BLOG TULISAN Jayadiningrat

Ingin mengomentari bog Hera namun karena setelah ketik2 kok panjang maka saya buatkan Blog tersendiri saja.


Terkait dengan kekayaan makanya banyak orang pingin kaya agar terutama mampu memberikan pendidikan yang baik untuk anak2nya menjadi orang sukses seperti anak para konglomerat atau pejabat tinggi seperti Erick Thohir, Sandiaga Uno, Nadiem Makarin, Gita Wiryawan bahkan AHY, semuanya lulusan Amerika. Pendidikan bagus seperti juga temen Hera membuka peluang ke kesuksesan. Kalau orang bodoh suka bilang ah kuliah dikampus biasa spt Binus jg bisa sukses contohnya William pendiri Tokopedia, atau ada yg bilang ah gak sekolah aja bisa sukses contohnya Bob Sadino. Tp dgn pendidikan bagus akan membuka akses dan wawasan tentang keilmuan bukan hanya mengandalkan keberuntungan dan kegigihan.


Misal dulu sy kalau tidak memaksakan kuliah mungkin saya ya pasrah jadi Admin sampai sekarang, karena temen seperjuangan saya tahun 1996 masih sebagai Admin. Walau kebahagiaan tidak bisa diukur dari kekayaan dan jabatan, namun setidaknya kita harus berjuang seperti juga imam2 Islam jaman dulu kaya2 seperti misal Imam Abu Hanifah orang terkaya di bagdad bahkan pas meninggal dibrangkasnya ada 11T belum pabrik tekstil dll, kecuali Imam Ahmad memang niat tidak mau kaya. Kyai2 di Indonesia jaman dulu jg kaya2, bahkan muridnya bekerja pada kyainya dan digaji, bukan seperti kyai2 jaman kini minta bayaran ke muridnya.


Namun orang2 Islam sekarang seperti berusaha berlindung pada Islam itu sendiri, misal kenapa sekarang orang2 islam miskin dijawab krn "kita mencari akherat", lalu kenapa orang islam suka melakukan kekerasan dijawab " Ya itu kan amar makruf nahi mungkar", atau kenapa orang islam susah maju secara teknologi dijawab "Ya kita kan mengejar akherat" yg paling sering tentang kenapa orang islam miskin2 dijawab "Ya sekaya apapun kan tidak dibawa mati". Pikiran2 itu adalah pikiran2 memperkosa agama, jadi agama digunakan untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak bersalah yg disalahkan agama.


Padahal ulama2 terdahulu bahkan sejak zaman nabi hampir semua kaya. Kita tahu di Islam mengemis itu haram, kecuali kepepet banget nget seperti kepepet makan babi ditengah padang pasir dikasih musafir yahudi. Trus mempermewah masjid itu haram sedang disekitarnya masih banyak orang miskin, masjid itu dimakmurkan dengan keramaian bukan dibangun dgn material2 mewah, faktanya sekarang banyak orang2 islam mengemis untuk memewahkan masjid, keblinger, alasannya untuk syiar lah, ladalah itu malah menghancurkan islam dari dalam. Tapi ya emang umat Islam zaman kini susah sekali menerima kritik, padahal dizaman Umar melakukan instrospeksi setiap malam, instrospeksi diri ini untuk menyelamatkan karakternya agar bisa bersih. Nah umat Islam sekarang sulit mau instrospeksi karena menyakitkan, gak mau disebut dosa gak mau disebut salah akhirnya muslim sekarang menjadi jauh dari peradaban awal muslim yg benar. "Bro kamu kok miskin?", "Iyalah fokus aja pada akherat, kekayaan kan kagak dibawa mati".


Satu kisah lagi, apakah dijaman nabi ada pelacuran?, banyak, baik di madinah maupun di mekah, ada ciri2 khusus rumah pelacuran. Lalu apakah Nabi menggerebek rumah2 itu, Tidak, bisa dicari dihadist manapun. Padahal diislam zinah itu haram. Kenapa Nabi tidak menggerebek? Karena Nabi fokus pada masalah Inti kenapa terjadi pelacuran itu yaitu Kemiskinan. Kalau Islam jaman Nabi kalau ketemu Ular maka lumpuhkan kepalanya, bukan lumpuhkan ekornya, nah umat Islam jaman sekarang banyak yang kebalik lumpuhkan ekornya.


Misal saat ini dampak dari kemiskian spt kriminalitas, premanisme, pelacuran dsb. Lalu muncul Islam garis keras bilang hancurkan pelacuran dsb, nah itu semua ekor2nya jarang yg berpikir menyelesaikan kepalanya yaitu kemiskinannya. Padahal Rasulullah sudah mencontohkan dengan terang benderang, secara logika kita tentu sadar Nabi pasti dapat akses ke kekayaan krn Islam menyebar sangat luas bahkan ke eropa, namun sedikit yg beliau manfaatkan untuk diri dan kelurganya, hampir setiap hari Nabi dapat upeti berkilo2 emas perak perhiasan sutra bahkan budak namun semua itu beliau sumbangkan untuk memberantas kemiskinan karena beliau tahu akar masalahnya umat Islam yaitu kemiskinan. Jadi saya ulang, Nabi itu sangat kaya sekali namun hartanya langsung disumbangkan ke yg membutuhkan. Dengan tercukupi materi dan makanan umat islam maka Nabi mengharapkan umatnya akan khusyuk dalam ibadah dan menjauhi segala larangan agama seperti kriminalitas dll.


Namun saat ini banyak orang terpaku pada kemiskinan Nabi, tidak mikir kemana hartanya dimanfaatkan. Nabi berusaha agar Syariat2 islam yang beliau sampaikan dan bangun itu berdiri diatas kemampuan finansial setiap umatnya. Misal berhaji tentu butuh kekuatan finansial memadai, kemudian berzakat dan bersedekah tentu perlu juga finansial memadai, artinya apa? Artinya syariat islam bisa tegak kalau setiap umat Islam memiliki kekayaan yg memadai. Makanya Islam generasi awal prioritasnya menanggulangi kemiskinan sebagai pondasi awal mendirikan syariat Islam.


Trus ada yang bilang kalau miskin kan hisabnya ringan ? Gini ya, saat diakherat kemudian ditanya kenapa kamu tidak bersedekah dijawab karena saya miskin, malaikat langsung bilang ya sudah kamu lewat tapi bukan dianggap hisabnya ringan tapi karena tidak punya pahala dibagian itu haha. Beda dengan orang kaya? Kau apakan hartamu dijawab buat zakat dan sedekah, buat bantu bangun masjid, buat bikin sekolah dll, tentu malaikat tidak akan suruh lewat saja namun dihitung dulu berapa pahala yang bisa didapat bahkan Allah menjanjikan pahala berlipat lipat ganda lalu dikurangi maksiat dari harta itu tp tidak dilipat ganda alias satu dosa nah setelah dikalkulasi nemulah jumlah pahala sisanya, kan lemayan tuh kagak disuruh lewat saja spt si miskin. Jadi ingat ya, miskin bukan hisabnya ringan tp maksudnya pahalanya ringan hehehehe.


Hikmah yang diajarkan Nabi "Kaya tapi hidup sederhana, bukan hidup sederhana karena terpaksa".


Kang Jay


Wanita suka kebingungan memilih pria terutama yang mengajak berjuang dari nol, pekerjaan masih serabutan atau belum ada tapi kok ya tidak ada pilihan lain, lalu apakah si pria ini kedepannya setelah menikah bisa sukses dan membahagiakan keluarga?.


Baik kali ini saya akan bahas tiga kalimat yang biasa diucapkan oleh pria bermental susah kaya/sukses dan susah membahagiakan keluarga :


Pertama, pria yang bilang "Terima Aku Apa Adanya". Kalimat ini merupakan kalimat yang sangat buruk yang bisa menjerumuskan mentalitas manusia yang bilang kalimat ini kedalam jurang kehancuran. Padahal seharusnya kelemahan atau kekurangan harus kita perbaiki atau kita olah sehingga tidak boleh kita maklumi. Jadi cowok yang mengucapkan itu cenderung adalah cowok2 yang sudah putus asa pada dunia dan dia merasa bahwa kondisinya sudah mentok seperti itu saja dimana dia tidak mau berubah dan tidak mau dirubah untuk tetap bertahan pada kondisi seperti itu.


Makanya kalau ada perempuan yg mendekati atau didekati pria tsb maka syaratnya adalah mau menerima dia apa adanya. Ini tentu menyalahi kodrat manusia, karena manusia berpasangan itu cenderung karena ada apanya misal cantiknya gantengnya, hartanya, agamanya bagus dll, jika hanya apa adanya itu jadi seperti hewan dimana lebih hormonal misal saat dekat nyaman aja. Ini akan menumpulkan otak cortex nya sehingga orang spt itu sulit maju, sulit berkembang karena tidak ada motivasi. Sehingga setiap ada kekurangan atau kesalahan, dia akan paksa orang lain untuk memaklumi dirinya apa adanya. Manusia normal tuh bila ada kekurangan maka akan berusaha berubah kalau tidak bisa ya ditutupi bukan suruh orang lain menerima apa adanya.


Kedua, pria yang bilang "Dijaman Sekarang Kalau Jujur Tidak Bisa Makan". Nah pria2 yang suka mengucapkan ini cenderung akan hancur atau sulit membahagiakan keluarganya. Gampangannya gini, coba tanya kepada seluruh pengusaha di dunia atau baca biografi pengusaha sukses, hal terpenting apa yang wajib dimiliki jawaban mereka adalah Aset, aset kan banyak spt modal, pabrik dll, mereka jawab aset terpenting adalah Kepercayaan Publik padanya. Dimana kepercayaan itu dibangun dari kejujuran dan reputasi yang baik.


Jadi kejujuran adalah aset yang sangat mahal. Misal Donald Trump, dimana dia bangkrut berkali2, tapi setiap ke bank pinjam duit maka bank langsung kasih pinjaman walau dia bangkrut bahkan minus. Kenapa bisa? Karena Donald Trump terpercaya. Contoh Polri mengeluarkan dana hampir 1T termasuk paling besar diantara departemen2 lain untuk iklan2 acara2 demi meningkatkan kepercayaan publik. Jadi Kepercayaan dari hasil kejujuran itu penting bagi pria. Jadi pria yg sudah bilang "Kalau Jujur tidak Bisa Makan" maka hindari aja. Karena jadi orang jujur itu adalah akses jadi kaya dan kesuksesan bakal lebih terbuka, karena semua orang butuh orang jujur.


Ketiga, pria yang bilang "Udah lah Gak Usah Pikir Panjang yang Penting Besok Bisa Makan". Nah pria2 yang berkata seperti ini sebaiknya dihindari jika ingin mencari pasangan yang bisa membahagiakan. Kenapa? Karena pria ini adalah pria yang berputus asa dan dia orang yang berpikir pendek. Udah berputus asa ditambah berpikir pendek. Dari kata " Yang penting besok makan" nah berarti dia berpikir hanya makanan, padahal realitanya di Indonesia pemulung aja bisa makan bahkan pengemis bisa berpenghasilan 5jt sebulan. Jadi kalimat ini muncul dari keputusasaan dan dari realitas yang palsu plus berpikir pendek. Bahayanya berpikir pendek, misal jadi penjual es kelapa, dia jual dipinggir jalan harganya 7rb, pembelinya adalah orang2 yg biasa dia kenal dijual 7rb, lalu ada pendatang yang tidak dia kenal harganya dinaikkan jd 10rb. Nah ini nih orang berpikir pendek, dia cuman mikir untung besar hari itu bukan berpikir masa depan. Pada akhirnya usahanya gitu2 aja tidak berkembang karena pelanggannya ya itu2 saja sedang pelanggan baru lari semua. Ini bahayanya orang berpikir pendek.


Yah itu sekelimut aja tentang beberapa kalimat yg perlu dicermati wanita pada pria idamannya. Namun bagi wanita skeptik yang bilang ngapain mengamati kata2 pria kan itu tidak menentukan nasib seseorang dimasa depan, well menurut saya menentukan, jadi gini ya kata2 seseorang adalah apa yang ada dalam benaknya yg abstrak kemudian dia sampaikan untuk menjadi kongkrit, jadi kata2 bisa kita gunakan untuk menunjukan apa karakternya. Nah karakter seseorang yang bisa kita gunakan sebagai analisa gimana nasibnya dimasa depan. Contoh ada orang yang kalau berkata manis, indah, bombastik, hiperbola, mengada2, penuh harapan nah kita tidak perlu menjadi peramal untuk memprediksi kedepannya dia akan menjadi penipu ulung. Yah walau nasib manusia bisa berubah atas ke hendak Allah, nàmun kita diajarkan menggali keilmuan untuk berikhtiar.


Kang Jay


Anak-anak muda sekarang sudah banyak yang melek Finansial, daripada habisin resepsi puluhan bahkan ratusan juta mending Menikah hanya di KUA. Sedang saat lamaran cukup kedua orang tua bertemu dengan snack2 sederhana.




Anak-anak muda ini meyakinkan kedua keluarga bahwa uang resepsi yang awalnya digedung bisa digunakan untuk masa depan seperti untuk honeymoon, ngontrak rumah, beli perabotan rumah, bahkan DP nyicil kendaraan. Lebih bermanfaat untuk masa depan.




Untuk biaya menikah, anak-anak muda ini mengaku bahwa mereka yang menanggung biaya nikah semua, sehingga keluarga menerima keputusan mereka berdua.




Biaya yang dikeluarkan tentu tidak hanya biaya KUA 600rb, bahkan banyak KUA menggratiskan jk dilaksanan pada jam kerja. Namun mereka tetap ya mengelurkan biaya seperti menyewa jasa makeup berikut baju pengantin, baju gamis wanita untuk orang tua dan kakak/adik bisa beli online toh murah spt dibawah sedang pria pake batik yg dipunyai aja, foto bisa pake hape saudara yg terbaik, ditotal sekitar 4jt. Sebenarnya part ini bisa dihemat 1jt jika baju gamis wanita beli masing2 haha. Untuk perayaan cuman syukuran di rumah sang istri saja dengan biaya catering berikut sewa meja makan sekitar 3,4jt untuk 50 porsi sederhana untuk keluarga inti. Menunya cuman sate, capcay, lalapan plus sambal, krupuk dan sop buah sederhana tentu aqua gelas yah 50rb per porsi. Tetap diadakan syukuran agar kebahagian mereka lebih lengkap dan ada doa bersama.




Total semuanya 8jt, plus biaya lain-lain 1jt seperti beli seperangkat alat sholat, bensin, salam tempel penghulu dan snack2 ringan di KUA. Nilai 9jt tentu ringan dikantong anak-anak muda ini yang sebenarnya mereka adalah pegawai kantoran. Menikah sederhana ini sah2 saja toh memiliki nilai sakral didalamnya.




Trend ini diprediksi akan terus berlanjut, anak-anak muda ini berhasil mendobrak tradisi lama bahwa menikah sederhana memalukan keluarga besar atau ada apa2 seperti hamil duluan dll. Semoga ini terus berlanjut dan Indonesia terbebas dari penurunan jumlah kelahiran seperti terjadi di negara maju terutama jepang dan korea.

Kang Jay

Setelah coba mempelajari kebahagiaan akhirnya saya coba merangkumnya disini, ini bukan soal agama dll lebih ke psikologi ya tentang ilmu yg sy geluti.


Well,saya mengibaratkan Kebahagiaan adalah burung liar yang pemalu. Semakin berusaha kita menangkapnya semakin jauh dia terbang, namun ketika kita berhenti mengejarnya malah si burung muncul dengan sendirinya.


Banyak orang mencari kebahagian dengan cara mengikuti cara orang lain seperti berjam2 nonton youtube atau film tentang cara bahagia, atau baca buku cara menjadi bahagia, namun itu malah membuat ketidakpuasan pada diri kita sendiri. Tontonan atau bacaan itu malah mempersiapkan orang merasa kecewa. Terutama karena kita malah makin menerapkan standard yang lebih tinggi dan tinggi lagi seperti contoh yg ditonton atau baca. Semakin kita mencari cara untuk bahagia, malah membuat kita merasa waktu cepat berlalu.


Lalu kita memaksa bahwa kita akan lebih bahagia jika kita menetapkan standar tentang hidup yang baik dan bermakna dari orang lain, misal kita terus-terusan diingatkan bahwa teman sedang berada di suatu lokasi indah atau makan malam yang mewah, saya pikir ini malah jadi pengingat bahwa orang lain lebih bahagia daripada kita.


Jadi semakin kita berusaha bahagia, kita malah bisa menghakimi dan tidak mau menerima hal-hal negatif dalam hidup kita sendiri... lalu mencaci diri sendiri karena merasakan hal-hal yang tidak cocok dengan kebahagiaan.


Lalu apa yang bisa buat kita bahagia? Saya sendiri berkesimpulan cara untuk bahagia adalahkita harus bersikap lebih "terbuka" pada perasaan negatif yang muncul daripada terus-terusan melawan perasaan negatif itu sebagai musuh kebahagiaan.


Contoh misal punya suami toxic, istri biasanya selalu pingin melawan perasan negatif suami toxic dengan mengandai jika cerai maka hidup akan bahagia, perasaan ini muncul terus yg pada akhirnya menjalani pernikahan tidak bahagia, padahal ada solusi bahagia dengan open mind lihat sisi lain suami atau lingkungan.


Contoh berikutnya jomblo berformalin, jomblo biasanya pingin melawan perasaan negatif jomblo ngenes dengan berandai jika menikah pasti bahagia, sehingga makin jauh dari bahagia dalam menjalani hidup, menjadi murung bahkan menjadi robot pergi pagi pulang petang. Saya baca inner ketidakbahagiaan ini di AN, penuh dengan orang yang toxic saling menghujat padahal itu sedang menghujat dirinya sendiri karena dipertemukan dengan orang senasib yang tidak bahagia, memandang orang lain berpenyakit mental lah apalah padahal mental diri sendiri tergoncang karena kejombloannya. Kebahagiaan sesaat untuk menertawakan orang lain yang bernasib sama2 tidak bahagia, malah membuat diri makin tidak bahagia.


Dua contoh diatas yaitu jika cerai maka bahagia atau jika nikah maka bahagia membuat kita terlalu berfokus pada kebahagiaan di masa depan, ini tentu dapat membuat kita tidak mensyukuri pencapaian kita di saat ini. Ketika kita selalu berusaha menerapkan standard kebahagiaan tanpa berusaha lebih "terbuka" dengan realita hidup saat ini membuat kebahagiaan itu semakin menjauh.


Makanya di Islam diajarkan bersyukur atas nikmat Allah hari ini di malam dan pagi hari itu memiliki efek terhadap kebahagiaan yang luar biasa.


Ayo terima dan atur perasaan negatif itu dengan open mind dan rasa syukur. Jangan kejar kebahagiaan, tapi ayo berdamai dengan perasaan negatif, insya Allah itu malah akan menumbuhkan kebahagiaan hakiki. Aamiin.


Kang Jay


"Kang, apakah membatalkan lamaran akan mempersulit jodoh. Terus terang sekitar 6 tahun lalu saya membatalkan lamaran seorang pria anak dari rekan ayah saya, waktu itu saya ragu sampai akhirnya dua bulan sebelum akad terpaksa saya berkeputusan membatalkannya. Karena selama 3 bulan setelah lamaean dan dekat dengannya malah semakin ragu dan takut akan masa depan saya bersamanya."


Baik Neng, saat melamar maka sang pria membuat janji akan menikahi wanita yg dilamarnya, sehingga masa tunggu dari khitbah sampai akad dinilai sebagai pahala. Sedang si wanita juga berjanji tidak menerima lamaran pria lain. Sama-sama sudah berjanji, maka Anda boleh membatalkan namun dengan alasan2 yang syar'i, contohnya misal dikira sehat ternyata sakit misal kanker stadium 4, misal lagi setelah kenal ternyata si pria melambai dan pernah pacaran dgn cowok jg, atau ternyata dia pemabuk/penjudi, atau misalnya Anda dipaksa untuk menceritakan masa lalu Anda. Ingat ya, haram bertanya masa lalu, kecuali si dia menceritakannya sendiri. Anda berhak tutup mulut, karena ciri orang yang bertobat adalah menutup rapat-rapat aibnya, misal tanya "Masih perawan gak?" maka tak perlu dijawab. Bukannya dijawab, "Saya masih perawan kok karena dulu saat pacaran kalau berhubungan lewat belakang jadi aman". Xixixi.


Namun jika alasan membatalkan lamaran, misal karena "Kok aku jadi tidak click ama dia ya". Nah ini bahaya, bisa digolongkan sebagai orang-orang yang Munafik, udah janji tapi tidak ditepati. Maka pikirkan dulu sebelum melamar atau menerima lamaran, jangan aji mumpung asal ada yang mau terus disambar dipikir sambil jalan.


Ingat godaan soal Click atau kagak Click ini bakal kenceng banget setelah Lamaran, bahkan ini durasi menentukan bagi Syaitan dalam berperang. Syaitan akan membisikkan ke alumni2 hati untuk berkeliaran di sekitaran calon2 pengantin ini. Tawaf disekitaran Anda, atau memori tentang mantan atau iming2 orang baru yang lebih baik akan muncul dipikiran Anda.


Saya teringat dengan adik perempuan saya ketika menerima lamaran pemuda teman SMA yg tidak terlalu dia kenal tp langsung melamarnya, dia terima, alasan adik saya sederhana, pacar2nya dulu memang ganteng2 dan kaya2 bahkan masih menggodanya walau udah dilamar, namun tak ada satupun yg mau melamar. Jadi saat si pria datang melamar, ya diterima aja, berarti dia serius dan suka dgnnya. Adik saya juga sempet goyah saat mantannya seakan berniat melamar, tapi dia bilang sudah JANJI dimana janji harus ditepati. Sesimple itu. Walau hidup sederhana karena suaminya hanya Mantri di RS Swasta tapi awet dan bahagia aja. Walau saya sering denger dia bilang sih, "Coba kalau saya menikah dgn si A pasti gini, coba dgn si B pasti gitu", tapi itu wajar, namanya wanita ya udah dari sononya kurang pandai bersukur dan comel, tapi naruninya aman kok. Termasuk juga dulu istri saya ataupun sekarang anak perempuan saya ke suaminya haha. Gitu2 aja mah wanita, gesit saat dilamar, tapi juga bisa gesit untuk minta cerai. Wanita selalu didepan pokoke. Coba aja kasih nafkah kurang, awalnya gelisah lama2 nge-hang, ujung2nya seperti prediksi xixixi. Hampir 60% perceraian karena nafkah kurang.


Jadi nggak bener kalau cewek ngebatalin lamaran bikin jodoh seret, kecuali nihnya cowok itu merasa ter-dzolimi karena alasan pembatalan dimana gak syar'i plus kagak jelas terus dia berdoa "Ya Allah, biarkan dia menjomblo sampai aku menikah". Jadi sebaiknya jadi cewek kalau membatalkan lamaran harus dibuat rinci alasannya. Karena cowok itu punya cara berpikir tentang mencintai yang kagak mau kalah. Cowok liat mantan pacarnya yg udah dilamar aja masih diganggu, "Kamu dipaksa ortumu kan?, aku yakin dihatimu masih ada aku". Itulah pria. Jadi alasannya harus detail satu dua tiga dll tapi jangan pakai diksi-diksi yang menyakitkan. Karena "lagi2" jika pria dibuat sakit hati bisa menghalalkan segala cara bahkan memaksa Tuhan haha. Karena kita tidak tahu bila yang menghalangi jodoh Anda adalah doa2nya karena merasa ter-dzolimi, seperti doa diatas, atau doa lain spt "Kasih dia jodoh tapi lebih jelek dan miskin dari saya serta segerakan menjanda ya Tuhan, aku mau walau hanya jandanya asal belum punya anak ya Tuhan" haha. Ada baiknya Anda meminta maaf, walau Anda "merasa" tidak salah.


Saya doakan Anda segera mendapat jodoh yang diidam2kan dan bahagia dunia akherat. Aamiin.


Kang Jay



Dalam ilmu fiqih mahzab Imam Syafi'i, kewajiban nafkah suami ke istri wajibnya adalah 1 mud namun beberapa ulama menambahkan jadi 2 mud untuk orang kaya. Pengertian 1 mud ini ada beberapa ulama yang menafsirkan satu genggaman gandum, menurut saya segenggam gandum bisa apa zaman kini. Saya lebih condong mengikuti penafsiran beberapa ulama masa kini yaitu menafsirkan 1 mud adalah ukuran makan Nabi Muhammad dalam satu hari. Misal Nabi makan gandum yah anggap setengah liter berikut lauk pauknya, anggap sehari jaman kini di area Jakarta adalah 60rb alias 3x20rb. Maka satu bulan minimal nafkah istri adalah 30x60rb sekitar 1,8jt. Maka gugur kewajiban nafkah suami menurut mahzab Imam Syafi'i, kalau kaya tentu dua kalinya alias 3,6jt hehe. Ini untuk nafkah istri saja lho ya, diluar nafkah anak hehe, soalnya suami suka salah kaprah menafsihkan ini adalah nafkah istri dan anak bahkan include makannya suami hehe.


Jika ada istri yang bilang nafkah kurang bla bla bla padahal ngasihnya misal 4jt tanpa anak di area Jakarta, maka secara hitung2an mahzab syafi'i maka kewajiban memberi nafkah 1 mud (sekitar 1,8jt atau mau pakai penafsiran 1 genggam gandum? Haha) saja sudah sah dan cukup. Sehingga jika mengajukan cerai bakal diketawain malaikat, dan dicap istri kufur nikmat bahkan durhaka. Sebaiknya kedepankanlah kasih sayang, mana cinta, dulu bilang sepiring berdua sudah bahagia, selagi cukup ya sudahlah. Apalagi sampai meminta selain uang nafkah yaitu uang istri krn sudah bekerja di rumah hahaha.... Hitungan ini berbeda jika punya anak banyak, tentu ngasih 4 juta (Area Jakarta) tapi anak 5 ya wajar istri minta cerai hehe.


Diatas adalah nafkah untuk makan, lalu bagaimana dengan nafkah pakaian dan tempat tinggal. Ini masih sulit di standard kan oleh para ulama, setidaknya pakaian yang layak dan tempat tinggal yang nyaman menyesuaikan dengan kondisi suami, tanpa melihat kondisi istrinya misal sebelumnya istri saat gadis atau janda biasa pakai kain sutra tp dikasih kain katun biasa. Terkait rumah, misal suami bisanya ngontrak tentu kurang etis jika minta dibelikan rumah, yah sesuaikan kondisi suami seperti saran para ulama.


Memang aturan yg dibuat ulama tidak meng-cover biaya masa kini sampai ranah biaya pendidikan, susu, iuran bpjs, uang jajan, biaya transport, apalagi biaya pulsa dll. Seperti dituntut Serikat Pekerja untuk kenaikan UMR hehe. Namun semua diatas sebagai batasan untuk istri. Karena Imam Syafi'i berpendapat jika nafkah istri tidak diatur kadarnya maka akan terjadi persengketaan yang tidak ada akhirnya. Pas dilamar iya-iya aja, ee pas menikah banyak tuntutannya ke suami mengatasnamakan agama, ini yang ditakutkan Iman Syafi'i.


Lalu gimana jk suami cuman bisa kasih nafkah sebulan misal 1jt (Area Jakarta)? Selama suami sudah bekerja keras namun hasilnya kecil, maka nafkah itu juga sah secara agama alias kewajiban suami gugur. Kondisi ini diserahkan ke istri apakah merasa cukup kagak? jk tidak maka tidak haram meminta cerai karena urusan makan tidak bisa ditunda, 1jt di area jakarta tentu banyak puasanya haha.


Kang Jay


Kalau Mantanmu tiba-tiba Chat: "Aku kangen kamu". Kamu bakal bales apa......




Jodoh mendekat

Saldo meningkat

Ibadah makin taat

Beruntung setiap saat


Sedikit terhenyak kata-kata paman saya, ketika dia yang Ustadz ingin menjodohkan saya dengan anak teman bisnisnya,


"Om sudah janji ke teman Om, supaya sopan ayo kamu datang aja dulu. Jadwalin ke Lampung, deket tinggal naik pesawat dari Halim atau naik travel. Datang, kenalan. Seterusnya terserah kamu."


"Jodoh memang ditangan Allah. Tapi Allah juga menghendaki jodoh yang sudah ditetapkan-Nya untuk kita cari, kita pilih. Karena yang berharga bukan yang menunggu. Yang berharga adalah usaha itu sendiri."


"Ini bukan soal penantian, tapi lebih pada pengorbanan kamu. Lebih pada perjuangan kamu untuk mendapatkan dia. Semakin besar usaha kamu....semakin baik jodoh dan pasangan kamu."


Dalem..............serasa menjadi muda lagi....on fire....

Semakin kusadari pentingnya keluarga dalam hidup....

...dan ceritaku tak harus sama dengan kisah papah.

Saatnya melangkah ke hari yang baru. Meski mungkin tertatih.



Teringat petuah kyai langitan yang bersahaja setingkat waliyullah, ngendiko:


"Yang namanya menikah itu mudah. Yang berat itu berkeluarga. Karena pengorbanan dalam berkeluarga itu cuma bisa diakhiri dengan kematian."

"Yang terberat dalam berkeluarga yaitu kita tidak bisa menjadi diri kita sendiri lagi. Semua pengorbanan nantinya untuk anak kita. Hidup sudah bukan untuk diri sendiri lagi."


Jadi saya tarik kesimpulan, pengorbanan adalah ibadah. Berkeluarga harus diperjuangkan sampai mati, seperti perjuangan para syuhada, semoga diberikutnya saya duluan agar tidak ada kesedihan menjadi yang tertinggal. Hiks.


Lanjut......


Tidak ada perempuan yang mau diajak susah. Tapi semua perempuan tahu bahwa hidup tidak selamanya penuh bunga dan pelangi. Akan ada badai dalam bentuk apapun. Tugas kita pria jika menjadi suami ada dua. Yang pertama, pastikan bukan suami yang bawa badai itu. Dan yang kedua, suami adalah yang membawa bunga dan pelangi untuk istri.


cuite.....


Kang Jay



"Saya seorang istri baru menikah 2 bulan ini dengan seorang duda beranak satu, sebelumnya saya adalah janda tanpa anak. Suami saya bekerja sebagai supir rental sedang saya sebagai resepsionis gedung, yang mau saya tanyakan adalah lebih berhak manakah Kang antara menafkahi istri atau anak kandung suami karena anak suami setiap minggu dikasih uang untuk sekolah dan semua keperluannya ditanggung oleh suami saya. Sedangkan suami makan dari uang saya, ya suami baru-baru ini aja memberikan nafkah kepada saya 1 juta sebulan, padahal keperluan suami seperti rokok dari dompet saya terkadang suami juga suka ngeluh tentang keperluan anaknya ke saya dan saya akhirnya membelikannya. Bagaimanakah saya bertindak Kang..."


Baik akan saya jawab, begini Teh, semuanya wajib harus diberi nafkah, anak harus diberi nafkah dan istri harus diberi nafkah. Nah sebaik-baik istri adalah membantu suaminya untuk melaksanakan kewajibannya, jangan dilarang suami untuk memberi nafkah anak-anaknya.


Namun seorang suami wajib berusaha bekerja keras mencari nafkah, tidak dibenarkan ongkang2 atau foya2 menghamburkan hasilnya. Seandainya memang suami mungkin tidak mampu dan menganggap anda sebagai istri mampu untuk berdiri sendiri, sementara anaknya masih sekolah dan tidak bisa makan kalau tidak diberi nafkah maka tidak ada salahnya jika anda dengan sukarela merelakan suami menafkahi anaknya. Bahkan anda bersyukur anda bisa membantu suami, maka itu akan menjadi amal baik. Seperti yang disebutkan dalam hadist Nabi bahwa seorang wanita yang memberi nafkah pada suaminya adalah hal yang baik. Lapangkan hati karena itu akan jadi pahala bagi anda, akan lebih baik anda menata hati semacam ini daripada anda terus dirundung kesedihan, capek, marah dan seterusnya.


Jangan sampai Anda malah menjadikan dia tidak baik. Misalnya Anda melarang dia ngasih anaknya, melarang sesuatu yang kewajiban adalah dosa.


Namun jika anda merasa tidak adil maka dalam Islam kan ada aturannya. Jika seorang istri tidak diberi nafkah oleh suami maka sang istri bisa mengajukan ke mahkamah untuk minta cerai. Karena kebutuhan seorang Istri yaitu makan kan gak bisa ditunda minggu depan bulan depan, juga kebutuhan pakaian dan tempat tinggal juga harus dipenuhi.


Kecuali, nah ada kecualinya nich, kecuali bagi seorang istri yang bisa memenuhinya sendiri dan sudah merelakannya ya itu indah.


Kadang nich seorang istri tuh mungkin hanya perlu pencerahan saja, anda bertanya mungkin anda sangat butuh perhatian suami anda bukan soal nafkah ke anak tapi nafkah perhatian ke anda yang dirasa anda belum cukup.


Tentu saya tidak menganjurkan perpisahan karena berpisah anda menjadi tidak punya suami. Coba dipikir lagi, punya suami masih lumayan anda mendapatkan walau 1jt perbulan. Daripada sudah tidak bisa suami tidak dapat 1jt perbulan. Sehingga sebagai wanita sebaiknya berpikir smart walau minus nafkah lahir namun dapat nafkah batin, masih lumayan daripada nggak punya suami enggak nafaqoh lahir dan bathin haha manyun kan. Tapi seorang suami jangan seenaknya naudzubillah ongkang2 tak ada tanggung jawab hanya memberi kebutuhan batin saja tanpa nafaqah dhohirnya ya haram kecuali suami adalah mencari nafkah lalu tidak mendapatkannya maka tidak dosa. Namun jika anda mentok juga artinya tanpa nafkah lahir maka anda tidak bisa makan dan anda tidak bisa mencari nafkah sendiri ya tentu seperti disuruh mati, ya silahkan mengajukan cerai.


Namun setahu saya, rezeki karena pernikahan itu luar biasa lho. Satu rezeki manusia digabung menjadi dua rezeki suami-istri itu perlahan2 meningkat. Mungkin karena baru 2bln, rezeki suami anda saat ini baru cukup untuk dia dan anaknya. Perlahan biasanya ada aja jalan rezeki, dimana rezeki anda akan masuk ke suami dan memberi jalan untuknya terus meningkat, dari nafkah 1jt jadi 2jt bahkan 5jt dst. Doa istri juga sangat mustajab, karena gaji saya naik 10x lipat lebih dalam kurun waktu 10th setelah nikah (1997-2007). Makanya sekarang terus terang rada merasa merugi, tanpa istri jadi kurang yang mendoakan, salahnya saya kagak nafaqoh anak yatim piatu, posisi stuck namun gaji naik sih ngikuti inflasi 5-7% hehe.


Semoga ini menjadi damai, setelah ini suami anda berusaha mencari nafkah dengan lebih baik, dan anda sebagai istri pun dengan penuh kelegaan bisa membantu suami. Subhanallah bertemu dalam cinta saling membantu dalam kebaikan, saling menolong dalam kebaikan. Semoga mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akherat. Aamiin.


Kang Jay

Pages: « Previous ... 2 3 4 5 6 ... Next »
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo