Kita semua hanyalah hamba yang selalu bergantung sepenuhnya pada Sang Pencipta.
Semua Kuasa,harta, dan cinta , hanyalah semata Milik-Nya
KIta hanya pengemis kasih dari yang Maha Penyayang
Jadi janganlah berharap cinta dari Makhluknya
tapi berharaplah dari Sang Pemilik Hati
yang dengan mudahNya ia membolak-balikkan hati
ketika hati bersih dari semua imajinasi ilusi
ketika galaksi hati tak lagi berpuas diri
dan komet nafsu tak lagi menjadi Duri
dan sadar akan diri hanya nebula Semu
hanyalah sebutir debu
namun kadang merasa jemu
akan sesuatu yang tak menentu
menjadi relativitas waktu
kita hanya selalu bisa fokus pada Sang Pemilik Waktu
ketika tahun berganti
kita harusnya intropeksi diri
apakah sudah layak diri ini
menjadi insan yang dicintai
ketika waktu terus berjalan
ada yang layak menjadi kenangan
atau ada juga yg harus dilupakan
ketika energi terus berganti
apakah diri ini sudah berevolusi
atau hnya beradaptasi
atau sekedar imajinasi
untuk memiliki kesadaran diri
mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi
bukan sekedar janji demi yang diCintai
hanya sebuah pemantasan diri
demi menghadapi keniscayaan yang hakiki
atau hanyalah kembali menjadi ilusi
AN Error...!!!
Ah enggak kok nyatanya masih bisa di akses, cuma memang banyak halaman yang tidak berfungsi
contoh pada halaman https://www.ayonikah.com/blogs masih bisa di akses.
jadi kalau teman, saudara, kekasih ??? emang udah laku (*__- ) (*_*) (-_-) aku anggap saja sudahlaku biar urusan beres, mau akses AN maka saya kasih tempe halaman mana aja yang masih bisa di akses.
Halaman yang masih bisa di akses adalah Blogs, Video dan Testimoni.
tinggal copas ini
https://www.ayonikah.com/blogs atau
https://www.ayonikah.com/video atau
https://www.ayonikah.com/testimoni
tapi kalau malas copas (-__-)
tinggal klik ini blog atau ini video atauyang ini testimoni.
Biru bukan mendung untuk merayap sekedar melepas penat dari tuntutan duniawi. Hmm... salju itu bukan mencair malah menumpuk mempersembahkan pilu.
Apakah Ada....
Seulas senyum sore menyapa rindangnya belantara akal menuntut persepsi dari resepsi khatulistiwa mata.
Apa Adakah...
Berlari menyusuri sudut hati menapak jalan terjal tanpa makna.
Hei ... aku lihat iga matahari dari jantung lidah seorang penari lara.
Hei... aku mendengar alunan kaki rasa yang mengalun di dada sang gunung.
Hei... aku merasakan makna yang terbuang dari sisa mayapada.
Boleh aku menyapamu sekedar berkabar dari sini.
aku tetap menepi menunggu mati.
bytqm