IGA MATAHARI. ditulis oleh Dwipa_Nusa

Ada Apakah....

Biru bukan mendung untuk merayap sekedar melepas penat dari tuntutan duniawi. Hmm... salju itu bukan mencair malah menumpuk mempersembahkan pilu.


Apakah Ada....

Seulas senyum sore menyapa rindangnya belantara akal menuntut persepsi dari resepsi khatulistiwa mata.


Apa Adakah...

Berlari menyusuri sudut hati menapak jalan terjal tanpa makna.


Hei ... aku lihat iga matahari dari jantung lidah seorang penari lara.

Hei... aku mendengar alunan kaki rasa yang mengalun di dada sang gunung.

Hei... aku merasakan makna yang terbuang dari sisa mayapada.


Boleh aku menyapamu sekedar berkabar dari sini.

aku tetap menepi menunggu mati.


bytqm






Post Sebelumnya     
     Next post
     Blog Home

Dinding Komentar

Belum ada komentar
You need to sign in to comment
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo