Beribadahlah Sunnah Sewajarnya ditulis oleh Jayadiningrat


Mempelajari ilmu tasawuf tingkat tinggi kadang lucu namun banyak benernya, di banyak pondok2 pesantren ada jargon beribadah itu jangan khusyuk2 nanti kamu makin bodoh. Jgn ditelan mentah2 ya, berikut penjelasannya.


Semisal kita puasa sunnah kalau udah niat dari malam "biasanya" besoknya seharian kita kuat2in apapun yang terjadi, takut niatnya tidak tulus. Namun Rasulullah sendiri ada riwayat pagi2 sekali menanyakan ada sarapan tidak ? Dijawab Aisyah tidak ada, maka nabi puasa. Kemudian jam 10an tanya lagi ke Aisyah? Dijawab ada sarapan, maka nabi membatalkan puasa dan makan.


Berikutnya, mengapa orang alim zaman nabi tidak terus menerus ibadah misal sholat fardhu ada qabliah badiyahnya tp dirutinkan, karena mereka ingin memperlihatkan ibadah orang islam itu mudah. Kebayang orang kafir lihat ibadahnya muslim seharian di masjid fardu qabliah bakdiyah awabin witir belum wiridan, ya orang kafir liatnya gemetaran haha. Tapi kalau lihat hanya fardu2 aja, mikir mereka "Enteng jg jd muslim". Nah tugas orang alim, melakukan ibadah sunnah yg jarang orang lakukan sebagai pengingat, namun jk udah banyak ya ga usah ikut2an. Ya sholat sunah qabliah bakdiyah tapi jangan jadikan sunah mendekati wajib.


Lanjut, kisah lain, jadi ada sahabat jadi imam tapi terlalu lama, ada yang ingin ngurusin ontanya akhirnya mengadu ke Rasulullah, "Ya Rasulullah saya makmum pada Muadz tapi dia kelamaan, sayapun mufaroqoh (pisah dari imam trus sholat sendiri), tapi Muadz marah dan bilang bahwa saya munafik", maka Rasulullah bilang ke Muadz "Engkau kalau mengimami sholat jangan lama2, itu merusak Islam, ditakutkan orang tidak suka sholat gara2 kamu terlalu lama mengimami." Barokahnya hadist ini membuat muslim sampai saat ini banyak yg membaca "Qulhu" dan Al-Kautsar hahaha, karena kalau mengimami kelamaan takut dimarahi Rasulullah. Padahal saat Nabi menasehati ke Muadz karena Muadz rakaat pertama membaca surah Al-Baqarah trus rakaat kedua Al-Maidah, ya wajar makmumnya meriang hehe. Pendapat saya setuju, gimana2 Islam jangan jadi problem. Juga ada hadist terkait sholat jangan lama2 agar ibu bisa segera menyusui karena anaknya menangis, juga ada yang punya urusan jangan sampai Sholat menjadi problem membatalkan urusan. Ini juga menghindari Muslim waktu itu yang baru pindah dari agama nenek moyangnya, menganggap islam agama susah dan banyak ibadahnya, malah memperhatikan agama lain misal Kristiani yg dirasa lebih mudah ibadahnya, mungkin kalau Yahudi sama2 susah juga bukan berasal dari suku ini hehe.


Ada di hadist Bukhari, ada sahabat nabi mau sholat udah siap2 takbir, mendadak dia lihat untanya lari, larilah dia mengejar unta. Setelah dapet dan diikat, dia sholat sebagai makmum masbuk. Selesai sholat ada Tabiin bilang, itu orang tua mencintai dunia". Sahabat nabi itu menangis sambil bilang dijaman Rasulullah hidup hal seperti ini tidak masalah tapi kok sekarang apa2 dipermasalahkan. Dia menangis karena saat Rasulullah hidup Islam itu gampang, kok sekarang islam jadi repot. Dia beralasan bahwa dia sudah tua kalau untanya hilang trus dia pulang gimana. Logikanya bener, misal keluarganya mempermasalahkan gara2 sholat trus bikin Unta hilang, akhirnya sholat jd Tersangka, kan jadi melemahkan Iman. Ya sholat kan masih ada waktu, bisa masbuk jk tidak ya munfarid.


Ada kisah lain di kitab Ghunyah, ketika itu ada orang yg sholat dhuha setiap hari, dia didatangi sababat Nabi yaitu Ibnu Abbas dan memarahi orang tersebut sambil bilang kalau sholat dhuha itu seminggu sekali atau sebulan sekali, aku yg sahabat nabi aja lihat nabi tidak sholat dhuha setiap hari kenapa kamu tiap hari. Namun ada benarnya, ini untuk menyelamatkan dia, dia sholat dhuha tiap hari tetap aja dia miskin hehe, ditakutkan dia menyalahkan dhuha, ini malah bisa merusak iman.

Jadi jika kita merasa bahwa ibadah sunnah malah itu membuat jadi Tersangka maka harus kita hindari atau dibuat jarang2.


Nabi juga pernah bilang, kamu bacalah Al-Qur'an ketika hatimu senang, namun jika mulai tidak senang maka hentikan. Maknanya dalam, tujuannya agar Al Qur'an tidak jadi tersangka. Karena manusia itu ada dosis maksimalnya, karena sifat dasar manusia ada bosannya.


Begitu juga ibadah sunnah dalam mencari jodoh, ada yang sholat tahajud terus menerus pokoknya berikrar sampai terlihat hilal jodohnya. Namun berbulan2 kok belum kelihatan hasil maka mulai deh kita merasa menyalahkan Allah, maka mending hentikan atau lakukan jarang2.


Begitulah Rasulullah mengajarkan kita bahwa jika suatu ibadah sunnah itu sudah pada level Tersangka maka harus disudahi dulu, tentu yang fardhu tidak bisa seperti sholat 5 waktu, zakat, puasa ramadhan. Jangan sampai ibadah sunnah itu merusak diri kita sendiri.


Ada kyai besar bilang, dia kadangkala pingin berdoa tp dia seperti sadar bahwa doa itu sulit terkabul maka beliau tidak jadi. Dikhawatirkan kita berharap banyak kemudian tidak terkabul trus menyalahkan Allah. Misal berdoa atau sedekah terus-terusan agar jadi kaya, ternyata tetep aja miskin, maka hentikan. Amankan Iman kita, berdoa dan beribadahlah sesuatu yang umum dan ikhlas karena rasa sayang kita kepada Allah. Semoga itu akan membuat hati kita lembut dan berkurang hawa nafsu atau keinginan kita terhadap dunia.


"Allah menghendaki bagi kalian kemudahan, dan tidak menghendaki kesulitan".


Kang Jay


Post Sebelumnya     
     Next post
     Blog Home

Dinding Komentar

Belum ada komentar
You need to sign in to comment
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo