Komputer itu sebenarnya terdiri dari Hardware/Perangkat keras <Hr> dan Software/Perangkat Lunak <Sj>.
jika di Implementasikan maka Raga dan jiwa.
raga tanpa jiwa = meninggal/mati.
Jiwa tanpa raga = arwah penasaran.
bagaimana keduanya bisa terhubung, maka di butuhkan Interpreter atau bahasa sederhananya adalah butuh penerjemah yang bisa menghubungkan antara jiwa dan raga.
Kalau bahasa teknologi adalah Brainware/Perangkat akal pikiran <Ba> maka dalam terminologi masyarakat umum namanya Agama.
3 Unsur utama ini penting sekali dalam kita mengarungi bermacam persoalan yang timbul di sekitar kita.
Jadi diketahui ....
Hardware/Perangkat keras = <Hr>
Software/Perangkat Lunak = <Sj>
Brainware/Perangkat akal pikiran = <Ba>
Maka Ketemulah rumus
Hr + Ba (-Sj) = R .. ( Radikal)
Hr + Sj (-Ba) = K .. ( Komunis)
dan seterusnya.....dan kembangkan turunan dari rumus utama.
Makanya manusia yang terdiri dari Hardware dan Software butuh namanya brainware/ Agama, saya tidak mau mendiskreditkan suatu agama tertentu,
Mau Islam, Kristen, Budha, Hindu, dan lainnya. Dan pasti semua mengajarkan kebaikan dan kebenaran meski versinya bermacam-macam.
Tapi juga bukan berarti mengatakan semua agama sama... Tidak !!! bagimu agamamu dan bagiku agamaku, kita tetap berbeda tapi bukan berarti kita harus pecah.
Jadi itulah kenapa kita butuh namanya agama, bukan untuk syar'i atau untuk demo atau untuk menghujat, sadarilah bahwa agama itu di buat untuk
mengkoneksikan socket hardware dan socket software agar terhubung melalui port brainware. yaitu untuk jiwa dan raga kita sendiri agar tidak mudah eror.
Itulah inti kita beragama, adapun berpengaruh ke lingkungan sekitar maka itu adalah bonus dari Tuhan.
Belum lagi kita membahas Error code dari masing-masing perangkat, maka bisa P x L.
Jadi ketika ada pertanyaan "mungkin tidak Teknologi bersinergi dengan agama", jawabnya bisa dan ini buktinya.
*Maaf jika di postingan aku banyak kata-kata menyinggung banyak orang, aku pamit mau memperdalam lagi ilmu aku yang masih dangkal sekalian mau Holiday dan silaturahim ke para sepuh.
Mengukir nama mu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis tertawa
Izinkan ku lukis malam
Bawa kamu bintang bintang
Tuk temani mu yang terluka
Hingga kau bahagia.
Bahagia itu sederhana kadang yang membuat ribet itu kita manusia nya.
Yang mau lanjut nyanyi yuks.
Metropol byk asap... Agak kurang sopan dg hijaberr. Maunya disamakn yg non hijab? Maaf ye... Aq dah diwanti2 sm ortu.
Mo knl sm aq? Kamu hrs pny referensi sobat trdekat atau ustadz. Aq gak mo salah pilih lg. Di AN juga byk kriminil yg nyamar niy....
Untungne.... Ane sadar diri. Belangnye. Gak dpt di AN. Diluar AN jg byk yg hanif.
kapok.... ketemu residivis lg.....
Kamu tahu tidak, suami atau pria seperti apa yang kamu inginkan?
apakah dari pendidikan?
apakah dari pekerjaan?
apakah mapan?
Itu ga cukup...
Yang perlu kamu ketahui adalah watak seperti apa yang ada dalam pikiran pria.
Dan apakah kamu tahu watak seperti apa diri mu?
Diri mu saja tidak tahu seperti apa watak diri mu sendiri.
Pelajari dan mengerti diri mu baru kamu bisa tahu pria seperti apa yang kamu inginkan
Hidup adalah pilihan,Mungkin dari sebagian dari kita akan menyadari dan merasakan hal itu, Karena memang kita harus mampu dan berani menentukan satu dari sekian banyak pilihan dalam kehidupan ini,Karena akan menjadi satu kesulitan bagi kita jika kita harus menjalani berbagai hal dalam satu kesempatan,Menentukan skala prioritas dalam pilihan hidup begitu mungkin itu sebuah tindakan yang bijaksana.
Tempatkan lah ia di sisimu..
Truslah berusaha smpe tuhan mu membrikn orng yg tepat di sisimu.
Keep santuy,