⁣Memilih Pergi Setelah Menunda Berkali-kali ditulis oleh Jayadiningrat

Mengikuti kata hati seperti dibawah ini mungkin banyak yang sudah pernah mengalaminya bahkan saat ini ada diantara kita yang lagi mengalaminya. Menunda waktu demi harapan kebahagiaan yang makin menjauh hingga akhirnya memilih pergi.

Terutama untuk wanita, hal ini adalah perjuangan berat bahkan bisa menunggu bertahun-tahun untuk akhirnya memutuskan pergi.
Berikut kata hati tentang perjuangan itu yang perlu segera diakhiri:

"Kupikir setelah menjauh darimu. Memulai hidup baru. Aku bisa lepas sepenuhnya dari hal hal yang pernah ada tentangmu. Aku bisa lepas dari perasaan yang belum tuntas kepadamu. Aku bisa melenyapkan segala rindu yang dulu menggebu. Itulah sebabnya aku pergi menjauh. Meninggalkanmu untuk menanggalkan perasaan sayang itu. Aku ingin bahagia. Meski bukan denganmu yang tidak bersedia.

Namun, aku heran kepadamu. Saat aku memilih pergi. kamu seolah menahanku untuk tetap di sini. Kamu memberi tanda bahwa kamu sedang belajar menerima. Kamu seolah menunjukan kepadaku, agar aku tetap saja mencintaimu. Dan, semua perlakuan itu membuatku berpikir ulang. Berkali kali aku menunda pergi. Aku pikir kamu benar akan belajar membuka hati. Namun. semua percuma. Sepanjang waktu berlalu yang aku dapat hanyalah luka. Kamu tidak pernah benar-benar menerima. Kamu hanya mempermainkan perasaan yang tak main main kurasakan kepadamu.

Kamu tarik ulur hatiku. Kamu ragukan perasaanku, yang begitu dalam hanya menginginkan kamu. Kamu seperti ular, melingkari langkahku. Namun. enggan menjadi bagian dari hidupku. Kamu hanya ingin bermain-main, sementara aku tidak pernah ingin menjadi mainan. Kamu harusnya tahu, aku yang sudah terlalu lelah memendam rindu. Itulah mengapa akhirnya aku memilih pergi. Aku memilih mematikan saja semua rasa hati kepadamu. Meski tetap saja ada yang tersisa dan terasa pilu. Setiap kali kita bertemu. kamu seolah menyalahkan aku. Menyalahkan aku yang memilih pergi.

Sesekali merenunglah. Apa yang sudah kamu lakukan kepadaku? Bagaimana rasanya menjadi seseorang yang tak pernah diterima? Bagaimana rasanya mencintai seseorang yang hanya ingin memainkan perasaanmu? Atau, bagaimana rasanya mencintai seseorang yang meragukan perasaanmu? Itu yang kurasakan. Jika akhirnya kini aku memilih pergi. Lalu, mencintai orang baru. Jelaskanlah, pada bagian mana aku bersalah kepadamu? Tidak perlu dijawab. perasaan padamu tak lagi ada. Meskipun ada, akan kubunuh secepatnya."

Selamat anda telah memilih masa depan bukan masa lalu tak berujung.

Kang Jay

Post Sebelumnya     
     Next post
     Blog Home

Dinding Komentar

Belum ada komentar
You need to sign in to comment
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo