BLOG TULISAN ArinGustian

Mari kita sama² menunjukkan rasa saling simpatik, terkesima, tertarik dan saling menyukai dari figur diri yg baik lagi bijak, dari pribadi yg bajik dan punya moral etika, dari pribadi yg luhur bertabur kharisma.

Disinilah pijakan awal titian jalan setapak meraih cita² bahagia yg nantinya bakal merealisasikan do'a² munajat yg sekian lama terpanjatkan pada kehadirat Alloh swt Tuhan Yg Maha Kuasa.

Sangat disayangkan..... bila yg tidak bertitel strata, tak masuk dalam daftar kriteria dambaan.

Semoga dikau semuanya (termasuk sy) yg tidak berlabel sarjana tetap teguh pendirian, jangan minder, jangan takut untuk berinteraksi di sini.

Sinar cahya nurani akan rasa saling menyayangi itu alami, bakal dikau dapati dengan aura kharismamu.

Tak ubahnya nahkoda itu tetap akan mengantar hingga tujuan dengan selamat, ramah nan menghindarkan dari halang rintang selama perjalanan.

Dipenghujungnya dengan berbagai corakmu si nahkoda akan tetap menunjukkan senyum bersahaja dan mengucap terimakasih.

Walau tampilan sy hanya seperti ini, sy bukan seorang penjudi, bukan seorang pemabuk (peminum minuman keras), bukan tukang jajan. Dan sy tidak suka mencuri rejeki punya orang lain, karena sy tau dan masih yakin karma itu ada dan nyata di bumi ini sebagai akibat dari kekeliruan tingkah laku.

Badan sy juga tidak ada coretan tato, telinga sy.pun masih utuh sama sekali tidak ada tanda² bekas lubang anting.

Memang sy menuliskan pekerjaan buruh harian lepas, dan sy.pun tetap mensyukuri serta berusaha jangan sampai mengeluh hingga purna ujungnya nanti.

Kalaupun sy mendapati rejeki yg lebih, maka pekerjaan itupun tetaplah kutulis begitu adanya. Karena sy memang tidak suka mengumbar atau menyohorkan tentang harta maupun kedudukan.

Mending kita hidup sederhana seadanya biasa saja, namun tetap semangat menggapai hidup. Dan selalu memupuk keahlian diri meningkatkan ketrampilan meraih kehidupan, setelah menggapai sy tetap berpenampilan seperti sedia kala.

Yg utama itu bagaimana diri ini selalu berguna buat sesama, kehadiran kita menjadi pencerah juga lentera dimana pijak kaki melangkah.

Enaknya dan etisnya dimulai dari mana ????


Sebetulnya saat kuselami sedikit demi sedikit, kucermati dan kurangkum dari beberapa wanita disini, banyak sekali didapat sebuah pengajaran akan arti sebuah kehidupan.

Apabila terpadukan dengan sedikit perjalanan kehidupan yg pernah sy dapat, mungkin jadilah sesuatu yg berguna dikemudian hari nanti.

Sy tidak usah menyebut siapa nama² wanita ini karena itu tidak etis dan tidak baik. Sebab kita tidak saling kenal dan yg lebih penting : sy tidak mau dicap sok / jadi salah paham nantinya.


Sy hanya senang berdialog, diskusi dengan siapapun tentunya dengan tetap mengutamakan santun beretika dan saling menghormati.

Sama sekali tidak meng-gebu² mengejar / menaklukkan hati wanita, ya tidak.

Setidaknya barangkali dalam diskusi nantinya minimal sama² mendapati sebuah makna hidup yg sangatttt berfaedah sebagai tambahan bekal menapaki kehidupan dihari esok.


Kita yg sama² tidak tau dan tidak mengenal, semoga kita tetap jadi baik dalam berteman / bersaudaraan. Jangan sampai ada salah paham karena ini tidak kita ingini.

Dan kalaupun sesudah berdiskusi / bertukar cerita dikemudian hari hati timbul simpatik atau tertarik, yaaa itu karunia Alloh swt Tuhan Yg Maha Kuasa menggerakkan hatimu.

Berdo'alah dan bermohonlah petunjuk kepada-NYA : bilamana sy memang baik pastinya kau yakin dan akan bertemu dan dipersatukan dengan sy. Sebaliknya bilamana sy tidak baik, tidak mungkin kau dipertemukan dengan sy.

Pendidikan dan terdidik merupakan hal utama yg selayaknya dimiliki setiap insan.

Sekalipun keduanya saling tersematkan kata didik, namun kata pendidikan belum tentu bisa menghasilkan insan yg terdidik.

Begitupun kata terdidik belum jaminan bisa menghasilkan sertifikasi pendidikan yg mumpuni.

Akan tetapi dari jiwa² terdidik inilah nantinya yg melahirkan pendidikan² cemerlang dambaan setiap insan.


Buat sy pribadi lebih memilih dan menelusuri jalan terdidik. Bilamana diri ini kita biasakan dengan hal² yg terdidik, maka hasil akhirnya akan membentuk sebuah jiwa yg senantiasa menjaga hal² yg baik, yg arif bijaksana, yg bermoral etika lagi menjaga kehormatan dalam setiap segi ucapan juga perilaku.


Agak berbeda halnya dengan pendidikan.

Pendidikan mayoritas menyajikan ilmu² yg fokusnya keduniawian dan sedikit sekali menyelipkan keterdidikan didalamnya.

Maka tugas masing² diri kita adalah meraba diri, meraba hati, bercermin dan banyak bercermin

Kita yg disemati pendidikan, sudahkah kita mampu dan bisa menyatukan antara pendidikan dan jiwa yg terdidik menjadi sosok yg baik, arif bijaksana, yg hebat nan berguna.

Jawabnya ada dalam cermin dihadapan masing².


Seseorang yg tidak berpendidikan tinggi namun mempunyai jiwa terdidik itu lebih utama ketimbang kebalikannya.

Begitu banyak kisah² nan perjalanan kehidupan yg mengajarkan pada diri kita untuk meraih bahagia juga jauh dari halang rintang nan cobaan.

Namun tidak banyak yg paham, tidak banyak yg mengerti bagaimana cara meraih harapan, dambaan dan cita² itu.


"untaian sua dari kesunyian, pencerah jiwa nan pelita haqiqi ditengah gempita masa kini"

Pernahkah kau rasakan apa yg kurasakan

Semoga dihatimu belum ada yg laen, ingin kutitip rinduku

Enggak ah ,,,, hal semacam ini berdasar adat ketimuran kurang pantas dipublikkan (menurut sy pribadi).

Kalaupun sy mapan, bisa mencukupi kebutuhan, dll hal serupa pastilah sy hanya diam.

Paling² kalau dipepet dengan tanya by tanya bertubi-tubi oleh orang tua dengan pertanyaan pekerjaan sy apa??

Pastilah hanya sy jawab sy ini seorang buruh harian lepas, kadang dapat rejeki kadang juga tidak. Yg utama bagi sy sehat, kejujuran ini bisa dipraktekkan kesehariannya sama saja rejeki yg tiada taranya.

Sy bukan tipe yg suka mengumbar derajat, tidak pula tipe pamer. Sy lebih memilih berucap nan berperilaku sederhana seadanya baik dikala sy sempit (gak punya) apalagi ketika dikaruniai sesuatu yg lebih, maka sepatutnya juga seharusnya sy tetap jadi seorang yg sederhana seadanya nan biasa² saja.

Sepenggal kata hati sedari beranjak gede hingga kini tersimpan rapi dalam sanubari.

Sy tak akan meminta apa² padamu, sy pun tak ingin merepotkan / menyusahkan diri pribadimu (wanita yg jadi isteriku nanti).

Sekalipun sy hanya berpenampilan begini, engkau belum terlalu banyak tau bagaimana etika budi pekerti juga moral sy. Sepetik harapan dalam sifatku yg pendiam dan senang menyayangi juga mengasihimu dengan lembut, semoga dikala tiba saatnya nanti engkau lebih berbudi pekerti yg luhur, bermoral yg adiluhung, lebih bijak nan lebih hebat kebajikannya ketimbang sy.... ini saja harapan atau do'a munajatku pada Alloh swt.

Jadilah rona gemilang lewat ucap nan kepribadianmu,

Jadilah kaya yg suka bersaudara pada yg miskin,

Jadilah pandai nan cerdas cerdik yg menggugah pribadi² laen untuk lebih tunduk sujud pada Alloh swt.

Walau engkau bukan seorang ustadzah, bilamana engkau (wanita yg jadi isteriku nanti) dikaruniai hal tersebut ini

sujud syukurku tiada tara.

Sekalipun engkau belum berjilbab, moral etikamu yg luhur itulah sebuah sinar terang yg kudamba bersama diri pribadimu.

Siapakah namamu tambatan hatiku ??

Di sudut mana bisa kutemui pribadimu dan sy bisa kau ajak bertamu kerumahmu bertemu dengan orang tuamu ??

Disaat engkau belum bisa mencukupi keperluan sendiri, engkau senantiasa bersungguh-sungguh do'a meminta supaya dikasih karunia.

Ketika telah dicurahkan karunia, engkau tetap bersahaja penampilan juga langkah kakimu tetap sederhana biasa.

Begitupun tiba saatnya rejeki harta dalam genggamanmu, engkaupun tetap menjadi pribadi yg bersahaja. Pakaian belinya di pasar, jalanpun pakai sepeda biasa atau malah lebih senang naik angkot.

Sembari menyapa saudara² yg masih diposisi bawah dan sembari memberikan rejeki yg musti di alamatkan kepadanya sebagai wujud syukur kita kepada Alloh swt.

Engkaulah wanita dambaanku.

Engkaulah yg kucari nan kutunggu hadirmu.

Dalam pribadimu yg bersahaja itulah buat sy mengalahkan laennya.

Bismillah,,,,, bersamaan dengan malam jum'at kali ini, semua anggota AN khususnya ekonomi pas²an (ekonomi menengah kebawah)

semoga kali ini hingga ujung waktu entah kapan nanti, kalian semuanya bisa lebih aktif dan dikaruniai kesempatan bisa muncul di layar ini ,,, aaaamiin ya Alloh.

Biar di sini terlihat adil merata,

Tersuguhkan beberapa pengalaman berharga dr kisah² hidup di kalangan bawah.

Janganlah berkecil hati, tidak usah minder dengan yg cukup / berkecukupan.

Sy pun sama sepertimu, jangan pernah anggap beda antara sy dengan kamu.

Justru engkaulah insan² pilihan yg patut kita acu perilakumu yg tinggi moral etikamu, yg sabar juga tabah dalam melangkah nan tetap kokoh tegap berdiri tanpa menengadah pada sesama.

Apatah lagi engkau wanita, sungguh bagi sy engkau pantas mendapatkan yg terbaik bilamana perilakumu seperti terkilas.

Pages: « Previous ... 2 3 4 5 6 ... Next »
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo