User blogs

Tag search results for: "#copas"
Deewii VIP

KEPANIKAN FIR'AUN


Saat mengetahui Musa akan pulang ke Mesir, setelah sepuluh tahun berada di tempat pengasingan di kota Madyan,

Fir’aun dan pembesarnya mulai panik

dan gusar krn kehadiran Musa dinilai

akan membawa dampak sosial dan politik

yang sangat besar hingga berpotensi menggoyahkan singgasananya.


Fir’aun dan pembesarnya akhirnya menunjukan sikap panik mereka dengan menyampaikan provokasi hingga pelecehan kepada Musa, pengikutnya serta rakyatnya sendiri.


Fir’aun dan para pejabatnya mulai berkoar-koar di depan publik, dengan mengatakan bahwa Musa adalah manusia biasa dan pengikutnya hanyalah segelintir orang saja.


“(Fir'aun berkata): 'Sesungguhnya mereka (Bani Israel pengikut Musa) benar-benar golongan kecil”.

(Al-Syu'ara: 54).


Namun stlh mlihat fakta di lapangan, yg trnyata pengikut Musa sgt bnyak dn membludak, maka Fir’aun dn pembesarnya menjadi semakin panik.Mrk pun mulai brusaha mnimbulkan antipati publik kpd Musa dn pengikutnya lewat provokasi, dgn mengatakan Musa dn pengikutnya adl kaum yg fasik.


“Maka Fir'aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik”.

(Al-Zukhruf: 64).


Ketika merasa gagal dengan provokasinya, karena ternyata simpati publik semakin besar dan tidak terbendung kepada Musa,


maka Fir’aun dan pejabatnya mulai mngancam kselamatan Musa serta mngintimidasi rakyatnya dengan mengatakan bahwa Musa mesti dibunuh,Krn punya niat dn maksud jahat kembali ke Mesir, yaitu hndak mengganti agama serta merusak tatanan sosial dan budaya kalian yg tlh mapan dan kokoh.


Dan berkata Fir'aun (kepada pembesar- pembesarnya): "Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi”.

(Ghafir: 26).


Dari Alquran kita tahu, akhirnya Nabi Musa berhasil menumbangkan kecongkakan dan tirani Fir'aun.


Lihatlah, sejarah selalu berulang. Dan itulah di antara kehebatan Alquran, senantiasa relevan dan aktual. Tidak seperti yang dikatakan orang-orang kafir, bahwa Alquran Tidak seperti yg dikatakan orang2 kafir bahwa Alquran isinya hanyalah dongeng masa lalu (Al-Furqan: 5-6).

Deewii Jan 6 '21 · Komentar: 2 · Tags: #copas
Deewii VIP

5 RUKUN KEZALIMAN FIRAUN

Oleh Ustadz Muhammad Atim

.

Kisah Fir'aun adalah kisah kezhaliman penguasa. Ini adalah petunjuk dan isyarat bahwa umat Islam akan banyak berhadapan dengan penguasa-penguasa yang zhalim. Dan itu sudah terbukti dalam sejarah hingga saat ini. Terutama saat muslimin berada dalam rentang masa yang disebut dengan mulkan jabriyyah.


Mari kita pahami terlebih dahulu 5 rukun kezhaliman penguasa. Jika kita mentadaburi kisah Nabi Musa 'alaihissalam menghadapi Fir'aun, maka kita akan menemukan 5 rukun ini.


1. Penguasa yang zalim : FIR'AUN

"Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) kisah Musa? Ketika Allah memanggilnya (Musa) di lembah suci yaitu Lembah Tuwa; pergilah engkau kepada Fir‘aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas, Maka katakanlah (kepada Fir‘aun), “Adakah keinginanmu untuk membersihkan diri (dari kesesatan), dan engkau akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar engkau takut kepada-Nya?” Lalu (Musa) memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. Tetapi dia (Fir‘aun) mendustakan dan mendurhakai. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). Kemudian dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru (memanggil kaumnya). (Seraya) berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi. Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Allah)." (QS. An-Nazi'at : 15-26).


2. Menteri yang munafik dan penjilat penguasa : HAMAN

"Dan Fir'aun berkata : "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta". (QS. Al-Qashash : 38).


3. Pengusaha dan pemilik harta yang menggunakan hartanya untuk kezaliman penguasa : QORUN

"Sesungguhnya Qorun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri". (QS. Al-Qashash : 76).


4. Pemuka agama dan ahli ilmu pencari dalil pembenaran atas kezhaliman penguasa : PARA PENYIHIR FIR'AUN (sebelum bertaubat)

"Maka tatkala ahli-ahli sihir datang, merekapun bertanya kepada Fir'aun: "Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?"Fir'aun menjawab: "Ya, kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku)". (QS. Asy-Syu'aro : 41-42)


5. Awak media pendukung kezhaliman penguasa : AL-HASYIRUN (PARA PENYEBAR BERITA) PENGIKUT FIR'AUN

"Mereka menjawab: "Tundalah (urusan) dia dan saudaranya dan kirimkanlah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan (ahli sihir), niscaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai kepadamu". Lalu dikumpulkan ahli-ahli sihir pada waktu yang ditetapkan di hari yang maklum, dan dikatakan kepada orang banyak: "Berkumpullah kamu sekalian. semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang" (QS. Asy-Syu'aro : 36-40).


Sumber : https://www.fikroh.com/2020/12/5-rukun-kedzaliman-penguasa.html

.

♻ FREE SHARE ♻

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

.

Facebook | Ghuroba Id

Telegram | @ghurobaid

Instagram | @ghurobamedia

Youtube | Ghuroba Media

WhatsApp Grup |

https://chat.whatsapp.com/Lppaih9eUrI3lmC5eretaj

https://chat.whatsapp.com/JNbKIrLLux2D30jwPI98fF

Deewii Jan 1 '21 · Komentar: 9 · Tags: #copas
Deewii VIP

*Tulisan dr. Abah*


Tahukah anda bahwa di tahun 60-an GDP per capita kita dan Korea tidak banyak berbeda. Kondisi politik pun mirip2,x mereka juga baru merdeka dari penjajahan. Bahkan dengan minimnya sumber daya alam mereka lebih parah lagi. 60 tahun kemudian, mereka menjadi negara industri. Samsung melibas banyak perusahaan Jepang di banyak lini. Industri semiconductor dengan proses produksi yg super modern merajai pasar dunia. Kita masih berkutat di industri padat karya, itu pun nggak pernah sepi dari demo buruh.


Ada banyak faktor yg menyebabkan beda ini. Salah satunya, pendidikan kita gagal utk mengajarkan cost & value of excellence. Pekerjaan dinilai dari "selesai" nya bukan "excellence"nya.


Saya beri satu contoh yg sederhana: tukang kebun yg diminta utk menyiran tananam. Tukang kebun yg asal kerja, akan merasa tugasnya sudah selasai kalau tanamannya basah tersiram. Dia tidak peduli akan mutu dan masa depan tanamannya, karena instruksinya adalah menyiram dan itu sudah dilakukannya. Tukang kebun yg peduli pada excellence, akan berpikir lebih dalam. Utk apa dia diperintah menyiram ? Dia diperintah menyiram bukan utk membasahi tanamannya tapi utk kesejahteraan tanamannya. Kalau itu pohon buah, ekspektasinya adalah di masa depan pohon itu akan produksif. Dia akan berpikir lebih jauh dari sekedar instruksinya. Dia tidak akan menyiram tanamnya sehabis hujan lebat, dia juga akan belajar waktu yg teroptimal utk menyiram tanamnya. Dia juga akan belajar bahwa jenis tanaman yg berbeda membutuhkan cara perawatan yg berbeda. Ini beda orang yg mempunyai pride dalam tugasnya dan yg tidak. Hasilnya tidak akan tampak secara instant, mungkin baru akan tampak beberapa tahun kedepan. Tapi pasti tampak. Ini beda kita dan Korea.


Contoh berikut, waktu kuliah saya bertemu dengan satu engineer di perusahaan elektronik besar di Jepang. Saat itu perusahaannya punya pabrik radio di Indonesia dan di Jepang. Saya tanya kenapa produk yg sama persis bentuknya harganya berbeda antara yg Made in Indonesia, dan yg Made in Japan. Dia balik bertanya, "apakah kamu pernah melihat dalamnya ?". Saat bertemu berikut dia membawa sampel, satu buatan Indonesia dan satu buatan Jepang, dan membukanya. Dia berkata dari luar sama persis, komponennya sama, instruksi utk buruhnya sama. Kerapian rangkain elektronik di dalamnya sangat jauh berbeda. Dia melanjutkan, satu akan tahan 5 tahun, satu akan akan tahan puluhan tahun. Beda harga itu adalah the value of excellence. Sudah lama sekali perusahaan itu menutup pabriknya di Indonesia.


Satu contoh terakhir, beberapa tahun ini, saya sering diminta mereview makalah ilmiah dari dosen dan peneliti Indonesia. Tentu tidak semua, tapi sering begitu melihat banyak rasa yg timbul, yg dominan ingin marah dan ingin muntah. Banyak yg menulis hanya utk memenuhi tugas menulisnya, pokoknya ada banyak huruf sepanjang 8 halaman, sukur2 masuk Scopus. Mungkin merekapun tidak membaca apa yg telah mereka tulis. Kertasnya lebih berharga utk dipakai sebagai bungkus kacang rebus. Tidak ada sense of pride dari mereka. Tidakkah mereka sadar, bahwa nama mereka ada di "makalah ilmiah" ini. Tidakkah mereka sadar bahwa tulisan mereka adalah representasi dari mereka ? Dan ini dilakukan oleh pendidik. Orang2 yg harusnya menjadi penilai, tidak mampu utk menilai diri sendiri. Mungkin mindsetnya: "kebobrokan OK kalau dilakukan bersama2". Ini harus berubah !


Problem ini semacam lingkaran setan. Sistem pendidikan kita tidak mau menanggung "cost of excellent" ini. Di Jepang ini dimulai dari usia sangat dini. Di SD di Jepang, murid2 dididik utk membersihkan kelasnya sendiri, dan tidak asal nyapu. Mereka dibiasakan utk tahu bahwa pekerjaan itu baru bernilai kalau ada standard of excellence yg tercapai. Ini dimulai dari membersihkan kelas, membersihkan WC, mengurus tanaman dan hewan2 peliharaan di sekolah. Karena di SD di Jepang makan siang disediakan, mereka juga dibiasakan utk bergantian melayani teman2 sekelasnya, membereskan perabotan makan. Suka atau tidak suka makanannya, mereka dididik utk menghabiskan sampai bersih apa yg sudah disajikan, ini utk menghormati orang yg sudah berusah payah menghasilkan bahan makanan, orang2 yg memasak, dan teman2 mereka yg menyajikan. Semuanya dimulai dari yg sangat sederhana sekali. Di Jepang ada seorang "superstar" yg cerita hidupnya dimuat dalam satu bab di pelajaran ttg moral. Dia bukan ilmuwan, militer, politikus, dia seorang petugas kebersihan di Haneda Airport di Tokyo. Berkat dedikasinya, Haneda menjadi salah satu airport terbersih di dunia. Pride orang ini pada pekerjaan luar biasa. Dia membersihkan sudut2 yg terlihatpun mungkin tidak. Utk dia pekerjaan selesai bukan waktu jam kerjanya selesai, tapi kalau pengguna bandara ini merasa nyaman. Ini excellence.


Di Indonesia, karena banyak yg tidak terdidik akan cost dan value dari excellence ini, banyak yg tidak mengerti akan nilai kerja keras orang lain. Bisa dilihat dari gampangnya para demonstran merusak milik umum dan milik orang lain.

Banyak orang di Indonesia yg tidak bisa menilai value dari excellence yg dikerjakan orang lain, karena tidak pernah merasakan membayar costnya. Cepatnya orang yg jarang berusaha akan susah melihat nilai usaha orang lain. Berapa kali seminggu ini anda mengucapkan "terimakasih" pada PRT anda ?


Ketidakpedulian pd nilai kerja keras juga menyebabkan banyak orang yg tidak mampu utk mengevaluasi diri sendiri. Segala masalah disebabkan oleh, asing, aseng, pki, america, yahudi, tri dharma perguruan tinggi atau siapapun kecuali diri sendiri.


Ini yg sering saya maksud dengan belum naik kelasnya kita sebagai bangsa. Revolusi mental setelah satu periode pemerintahan Jokowipun masih sebatas jargon. Perbaikan sistem pendidikan pun masih selevel "tukang kebun asal siram" seperti yg saya analogikan diatas.


Ini pilihan kita sebagai bangsa. Kita ingin jadi bangsa mediocre yg puas dengan pekerjaan asal (kelihatan) selesai, asal bisa hidup, atau kita ingin naik kelas dengan membayar cost of excellent dan menikmati value nya

Deewii Oct 23 '20 · Komentar: 3 · Tags: #copas
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo