Tau beda narsis sama cakep ??
kebanyakan yang narsis merasa (sok) cakep ; yang cakep beneran lebih tau diri biasanya.
Tau beda poto cowo cakep sama poto cowo narsis ??
*poto cowo cakep ; banyak yang like, banyak yang komen, banyak yang halu minta dihalalin.
*poto cowo narsis ; ngagetin, istighfar, buru2 scroll down *jei-ai-two-Q ; pake Q bukan pake K*
Rindu hati melihat Mekah, Rindu jiwa pada Madinah. Kita berharap mendapat berkah, Dalam meniti jalan menikah.
Cinta suci hanya untuk mereka yang murni
Bukan untuk mereka yg berpura2
Tidak ada yg salah dgn perpisahan
Karena kelak nanti pasti ada sebuah pertemuan
Sang pujaan hati sedang menunggu pasti.
Tidak usah risau dan bersedih hati
Terus perbaiki diri pertebal keyakinan
Agar kelak nanti kita sudah siap
Untuk ikrarkan janji sehidup hingga Jannah nanti.
Jgn kuatir....... aku orgnya sederhana ,gk suka neko2, apa ada nya,suka kebersihan,pekerja keras,slalu memberikan kasih sayang,romantis,jujur, sabar,bisa menjaga org tua dgn baik ( pengalaman juga dlm bekerja)
Masalah sandang jgn kuatir aku ada byk dan gk terlalu tertarik untk slalu beli .. aku gk minta emas permata krna aku dah punya sendiri dan cukup bagi ku .
Yg penting wong jowo 35-50thn
Pekerja keras / punya penghasilan tetap
Tidak merokok
Tidak pemabuk
Tidak ringan tangan ke istri
Tidak marah ke istri klo mengingatkan suami untk beribadah
Jujur.romantis.penyayang.sabar ...klo berbuat salah mengakui kesalahannya krna bisa untuk contoh kepada anak2 dgn kejujuran
Sudah siap nikah ?
Materi yang disampaikan lebih sederhana dan personal, dimulai dengan pertanyaan target usia menikah masing-masing peserta, dilanjutkan pemahaman nikah itu hukumnya sunah dan kenapa bisa berubah menjadi wajib, kesiapan menikah, mental dan pemikiran tentang menikah, makna kebebasan secara individu, kedekatan kita pada Allah serta sedikit pembahasan tentang poligami.
Konsep penyampaian materi lebih ke sharing dan slide yang ditampilkan berisi kutipan ayat-ayat Al Quran.
Maaf hanya bisa sharing sekilas karena saya ga bikin catatan . Pematerinya sering bikin mata saya berkaca-kaca, fokus nahan air mata *lebay
Tiba-tiba...
PAKEEEEET
Seorang kurir ekspedisi online datang.
"Apa ini? Ini bukan paket saya, Pak!"
Bungkusannya terbuka. Tampaklah apa yang berada di dalamnya.
"Wow, ini benar-benar high quality Mas. Kenapa Mas tidak mau? Sudah ambil saja deh daripada saya kembali lagi."
"TIDAK! Pokoknya saya mau paket saya. Tukarkan dengan pesanan yang sesuai!"
--------
Well, mencari jodoh kurang lebih juga seperti itu. Setiap orang membawa "paket" sendiri, dan mencari "paket" yang cocok untuknya. Kita tidak mencari kesempurnaan tetapi mencari "paket" yang cocok. Kendatipun sebuah paket itu sangat bagus di mata orang lain, kalau itu bukan paket yang kita cari kita tidak akan mau. Itu mungkin terdengar seperti "Itu bagus tetapi saya sudah punya, saya membutuhkan sesuatu yang lain", atau "Itu bagus tetapi saya menginginkan fitur yang lain."
Begitupun tentang keburukan/kekurangan dan kebaikan/kelebihan, ada orang yang lebih bisa menerima/menangani keburukan/kebaikan tertentu dibandingkan dengan orang yang lain. Itu tentang pengasuhan, pendidikan, pengalaman, sifat, ilmu, dll. Masing2 orang memilih hal apa yang bisa ditoleransi oleh dia dan hal apa yang menjadi prioritasnya.
Kita/kriteria kita tidak akan "terlalu" atau "tidak cocok" bagi orang yang tepat.
Misalnya saya. Saya introvert. Saya pendiam dan serius dan kurang suka keramaian. Saya tidak cocok untuk pria yang mencari fitur "rame/bawel/ceria/lucu" karena itu bukan fitur alami saya.
Contoh ya:
Mbak Fajar fiturnya rame dan lucu
Mbak Rina fiturnya alim (banyak ibadah)
Mbak Sonia fiturnya seksi
Dll
Itu fitur mereka, saya punya fitur sendiri. Begitupun orang lainnya lagi, punya fitur mereka sendiri juga.
Jadi ga match kalau dikatakan misalnya "Kok kamu gak lucu sih kayak mbak Fajar?" Ya saya memang ga lucu. Silakan mendekati mbak Fajar atau mbak2 lain yang punya fitur lucu.
Artinya, kamu harus mencari fitur yang sesuai atau menerima fitur yang ada (walaupun tidak sesuai). Ganti orangnya atau ganti responmu atas fitur yang dimiliki oleh orang tersebut.
Itulah kenapa saya hanya (spesial) untuk jodoh saya. Begitupun kamu. Kita ga bisa berjodoh dengan semua (baca: sembarang) orang.
Bagi orang yang tepat kita adalah berkah. Bagi orang yang tidak tepat kita mungkin menjadi (menimbulkan) masalah/musibah. Atau sebaliknya, kita yang akan mendapat masalah/musibah karenanya.
Jadi, saya maupun kamu hanya untuk jodoh kita masing-masing. Kita mencari pasangan yang "merayakan" kehadiran kita, bukan yang "menoleransi".
Kita mencari pasangan yang berkata, "Wow, kamu luar biasa. Kamu benar-benar orang yang kucari", daripada yang berkata, "Adanya 'ini'", "Cuma dia yang mau", atau "Yang penting nikah".
Temukan jodohmu yang sebenarnya. Apakah itu saya? Bisa jadi. Bisa dibaca dulu profil saya dan hubungi saya jika sekiranya cocok. Tak kenal maka tak sayang, bukan?
(Ssst... awas blog ini mengandung promosi wkwkwkk)