⁣Suami menganggur lebih dari setahun, tingkat perceraian 70% ditulis oleh Jayadiningrat


Saya membaca berita apabila seorang suami menganggur lebih dari setahun maka tingkat perceraiannya 70%. Dengan kondisi ekonomi yang tidak baik-baik saja, tingkat PHK saat ini cukup tinggi. Sekitar 30rb lebih orang di PHK di tahun 2025 ini. Gelombang PHK tahun ini begitu besar, pabrik2 tutup, toko/reatoran2 tutup, pekerja kerah putih di perkantoran tidak luput, software developer yg dulu sangat berjaya tp sekarang AI mengambil alih. Bahkan mencari suami mapan ditahun ini diprediksi cukup sulit haha...


Kalau pekerja intelektual, banyak yg paham bagaimana menghadapi badai PHK ini. Warganet banyak menyarankan unt tetap seakan "bekerja", atau tidur dirumah lalu rumah tangga diambang kehancuran. Beberapa bulan diawal para suami terPHK ini banyak yang tidak memberitahu istri, pura2 masih bekerja berangkat pagi pulang malam, nongkrong2 di kafe/kantin atau tempat2 hiburan/wisata/perpustakaan. Diakhir bulan mentransfer uang ke istri dgn gestun KK atau memanfaatkan uang pesangon hanya demi menyelamatkan muka. Berharap puluhan lamaran kerja ada satu yang nyantol. Namun biasanya kagak bertahan lama jika beberapa bulan kemudian tidak ada satupun pekerjaan yang nyantol, maka akan mengalami kebosanan nongkrong2 tidak jelas sehingga terpaksa berterus terang ke istri.


Ada istilah begitu transfer berhenti, maka hubungan kembali ke nol haha. Sebenarnya saat suami bilang kena PHK ke istri, diawal2 istri akan bilang tidak apa2 bahkan menghibur suami namun yg dipermasalahkan istri saat disupport malah bukannya giat mencari kerja namun malah berhenti mencari kerja, berkeliaran dijalan, ngobrol di kafe/kios dgn temen2nya, atau bahkan bermain game dirumah sehingga kehidupan RT jd terbatas, Istri lama2 tidak tahan. Istri menjadi sensitif dan mudah bertengkar karena hal2 sepele. Pada akhirnya istri berinisiatif mengajukan cerai haha. Bablas ewes ewes.


Penelitian menunjukan jika suami dengan penghasilan tinggi mendadak menganggur, maka dalam 6 bulan konflik rumah tangga akan meningkat secara significant. Jika lebih dari setahun maka tingkat perceraian akan meningkat hingga melebihi dari 70%.


Seorang istri jika melihat suami menganggur akan melihat pria ini mana tidak bisa membantu pekerjaan rumah tangga maupun menghasilkan uang, jadi mengapa tidak bercerai. Jadi saran saya, jk anda pria diposisi lemah ini, jangan berkeliaran dsekitar keluarga, anda akan mudah tidak disukai istri, kita harus pandai berpura2 YA, berpura2 termotivasi dengan mengirim banyak lamaran kerja, soal nasib pasrahkan kepada Allah dgn giat berdoa dan ibadah. Meskipun tidak ada panggilan wawancara, sesekali bisa berpura2 dapat panggilan wawancara haha.


Memang jika dirunut kebelakang, seorang pria sebaiknya dan seharusnya pandai dalam memilih istri, karena beberapa wanita tidak kuat atau gampang menyerah dalam menghadapi kesulitan hidup. Saat memilih pasangan, pria biasanya hanya fokus pada penampilan wanita sehingga mudah terjerat. Saat pacaran bisa di test kok. Selain faktor pemilihan istri, juga banyak profesional pria memiliki IQ tinggi, namun kecerdasan emosional rendah sehingga kesulitan menangani hubungan suami-istri.


Sebenarnya pasangan yang cerdas memiliki cara efektif menghadapi badai ini. Pada dasarnya pernikahan apapun tidak bisa dipisahkan dari kebutuhan dasar spt beras lauk-pauk sabun pulsa listrik air dan sekolah anak, jika kebutuhan dasar masih bisa terpenuhi, maka PHK bukan alasan utama istri minta cerai. Namun alasan utama saat suami berdiam diri tanpa usaha untuk bekerja. Kebanyakan istri memang lebih pragmatis dan realistis, ketika ada krisis rumah tangga maka pikiran wanita adalah "pergi" memastikan kepentingan mereka tidak terganggu. Namun pada kenyataannya seorang wanita terutama yang memiliki anak akan memilih menghadapi krisis bersama pasangan mereka selama pasangan mereka mau bekerja keras untuk keluarga.


Berdasarkan pengalaman banyak orang, sebenarnya badai ini bisa dilewati, contohnya si pria jk belum jg dapat pekerjaan yg pas, maka bisa coba melamar pekerjaan bahkan bukan dibidang yang sesuai/dikuasai, coba melirik bidang lain, tidak peduli seberapa besar atau kecil penghasilan tp jk pria mencobanya tanpa henti insya Allah pertolongan-Nya mendekat. Kemudian disaat yang menganggur ini, suami juga sebaiknya terus berinisiatif mengambil pekerjaan rumah tangga bahkan sekaligus mengasuh anak, terutama untuk membantu istri yang masih bekerja di perusahaan. Sehingga lambat laun istrinya bisa lebih tenang, istri akan melihat usaha suami dan sikap istri juga akan melunak. Kemudian suami bekerja di bidang baru, meskipun kemudian dapat pekerjaan dan penghasilan suami tidak setinggi sebelumnya namun setidaknya memiliki pekerjaan yang stabil. Setelah menjalani lika liku kehidupan bahkan pernikahan bisa menjadi lebih kokoh dari sebelumnya.


Untuk pria yang sedang menghadapi badai PHK saat ini, saya doakan anda kuat dan berpikir cerdas unt segera bangkit dari keterpurukan. Ambil action walau itu harus mengorbankan ego anda. Mempertahankan keutuhan keluarga adalah utama.


Salam...

Kang Jay




Post Sebelumnya     
     Blog Home

Dinding Komentar

Belum ada komentar
You need to sign in to comment
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo