Justru mereka yang mudah memaafkan yang hidupnya akan selalu bahagia
Justru mereka yang mau hidup susah yang hidupnya akan mudah.
Justru mereka yang suka berbagi yang akan banyak di beri.
Yah begitulah seni kehidupan, semua orang juga tahu tapi banyak yang sulit mengamalkannya.
Saya doakan semua orang yang baca blog ini diberikan saldo seperti Rekening ini. Aamiin.
Kang Jay
Ada suatu ceramah dari seorang ustadz kondang, menarik untuk kita simak. Nasehat ini sudah saya share buat teman yang sedang pada kondisi ini, mungkin ada baiknya saya share di AN juga. Berikut saya tuangkan dalam tulisan dari ceramah tersebut.
"Saya mau curhat, dimasa pandemi ini sudah 11 bulan saya tidak punya pekerjaan tetap, nafkah yang saya berikan sangat minim sekali. Keluarga istri meminta saya untuk pisah. Akhir-akhir ini istri juga sudah tidak tahan, istri saya bekerja. Sebenarnya kami masih saling menyayangi, istri saya bilang masih cinta sama saya. Saat ini istri saya sedang didekati pria lain yang lebih mapan dan kaya, istri saya bahkan mengumbar kedekatan itu dan membanding-bandingkannya dengan saya. Salahkah kalau saya memukul pria tersebut? Karena pria tersebut telah mengambil kesempatan dalam kesempitan. Bagaimana saya menyingkapinya?".
Setelah saya scrol ke atas maaf panjang kali lebar ternyata ceramah dari ustadz ini jika dituangkan dalam tulisan. Semoga ada manfaatnya.
Kang Jay
Cewek yang cantik akan sulit menjalin hubungan serius sama cowok yang lebih "jelek" kecuali cowok itu punya status dan harta lebih tinggi. Makanya kita sering lihat cewek muda 19 tahun nikah sama kakek2 Jutawan. Dan sebaliknya, harta dan status lebih rendah tpi ganteng dan berotot
Intinya cewek selalu melihat tiga hal Fisik, Harta dan Status. Dan akan selalu berusaha mendapatkan pria dengan level diatas mereka baik Fisik, Harta atau Status, setidaknya satu dari tiga hal tersebut. Makanya ada kisah Cinderella dan sang Pangeran. Walau ada Beauty & The Beast, namun tetap saja si The Beast berubah jadi Pangeran.
Tapi kalau dibandingkan dengan cara cowok memilih pasangan. Memang teori Hypergami cewek ini seperti lebih kejam. Cowok kalau udah suka udah cinta cenderung gak pandang harta dan status lagi. Bahkan tidak lagi memandang fisik. Mau level cewek dibawah mereka, kalau udah cinta maka cowok gak akan ragu menjalin hubungan. Dibanding cewek, hati cowok lebih lemah dalam relationship.
Kabar buruknya kalau cowok gak sadar hal ini, maka cowok akan dimanfaatin habis-habisan oleh cewek. Atau jadi Bucin seumur hidup.
Kabar baiknya buat Cowok, dari tiga hal tadi, mulai dari Fisik, Harta maupun Status, semua bisa dinaikkan levelnya. Fisik bisa diperkuat dengan olah raga atau body building. Tampang, bikin cowok kelihatan ganteng itu lebih gampang dibanding bikin wanita kelihatan cantik, asal mau rubah gaya rambut dan pakai baju maskulin dan mahal maka cowo bakal terlihat menarik dimata cewek.
Harta bisa banget dicari. Status bakal naik bila cowok punya karya yang bermanfaat. Ini artinya cowok gak perlu jadi Bucin, kalau cowok bisa naikin di tiga level tadi maka kita akan jadi pria yang berkelas dimata cewek.
Saya gak bilang naikin levelnya gampang ya, tapi masih bisa diusaain kok. Daripada seumur hidup ngejar cewek gak dapet-dapet lebih baik tahan dulu keinginan ngejar cewek. Fokusin dulu waktu kita untuk memperbaiki diri. Semangat bro.....
Kang Jay
Kalau Suami kehilangan Istri.
Suami sibuk cari pengganti.
Kalau Istri kehilangan Suami.
Istri sibuk cari pekerjaan atau usaha untuk membiayai anak-anaknya.
Mitos atau Fakta ??
Pihak ketiga bukan pihak yang merusak hubungan Anda dan pasangan. Sebuah perselingkuhan berarti ada sesuatu yang tidak beres dalam hubungan Anda. Ada sesuatu yang perlu diperbaiki dan ada sesutu yang perlu dibicarakan dengan baik-baik.
13. Lomba nikung pacar temen
14. Lomba ninggalin pacar pas lg sayang-sayangnya23. Lomba bertahan hidup sepeninggal mantan
Silahkan dipilih dan dipersiapkan, peserta terbatas. Pendaftaran di www.jomblo-nikah.com. Gratiiiiissss.
Berikut saya tuliskan kembali kisah seorang sahabat muslim, yang begitu indah proses bertemu jodohnya dan awet sampai sekarang hampir 6 tahun menjalani pernikahannya.
Saya akan bahas mengenai Tafakkur, maaf mungkin bahasan yang cenderung ngebosenin he he.
Agar amalan kita bernilai, kita harus mau namanya Tafakkur. Kenapa? Yo, kita itu manusia yang sok2 keliru, sok2 salah, kadang2 ndak pas. Biar pas gimana? Ya kita sering merenungi perbuatan kita sendiri. “Aku seharian Ta'aruf di kosan ngapain aja?, yang dilakukan apa?”, ta'aruf kok dikosan seharian pulak haha. “Dikantor tadi ngapain aja ya seharian? Padahal aku punya tugas apa, kok cuman ngobrol aja di kantor berjam2”. Itu namanya Tafakkur. Kalau malem sempatkan tafakkur, kata Syekh Abdul Qadir Jailani. Seorang Syeh dari Bagdad keturunan Rasulullah dari garis ayah maupun ibu, yang memperoleh gelar Sulthanul Auliya (Raja dari seluruh para wali).
Orang yang ndak pernah Tafakkur, itu ndak akan naik level. Kita diceramahi sama Ustadz tiap hari, itu ndak ada gunanya kalau isi ceramahnya ndak nyambung sama hidup kita sehari2. Nah, untuk bisa nyambung gimana? Ya, tafakkur. “Tadi pak Ustad bahas tentang ciri2 bully dan dosanya, saya pernah ngebully orang gak ya”. Tafakkur tuh kayak sistem komputer lagi nyocokin kompatibilitas software2nya biar nyambung.
Orang yang berilmu yang suka Tafakkur nilainya dibanyak Hadits disebut lebih tinggi dari Ibadah.
Menurut Syekh Abdul Qadir Jaelani, ada tiga jenis Tafakkur:
Pertama, Merenungi Sesuatu dan Mencari Sebabnya. Mencari bagian2nya sampai kemudian ketemu Allah. “Aku bisa begini karena siapa ya?”. Ada peristiwa, ditelusuri asal-usulnya. “Ya sih, semuanya memang skenarionya Allah.” Tafakkur yang seperti ini, kayak ibadah satu tahun, katanya Syekh Abdul Qadir Jaelani.
Kedua, Merenungi Perbuatannya, Terus Mencari Akarnya. “Apa saja yang telah aku lakukan? Cocok apa ndak ama kehendak Allah?” dan seterusnya. Nah, merenung semacam ini nilainya lebih dari 70 tahun ibadah. Padahal umur kita berapa tahun? Paling 70 tahun pas. Itu kayak seumur hidup ibadah.
Ketiga, Merenungi Hikmah kebijaksanaan Ilahi dalam segala hal. Bahwa apapun yang ditetapkan Allah, disitu ada ilmu, ada pelajaran, ada kebaikan. Jadi renungi segala peristiwa dan temukan hikmahnya. Ini bernilai lebih dari 1000 tahun ibadah.
Cuman ya kalau mau pahala 1 tahun, 70 tahun, 1000 tahun tuh jangan dihitung besarannya, karena kita suka pake kalkulator. Ya apa ya. “Wah sudah 70 tahun ibadah tah, kang, wah santai aku kang, berarti aku bisa ngapain aja sekarang kan aku udah Tafakkur bernilai 70 tahun ibadah.” Kita tuh mesti suka gitu deh he he. Itu sebenarnya simbolik, isyarat dari Syekh Abdul Kadir Jaelani, juga di ayat2 Al Qur’an maupun hadist2 shohih tidak secara explisit tidak disebutkan besarannya, bahwa segini lho besarnya pahala orang Tafakkur. Tapi intinya tuh ada yang pahalanya Biasa, ada yang Super, ada yang Istimewa. Yah kayak Martabak Bangka.
Jadi ada yang level biasa itu pahalanya seperti 1 tahun ibadah, ada yang pahalanya 70 tahun, ada yang pahalanya 1000 tahun. Itu tafakkur, maksudnya keutamaannya. Jangan dihitung matematikanya, jangan kita terikat pada hitungan2 itu, itu hanya untuk memotivasi kita melakukan Tafakkur, urusan pahala biar Allah yang ngitung. Jangan karena tahu berapa kali lipat pahala yang bakal didapat, langsung mikir kalau korupsi, “Kang, saya korupsi satu juta, dari satu juta itu tak shodaqoh-kan 100rb, kan nanti dapat pahala 70 ribu lipat. 70rb kali 100rb, wah…. hasilnya kan lumayan 70jt. Nah, dosanya sama pahalanya kan nanti menang pahalanya, kang. Berarti imbas kita, kang. Kan ngono.” Itu namanya matematika.
Itu yang kadang2 bikin para koruptor kalau habis korupsi langsung Umroh. Ya kan? Sebelum korupsi umroh, setelah korupsi umroh. Kenapa? Karena perbuatan diantara dua umroh itu diampuni 100%. Nah, ya itu kita sedang main matematika sama Gusti Allah. Emange Gusti Allah ndesit (Ndeso)? Ndak ngerti kalau mbok Apusi (Bohongi)?. Jadi itu tafakkur dasarnya.
Contoh lainnya, “Kang, saya sudah bisa shalat kok.” Ndak, harus tafakkur lagi. Padahal Shalatnya apa sudah benar apa nggak? Kualitas shalatnya dari zaman masih SMA sama sekarang kira2 semakin naik apa semakin drastis turunnya?. Nah itu kan tafakkur yang bisa menilai, “Iya ya, dulu saya shalat lama lho, kok sekarang kok bisa cepet, ya?. Kita mikir,”Apa ini gara2 aku semakin pinter karena sudah S3 apa ya, apa gara2 cepet itu karena waktunya mepet? Sibuk terus, apa gara2……?. Itu tafakkur. Terus terang kadang2 semakin pinter orang shalatnya semakin cepet. Masalahnya karena ilmunya banyak. Kita ngerti sela2nya mana yang cuman sunnah, mana yang mubah, mana yang wajib Karena shalat itu kalau diambil wajib2nya doang. Paling Takbiratul ihram, fatihah, ruku’, bahkan bacaannya aja kan sunnah, yang penting ruku’ terus sujud, cepeeet. Jadi nggak sampai 2 menit selesai empat rakaat. Wong diambil wajibnya saja. Apalagi fatehah kita suka agak di skip2, yo kan? Hehe. Tambah cuepet, express. Ya seprti kita nyetel video, di-fast forward, ada yang level dua, level tiga, tambah cepet tambah ceupet. Jadi, untuk memperbaiki yang gini2 ini, kita butuh Tafakkur.
Orang yang tidak mau menafakkuri dirinya, maka kualitas hidupnya ndak akan naik. Yo gitu2 aja terus, bahkan menurun mengikuti kemampuan otak kita yang menurun, suka lupa, akhirnya pikun. Maka, Tafakkur itu penting, selain juga berguna untuk mengasah otak kita. Yok mari kita sering2 Tafakkur.
Kang Jay