⁣Jomblo Berformalin Karena Menyabotase Diri Sendiri ditulis oleh Jayadiningrat


Kebanyakan orang yang lama menjomblo banyak yang tak bisa menjelaskan mengapa sampai saat ini jodoh kita belum datang.


Ada alasan unik yang tanpa disadari membuat kita sulit menemukan belahan jiwa, yakni menyabotase diri sendiri.


Menyabotase diri sendiri bisa diartikan sebagai secara aktif meremehkan dan menutup peluang untuk interaksi sosial atau pun potensi bertemu orang baru.


Pada kondisi ini, kita mengatakan pada dunia bahwa kita tidak tertarik pada suatu hubungan baik secara sadar atau tidak sadar.


Kita seringkali menyalahkan faktor eksternal, misalnya menyalahkan cuaca panas atau macet sehingga malas datang ke sebuah undangan acara, menyalahkan teman yang dekat dengan kita berperangai buruk semua. Inti dari kebanyakan sabotase diri adalah rasa takut.


Ada kisah tentang sepupu saya, dia cantik, sarjana ekonomi dan bekerja sebagai SPG produk kosmetik. Dia paling males diajak ke acara keramaian. Tante saya sempat bingung bagaimana mencarikan jodoh untuk putrinya. Ada anak kenalan ibunya dikenalkan namun dibilang anak mami. Usia sepupu saya pun bertambah, pada akhirnya kandidat yang ada kebanyakan adalah duda. Ada salah satu duda serius yang datang kerumah, namun sepupu saya selalu mencari celah bagaimana sang Duda merasa tidak nyaman dan berusaha mempengaruhi ibunya bahwa sang duda berperangia buruk dan masih mengingat mantan istrinya.


Akhirnya sang duda mundur teratur. Sepupu saya dengan bangga bilang ke mamanya, "Tuh kan ma, untung eteh tidak serius ama dia, dianya cuman main-main nyatanya ga pernah datang lagi, untung eteh masih dijaga Tuhan untuk tidak mendapatkan suami berperangai buruk". Mamanya cuman bisa mengelus dada, jika sekali dua kali bilang kenalan prianya dicap buruk tak apa, namun kalau sering???. Kemudian takdir tidak bisa ditolak, diusia 41th sepupu saya meninggal karena Leukimia. Sedih jika teringat sepupu saya yang cantik ini, teman main saya karena kita hampir seumuran. Ini benar-benar kisah nyata. Saya masih sering meninggalkan ucapan ulang tahun di FB nya, adiknya (sepupu saya juga) suka membalas pesan saya karena dia adminnya.


Sebenarnya kondisi mensabotase diri ini dapat dimengerti bahwa banyak orang menahan diri demi melindungi diri sendiri agar tidak terluka. Ini terutama disebabkan oleh rasa takut akan penolakan dan keinginan untuk menghindari patah hati.


Sering kali ketika seseorang secara emosional terluka di masa lalu, wajar untuk melindungi diri. Tapi ada perbedaan antara bersikap skeptis secara sehat dan merusak kebahagiaan sendiri.


Banyak orang yang tanpa sadar menyabotase peluang mereka menemukan cinta karena adanya kenyakinan negatif, seperti merasa lebih baik saya sendiri, takut menjadi korban perselingkuhan, dan berpikir tak punya waktu untuk menjalin asmara.


Secara umum, pada kondisi ini memang kita belum siap menjalin asmara karena masih memegang beberapa keyakinan itu.


Lalu, apa yang harus kita lakukan?


Ini mungkin klise, yaitu belajarlah mencintai diri sendiri. Ada banyak manfaat untuk belajar mencintai diri sendiri sebelum kita dapat mencintai orang lain.


Saat mencintai diri sendiri akan timbul kasihan, kasihan tubuh ini belum pernah merasakan pernikahan, kasihan tubuh ini belum mencoba digunakan untuk mendapatkan anak, kasihan tubuh ini belum banyak dibelai oleh kekasih hati, dan lain sebagainya.


Belas kasih dan kesadaran diri adalah langkah pertama dalam menarik dan mengembangkan hubungan positif.


Kang Jay


Post Sebelumnya     
     Next post
     Blog Home

Dinding Komentar

Belum ada komentar
You need to sign in to comment
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo