User blogs

Tag search results for: "bahagia"
Dina52 VIP



Jika seseorang sudah di takdir menjadi jodohmu.

Maka menikahlah dengan kamu tak akan di lewatkan.


Namun...


Jika orang itu tidak di takdirkan menjadi jodohmu

Maka..menikah dengannya tak akan menjadi kenyataan.

Seperti......fallen_leaf

Daun yang gugur dari ranting mengajarkan kita , jika takdir kan berpisah kita tidak dapat melawanya. leaves


Jika hatimu terasa sedih berkeluh kesah lah kepada Allah.

Mintalah kekuatan hati kepada -Nya

Bangunlah malam² sujudlah dalam² lepaskan rasa sakit dihati .


Buang semua kekecewaan dan kesedihan.

Apa yang kamu cinta ibarat kaca jika dipegang terlalu erat kamu akan terluka.

Berharap lah kepada DIa (Allah) bukan dia. relaxed



cherry_blossom





Dina52 Jan 10 '21 · Nilai: 5 · Komentar: 49 · Tags: bahagia
Jayadiningrat VIP

Hidup adalah seni melukis tanpa penghapus.


Mari kita jadikan hidup ini sebagai mahakarya yang menciptakan kebahagiaan.Hanya ada satu hal yang akan menjauhkan Kita dari perubahan dan menjadi orang yang Kita dan Tuhan inginkan. Satu hal itu bukan setan, bukan orang lain, bukan pula keadaan. Melainkan penundaan!.


Kebahagiaan tidak berada jauh di sana, tetapi ia ada di sini. Ya, bukanlah jauh di sana, dan saat ini. Bahagia itu pilihan. Kita semua bisa memilihnya. Begitu pula derita. Keduanya bersumber dari diri kita sendiri, bukan dari siapa pun atau apa pun di luar diri kita.


Kebahagiaan akan tumbuh bila kita betul-betul menghargai dan memaknai setiap momen, hidup dengan jujur dan ramah, berupaya mencapai puncak potensi kita, dan membuat perbedaan dalam hidup.


Selamat memilih bahagia supaya hidup lebih sehat!.


Selamat memilih bahagia supaya cerdas dan baik.


Dan hanya orang bahagia yang bisa hidup produktif dan sukses sejati.


Kang Jay


Jayadiningrat Oct 25 '20 · Tags: bahagia
Jayadiningrat VIP


Jika kita melihat orang yang berbahagia dengan pasangannya, maka pada kenyataannya orang yang bahagia itu sudah bahagia sebelum mereka bertemu dengan pasangan mereka yang bahagia juga.


Boleh saya bilang, sulit ada orang lain yang dapat membuat kita bahagia!.


Lalu dari mana kita mendapatkan gagasan bahwa orang lain dapat membuat kita bahagia? Mungkin dari lagu dan film ha ha, karena dalam lagu dan film suka bilang, "Sebelum ada dirimu, aku menderita, namun engkau mengubah segalanya!" Namun, itu hanyalah semacam mitos.


Dalam dunia nyata, orang-orang kebanyakan berkata, ”Sebelum ada dirimu, aku menderita, namun engkau menghancurkan segalanya!”


Orang yang bahagia menarik orang yang bahagia.

Orang yang menderita menarik orang yang menderita.


Ketika kita merasa gembira, pernahkah kita mengatakan kepada diri sendiri, ”Aku harus mencari orang yang sedang sedih?" Tidak! Kita mencari orang lain yang juga bahagia. Apa pun yang kita rasakan itulah yang kita ingin dapatkan.


Agar dikelilingi oleh orang orang yang berpikiran positif, pertama kita harus tersenyum. Jika kita merasa sedih atau depresi, maka diri sendirilah yang dapat mengubah, jangan berharap pada orang lain apalagi mengharapkan pada pasangan yang belum dikenal, entah dimana dan sedang apa ha ha ha.


Ya, jangan mengharapkan kebahagian dari orang lain! Andai orangtuaku, andai saudara-saudaraku, andai pasanganku dulu, andai pacarku, andai teman-temanku. Semua andai-andai itu bullshit !!!


Ayo selangkah demi selangkah, kita membuka diri untuk keluar dari lingkaran kesedihan. Ketika kita mulai melihat sisi yang lebih baik, maka kita kan menarik teman yang bahagia, bahkan menarik calon pasangan halal yang kita idam-idamkan. Bukan pasangan suram yang makin menghancurkan kita ke bagian terdalam dari kesedihan.


Bahagia atau menderita itu hanya permainan sederhana dari mindset atau pikiran kita saja. Salah satu cara paling simpel agar bahagia yaitu coba hitung nikmat dari Allah, hitunglah dengan calculator karena jarimu tidak akan cukup, maka kita akan mulai bersyukur dan mulai menyadari bahwa menjadi bahagia itu amat sangat sederhana dan mudah, semudah kita menarik napas menghirup oksigen yang gratis.


Ayo mulailah kita tersenyum. Wajahmu akan terlihat ceria saat engkau murah senyum. Senyummu akan dibalas oleh senyum orang lain yang sedang bahagia. Percayalah secara tidak langsung itu adalah screening awal untuk memilih pasangan yang bahagia.


Turunkan Ego, berlombalah jadi yang pertama untuk bahagia.


Kang Jay

Jayadiningrat May 10 '20 · Tags: bahagia
Jayadiningrat VIP

Mungkin yang suka baca berita online, dua hari ini diramaikan dengan usulan Menko PMK Muhadjir Effendy menyarankan menteri agama mengeluarkan fatwa atau peraturan tentang pernikahan berdasar status ekonomi alias orang kaya menikahi orang miskin. Kata beliau, bisa mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia.


Sekjen MUI Anwar Abbas menanggapi positif usulan ini, agar bisa saling tolong menolong dan perputaran harta tidak hanya dilingkaran orang kaya.
Namun Wamenag Zainut Tauhid mengatakan kemenag tidak bisa mengeluarkan fatwa, yang bisa adalah ulama seperti MUI. Beliau juga mengatakan pernikahan tidak bisa dipaksakan karena semua berawal dari cinta yang tumbuh dari hati. Namun beliau mendukung semangat dari ide ini yaitu mengentaskan kemiskinan.


Saya tergelitik dengan berita tersebut. Saya teringat dengan ucapan salah satu Kyai, “Janganlah kamu menjadikan kekayaan calon istri sebagai idaman untuk pernikahan, namun jadikanlah pernikahan sebagai kunci rejeki.” Kemudian sebuah literatur hadist riwayat At-Thabrani: “Dan barang siapa menikahi wanita karena hartanya, maka Allah akan menjadikannya melarat.”


Melarat? Secara logika, hal ini wajar karena menikahi wanita kaya dengan tujuan hartanya kemungkinan besar bahkan membuat istri jadi sombong, kikir dan cenderung menghina suami, bukannya kenikmatan harta namun justru mendapatkan kerendahan diri di mata istri dan orang lain, itu mungkin yang disebut dihadist diatas menjadi “melarat”. Memang tidak semua wanita akan begitu, pasti ada juga wanita kaya yang baik hatinya dan mampu menempatkan diri sebagai istri solehah he he.


Ingatlah “melarat” ini bermakna luas karena kita pasti tahu bahwa rejeki itu tidak hanya berbentuk harta namun bentuk lainnya seperti kesehatan, kebahagiaan, ketrampilan, bahkan masih bernapas adalah rejeki.


Penelitian terbaru didunia menyebutkan bahwa perempuan semakin tak mau menikah dengan pria miskin dan bangkrut. Di Amerika tingkat perkawinan menurun karena kaum pria akan menjadi tidak menarik secara ekonomi jika miskin, ini terutama karena banyaknya wanita yang kuliah dan bisa cari duit sendiri. Hal ini bukan berarti menunjukan wanita makin meterialistis namun wanita menginginkan stabilitas. Di Jepang pun fenomena ini sama, mungkin kalau pernah baca di awal tahun 2020 model seksi Kato Sari menceraikan suaminya karena suaminya dianggap terlalu miskin dan tidak bisa memberikan uang seperti yang diinginkannya, berawal saat suaminya memohon agar dia berhenti berbelanja. Demikian juga dibelahan dunia lainnya, seperti cina yang suka menunda, eropa yang suka tinggal bersama he he.


Kebalikannya jika pria menikahi wanita miskin, mungkin jika atas dasar cinta (apalagi mencari ridlo Allah) cenderung tidak terlalu banyak masalah karena pria sudah pada kodratnya memberi nafkah ke Istri. Hal ini juga yang mendasari diberbagai negara Pria telat nikah karena mengejar kesuksesan dulu, seperti di Jepang menikah diatas 40 tahun hal biasa karena mengejar karir dan harta dulu, di eropa dimana pesta perkawinan butuh biaya besar sehingga banyak yang kumpul kebo, dan dibeberapa negara lain.


Namun di Indonesia sendiri, saya melihat fenomena pria enggan menikahi wanita miskin lebih karena enggan dijadikan tulang punggung dan perlindungan seutuhnya seorang wanita. Sehingga lebih memilih wanita sekufu bahkan kaya dengan alasan agar rumah tangga berjalan lancar karena saat ini banyak dilihat rumah tangga hancur karena suami tidak bisa memberi nafkah dengan baik, maksudnya kedepannya mertua atau keluarga istri bisa bantu-bantu ha ha, bukannya malah keluarga istri merongrong minta bantuan.


Mengentaskan kemiskinan dengan si kaya menikahi si miskin, sayapun melihat ide pak Muhadjir baik. Namun dalam pelaksanaannya saya rasa masih akan menemui banyak kendala, kecuali ada insentif khusus dari pemerintah seperti pajak penghasilan bisa berkurang dari 15% jadi 5%, DP 0%, BPJS Kesehatan ditanggung pemerintah selama 5 tahun dari tanggal menikah atau yang lain ha ha. Kalau hanya fatwa dari pemerintah (Kemenag) saya rasa kurang menarik, mungkin perlu dikeluarkan oleh organisasi yang lebih dekat dan mengena ke masyarakat, misal dari organisasi seperti Muhammadiyah, NU atau yang penuh pendukung fanatik seperti FPI, LDII dll. Contoh Muhammadiyah sangat tidak menganjurkan poligami, hal ini sangat di hormati dan juarang bahkan sulit ditemui poligami oleh pengikut organisasi ini. Pemahaman mereka, keluarga ideal dan idaman adalah monogami, dimana poligami justru keluarga tidak ideal, bukan disalahkaprahkan poligami itu karena lagi mempraktekkan syariat islam ha ha ha apalagi ada bilang yang tidak mau mempraktekannya maka tidak ikut ajaran Nabi padahal demi mengintimidasi wanita he he he. Namun sayapun harus menghargai pendapat tersebut karena saya Nahdliyin he he he.


Semoga kita yang masih mencari jodoh atau akan menuju ke pelaminan agar memiliki niat dalam membangun rumah tangga untuk mencari ridlo Allah agar kita bisa menggapai bahagia dunia akherat, aamiin.


Kang Jay


Sonia VIP
walau aku agak pendek tp selera ku dgn lelaki yg tinggi gringrimacing
Sonia Aug 29 '19 · Komentar: 27 · Tags: bahagia
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo