User blogs

Tag search results for: "sepi"
Jayadiningrat VIP

“Ayo, masuk.” Dia menarik lenganmu, membawa langkahmu menuju tempat paling asing dalam duniamu.


Kamarnya. Kamar seorang laki-laki. Seorang laki-laki yang bukan bagian dari keluargamu. Kamar pacarmu.


Langkahmu membeku di sana, di belakang pintu kamarnya yang masih terbuka. Lututmu terlalu lemas untuk berbalik keluar dari kamar pengap ini. Kau bahkan tak bisa lagi merasakan kencangnya degup jantungmu. Jadi, matamu mengitari seisi ruangan. Kasur yang teronggok di lantai dengan seprai berantakan, baju kotor di atasnya, dan selimut yang belum dilipat. Asbak di pojok kamar, beserta bekas puntung-puntung rokok dan ampasnya. Lemari kayu yang pintunya tak ditutup. Saat kau menarik napas, aroma rokok, udara pengap, dan sisa parfum maskulin beradu dalam indera penciumanmu.



Masih membatu, matamu mengekori langkah kakinya. Dia melepas jaketnya, membuangnya ke tempat tidur, berjalan menuju jendela, menyingkap tirai hijau, membuka jendela sehingga cahaya senja menembus, menyilaukan tatapanmu.


“Ngapain di situ? Duduk sini.” Kini, dia duduk di kasurnya, bersandar di dinding, sedikit berbaring, lalu menepuk bagian kosong di sampingnya sambil menahan tawa melihat ekspresi tegangmu.


Saat kau mengambil langkah pertama, dia berkata, sedikit lebih pelan, “Pintunya ditutup aja.”


Napasmu tercekat. Kau menelan ludah.

Omong-omong, ini indekos. Kau tahu mengapa pintu sebaiknya ditutup. Dan, kau tak punya pilihan lain. Jadi, kau mendorong pintu itu, membiarkan sejengkal celah. Lalu, kau duduk di sampingnya, terlalu kaku dan tegang.


“Kamu kenapa, sih? Santai aja,” ucapnya, duduk tepat di sampingmu.


Mulai dari percakapan itu, dia meneruskan pembicaraan. Dia bercerita tentang indekos ini. Penghuni kamar sebelah yang sering mabuk tiap malam, lalu akhirnya didepak dari indekos ini. Penjaga indekos yang nyaris tak pernah kelihatan kecuali saat menagih tagihan bulanan dan saat ada kasus tertentu. Kisah horor di kamar mandi atas. Kebiasaan anak cowok di indekos, yang membuatmu mengernyit jijik.


Dia terus bercerita sampai matahari terbenam.


Dan, kau begitu menikmati setiap momen bersama orang yang kau cintai, di tempat intim ini. Tak seperti di mall yang hiruk pikuk. Parkiran mall yang kelewat panas. Kafe yang dibatasi waktu. Kau diam-diam menikmati situasi ini. Kau dan dia, tanpa jarak.


Kalian terus berbincang sampai malam menjelang.


Tak ada apa-apa yang terjadi.


Dia adalah laki-laki yang baik. Kau adalah gadis yang tahu batas.


Berada di dalam kamar pacar tak seburuk yang orang-orang pikirkan.


But it was just the first night.


Berada di dalam kamar pacar tak seburuk yang orang-orang pikirkan, batinmu.


Jadi, keesokan harinya, kau datang lagi. Lagi pula, apa yang bisa kau lakukan setelah semua urusan di kantor usai? Bermain bersama teman? Oh, mereka juga sibuk dengan pacar-pacar mereka. Mengerjakan tugas-tugas kantor? Duh otak ini butuh penyegaran. Kembali ke kosanmu? Bosan di sana. Mengajak pacarmu ke kosanmu juga tak mungkin, karena itu kosan putri.


Tak ada pilihan lain, bukan? Jadi, pada senja yang menua ini, kau duduk di sampingnya, di dalam kamarnya, memancing kisah mantan-mantannya dulu, berpura-pura cemberut, sampai dia memohon-mohon, berusaha memelukmu, berkata lirih tapi aku-paling-sayang-sama-kamu, lalu kau akan tertawa melihat wajah sedihnya.


Dan ketika kalian bersama, waktu berjalan begitu cepat. Senja memudar. Malam menjelang. lni malam keduamu di sini, di kamar pacarmu.


Ratusan kilometer dari sini, ibumu tak bisa tidur, ayahmu lembur lagi malam ini.


Kamu berada di dalam kamar pacarmu tak lagi terasa mengerikan. Dia adalah laki-laki yang baik. Kau adalah gadis yang tahu batasnya. Dia akan mengantarmu pulang sebelum pukul sepuluh malam.


Dia tak pernah menyentuhmu secara tak sopan.


Maka, datanglah malam ketiga.


Hujan turun di luar, nyaris pukul sepuluh.


Pacarmu tampak gelisah. Dia bolak-balik kamar mandi sejak tadi.


“Kamu kenapa, sih?” tanyamu, saat dia kembali ke kamar.


Kau sedang berdiri di dekat jendela. Dia menghampirimu, dengan tatapan yang berbeda. “Nggak, nggak apa-apa,” jawabnya, kini berdiri begitu dekat denganmu. Tanpa jarak. Dan, diam begitu lama.


Hingga dia berbisik. “Apa aku boleh-"


Dan, tak sampai dia menyelesaikan pertanyaan, itu telah terjadi.


Sebuah ciuman pertama.


Kau tersentak, mendorongnya pelan, tak mau memandang wajahnya. Diikuti jeda yang panjang dan canggung.


Gimana kalau dia marah...

Gimana kalau dia ninggalin aku gara-gara ini...

Temanku lebih parah dari ini, kok...


Akhirnya, kau mengangkat muka, memandangnya, lalu mengangguk. Karena kau menyayanginya. Karena kau tak ingin ditinggalkan.


Karena dia adalah laki-laki yang baik, dan kau adalah gadis yang tahu batas. Itu semua bermula dari sana.


Sayangnya, itu hanya jadi dongeng masa lalu.


Karena...


seperti detik-detik yang menjelma menit, menit yang menjelma jam, jam yang menjelma hari, bulan, hingga tahun, siapa sangka kumpulan detik yang kecil dapat menjelma tahun-tahun yang berlalu?


Dan, seperti dirimu yang merasa dia adalah laki-laki baik dan kau adalah gadis yang tahu batasnya,


Lalu, kau meremehkan sebuah batas: masuk ke kamarnya.


Namun, kalian saling cinta, tak ada paksaan, orang-orang tak berhak bilang apa-apa.


Bersama dalam kamar menjelma pelukan sederhana, pelukan sederhana menjelma ciuman, ciuman menjelma sentuhan-sentuhan terlarang, sentuhan-sentuhan terlarang menjelma sesuatu yang lebih jauh, sesuatu yang melanggar batas, yang kau kira kau tahu bahwa itu adalah batas yang tak boleh kalian lewati.


Namun, kalian saling cinta, tak ada paksaan, orang-orang tak berhak bilang apa-apa.


Siapa sangka langkah pertama di kamarnya menjadikanmu seperti ini, sejauh ini? Aku tak tahu apa lagi yang terjadi di kamar itu. Namun bertahun-tahun kemudian, kudengar kabar baru. Kabarnya, kalian sudah putus.


Dia mengaku bosan dalam hubungan ini, seolah dia telah mendapatkan apa yang dia kejar, maka selesailah misinya.


Kau mencoba keras untuk bertahan dalam hubungan yang sudah tak sehat ini. Satu-satunya alasan kau ingin bersamanya adalah karena dia telah merebut sesuatu berharga dari dirimu. Dan, ada cinta yang semakin membludak setelah malam-malam itu.


Namun, dia tak mau lagi bersamamu.


Sesuatu dalam dirimu memang telah diambilnya dan tak akan pernah kembali.



Rasanya begitu mudah mengatakan ini... tetapi, lebih baik begitu. Daripada kau bertahan dengan seorang laki-laki yang hanya memanfaatkan apa yang kau miliki.


Daripada kau terus-terusan tenggelam dalam kesalahan ini.


Setiap malam, kau mungkin akan bertanya, “Lalu, bagaimana masa depanku? Siapa yang mau bersamaku?”


Aku tahu ini sangat berat bagimu. Aku tak tahu solusi paling tepat.


Namun, aku hanya ingin mengingatkan:


Kita tidak hidup karena cinta. Kita tidak hidup untuk mencari pasangan.


Ada misi yang lebih besar dari itu.


Sebab jika cinta adalah tujuan hidup kita, bagaimana dengan pasangan-pasangan yang berakhir cerai, pasangan-pasangan yang ditinggal mati, lalu memutuskan hidup sendiri seumur hidupnya? Bukankah itu tanda besar bahwa cinta bukanlah tujuan hidup ini?


Ini juga bukan sekadar cita-cita yang besar. Lebih dari itu. Jauh setelah itu.


Sebab jika cita-cita adalah tujuan hidup kita, mengapa tokoh-tokoh seperti Albert Einstein dan Steve Jobs, yang mungkin telah mencapai mimpi-mimpi besar mereka, harus berakhir dalam pusara? Bukankah itu tanda besar bahwa ada sesuatu setelah cinta dan cita-cita?


Iya, aku berbicara tentang sebuah kehidupan setelah kematian.


Apakah kau telah mencari tahu kehidupan setelah kehidupan di dunia ini? Maka, sudahkah kau mencari? Sudahkah kau tahu apa saja yang dapat menyelamatkanmu dari hari-hari buruk setelah kematian? Ataukah kau hanya merasa tak ada kehidupan setelah kematian karena kau tak suka konsep itu? Ataukah karena kau merasa tak ada bukti ilmiah tentang itu, jadi kau berhenti mencari dari perspektif lain? Ataukah karena ini terdengar seperti dongeng?


Namun, mengapa ada sudut dalam hatimu yang senantiasa terasa kosong, seperti sedang berusaha mencari dan mengejar sesuatu? Sudahkah kau benar-benar mencari? Mengapa kau selalu merasa kehilangan arah? Mengapa kau selalu mempertanyakan ujung hidup ini? Sudahkah kau mendengar kebenaran yang tak terelakkan, yang bahkan hatimu bisa merasakannya?


Lihat, baru beberapa kalimat, dan pikiran tentang jodoh mulai memudar. Bebanmu sedikit terangkat. Hatimu terasa tenang, seperti udara yang menyelusup ke ruang pengap. Ya, karena kau sudah dekat dengan jawabannya. Dengan kebenaran.



Teruslah mencari, teruslah berdoa kepada Tuhan Pencipta Alam Semesta, yang Maha Kuasa atas Segala Sesuatu, Maha bijaksana lagi Maha Mengetahui, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, agar kau senantiasa berada di jalur yang tepat, menuju misi terbesar dalam hidup.


Dan, siapa pun yang membaca ini, saya ingin kita ingat: Segalanya bermula dari ucapan ini:


Dia baik. Aku tahu batasannya. Kita nggak bakal ngapa-ngapain, kok.


Teruntuk wanita muda, atau wanita yang sudah usia untuk tidak terlena 'lagi'.


Kang Jay

Jayadiningrat May 1 '20 · Tags: sepi, malam dingin
Jayadiningrat VIP

Untuk yang sedang menjalani isolasi diri atau kerja di rumah namun masih jomblo agar tetap menghubungi rekan atau saudara agar tidak merasa kesepian. Selain virus, kesepian juga bisa membunuh.


Ada kalanya seseorang membutuhkan waktu sendiri. Tetapi sendirian terus menerus, apalagi menjomblo berpuluh tahun ada rasa kesepian, nggak baik bagi kesehatan lho. Ya, suka atau nggak, ternyata rasa kesepian bisa membunuhmu pelan-pelan!


Ada sebuah penelitian dari Bringham Young University yang nunjukin bahwa rasa kesepian sama bahayanya dengan obesitas terhadap kesehatan. Menurut penelitian itu, kesepian bisa menurunkan kesehatan seseorang, bahkan bisa mempercepat kematian seseorang dan nurunin harapan hidupnya.


Penelitian di AS juga menemukan bahwa orang yang memiliki koneksi sosial yang buruk memiliki 50 persen peningkatan risiko kematian dini, dibandingkan yang memiliki koneksi sosial baik.


Ketika firma asuransi kesehatan Cigna melakukan survei nasional terhadap 20 ribu orang dewasa, mereka menemukan generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an dan awal 2000-an terasa paling kesepian.


Pernahkah merasa yang tinggal di kota-kota besar mengalami kesepian akut ditengah keramaian? Jika iya, dimaklumi semakin padatnya penduduk yang tinggal di perkotaan, perencanaan tata kelola kota yang buruk, sampai sedikitnya ruang hijau dan jalur pejalan kaki. Sehingga membuat orang-orang di kota besar berisiko mengalami isolasi sosial.


Kesepian, menurut penelitian Tiwari, dapat menyebabkan depresi, masalah tidur, nafsu makan terganggu, gangguan kepribadian, ketergantungan alkohol, penyakit fisik, menurunnya sistem kekebalan tubuh, kecemasan ekstrim, sampai gangguan kardiovaskular. Bahkan, kesepian mampu memicu perilaku bunuh diri seperti yang umum terjadi di Jepang.


Terkait dengan Corona, tak usahlah terlalu takut sehingga mengurung diri dalam kesepian. Corona ini boleh saya bilang flu berat yang saat ini sudah bisa diobati dengan obat Avigaan dan Kloroquin, pak Jokowi sudah punya 3rb dan sudah pesan jutaan obat Avigan, juga sudah punya tiga juta obat Kloroquin. Menurut ujicoba, obat Avigan bisa mempercepat penyembuhan jadi 3-5 hari dibanding tanpa obat 11-14 hari.


Jadi jika ada gejala batuk, panas tinggi dan sesak napas segera periksakan ke RS rujukan, ada ratusan ribu alat rapid test yang siap digunakan. Kematian yang terjadi saya perhatikan lebih karena komplikasi dengan penyakit sebelumnya, virus covid-19 menyerang paru-paru bertarung dengan antibodi kita sehingga mengalami pembengkakan, yang akan makin parah bengkaknya jika punya riwayat diabetes, atau jantung. Sehingga meninggalnya karena gagal napas karena paru-paru bengkak menyebabkan nanah diparu-paru (paru-paru basah) plus tambahan penyakit bawaan, bablas ewes -ewes deh. Contoh warga Indonesia yang meninggal hari ini di RS Singapura, radang paru-paru ditambah sakit jantung.


Sebenarnya yang lebih berbahaya malah DBD tapi nyatanya orang Indonesia santai-santai aja, tahun ini aja se indonesia yang kena DBD 26.000an dan yang meninggal hampir 200 orang. Dimana DBD lewih berat dibanding Corona karena perlu tindakan pengobatan serius bahkan tansfusi darah, tidak hanya mengandalkan antibodi, kalau tidak bisa meninggal. Namun sumber DBD lebih mudah dicegah dengan penyemprotan atau kuras genangan air. Berbeda dengan Virus Covid-19, yang bisa bertahan 3 jam diudara, 2-3 hari diplastik, kaca dan besi.


Sukurlah negative Corona:



Sebenarnya ribut-ribut hanya karena latah saja. Teman satu kantor terkena Corona awal minggu ini, sekarang dikarantina dan ketawa-ketawa di sosmed, bahkan hari ini dia menganggap dirinya sembuh, no fever, no flu, no cough. Namun tidak boleh pulang dulu, setidaknya menunggu seminggu kedepan.


Pencegahan dan penyembuhan terbaik dari kita sendiri, makan sumber vitamin dan bergizi untuk bantu antibodi tubuh, sering berjemur yah 30-60 menit dan sering minum air hangat karena virus takut panas, dan tidur cukup agar produksi antibodi baik.


Di China krisis Corona sudah lewat karena puluhan juta orang sudah imun, si virus kebingungan cari inang baru, sekarang disana restoran mall pasar dll sudah pada buka. Bahkan kasus baru di china, diberitakan bersumber atau diimport dari Indonesia, la kok bisa? hebat kan kita sudah bisa export virus Covid-19 apakah karena sudah surplus di indonesia, bahkan ada yang bilang kita lagi melakukan serangan balik ha ha. Mengapa mereka bisa kena lagi, kemungkinan karena virus Covid-19 sudah bermutasi di Indonesia, awalnya virus ini tidak cocok dengan iklim Indonesia namun pelan-pelan menyesuaikan diri, menjadi virus yang lebih kuat di udara panas dibanding china yang lebih adem. Hebatnya tubuh orang Indonesia diyakini lebih kuat dibandingkan orang China bahkan orang Eropa yang saat ini sedang bertumbangan ribuan jiwa.


Mengapa coba penduduk di China dipaksa tinggal dirumah dan terbukti efektif menyingkirkan Corona:


1. Dengan diam diri, proses penyembuhan paru-paru yang terkena virus lebih cepat, karena produksi antibodi yang melawan virus dan regenerasi sel-sel paru yang rusak terutama diperoleh saat istirahat. Jika orang suibuk beraktifitas, daya tahan tubuh lemah. Sering kita lihat di China, mendadak mati ditengah jalan saat bekerja, atau mati saat ngantri di RS, itu disebabkan gagal napas karena paru-paru peradangan parah dan paru-paru berisi nanah (pnemonia) melebihi 70% kapasitas sehingga udara cuman dapat porsi kurang dari 30%, lama-lama penuh nanah dan gagal napas bablas ewes-ewes.


2. Agar rumah sakit tidak kebanyakan terima pasien, sehingga tidak terjadi rush nasional sehingga lambat bahkan telat dalam penanganan. Yah gantian yang menghuni RS. Sebenarnya sangat wajar semua orang kena Corona kok, yah sangat-sangat wajar seperti di negeri China sana, tujuannya agar terbentuk imun alami, yah seperti Cacar atau Gondongan setidaknya sekali seumur hidup, tapi jangan juga bersamaan, memang sebagian besar bisa sembuh dengan sendirinya, namun pasti beberapa persen ada yang lemah jadi sakit atau ketakutan akut setelah dinyatakan positif sehingga membebani RS jika buanyak secara bersamaan. Padahal kata teman saya yang diruang isolasi hari ini, tuh gak di treatment khusus atau aneh-aneh kok, cuman dikasih obat kloroquin dan jika panas dikasih parasetamol, yah diinfus sih sebagai SOP standard, tapi emang makanannya enak-enak dan bergizi, buah dan sayuran pasti disediakan.


3. Agar penderita Corona tidak kelayaban, tiap warga negara perlu kena Corona agar terbentuk imun tubuh, namun tidak juga secara langsung misal dari air liur atau umbel penderita saat dia batuk atau bersin, karena dikondisi ini si virus sangat kuat. Cukuplah dari udara karena batuk penderita namun tidak secara langsung yah jarak beberapa puluh meter dan setelah beberapa menit/jam, atau dari plastik, kaca, kayu dan besi yang pernah dipegang penderita setelah beberapa jam. Virus ini lemah sehingga saat masuk ke mulut hidung mata maka si tubuh akan membentuk imunitas yang baik untuk kemudian digunakan suatu saat untuk melawan virus yang lebih kuat. Yah imun alami dari virus lemah.


Dipercaya penyebaran virus Covid-19 di Indonesia lambat karena udara panas dan terik matahari menyebabkan virus cepat mati walau sudah ada yang orang yang kena trus batuk, kebanyakan kasus menyebar karena keluarga terdekat ada yang kena. Beda dengan eropa yang dingin, sang virus keasyikan diudara.


Bagi yang menunjukkan gejala batuk, panas dan sesak napas cukup signifikan, namun jauh dari jangkauan RS rujukan atau malas, biasa kan kalau jomblo suka mager akut. Sekedar saran dari saya untuk mengkonsumsi obat Kina sang obat Malaria, ingat ini hanya sebagai alternatif saja bagi yang mager akut, konsumsi tiap 8 jam 1 tablet, tapi jangan lama-lama yah 2-3 hari saja sampai terasa enakan, obat kina juga bisa mengobati flu biasa dan menurunkan demam kok. Jika makin parah jangan mager ah, segera ke RS. Melihat pengalaman, yang meninggal karena sesak napas yang tidak sembuh-sembuh, kemungkinan paru-parunya sudah rusak, obat apapun tentu sudah tidak berguna. Jangan telat ah.


Menurut profesor Unpad, kloroquin obat malaria (yang digadang2 pak Jokowi) disebutkan memiliki struktur sama dengan quinin yang ada di Kina obat malaria juga, bedanya kloroquin obat sintetis sedang quinin alami dari pohon Kina. Hebatnya di Jawa Barat sudah membudidayakan pohon Kina sejak 70 tahun lalu, beda dengan diluar negeri yang sulit didapat. Cara kerjanya adalah dengan meningkatkan pH Endosom yang mengganggu sistem kerja virus Covid-19 yaitu menahannya untuk tidak bisa masuk ke sel-sel di paru-paru kita. Makanya untuk penderita yang sudah rusak parah paru-parunya, maka tidak efektif memakai obat ini lagi. Istilahnya obat ini untuk tahap awal kena Corona.


Obat Kina:



Kalau saya beli obat Kina buatan kimia farma di apotik terdekat, satu strip isi 12 murah cuman 30rb, buat nyetok. Jika udah ada gejala diatas yah konsumsi dikit-dikit buat jaga-jaga, toh tidak ada ruginya konsumsi Kina secara proporsional karena bisa juga mengobati flu biasa dan demam, lebih baik mencegah dari pada manyun mager dirumah mendadak udah demam tinggi dan tinggal separuh napasmu eaaa, tanpa seorangpun tahu ditengah kesepianmu yang menyiksa eaaa, tentu lebih baik lagi langsung ke RS he he karena pemerintah menyediakan ratusan ribu alat rapid test dan jutaan Avigan, obat Avigan lebih ampuh.

Saya baca-baca alat rapid test di China harga dasarnya $3.5 atau 55rb semoga pemerintah menggratiskan atau jual lebih murah. Contoh kasus karena penderita telat datang ke RS di Serang, pasien masuk IGD 15.40 WIB Jumat (20/3) kemarin, PDP kemudian masuk ke ruang perawatan pukul 22.24 WIB dan meninggal dunia pukul 02.00 WIB Sabtu (21/3). Ingat juga kerusakan paru-paru bukan mainan, pun nanti sembuh dari Corona, paru-paru kita tidak bakalan bekerja maksimal lagi. Nantinya diusia tua, bengek lah, sesak napas lah.


Alat rapid test Corona:


Obat Avigan:


Obat Kloroquin:



Suatu saat di 2020, terkena Corona bukan hal yang menghebohkan yah layaknya kena Malaria saja, imaging, bisa beli alat rapid test seharga 80rb di banyak apotik layaknya test pack hamil, kemudian kedokter umum memberi resep obat Avigan satu botol 200rb, Kloroquin dua strip 2x50rb, plus antibiotik azithromycin satu strip 55rb. Obat Avigan akan menghentikan replikasi virus dengan melumpuhkan enzim yang disebut RNA Polimerase. Menurut jurnal Proceedings of Japan Academy, Ser.B, dan Physical and Biological Science, tertulis bahwa tanpa adanya enzim utuh, virus Covid-19 tidak dapat menggandakan materi genetik secara efisien dalam sel inang. Obat ini cukup ampuh. Sedang obat Kloroquin akan meningkatkan pH Endosom yang akan melindungi sel-sel paru agar sulit dimasuki virus Covid-19. Namun harus hati-hati, ini obat keras. Kemudian sembuh layaknya terkena Malaria. Sungguh hebat akal manusia, pemberian Allah yang harus kita syukuri. Setiap penyakit pasti ada obatnya.


Kita juga sedang nunggu hasil tes obat Corona yang dibuat Amerika, target 18 April keluar hasilnya, jika sukses maka bisa sebagai obat alternative ke 3, memberi banyak pilihan para dokter untuk kasih resep obat Corona.


Testimoni artis tentang keampuhan obat Kloroquin,

aktor "Lost", Daniel Kim meyakini obat anti-malaria yang disebut oleh Presiden Trump merupakan "senjata rahasia" untuk memulihkan pasien virus corona. Kim sebelumnya terkonfirmasi positif corona, lalu dia pulih beberapa hari kemudian setelah melalui perawatan menggunakan obat tersebut.


Kemudian sebuah studi teranyar yang dilakukan di Perancis, Diterbitkan di jurnal International Journal of Antimicrobial Agents, memperlihatkan gabungan kloroquin dengan antibiotik bisa mengurangi durasi infeksi virus corona. Berdasarkan studi itu juga diketahui kloroquin memang efektif, namun bakal signifikan jika digabungkan dengan antibiotik azithromycin. "Pengobatan dengan kombinasi kloroquin (200 mg x 3 per hari selama 10 hari) ditambah Azitromisin (500 mg pada hari pertama, kemudian 250 mg per hari selama 5 hari lagi), sebagai bagian dari tindakan pencegahan.", papar peneliti.


Antibiotik azithromycin:


Sstttt jangan bilang-bilang, kecuali Avigan dan alat rapid test, saya sudah punya semua obat diatas, belum ada satupun yang saya konsumsi, sekedar punya aja, jaga2. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan dan dijauhkan dari Virua Covid-19, aamiin.


Trump juga memuji gabungan dua obat ini, "Terdapat peluang besar bakal memberikan dampak nyata. Mungkin ini hadiah dari Tuhan," pujinya. Rumah sakit di AS bergegas menimbun kedua obat ini.Trump menambahkan:



Namun pesan saya, obat Kloroquin ini obat sintetis dan obat keras harus resep dokter dibanding obat Kina, jika anda bisa beli obat ini atau bisa dapat dari tenaga medis karena jutaan pil sudah didistribusikan ke seluruh RS di Indonesia, maka dalam penggunaannya harus hati-hati sekali. Pengalaman, tiga orang di Nigeria dilarikan kerumah sakit karena overdosis bahkan ada yang meninggal, dimana mengkonsumsi hanya untuk antisipasi virus Corona tanpa anjuran dokter. Bedakan juga kloroquin untuk obat dengan kloroquin untuk kuras aquarium atau kolam ikan ha ha, soalnya ada kasus keracunan parah sampai meninggal di AS karena salah pilih. Lucu sih. Lebih lucu lagi saya, mengapa serius amat yak bahas detail obat Corona, xixi maklum saya suka ngulik, analisa dan rekam di otak, kebetulan ada media disini saya bisa tulis kembali.


Kembali lagi ke awal tentang kesepian, kesepian pun juga bisa diobati, secara umun yaitu dengan aktif dalam berbagai kegiatan, membantu orang lain, tak mencari pelarian cepat seperti alkohol atau main game, menjaga komunikasi dengan keluarga, atau mengembangkan hubungan yang berkualitas bersama orang-orang yang punya minat atau ketertarikan sama.


Untuk mengusir kesepian di kota besar di antaranya ialah tinggal di kawasan pinggiran kota, berbagi tempat hunian dengan orang lain jika masih hidup sendiri, bergabung dengan komunitas, berkenalan dengan orang baru, hingga mencoba kopdar dari kenalan seperti dari AN ini.


Teknologi dapat menjadi bagian dari solusi penyelesaian masalah kesepian asalkan diiringi kontak nyata, dalam hal ini tatap muka.


Kesepian memang menyedihkan. Terlebih ketika hari-hari dihabiskan dengan menyelesaikan tenggat pekerjaan, jauh dari keluarga, teman dekat, dan hal-hal lain yang biasa dilakukan sebelum menginjakkan kaki di rimba urban. Tapi, itu bukan jadi alasan untuk terus-terusan mengeluh. Sudah saatnya segera bangkit dan mengubah kesepian jadi relasi-relasi yang bermakna.


Hasil WFH (Work from home) malam jumat:



Kadang, obat untuk mengatasi kesepian itu sederhana. Misalnya duduk santai bersama ibu kita sambil minum teh dan mengobrol soal kekhawatiran dan kegalauan kita saat ini. Meskipun setiap hari kita bertemu dengan anggota keluarga, mungkin yang kita butuhkan adalah waktu berkualitas bersama, tanpa gangguan sama sekali,


Untuk pengguna media sosial sebenarnya membuat kita malah merasa lebih kesepian. Media sosial menciptakan kesan seolah kita menjalin relasi, tetapi sebenarnya justru sebaliknya. seseorang menjadi lebih terasing satu sama lain dalam kehidupan nyata. Kontak langsung dan tatap muka jauh lebih baik dilakukan daripada kontak di media sosial karena pada dasarnya manusia butuh sentuhan fisik agar merasa terhibur dan terhubung.


Ayo saatnya bergerak untuk mengusir kesepian dengan cara seperti diatas atau dengan caramu sendiri. Jadikan hidup lebih berkualitas, sehat dan panjang umur.


Kang Jay

Jayadiningrat Mar 21 '20 · Tags: sepi, sunyi, sendiri, corona
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo