BLOG TULISAN Jayadiningrat

Saat masih banyak temen jomblo saya suka dapat pertanyaan, "bro mantanku nikah nih, aku datang gak yah?". Bagi saya sih, tidak ada alasan untuk tidak datang kenikahan mantan. Mau sudah atau belum move on, kita kudu dateng ke nikahan mantan. Tentunya kalau diundang he he.


Mungkin alasan berat datang adalah masih belum move on. Alasan ini, paling banyak dipake. Ditambah alasan masih cinta lah atau masih sayang


Justru karena itu, kalo masih sayang, masih cinta, ya datang aja lah. Tunjukin ke dia kalau kita baik-baik aja, yah seolah-olah baik-baik aja ha ha. Kenapa? Karena dengan melihat kita baik-baik saja, dia bakal lega dengan keputusannya.


Jangan sampai dia mikir, kita sudah diundang dia. Namun kita gak datang, bisa jadi dia bakal mikir yang macem-macem. Salah satu pikiran dia mengira kita gak datang karena masih cinta, dia ngira kita gak sanggup liat dia bersanding sama orang lain, yang akhirnya buat dia jadi mikirin kita lagi.


Taruhlah kita masih cinta alias gagal move on, maka kita harus tempatkan cinta dengan benar, bukan nafsu yang diduluin. Cinta adalah rasa ingin membahagiakan dia. Sedangkan nafsu adalah rasa ingin memiliki. Maka kalau kita masih cinta, harusnya kita malah datang. Mengabarkan ke dia, aku baik-baik aja kok kamu nikah. Aku baik-baik aja kok kamu tinggal, aku baik-baik aja kok bla bla bla. Kalo kita cuman mikirin diri kita, itu namanya egois.


Ingat cinta gak harus memiliki? Kita jangan sedih liat senyum bahagianya pas nikah? Kan seharusnya ikut bahagia walau ya sakit juga sih he he. Tapi gak papa, itu kan proses. Supaya kita juga tahu, bahwa dia sudah jadi milik orang lain, dia sudah bahagia sama orang lain. Itu bagus unt mendoktrin otak bawah sadar kita agar kita lekas move on. Sehingga kita akhirnya memulai fase baru dalam memaknai cinta. Klise sih, tapi asli. Kita harus datang, titik. Mungkin awalnya sakit, tapi setelahnya lega. Seperti kata kang Raditya Dika. "Setelah dateng ke nikahan mantan, gue merasa jadi orang yang baru. Orang yang lebih dewasa. Dan orang yang lebih bahagia. Seakan gue terbangun di pagi hari dengan perasaan lega yang gak bisa gue gambarin".


Lain cerita kalau sudah move on. Ya udah datang aja lah, kecuali gak diundang. Kalo diundang mah ya datang lah. Yekan....


Jadi gimana, mau datang gak?


Kang Jay

Membahas Poligami itu tidak ada habisnya. Namun sebagai pengantar, ingatlah bahwa kita yang hidup bersama manusia lainnya, bersikap beradab, adil, dan tepo seliro, dimana mungkin akan membantu hidup kita sebagai manusia yang berada pada tingkat tertinggi dari segala makhluk Allah.


Terdapat pandangan "Lebih baik poligami daripada selingkuh". Poligami halal bagi orang yang mampu adil. Sedang, selingkuh dilarang dan haram.


Lalu apa beda poligami dan selingkuh? Bedanya, yang pertama dinikmati dan dirayakan dengan akad nikah, sementara selingkuh dinikmati tanpa akad apalagi perayaan ha ha ha. Teman saya ada yang mengomentari poligami adalah selingkuh syar'i. Jangan ditimpuk, setiap orang punya pandangan masing2.


Muhammadiyah sebagai organisasi Islampun menolak poligami. Saya mempelajari betapa Muhammadiyah begitu progresif soal satu ini, dan ini dilakukan berdasar kajian yang memadai. Lagi-lagi tiap organisasi punya pandangan masing-masing.


Jika alasan adalah jumlah pria dan wanita, maka 2019 penduduk indonesia 134jt pria dan 132jt wanita, artinya lebih banyak pria.


Banyak alasan lain penyebab poligami. Tentu saja, bagi yang pro poligami akan mengatakan soal kebahagiaan, keturunan, mencegah zina, menolong yatim, menolong si miskin, alasan budaya, dan alasan agama.


Tapi, jika ingin dengar pandangan laki-laki seperti saya, Jujur saja saya bilang lebih kepada nafsu atau mencari sisi lain kepuasan yang tidak didapat pria. Saya tidak pandai dalam agama, namun jika ditelisik hati nurani saya, seperti itulah alasan saya sebagai laki-laki. Ini mungkin kontradiksi dengan yang pro poligami yang sudah khatam hadist.


Tiap orang punya pandangan masing-masing, dan setiap orang punya alasan yang mungkin cukup rasional.


Contoh teman saya punya istri yang suka marah, penuntut, suka merendahkan karena penghasilan dan pendidikan istrinya lebih, dia merasa tertekan dan stres tingkat tinggi saat dirumah, namun dia tidak mau bercerai dan meninggalkan anak-anak yang sangat dicintainya. Dia memilih poligami.


Walau saya kurang setuju poligami, namun disaat kebahagian berumahtangga jauh dari dirinya, saya pun tidak bisa berkata apa-apa karena saya tidak pernah mengalaminya, nasehat sabarpun mungkin sudah berpuluh tahun dia lakukan saat berumah tangga.


Namun jika dia memiliki istri yang baik, sayang, penurut dan taat, maka saya akan menasehati tentang rasa syukur dan berlakulah sebagai manusia beradab. Masih banyak hal Halal lainnya untuk meraih pahala disisi Allah, seperti menyantuni anak2 yatim, janda2 miskin, rumah Allah dll.


Sekali lagi, setiap orang punya pandangan tentang Poligami, dan kita harus menghormatinya selama masih dalam koridor agama Islam.


Kang Jay




Sering kali saat seseorang ditanya kenapa tak jua menikah, ia akan sangat lancar mengemukakan alasan ini-itu yang menjadi hambatan untuk nikah.

Bahkan, alasan semakin lancar bila yang menjadi penghambat ia menikah adalah orang lain, bukan kesalahannya sendiri.

Menikah itu sejatinya adalah urusan pribadi, namun permasalahannya sering kali lebih menonjolkan keterlibatan orang.

Alasan orangtua, alasan kakak yang tak boleh dilangkahi, alasan adat istiadat, alasan susah cari pasangan taaruf, alasan selalu dapat pasangan gak bener, alasan susah move-on ama si dia, alasan trauma dengan cowok/cewek, alasan belum mapan karena biaya nikah mahal, alasan ini-itu yang melibatkan orang lain, pasti akan sangat lancar dikemukakan.

Namun, kalau sudah introspeksi pada diri, masihkah selancar tadi mengemukakan alasannya?

Dan, benarkah kenyataannya seperti itu?

Mari, kita cek alasan-alasan yang biasa jadi “tertuduh” penghambat menikah. Terus bandingkan dengan fakta-fakta sebenarnya.

Kang Jay

Fenomena nikah ngutang dimasa kini tentu bukan hal yang aneh. Menjamurnya pinjaman online, KTA, KK dengan plafon puluhan bahkan ratusan juta membuat pasangan kebelet nikah menjadi tergoda.


Apalagi ngutang sudah tidak begitu dianggap aib dalam masyarakat karena toh setiap orang sudah jamak ngutang dan bukan berarti karena ngutang kita tidak memiliki uang atau orang yang tidak ngutang untuk menikah punya kelebihan dana. Ini adalah soal keadaan atau pemikiran dalam menghadapi rencana pernikahan. So its fine.


Sebenarnya kita pun bisa coba ngutang misal ke ortu atau keluarga. Namun saya pun paham bahwa banyak pasangan malu atau segan ngutang ke keluarga, dengan ngutang ke bank maka kita tidak perlu melibatkan perasaan merepotkan keluarga untuk keperluan itu. Apalagi mudahnya pinjaman seperti KTA yang tanpa agunan. Toh kita bisa prediksi beban cicilan per bulan. Utang saya ke bank pun udah 20jt lebih perbulan selama 5th lebih ha ha ha, jangan ditiru, tapi bukan unt dana pernikahan lho untuk bisnis aja.


Sehingga saran saya, sebaiknya janganlah ngutang banyak agar 'pestanya' terlihat mewah, ngutang dikit bolehlah untuk menggenapi biaya pernikahan. Ingatlah bahwa pernikahan adalah sesuatu yang bisa diduga. Misal kita akan menikah setahun lagi. Nah dalam setahun harus disiapin dananya. Tidak perlu ngutang karena beban bunganya pasti mahal.


Banyak cara untuk berhemat kok. Memang pesta pernikahan digedung itu mahal. Saat mempersiapkan anak cewek saya menikah, banyak biaya tak terduga yang menyebabkan membengkaknya biaya pernikahan, namun sukurlah lancar.


Menurut saya, kalau ingin membiayai sendiri alias bukan biaya keluarga, maka bisa dipilih restoran atau cafe yang punya taman outdoor jadi tidak pakai acara makan besar. Namun dengan lingkungan restoran/cafe yang memang sudah bagus maka akan berkesan, terutama diadakan dimalam hari dengan balutan lampu2 indah, hadirin akan kenyang dengan pemandangan. Pelaminan juga bisa dibikin sederhana dengan alasan keterbatasan lahan ha ha, namun saya rasa tidak mengurangi kehangatan acara.


Banyak cara lainnya dalam menghemat biaya pernikahan. Seperti, mengurangi jumlah undangan, memanfaatkan ketrampilan temen seperti fotografi, make up, bermusik, bahkan dijadikan EO karbitan he he, kemudian minimalisasi biaya souvenir, juga minimalisasi biaya seragam keluarga misal cukup senadakan warnanya sedang model bebas, pake cincin warisan bukan beli ha ha, kurangi hal tidak penting seperti karpet bertabur bunga, kurangi saung2 unt menu makanan selain makan utama, sewa bukan beli pakaian pengantin. Intinya adalah tidak perlu mewah, yang penting berkesan. Ingat saja bahwa bakal banyak kebutuhan setelah menikah yang bisa kebeli jika kita hemat dalam biaya nikah.


Sekali lagi pertimbangkan biaya pernikahan dengan berhutang, jangan sampai dikemudian hari menimbulkan kesulitan pada keuangan keluarga. Janganlah memaksakan kehendak pernikahan untuk dibuat mewah tapi lupa dengan keadaan. Pesta mewah, namun belum punya apa apa, jangankan rumah, motorpun butut, ditambah harus bayar cicilan bulanan.


Memang benar kalau pernikahan jadi momen yang sakral, namun jangan sampai kebahagiaan itu berakhir jadi penderitaan karena banyak hutang.


Ingat pernikahan adalah awal, bukan akhir.


Kang Jay


Ingatlah, sebanyak dan sebesar apapun kesuksesan yang kita raih dalam hidup, tidak ada artinya jika kita gagal untuk setia pada satu hati yang membawa kita ke sana, ke puncak kesuksesan…


Ketika godaan datang, ingatlah dia yang tidak pernah mengeluh akan uang yang selalu hampir habis. Ketika ada seseorang yang mencoba merebut hatimu darinya, ingatlah dia yang mengangkat dan memapah kita dari keterpurukan. Dan ketika terbersit dalam pikiran kita untuk melabuhkan cinta ke hati yang lain, ingatlah dia yang selama ini mengorbankan hidupnya dan kesenangannya demi diri kita dan buah hati.


Kita tahu sulitnya berjuang bersama-sama menggapai impian, kita paham indahnya saling menopang dalam setiap kesulitan, dan kita pun mengerti rasanya bersabar ketika materi sedang sangat pas-pasan. Semoga hal itu semua dapat menjadi pertimbangan kita untuk selalu berusaha melanggengkan hubungan hingga maut memisahkan.


Kang Jay


Menanggati blog teh Achyee, saya mau comment tapi kok setelah diketik kok panjang jadi dibikin blog ajah.

Urun rembug:


Mulai dari nol, menurutku sih ok2 saja, namun benar sih wanita harus hati-hati. Jika laki usia dibawah 27 tahun, ok lah belum punya apa2, wanita bisa liat dari semangat kerjanya, pendidikan terakhirnya, atau sallary saat ini.


Namun jika diatas 35 tahun ngajakin mulai dari nol, wajar wanita mempertanyakan terutama bagi wanita yang udah 'pernah' merasakan dari nol haha, si pria selama 10 th lalu kemana aja, tidur?, gajinya buat apa, bukan ngajarin wanita materialistis namun setidaknya lihat pekerjaan dan penghasilannya saat ini, ya mungkin selama ini dia boros maka nanti anda wanita jd direktur keuangan. Pria ini masih ada harapan.


Namun ada tipe pria yg mager bener, diusia 35 lebih masih ikut ortu, nganggur atau kerja kagak betahan, cita2 tinggi nanti jika nikah akan kerja netap dan punya gaji tinggi. Alasan saat ini masih nol karena belum ada yg dinafkahi. Ngajakin mulai dari nol. Nah pria ini wajar jika dirasa punya harapan tipis di masa depan hehe. Saran saya pria ini lebih memilih wanita muda sekufu dibawah 23th, fresh untuk diajak mulai dari nol, makan sepiring berdua masih dirasa indah oleh istri, pun istrinya shock setidaknya shock untuk pertama kali bukan kedua kali hahaha buat pengalaman la...........


Tapi jika pria diatas 40 masih gitu-gitu aja, biasanya sih bakalan gitu-gitu aja. Tapi percayalah, asal si pria mencari istri sekufu maka pernikahan akan dijalani "gitu-gitu saja" dengan bahagia. Saya dulu tinggal di gang, lihat sendiri tetangga dari muda sampai usia 65th gitu-gitu saja, menjalani hidup bahagia dengan anak cucu mantu 12 orang tumplek di rumah petak 30m2. Hidup ini pilihan, pilih bahagia atau pilih merana, lihat kebawah bukan ke atas.


Bagi wanita yang kebelet nikah, tidak ada salahnya nekad. Hidup sekali jangan dibuat rumit. Nikah itu sederhana, yang penting suami sayang dan setia. Insya Allah dengan banyak doa istri, rejeki suami akan mengalir dari segala arah tanpa diduga. Saya selalu percaya itu. Saya membuktikannya bahwa doa istri mujarab.


Kang Jay

Di 2020 ini janganlah takut lagi akan perubahan.


Kita mungkin akan kehilangan sesuatu yang baik, namun semoga kita akan memperoleh sesuatu yang lebih baik lagi.


Kita mungkin akan kehilangan kenyamanan selama ini, namun semoga kita akan memperolah kebahagiaan lebih sebagai pasangan selamanya.


Ayo menatap kedepan => => =>


Mulai hari ini, dengan yang baru jika yang lama terlalu lama ditunggu.


Mulai hari ini, dengan langkah kecil jika selama ini tidak pernah mencoba menghalau mimpi buruk.


Menikahlah di 2020.



Kang Jay

1975 - 2020


advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo