⁣Rombongan Istri yang Pertama Masuk Surga ditulis oleh Jayadiningrat

Diriwayatkan, Rasulullah Saw mengabarkan, “Hai putriku, Fatimah. Nanti ada orang yang di zaman ini, hidup di zaman kita ini, termasuk rombongan pertama istri-istri yang masuk surga.” Fatimah pun ingin tahu apa kelebihannya. Rasulullah menjawab, “Kalau ingin tahu, cobalah ke tempatnya Muthiah.”

Maka, Fatimah pun buru-buru ke sana, sambil membawa anaknya, Hasan. “Siapa?” tanya Muthiah. “Saya Fatimah. Saya mau bertamu,” jawab Fatimah. “Oke, membawa siapa?” tanya Muthiah lagi. “Membawa Hasan,” jawab Fatimah. “Waduh, saya tidak bisa mengizinkan laki-laki masuk ke rumah saya, sedang suami tidak ada di rumah,” jelas Muthiah. “Tapi Hasan masih kecil,” tegas Fatimah.

“Walau anak kecil, tetapi perlu izin kepada suami,” tanggap Muthiah. Karena kadang-kadang meski kecil juga pikirannya besar, ye kan (tambahan). “Besok saja ke sini lagi, nanti saya minta izin kepada suami,” kata Muthiah.

Di kali lain Fatimah datang lagi, tetapi yang dibawa bukan Hasan tapi Husein yang lebih kecil, namun mendapat balasan sama dari Muthiah karena belum mendapat izin suaminya.

Akhirnya Hasan dan Husein, dua-duanya diajak, dan sudah mendapat izin suami Muthiah. Sampai di rumahnya, Fatimah melihat, masya Allah, Muthiah malah asyik masak, sambil menyiapkan segala macamnya. Kayak gini kok pertama kali masuk surga, gumam Fatimah. Wong ada tamu saja, malah sibuk dengan urusannya?.

Setelah menyiapkan satu makanan, baru dia mau menemui Fatimah, lalu ada satu pemukul kecil diletakkan di dekat makanan.

Maka, Fatimah terheran-heran, apa hubungannya makanan enak-enak dikasih pemukul?. Sehingga Fatimah bertanya, “Ya Muthiah, ini makanan sudah siap kenapa kamu letakkan pemukul di dekatnya, untuk apa?”

Muthiah menjawab, “Ini untuk suamiku. Kalau nanti masakanku tidak enak, biarkan dia pukul saya dengan pemukul ini.”

Demikianlah, inilah kalau orang ingin masuk surga dengan mencari ridhanya suami, sampai-sampai melayani suaminya dengan sangat luar biasa. Anda wanita AN sebagai calon istri apakah tertarik masuk Surga seperti Muthiah ?. Bukan malah menuntut suami macem2, tapi giliran suami bangkrut segera secepat2nya minta cerai sebelum terjebak dikondisi hidup melarat, banyak terjadi di zaman corona ini baik yang terekspos atau tidak. Ginian mah kelaut aja, jangankan mencium bau surga dinerakapun kekal abadi seperti di hadist. Eh mungkin bisa masuk surga setelah ribuan tahun tapi kagak bisa mencium baunya, ga tau ah.

Muthiah sang calon penghuni surga pertama kali, begitu maksimalnya men-service suaminya lahir dan batin. Luar biasa. Bagi dia, kesibukan istri adalah bagaimana menyenangkan suami.

Namun kita pria AN sebagai calon suami tetap ingat, suami yang baik adalah yang tidak menyusahkan istrinya. Tidak ada kemuliaan yang lebih mulia daripada suami yang memuliakan istrinya. Nah ini cara suami mencari surga dari istri. Jangan sampai istri kita masuk surga, sedang kita pria di neraka.


Mencontoh Rasulullah yang sering menjahit, membersihkan rumah, kadang masak. Tapi bukan berarti istri jadi semena-mena, "Hai suamiku, ayo sana ngepel lalu masak sendiri, mau ikut sunnah Rasul kagak?" Ha ha ha bukan begitu. Suami istri itu ada kerja sama, bukan menang-menangan. Saling melengkapi hak dan kewajibannya.

Seperti Muthiah, dia melakukan itu semua tanpa paksaan suaminya, ikhlas hanya demi mendapat ridha suaminya dan insya Allah surga ganjarannya.

Kang Jay


Post Sebelumnya     
     Next post
     Blog Home

Dinding Komentar

Belum ada komentar
You need to sign in to comment
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo