listrik air dan sekolah anak, jika kebutuhan dasar masih bisa terpenuhi, maka PHK bukan alasan utama istri minta cerai. Namun alasan utama saat suami berdiam diri tanpa usaha untuk bekerja. Kebanyakan istri memang lebih pragmatis dan realistis, ketika ada krisis rumah tangga maka pikiran wanita adalah "pergi" memastikan kepentingan mereka tidak terganggu. Namun pada kenyataannya seorang wanita terutama yang memiliki anak akan memilih menghadapi krisis bersama pasangan mereka selama pasangan mereka mau bekerja keras untuk keluarga.


Berdasarkan pengalaman banyak orang, sebenarnya badai ini bisa dilewati, contohnya si pria jk belum jg dapat pekerjaan yg pas, maka bisa coba melamar pekerjaan bahkan bukan dibidang yang sesuai/dikuasai, coba melirik bidang lain, tidak peduli seberapa besar atau kecil penghasilan tp jk pria mencobanya tanpa henti insya Allah pertolongan-Nya mendekat. Kemudian disaat yang menganggur ini, suami juga sebaiknya terus berinisiatif mengambil pekerjaan rumah tangga bahkan sekaligus mengasuh anak, terutama untuk membantu istri yang masih bekerja di perusahaan. Sehingga lambat laun istrinya bisa lebih tenang, istri akan melihat usaha suami dan sikap istri juga akan melunak. Kemudian suami bekerja di bidang baru, meskipun kemudian dapat pekerjaan dan penghasilan suami tidak setinggi sebelumnya namun setidaknya memiliki pekerjaan yang stabil. Setelah menjalani lika liku kehidupan bahkan pernikahan bisa menjadi lebih kokoh dari sebelumnya.


Untuk pria yang sedang menghadapi badai PHK saat ini, saya doakan anda kuat dan berpikir cerdas unt segera bangkit dari keterpurukan. Ambil action walau itu harus mengorbankan ego anda. Mempertahankan keutuhan keluarga adalah utama.


Salam...

Kang Jay




‎Sebagai pria lajang, kita seharusnya patut bersyukur hidup di Indonesia, terutama yg tinggal didaerah yg tidak menetapkan tarif Mahar untuk meminang wanita. ‎ ‎Berkaca di China, uang mahar ini sangat memberatkan para pria lajang, terutama orang tuanya bahkan ada istilah ortu disana "lebih baik jual semua harta asal anak laki2 saya menikah".


Untuk daerah pedesaan China rata2 uang mahar sekitar 100-200rb Yuan atau sekitar 200-400jt diluar biaya acara dan perhiasan. Dikota besar bahkan 800rb Yuan (1,2M), dan masih berharap sudah punya kekayaan 4jt Yuan (8M), hal ini wajar karena harga apartemen biasa disanghai udah 20M biasanya dicicil seumur hidup haha. ‎


‎Kondisi ini menyebabkan di pedesaan China banyak pria lajang bahkan banyak yg usia 40 tahun ke atas karena mahalnya Mahar disana. Pemerintah China sebenarnya tidak tutup mata, seperti di Provinsi Jianxi mengeluarkan aturan di pedesaan maksimal uang mahar 80rb Yuan (160jt) tp krn harga pasaran udah tinggi maka sulit merubah itu. ‎


‎Di China, penentuan mahar bukan soal Matre namun menunjukkan gengsi keluarga, semakin mahal semakin tinggi derajat nya di masyarakat. Bahkan wanita lajang dgn wajah pas2an dan pendidikan setara sma yg bekerja dgn gaji 2rb Yuan (4jt), keluarganya mematok mahar 400jt plus punya rumah sendiri. ‎ ‎


Mungkin ada yang tahu youtouber Yenny di China, pasti seneng banget suaminya dapat Yenny karena ortu suaminya aja ngontrak dan dulu boro2 suaminya punya rumah sendiri. Mereka saat ini bersama2 membeli tanah dan ngebangun rumah 2 lantai dari hasil Yenny nge-youtube. ‎ ‎


Cerita lain dari teman saya dari China, dia bilang di desanya banyak pria lajang karena tak mampu Membayar Mahar. Ada seorang pria lajang yg kesulitan menyediakan mahar 400jt pada akhirnya mencoba peruntungan Blind Date dengan Janda anak satu karena pikirnya maharnya akan murah, namun ternyata saat ketemuan pertama, si janda tetap mengharapkan Mahar 400jt (standard Mahar di China) plus mengharapkan jika nanti punya rumah maka atas nama dia. Tentu saja harapan janda ini tidak realistis bagi dia (tp belum tentu bagi yg lain), sehingga si pria terpaksa balik lagi jadi pria lajang haha. ‎ ‎


Di China, ada keunikan para pria pas2an berbondong2 mencari wanita dengan wajah pas2an, selain Maharnya lebih bersahabat juga mau hidup susah. Wanita cantik disana dijauhi krn riskan kedepannya cerai trus bayar mahar lg 400jt untuk dapat istri baru, bisa cilaka duabelas. Mending gadis pas2an makin tua makin ga laku dipasaran dan aman bagi pria pas2an. Ada seorang pria china di comblangin dgn seorang gadis, saat pertama ketemu dan lihat wajah si gadis tuh cantik plus langsing, buru2 dia angkat kaki pulang, alias cancel, pria disana alergi cewek cantik haha. ‎ ‎


Tambahan, zaman sekarang beda ama zaman dulu di China, zaman dulu tuh tidak terlalu memandang nilai Mahar bahkan berani mulai dari bawah, trus suami istri bekerja bersama untuk meningkatkan taraf kehidupannya. Semua ini efek program China sebelumnya yaitu maksimal punya anak satu (walau 2021 udah dirubah anak tiga), sehingga saat di kandungan jika ketahuan cewek maka banyak yg digugurkan, sehingga anak cowok lahiran th 70-90an menjadi bejibun di China. ‎ ‎


Sebagai pria terutama dgn kondisi ekonomi menengah ke bawah, harusnya pria di Indonsia patut bersyukur, di Indonesia hampir semua daerah tidak menetapkan mahar bahkan hanya dengan modal 1jt untuk KUA dan seperangkat alat sholat dapat Istri haha. Pun ada mahar misal di Makasar, Aceh dll bisa cari misalkan gadis non-Mahar spt jawa ngapak misal di banyumas, tegal ampe pemalang yg udah murah, nrimoan plus pekerja keras (katanya) terbukti TKW bejibun sehingga dikampung2 daerah sana punya rumah bagus2. Pun mau cari yang manis dan anggun, bisa cari di daerah solo-jogja. Maka ayok para Pria Indonesia tentukan pilihanmu segera, mumpung tanpa mahar dan masih banyak yang mau diajak hidup susah hahaha. ‎


‎Blog berikutnya akan saya ulas tentang alasan mengapa wanita lajang China di atas 35th kebanyakan ditolak oleh Biro Jodoh. Jd disana Biro Jodoh sangat populer unt mencarikan jodoh, beda dgn di Indonesia yang masih dianggap tabu dan kurang populer. ‎ ‎


Kang Jay


Wajar jika seorang wanita cantik selalu diajak ngobrol oleh beberapa pria dalam masa yang sama. Ditambah lagi, dia punya banyak teman wanita, dan teman2 lainnya di WhatsApp Groups-nya bahkan menjadi pusat perhatian ditunggu chitchat-nya. Itulah sebabnya seorang wanita cantik bisa begitu terikat pada ponselnya.


Kita suka lihat di cafe2, malah wanita cantik yang terlihat suka tenggelam dalam ponselnya sambil senyam-senyum sendiri, bukannya autis namun lebih banyak pengagumnya di dunia maya.
Itulah realitas sosok wanita yang sedang Kita dekati sekarang haha.


Saat ini, kemungkinan besar dia sedang sibuk menanggapi chat dari pria-pria yang mendekatinya. Beberapa udah dia kenal lama, beberapa dia baru kenal, beberapa dia suka.


Mereka membuka topik obrolan yang kurang lebih serupa, menanyakan hal yang kurang lebih serupa, dan memberikan perhatian yang kurang lebih serupa, “Lagi apa? Lagi di mana? Sudah makan belum?” Tidak heran dia jadi lambat membalas atau kurang bergairah meladeninya, walau mungkin sebenarnya suka dengan orangnya.


Kita pasti pernah chatting dengan wanita yang membalas asyik di hari pertama, lalu dingin atau menghilang di hari kedua.


Bisa saja dia suka kepada Kita, tapi karena obrolan Kita tuh sama seperti pria lainnya, dia jadi kurang antusias. Itu yang membuat chatting menjadi media yang paling lemah: Kita pria bisa terlihat sama seperti ratusan pria lainnya.


Kita udah bersusah payah mengeluarkan topik yang unik, memancingnya untuk curhat, lalu menimpalinya dengan kata-kata positif. Kita pria berharap semua itu dapat membuatnya lebih baik. Namun, semuanya jadi basi karena pria lain juga melakukan hal serupa haha.


Itulah alasannya saya tidak terlalu menyarankan Anda untuk menghabiskan banyak waktu untuk chatting dengan wanita Cantik.


Apakah Kita perlu menurunkan selera ? Ke wanita biasa...bisa jadi hehe...tanpa saingan kan lebih enak dan lancar xixi...apa sih yang dicari? Walau wanita juga cari kemapanan dan kesetiaan Kita pria. Namun setidaknya Kita pria sudah mengalah agar jodoh segera berjumpa.


Kang Jay


Kita suka mengagungkan Cinta sebagai karunia terindah yang penuh dengan kebahagiaan. Dengan Cinta, kita berharap hidup menjadi lebih mudah untuk dilalui.


Namun, mengapa cinta sering membuat kita tidak bahagia? Jika saling mencinta, mengapa kita suka terjebak dalam hubungan tidak sehat?.


Coba kita bandingkan saat mengejar karir, kita bekerja keras untuk meraih kesuksesan. Walau banyak intrik di kantor, banyak tugas, tekanan dari atasan namun kita ikhlas bekerja keras. Sayangnya kita suka berpikir cinta tidak membutuhkan kerja keras yang sama. Mengapa demikian? Karena kita masih menganggap cinta adalah pelarian untuk mencari kebahagiaan ketika hidup kita MENYEBALKAN.


Ada yang berkata cinta tidak akan memberikan rasa sakit dan cinta harus dirasakan melalui hati. Itu kata pujangga cinta. Kenyataannya? Kita tidak akan mendapatkan kehidupan cinta yang sukses tanpa melalui sekian banyak konflik dengan pasangan. Juga, tanpa logika, kita tidak akan bisa mendapatkan kesuksesan dalam percintaan. Rasa sakit hati adalah bagian dari cinta yang harus kita rasakan. Mengapa demikian? Agar kita dapat berkembang menjadi orang yang lebih baik.


Ada dari kita ketika menemukan konflik dalam hubungan dan berpikir pasangan telah berubah, kita enggan dan muales berjuang dan langsung mencari orang lain demi mendapatkan kenyamanan dan mengobati rasa sakit hati itu. Buru-buru menganggap dia "bukan" jodoh kita ha ha ha ha, lalu kumat deh kebiasaan cepet illfeel, lalu cuekin, blokir, bahkan putusin atau cerain seakan-akan kebahagiaan cinta datang ujug-ujug dari langit tanpa perlu kerja keras. Dimaklumi sih untuk sang mager atau pengangguran yang terbiasa terjebak dalam rutinitas menyebalkan tanpa pernah tau bahwa kerja keras dikehidupan ini diperlukan.


Kemudian nemu pasangan baru, kita pun terjebak ilusi bahwa sudah terobati. "Merasa" dia adalah pasangan paling sempurna. Kita tidak belajar dari hubungan sebelumnya yang gagal. Seiring waktu berjalan, ilusi itu akan hilang. Dan kita pun akan mengulang siklus KEJAM yang sama, kemudian mencari orang lain lagi untuk mendapatkan kebahagiaan semu. Lagi dan lagi.


Ayo kita ubah pemikiran kita tentang cinta. Cinta bukanlah obat untuk mengisi kekosongan atau sekadar menyembuhkan luka hati. Cinta membutuhkan KERJA KERAS.


Jangan langsung menyerah di tengah jalan ketika hubungan mulai terasa sulit. Cinta membuat kita berkembang jadi lebih baik. Hadapi dengan dewasa dan selesaikan dengan logika cinta.


Penutup. Pengalaman saya selama ini, carilah kebahagiaan dari diri sendiri bukan orang lain. Jika kita berharap orang lain dapat membahagiakan kita, jangan heran kalau hubungan kita tidak pernah awet.


Kang Jay


Mulai dari nol, menurutku sih ok2 saja, namun benar sih wanita harus hati-hati. Jika laki2 usia dibawah 27 tahun, ok lah belum punya apa2, wanita bisa liat dari semangat kerjanya, pendidikan terakhirnya, visinya untuk masa depan, atau sallary saat ini.


Namun jika diatas 35 tahun ngajakin mulai dari nol, maka wajar wanita mempertanyakan terutama bagi wanita yang udah 'pernah' merasakan dari nol dan zong haha, si pria selama 10 th lalu kemana aja, tidur?, gajinya buat apa. Bukan ngajarin wanita materialistis namun realistis, yah setidaknya lihat pekerjaan dan penghasilannya saat ini, walau hanya lihat penghasilan bulanan aja tp berpikir positif aja mungkin selama ini dia boros maka nanti anda wanita jd direktur keuangan. Pria ini masih ada harapan hehe.


Namun ada tipe pria yg mager bener, diusia 35 lebih masih ikut ortu, nganggur atau kerja kagak betahan, cita2 super tinggi dgn angin surga "Nanti jika nikah akan kerja tetap dan punya gaji tinggi atau memulai bisnis menjanjikan". Alasan saat ini masih nol karena belum ada yg dinafkahi dan masih fokus belajar bisnis. Trus ngajakin mulai dari nol. Nah pria ini wajar jika dirasa punya harapan tipis di masa depan hehe.


Saran saya pria ini lebih memilih wanita muda sekufu dibawah 23th, fresh untuk diajak mulai dari nol, makan sepiring berdua masih dirasa indah oleh istri, pun istrinya shock setidaknya shock untuk pertama kali bukan kedua kali hahaha buat pengalaman la, kadang pengalaman buat yg belum berpengalaman malah menjadikan wanita tangguh, banyak saya lihat istri2 tangguh ini karena saya pernah 4than hidup di gang sempit di Jakarta...........


Tapi jika pria diatas 40 masih gitu-gitu aja, biasanya sih bakalan gitu-gitu aja. Tapi percayalah, asal si pria mencari istri sekufu maka pernikahan akan dijalani "gitu-gitu saja" dengan bahagia. Saat tinggal di gang, saya lihat sendiri tetangga dari muda sampai usia 65th gitu-gitu saja, menjalani hidup bahagia dengan anak cucu mantu total ada 12 orang tumplek di rumah petak 30m2. Hidup ini pilihan, pilih bahagia atau pilih merana, lihat kebawah bukan ke atas. Jangan juga berharap muluk2 seperti seorang Youtuber menikahi pria aceh, harus juga sadar kapasitas suami yang dipilihnya.


Bagi wanita yang kebelet nikah, tidak ada salahnya nekad. Hidup sekali jangan dibuat rumit. Nikah itu sederhana, yang penting suami sayang dan setia. Insya Allah dengan banyak doa istri, rejeki suami akan mengalir dari segala arah tanpa diduga. Saya selalu percaya itu. Saya membuktikannya bahwa doa istri mujarab, dulu gimana saya tamatan STM mulai merayap dari bawah disambi kuliah dan rajin baca buku minimal 50 buku dalam satu tahun yang begitu membuka cakrawala saya untuk terus maju.


Sekali lagi jika diajak mulai dari nol, janganlah berharap macam-macam misal 10 tahun kemudian suaminya jadi kaya raya, bahkan terbuai gombalan "Khas Pria" memberikan angin surga berkata, Nanti kita memulai bisnis, ada channel temen yg mau modalin bisnis, mau giat bekerja lah, bahkan bilang "warisanku banyak" ya kalau ortunya cepet koit haha. Sewajarnya saja berharap sambil terus terdoa.


Lebih utama mendapatkan kebahagiaan pernikahan dibanding kekayaan dunia namun tidak bahagia, karena banyak pernikahan gagal karena istri terlalu berekspektasi tinggi terhadap suaminya, kemudian berkata ke suaminya "Coba dulu pilih si A", "Sial nikah dgn kamu", "Kenapa dulu kita dipertemukan" akhirnya ucapan itu menjadi doa diijabah Allah dan suamipun menjadi lemas dan males berusaha seakan mengiyakan nasibnya, lalu ketidakpuasan istri berlanjut sampai akhirnya mengajukan cerai. Jangan ya, berekspektasilah sewajarnya dan pakai logika, agar nanti tidak kecewa.


Kang Jay

Pages: 1 2 3 4 5 ... Next »
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo