Semisal :
→ "wanita yg gak suka tipe perokok"
maka wanita ini tidak mungkin sy inbox untuk mengenal lebih jauh.
→ "wanita yg pasang label S1 - up"
wanita yg beginipun tidak mungkin sy kejar².
→ "wanita yg mengharap penghasilan 5 juta perbulan - up"
wanita ini tentunya sy.pun tidak berani mendekati, baik lewat inbox apalagi merayu-rayu
→ "wanita yg berpose pakai mobil / rumah tembok YG bagus"
wanita seperti inipun sy juga agak mikir² untuk pengen mengenal.
Syukur alhamdulillah tiada tara sekalipun sy seorang yg hidup biasa sederhana seadanya, jujur sy bilang sy perokok aktif
namun sy bukan pemabuk, sy bukan penjudi, sy tidak suka jajan (sy bukan penikmat tipe² WTS dan sejenisnya).
Sejauh kaki melangkah dari kecil hingga kini sering kuberhimpitan / bersirkulasi dengan mereka² yg bermacam tingkahnya. Ada yg peminum (pemabuk), ada penjudi, ada peminat jajan, ada pula tukang gosip, ada pula yg tetap mempertahankan perilaku baik untuk selalu berada dalam tata norma santun etika.
insyaa Alloh ...... Yg sy punya hanya kesabaran yg lumayan dan jiwa yg senantiasa berbuat baik saja. Silahkan di uji bagi yg penasaran atau simpatik dengan kepribadian / prakata sy.
insyaa Alloh ...... walau sy tidak pernah hidup di pondok pesantren, akan tetapi sedikit banyak perihal aturan² baku petunjuk Alloh swt tentang kaidah bagaimana bersikap dikehidupan juga pernah sy cari dan sy timba.
sepanjang yg sy tau sy ingat :
→ bersentuhan tangan pria pada wanita yg bukan muhrim, ini saja besok dihari kiamat kepala ubun² ditancapi paku jumlahnya tak karuan.
Apalagi pacaran melakukan yg lebih dr itu.
→ berurusan dengan riba dan sejenisnya juga tidak boleh (baik itu minjam / meminjamkan).
→ dalam berpakaian dan berucap kata, kalaupun belum bisa menutup aurot sempurna, yaaa seyogyanya berpakaianlah yg santun penuh adab etika. Begitupun dalam hal bicara, menyampaikan kata ucapan.
Memang kita semua pasti punya kekurangan dan dosa, namanya juga manusia biasa bukan nabi bukan malaikat yg terjamin tingkahnya bersih dari dosa kesalahan
Namun sebagai warga Asia khususnya sesama warga Indonesia yg identik sarat dengan santun etika dan rukun dengan saling tolong menolong, sepantasnya kita posisikan diri kita pada perilaku yg tetap menjunjung adab moral etika yg luhur.
Manakala pribadimu telah banyak berbuat demikian, maka sepantasnyalah suatu saat pasti akan dipertemukan pula oleh Alloh dengan dia yg bersikap baik pula (sebagai balasan dari segala yg sering diperbuat).
Usia saya bln oktober ini adl 37th. Usia yg cukup matang untuk kembali berumah tangga . semoga melalui aplikasi ini sya menemukan jodoh syaa . krn sy jarang bs keluar unt berkenalan dg teman teman yg lain , makanya aplikasi ini semoga membantu . aamiin Wassallamualaikum
Menurut pendapat ku gini, kalo emang kamu laki-laki lebih baik jangan mencintai perempuan dalam diam. Kecuali kalo itu perempuan udah punya pasangan dan berkeluarga, maka mendingan sih emang dikubur aja tuh cinta, jangan jadi orang ketiga atau perusak hubungan rumah tangga orang.
Kalo kamu emang laki-laki jangan hanya mencintai perempuan dalam diam, sebab yang namanya dalam diam tidak ada upaya mengupayakan. Tidak ada keberanian dalam mewujudkan.
Cinta dalam diam itu hanya untuk mereka yang ragu, hanya untuk mereka yang semu.
Maaf ya, bukan maksudku untuk meremehkan laki-laki yang lebih memilih mencintai dalam diam. Tapi bagiku, bahasa diam adalah bahasa menunggu.
Apalagi untuk seorang laki-laki, jelas bahasa diamnya adalah bahasa ragu.
Jadi kalo kalian itu laki-laki, JANGAN MENCINTAI DALAM DIAM SAJA!
CINTAILAH SEORANG PEREMPUAN DENGAN SEBUAH TINDAKAN.
Karena yang namanya cinta yang baik itu bukan cuma bersedia, tapi juga bersetia.
Cinta juga bukan cuma soal tubuh dan butuh, tapi juga soal betah dan tabah.
Cinta itu juga saling menuntun, bukan saling menuntut.
Jangan terus-terusan cuma berbenah diri, yang namanya cinta juga butuh berbenih hati.
Jangan cuma mau dikuatkan, itu mah urusan mengawani. Lebih asyik ya di KUA kan, urusannya sampai mengawini.