BLOG TULISAN Jayadiningrat

Setelah coba mempelajari kebahagiaan akhirnya saya coba merangkumnya disini, ini bukan soal agama dll lebih ke psikologi ya tentang ilmu yg sy geluti.


Well,saya mengibaratkan Kebahagiaan adalah burung liar yang pemalu. Semakin berusaha kita menangkapnya semakin jauh dia terbang, namun ketika kita berhenti mengejarnya malah si burung muncul dengan sendirinya.


Banyak orang mencari kebahagian dengan cara mengikuti cara orang lain seperti berjam2 nonton youtube atau film tentang cara bahagia, atau baca buku cara menjadi bahagia, namun itu malah membuat ketidakpuasan pada diri kita sendiri. Tontonan atau bacaan itu malah mempersiapkan orang merasa kecewa. Terutama karena kita malah makin menerapkan standard yang lebih tinggi dan tinggi lagi seperti contoh yg ditonton atau baca. Semakin kita mencari cara untuk bahagia, malah membuat kita merasa waktu cepat berlalu.


Lalu kita memaksa bahwa kita akan lebih bahagia jika kita menetapkan standar tentang hidup yang baik dan bermakna dari orang lain, misal kita terus-terusan diingatkan bahwa teman sedang berada di suatu lokasi indah atau makan malam yang mewah, saya pikir ini malah jadi pengingat bahwa orang lain lebih bahagia daripada kita.


Jadi semakin kita berusaha bahagia, kita malah bisa menghakimi dan tidak mau menerima hal-hal negatif dalam hidup kita sendiri... lalu mencaci diri sendiri karena merasakan hal-hal yang tidak cocok dengan kebahagiaan.


Lalu apa yang bisa buat kita bahagia? Saya sendiri berkesimpulan cara untuk bahagia adalahkita harus bersikap lebih "terbuka" pada perasaan negatif yang muncul daripada terus-terusan melawan perasaan negatif itu sebagai musuh kebahagiaan.


Contoh misal punya suami toxic, istri biasanya selalu pingin melawan perasan negatif suami toxic dengan mengandai jika cerai maka hidup akan bahagia, perasaan ini muncul terus yg pada akhirnya menjalani pernikahan tidak bahagia, padahal ada solusi bahagia dengan open mind lihat sisi lain suami atau lingkungan.


Contoh berikutnya jomblo berformalin, jomblo biasanya pingin melawan perasaan negatif jomblo ngenes dengan berandai jika menikah pasti bahagia, sehingga makin jauh dari bahagia dalam menjalani hidup, menjadi murung bahkan menjadi robot pergi pagi pulang petang. Saya baca inner ketidakbahagiaan ini di AN, penuh dengan orang yang toxic saling menghujat padahal itu sedang menghujat dirinya sendiri karena dipertemukan dengan orang senasib yang tidak bahagia, memandang orang lain berpenyakit mental lah apalah padahal mental diri sendiri tergoncang karena kejombloannya. Kebahagiaan sesaat untuk menertawakan orang lain yang bernasib sama2 tidak bahagia, malah membuat diri makin tidak bahagia.


Dua contoh diatas yaitu jika cerai maka bahagia atau jika nikah maka bahagia membuat kita terlalu berfokus pada kebahagiaan di masa depan, ini tentu dapat membuat kita tidak mensyukuri pencapaian kita di saat ini. Ketika kita selalu berusaha menerapkan standard kebahagiaan tanpa berusaha lebih "terbuka" dengan realita hidup saat ini membuat kebahagiaan itu semakin menjauh.


Makanya di Islam diajarkan bersyukur atas nikmat Allah hari ini di malam dan pagi hari itu memiliki efek terhadap kebahagiaan yang luar biasa.


Ayo terima dan atur perasaan negatif itu dengan open mind dan rasa syukur. Jangan kejar kebahagiaan, tapi ayo berdamai dengan perasaan negatif, insya Allah itu malah akan menumbuhkan kebahagiaan hakiki. Aamiin.


Kang Jay


"Kang, apakah membatalkan lamaran akan mempersulit jodoh. Terus terang sekitar 6 tahun lalu saya membatalkan lamaran seorang pria anak dari rekan ayah saya, waktu itu saya ragu sampai akhirnya dua bulan sebelum akad terpaksa saya berkeputusan membatalkannya. Karena selama 3 bulan setelah lamaean dan dekat dengannya malah semakin ragu dan takut akan masa depan saya bersamanya."


Baik Neng, saat melamar maka sang pria membuat janji akan menikahi wanita yg dilamarnya, sehingga masa tunggu dari khitbah sampai akad dinilai sebagai pahala. Sedang si wanita juga berjanji tidak menerima lamaran pria lain. Sama-sama sudah berjanji, maka Anda boleh membatalkan namun dengan alasan2 yang syar'i, contohnya misal dikira sehat ternyata sakit misal kanker stadium 4, misal lagi setelah kenal ternyata si pria melambai dan pernah pacaran dgn cowok jg, atau ternyata dia pemabuk/penjudi, atau misalnya Anda dipaksa untuk menceritakan masa lalu Anda. Ingat ya, haram bertanya masa lalu, kecuali si dia menceritakannya sendiri. Anda berhak tutup mulut, karena ciri orang yang bertobat adalah menutup rapat-rapat aibnya, misal tanya "Masih perawan gak?" maka tak perlu dijawab. Bukannya dijawab, "Saya masih perawan kok karena dulu saat pacaran kalau berhubungan lewat belakang jadi aman". Xixixi.


Namun jika alasan membatalkan lamaran, misal karena "Kok aku jadi tidak click ama dia ya". Nah ini bahaya, bisa digolongkan sebagai orang-orang yang Munafik, udah janji tapi tidak ditepati. Maka pikirkan dulu sebelum melamar atau menerima lamaran, jangan aji mumpung asal ada yang mau terus disambar dipikir sambil jalan.


Ingat godaan soal Click atau kagak Click ini bakal kenceng banget setelah Lamaran, bahkan ini durasi menentukan bagi Syaitan dalam berperang. Syaitan akan membisikkan ke alumni2 hati untuk berkeliaran di sekitaran calon2 pengantin ini. Tawaf disekitaran Anda, atau memori tentang mantan atau iming2 orang baru yang lebih baik akan muncul dipikiran Anda.


Saya teringat dengan adik perempuan saya ketika menerima lamaran pemuda teman SMA yg tidak terlalu dia kenal tp langsung melamarnya, dia terima, alasan adik saya sederhana, pacar2nya dulu memang ganteng2 dan kaya2 bahkan masih menggodanya walau udah dilamar, namun tak ada satupun yg mau melamar. Jadi saat si pria datang melamar, ya diterima aja, berarti dia serius dan suka dgnnya. Adik saya juga sempet goyah saat mantannya seakan berniat melamar, tapi dia bilang sudah JANJI dimana janji harus ditepati. Sesimple itu. Walau hidup sederhana karena suaminya hanya Mantri di RS Swasta tapi awet dan bahagia aja. Walau saya sering denger dia bilang sih, "Coba kalau saya menikah dgn si A pasti gini, coba dgn si B pasti gitu", tapi itu wajar, namanya wanita ya udah dari sononya kurang pandai bersukur dan comel, tapi naruninya aman kok. Termasuk juga dulu istri saya ataupun sekarang anak perempuan saya ke suaminya haha. Gitu2 aja mah wanita, gesit saat dilamar, tapi juga bisa gesit untuk minta cerai. Wanita selalu didepan pokoke. Coba aja kasih nafkah kurang, awalnya gelisah lama2 nge-hang, ujung2nya seperti prediksi xixixi. Hampir 60% perceraian karena nafkah kurang.


Jadi nggak bener kalau cewek ngebatalin lamaran bikin jodoh seret, kecuali nihnya cowok itu merasa ter-dzolimi karena alasan pembatalan dimana gak syar'i plus kagak jelas terus dia berdoa "Ya Allah, biarkan dia menjomblo sampai aku menikah". Jadi sebaiknya jadi cewek kalau membatalkan lamaran harus dibuat rinci alasannya. Karena cowok itu punya cara berpikir tentang mencintai yang kagak mau kalah. Cowok liat mantan pacarnya yg udah dilamar aja masih diganggu, "Kamu dipaksa ortumu kan?, aku yakin dihatimu masih ada aku". Itulah pria. Jadi alasannya harus detail satu dua tiga dll tapi jangan pakai diksi-diksi yang menyakitkan. Karena "lagi2" jika pria dibuat sakit hati bisa menghalalkan segala cara bahkan memaksa Tuhan haha. Karena kita tidak tahu bila yang menghalangi jodoh Anda adalah doa2nya karena merasa ter-dzolimi, seperti doa diatas, atau doa lain spt "Kasih dia jodoh tapi lebih jelek dan miskin dari saya serta segerakan menjanda ya Tuhan, aku mau walau hanya jandanya asal belum punya anak ya Tuhan" haha. Ada baiknya Anda meminta maaf, walau Anda "merasa" tidak salah.


Saya doakan Anda segera mendapat jodoh yang diidam2kan dan bahagia dunia akherat. Aamiin.


Kang Jay



Dalam ilmu fiqih mahzab Imam Syafi'i, kewajiban nafkah suami ke istri wajibnya adalah 1 mud namun beberapa ulama menambahkan jadi 2 mud untuk orang kaya. Pengertian 1 mud ini ada beberapa ulama yang menafsirkan satu genggaman gandum, menurut saya segenggam gandum bisa apa zaman kini. Saya lebih condong mengikuti penafsiran beberapa ulama masa kini yaitu menafsirkan 1 mud adalah ukuran makan Nabi Muhammad dalam satu hari. Misal Nabi makan gandum yah anggap setengah liter berikut lauk pauknya, anggap sehari jaman kini di area Jakarta adalah 60rb alias 3x20rb. Maka satu bulan minimal nafkah istri adalah 30x60rb sekitar 1,8jt. Maka gugur kewajiban nafkah suami menurut mahzab Imam Syafi'i, kalau kaya tentu dua kalinya alias 3,6jt hehe. Ini untuk nafkah istri saja lho ya, diluar nafkah anak hehe, soalnya suami suka salah kaprah menafsihkan ini adalah nafkah istri dan anak bahkan include makannya suami hehe.


Jika ada istri yang bilang nafkah kurang bla bla bla padahal ngasihnya misal 4jt tanpa anak di area Jakarta, maka secara hitung2an mahzab syafi'i maka kewajiban memberi nafkah 1 mud (sekitar 1,8jt atau mau pakai penafsiran 1 genggam gandum? Haha) saja sudah sah dan cukup. Sehingga jika mengajukan cerai bakal diketawain malaikat, dan dicap istri kufur nikmat bahkan durhaka. Sebaiknya kedepankanlah kasih sayang, mana cinta, dulu bilang sepiring berdua sudah bahagia, selagi cukup ya sudahlah. Apalagi sampai meminta selain uang nafkah yaitu uang istri krn sudah bekerja di rumah hahaha.... Hitungan ini berbeda jika punya anak banyak, tentu ngasih 4 juta (Area Jakarta) tapi anak 5 ya wajar istri minta cerai hehe.


Diatas adalah nafkah untuk makan, lalu bagaimana dengan nafkah pakaian dan tempat tinggal. Ini masih sulit di standard kan oleh para ulama, setidaknya pakaian yang layak dan tempat tinggal yang nyaman menyesuaikan dengan kondisi suami, tanpa melihat kondisi istrinya misal sebelumnya istri saat gadis atau janda biasa pakai kain sutra tp dikasih kain katun biasa. Terkait rumah, misal suami bisanya ngontrak tentu kurang etis jika minta dibelikan rumah, yah sesuaikan kondisi suami seperti saran para ulama.


Memang aturan yg dibuat ulama tidak meng-cover biaya masa kini sampai ranah biaya pendidikan, susu, iuran bpjs, uang jajan, biaya transport, apalagi biaya pulsa dll. Seperti dituntut Serikat Pekerja untuk kenaikan UMR hehe. Namun semua diatas sebagai batasan untuk istri. Karena Imam Syafi'i berpendapat jika nafkah istri tidak diatur kadarnya maka akan terjadi persengketaan yang tidak ada akhirnya. Pas dilamar iya-iya aja, ee pas menikah banyak tuntutannya ke suami mengatasnamakan agama, ini yang ditakutkan Iman Syafi'i.


Lalu gimana jk suami cuman bisa kasih nafkah sebulan misal 1jt (Area Jakarta)? Selama suami sudah bekerja keras namun hasilnya kecil, maka nafkah itu juga sah secara agama alias kewajiban suami gugur. Kondisi ini diserahkan ke istri apakah merasa cukup kagak? jk tidak maka tidak haram meminta cerai karena urusan makan tidak bisa ditunda, 1jt di area jakarta tentu banyak puasanya haha.


Kang Jay


Kalau Mantanmu tiba-tiba Chat: "Aku kangen kamu". Kamu bakal bales apa......




Jodoh mendekat

Saldo meningkat

Ibadah makin taat

Beruntung setiap saat

advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo