⁣Engkau Bukan Yang Pertama Tapi Pasti Yang Terakhir ditulis oleh Jayadiningrat



Kalau denger lirik lagu Mus Mujiono ini, berasa darah tua ini menjadi muda dan semangat lagi untuk mencari the only one untuk menemaniku sampai tutup usia. Insting natural manusia untuk berpasangan tuh tidak dapat ditolak, terutama saat kita sendirian dan banyak melamun. Ke'eng kata orang sunda mah.


Dulu pikiran2 itu sempat tertunda karena banyak cita-cita yang ingin digapai seperti lulus doktor dulu, punya sekian rumah/ruko dulu, pingin beli mobil liatrik sport cash, punya bla bla bla yg dipikir2 harta2 tersebut malah menambah beban hisab diakherat.


Namun setelah tercapai ternyata manusia tak ada habis cita-citanya seperti ingin jadi profesor dll, namun ternyata ada hal yg menyadarkan saya yaitu umur. Umur tidak pernah bohong, badan sudah tidak se-prima dulu dengan banyak aktivitas perlu diimbangi dengan banyak istirahat juga, badan juga gampang pegal-pegal, mata juga mulai buram. Contohnya hari ini dan kemarin saat tanggal merah, tidur dan tidur tanpa gangguan tuh begitu nikmat.


Minggu kemarin sempet diskusi dengan teman, dan saya mendapat nasehat darinya:


"Jodoh itu ada di sekitar kita. Look around dan berdoa.."


Saya cukup lama memikirkannya dan membolak-balik dua kalimat tersebut, cukup penuh makna dan mengena dihati. Dipikir-pikir bener juga ya, mengapa saya tidak fokus melihat sekitar dulu.
Jodoh itu bisa jadi benar ada disekitar, kita hanya perlu membuka diri. Kita hanya butuh action menampilkan jati diri dengan sebaik-baiknya tuk menarik jodoh kita mendekat.


Jodoh itu bisa jadi sahabat kita sendiri. Karena sahabat adalah seseorang yang setia dan jadi pendengar yang baik. Sahabat tetap tinggal saat orang lain memilih meninggalkan kita terpuruk sendirian. Sahabat tetap berteman dengan kita meski begitu khatam dengan segala kekurangan kita.


Jodoh itu dekat, sedekat kita menemukan seseorang yang tak banyak mengeluh tentang kehidupannya bersama kita, sekalipun masalah tak luput bersama kita. Jodoh itu mengajak kita jadi pribadi yang lebih baik dengan cara kita sendiri, bukannya si dia yang banyak menuntut kita melakukan ini dan itu dengan cara dan seperti kemauannya.


Jodoh itu dekat dan sederhana. Sesederhana kita menemukan seseorang yang membuat kita nyaman meski baru kenal. Jodoh tak pernah sulit, justru kadang kita sendiri yang mempersulitnya dengan banyaknya kriteria.


Jodoh itu begitu dekat, saat kita senang dengan seseorang disekitaran kita maka jangan tanyakan kepada akal kita karena kalau hanya tanya pada akal maka pasti si dia ada kekurangannya.
Tanyakan kepada hati kita, ketika hati sudah bergetar maka carikan pembenaran untuk akal kita. Ingat bahwa sakinah mawadah warahmah semuanya berkaitan dengan hati.


Ditambah kekuatan doa akan semakin mendekatkan jodoh kita dan memudahkan kita menuju pelaminan dan meraih keluarga samawa. Ingatlah doa dapat merubah takdir menuju takdir Allah yang lain, begitu hebatnya kekuatan doa. Ingatlah juga hadist nabi, "Sesungguhnya doa dan takdir saling berusaha untuk mendahului, hingga hari kiamat." Hmmmm nasehat untuk diri saya juga.


Kang Jay.


Post Sebelumnya     
     Next post
     Blog Home

Dinding Komentar

Belum ada komentar
You need to sign in to comment
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo