⁣Hidup Ini Lucu Poll, Tertawalah. ditulis oleh Jayadiningrat


"Dan kehidupan dunia tak lain adalah permainan dan senda gurau." (QS. Al-An’am: 32).

Hidup ini jangan tegang, bersenda gurau lah. Banyak tertawalah. Nabi itu banyak tertawa, bahkan beberapa hadist menyebutkan Allah pun tertawa. La kok manusia tidak bisa ketawa. Ya meskipun istilah Allah tertawa itupun ada beda pendapat. Ada kisah penghuni neraka yang besoknya menuju surga, nah dia hari itu melihat surga, permintaannya yang lucu mulai dari mendekat kemudian minta nongkrong2 trus minta lagi untuk jalan dipinggir2 surga membuat Allah ketawa. Ini ada kisahnya dan ada hadistnya.

Wajah Rasulullah jika dilihat itu menyenangkan, kalau dalam bahasa hadist disebut Bassam. Bassam itu artinya kalau orang melihatnya seolah-olah Nabi itu senyum terus, dilihatnya itu enak. Jadi sebelum Nabi ngomong, sekedar ketemu dan memandang wajahnya Nabi saja membuat orang rasanya enak kayak disenyumin terus.

Nah kalau kita kan banyak yang kebalikannya, memandang wajahnya aja malah pingin nonjok, la wajah gak ramah dan seperti nantang gelut ha ha ha. Cemberut, nesunan, ngamukan, itu kan ga enak. Beda dengan Nabi yang Bassam.

Makanya orang Islam harus bisa ketawa, jangan ngamuk terus. Mengapa mesti saling caci satu sama lain, saling hujat, saling memaki dan bully hanya karena merasa tersinggung sedikit atau melihat hal yang bikin kurang nyaman. Bsca kembali ayat diatas, bukankah hidup ini hanya bermain dan guyonan saja?.

Ada kutipan Kitab dari Ulama besar Abu Hayyan, "Jangan engkau jauhkan dirimu dari mendengar tentang kejadian sederhana yang lucu2". Jadi kalau kita nonton yang lucu2 tidak apa2. Termasuk juga yang lucu2 dalam hidup kita.

Hidup kita itu lucu lho. Buanyak yang lucu. Cuman kadang kita menjalaninya terlalu serius. Sebab jika kita terlalu serius maka pemahaman kita menjadi picik, watak kita menjadi kurang tanggap, dan kita kurang peka terhadap hidup kita sendiri. Padahal banyak yang bisa kita tanggap tentang lucunya hidup kita, kata Abu Hayyan.

Hidup kita itu lucu ngapain kita Stres. Ngapain kita sumpek. Itu lucu. Contohnya, diputus pacar itu lucu lho. La cuman pacaran aja diputus sudah nangis2 sambil marah2, la malah enak jadi bisa nyari lagi dan tambah pengalaman he he. Banyak lah kejadian sehari2 dalam hidup kita yang lucu.

Misal kita baca2 berita atau blog, kan harusnya lucu, la kok marah2, misuh2 cuk, lah kan jadinya lucu. Kata Abu Hayyan lagi, "Kalau kita tidak bisa menangkap atau menikmati segala kelucuan, maka awan kelabu kehidupan akan menghancurkanmu."
Wah jadi susah. Merengut terus juga membuat hidup akan hancur. Kelihatan kok, orang yang serius tuh wajahnya cepat tua, la umur baru 40an tapi udah mirip nenek lampir atau gerandong. Jadi tertawalah tersenyumlah, hidup ini indah.

Ingat kita oleh Allah di beri kesempatan hidup didunia untuk bahagia, untuk senang. Mosok Allah nyuruh kita merengut, sumpek, merasa hidup sengsara. Kan kagak. Kalau ada masalah itu sebenarnya kelucuan2 dalam hidup. Ketawain aja. Bergembiralah karena hidup ini menggembiraukan seperti serang bersendau gurau. Jadi tertawalah.

Kita lihat aja orang2 yang pemahaman agamanya tinggi. Ulama2 yang ilmunya sudah tuntas kan kalau ngomong enak didengarkan dan kadang dagelan2nya banyak yang membuat kita tertawa atau tersenyum.

Jadi orang yang sudah bisa mentertawakan hidupnya sendiri itu bukan orang sembarangan. Dia sudah paham mamaknai hidup, La hidup didunia hanya sendau gurau. Sendau gurau itu kan harusnya melahirkan ketawa dan dolanan, jangan serius2. Cuman kita suka tertipu kehidupan dunia padahal cuman sendau gurau kok kitanya serius. Sampai saling caci satu sama lain, saling hujat, saling menjatuhkan, bully berjamaah, bahkan pukul2an, tawuran, bunuh-bunuhan. Itu salah RUMUS berarti hidup kita. Ayo pakai rumus yang bener.

Terus terang, sekarang citra Islam kebanyakan orang menganggap memiliki citra keras. Ya meskipun itu citra salah, tapi ada indikator2 yang membuat orang menyimpulkan itu, image orang alim itu serius dan tegang. Maka ayo mari kita akhiri itu, tampilkan wajah Islam yang melahirkan senyum, melahirkan tawa riang gembira.

Kang Jay

Post Sebelumnya     
     Next post
     Blog Home

Dinding Komentar

Belum ada komentar
You need to sign in to comment
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo