Yang akan blg hijrah yuk ke jalan Allah?
Yg selalu saling mengingatkan dlm kebaikan bukan kemaksiatan.
Dan pasangan yg jd pengingat buat ku utk tidak jahil buat ngerjain org.
Badan sy juga tidak ada coretan tato, telinga sy.pun masih utuh sama sekali tidak ada tanda² bekas lubang anting.
Memang sy menuliskan pekerjaan buruh harian lepas, dan sy.pun tetap mensyukuri serta berusaha jangan sampai mengeluh hingga purna ujungnya nanti.
Kalaupun sy mendapati rejeki yg lebih, maka pekerjaan itupun tetaplah kutulis begitu adanya. Karena sy memang tidak suka mengumbar atau menyohorkan tentang harta maupun kedudukan.
Mending kita hidup sederhana seadanya biasa saja, namun tetap semangat menggapai hidup. Dan selalu memupuk keahlian diri meningkatkan ketrampilan meraih kehidupan, setelah menggapai sy tetap berpenampilan seperti sedia kala.
Yg utama itu bagaimana diri ini selalu berguna buat sesama, kehadiran kita menjadi pencerah juga lentera dimana pijak kaki melangkah.
Bagian termulia dari wanita adalah kecerdasan nalar dan kebeningan hati.
Bagian terendahnya adalah kecantikan paras dan kemolekan tubuh.
Di balik kecerdasan wanita adalah jiwa yang hidup.
Di balik kecantikannya adalah benda yang mati.
Sebetulnya saat kuselami sedikit demi sedikit, kucermati dan kurangkum dari beberapa wanita disini, banyak sekali didapat sebuah pengajaran akan arti sebuah kehidupan.
Apabila terpadukan dengan sedikit perjalanan kehidupan yg pernah sy dapat, mungkin jadilah sesuatu yg berguna dikemudian hari nanti.
Sy tidak usah menyebut siapa nama² wanita ini karena itu tidak etis dan tidak baik. Sebab kita tidak saling kenal dan yg lebih penting : sy tidak mau dicap sok / jadi salah paham nantinya.
Sy hanya senang berdialog, diskusi dengan siapapun tentunya dengan tetap mengutamakan santun beretika dan saling menghormati.
Sama sekali tidak meng-gebu² mengejar / menaklukkan hati wanita, ya tidak.
Setidaknya barangkali dalam diskusi nantinya minimal sama² mendapati sebuah makna hidup yg sangatttt berfaedah sebagai tambahan bekal menapaki kehidupan dihari esok.
Kita yg sama² tidak tau dan tidak mengenal, semoga kita tetap jadi baik dalam berteman / bersaudaraan. Jangan sampai ada salah paham karena ini tidak kita ingini.
Dan kalaupun sesudah berdiskusi / bertukar cerita dikemudian hari hati timbul simpatik atau tertarik, yaaa itu karunia Alloh swt Tuhan Yg Maha Kuasa menggerakkan hatimu.
Berdo'alah dan bermohonlah petunjuk kepada-NYA : bilamana sy memang baik pastinya kau yakin dan akan bertemu dan dipersatukan dengan sy. Sebaliknya bilamana sy tidak baik, tidak mungkin kau dipertemukan dengan sy.
Sekalipun keduanya saling tersematkan kata didik, namun kata pendidikan belum tentu bisa menghasilkan insan yg terdidik.
Begitupun kata terdidik belum jaminan bisa menghasilkan sertifikasi pendidikan yg mumpuni.
Akan tetapi dari jiwa² terdidik inilah nantinya yg melahirkan pendidikan² cemerlang dambaan setiap insan.
Buat sy pribadi lebih memilih dan menelusuri jalan terdidik. Bilamana diri ini kita biasakan dengan hal² yg terdidik, maka hasil akhirnya akan membentuk sebuah jiwa yg senantiasa menjaga hal² yg baik, yg arif bijaksana, yg bermoral etika lagi menjaga kehormatan dalam setiap segi ucapan juga perilaku.
Agak berbeda halnya dengan pendidikan.
Pendidikan mayoritas menyajikan ilmu² yg fokusnya keduniawian dan sedikit sekali menyelipkan keterdidikan didalamnya.
Maka tugas masing² diri kita adalah meraba diri, meraba hati, bercermin dan banyak bercermin
Kita yg disemati pendidikan, sudahkah kita mampu dan bisa menyatukan antara pendidikan dan jiwa yg terdidik menjadi sosok yg baik, arif bijaksana, yg hebat nan berguna.
Jawabnya ada dalam cermin dihadapan masing².
Seseorang yg tidak berpendidikan tinggi namun mempunyai jiwa terdidik itu lebih utama ketimbang kebalikannya.
Begitu banyak kisah² nan perjalanan kehidupan yg mengajarkan pada diri kita untuk meraih bahagia juga jauh dari halang rintang nan cobaan.
Namun tidak banyak yg paham, tidak banyak yg mengerti bagaimana cara meraih harapan, dambaan dan cita² itu.
"untaian sua dari kesunyian, pencerah jiwa nan pelita haqiqi ditengah gempita masa kini"