BLOG TULISAN gardenia_augusta

Ini penting dan mungkin sering luput diperhatikan. Saya share pengalaman saya dulu yang saya konsultasikan dengan seorang habib.

Bagi pria yang sudah pernah melamar, putuskan dulu lamaran secara resmi. Bagi wanita, cari pria yang sudah putus resmi. Status sudah jelas.



B


Teman2, mungkin ada yang lupa, tujuan utama kita di sini adalah mencari jodoh. Cari jodoh online tidak lebih baik atau lebih buruk dari offline. Via online sesama single bisa dipertemukan dengan mudah. Mereka sudah dikumpulkan di sini. Sama2 tujuannya (normalnya) menikah.


Mungkin ada juga yang lupa, setiap orang punya kisah sendiri. Barangkali semua atau sebagian besar member pernah mengalami perlakuan buruk atau pengalaman yang dianggap buruk dari satu atau beberapa member lain. Jangan merasa nasib Anda paling sial sedunia. Setiap orang punya kemampuan memilih dan bertanggungjawab atas keputusannya sendiri. Periksa adakah yang bisa kita perbaiki agar ke depannya lebih baik/terhindar dari masalah yang sama. Sebisa mungkin jangan marah2 di profil atau di blog. Penyebab kemarahan dan kekesalanmu hanya satu atau beberapa orang, bukan semua orang. Anggota yang bukan pelaku ga suka dan ga pengen dimarahin juga.


Hindari juga menggeneralisir. Semua member begini dan begitu. Tulislah "Ada member yg begini", "Sebagian member begitu", "Beberapa member melakukan ini", "Beberapa cowok/cewek melakukan itu", dan semacamnya, yang intinya "ada yg tidak atau yg mungkin tidak".


Trus gini, hindari deh baper2. Persiapkan diri dan mental bahwa hubungan itu bisa putus/selesai pada tahap mana saja. Anda dan orang tersebut masih dalam proses perkenalan. Walaupun Anda merasa hampir "iyes" udalah beri ruang untuk menerima hasil yang mungkin ga sesuai harapan. Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi kalian.


Tapi di balik itu semua tetap ada PR untuk diri masing2:


Gimana cara memilih dengan lebih baik?

Gimana cara berproses dengan lebih baik?

dan pertanyaan2 evaluasi diri lainnya. Kenapa evaluasi diri? Karena kita ga bisa mengubah orang lain. Yang ada dalam kendali kita hanya diri kita sendiri. Sadar gak kalo berubah itu susah? Melakukan perubahan terhadap diri sendiri aja susah, jangan terlalu mengharap orang lain berubah.


Ya gitu deh intinya cocok2an, jodoh2an, dan yah... mau kita ridha atau tidak tetap terjadi. Mau gak ridha juga yg susah diri sendiri dan ga bikin nasib membaik.


Misalnya nih ya Anda marah eh sananya cuek, malah udah bahagia dengan yang lain. Sananya udah hepi lho. Andanya? Bisa dijauhin, sakit, cepet mati, dsb. Hiiy....sereem.


Terakhir, baik atau buruk semuanya bagian dari takdir kita. Takdir yang mungkin bisa kita ubah melalui doa, ilmu, dan evaluasi/perbaikan diri.


Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika mereka tidak mengubah nasibnya sendiri.

Setiap manusia pasti diuji dengan kebaikan dan keburukan. Semua ada jatah ujian dan musibahnya sendiri2.


Kadang2 saya merenung, memikirkan skenario seperti ini:


Bagaimana jika setiap manusia dijatah misalnya masing-masing 5 ujian/musibah besar dalam hidupnya. Di Lauhil Mahfuz, sebelum kita lahir, Allah bertanya kepada kita, "Kamu kujatah 5 musibah (wajib milih), kamu milih apa?"


Karena apa yang menimpa kita itu sesuai kesanggupan dan terjadi karena kesalahan sendiri, saya mulai memikirkan skenario itu. Bagaimana jika itu pilihanku sendiri?


Sebagaimana ujian2 lain, kita harus "lulus" dulu agar "naik tingkat". Itulah kenapa kita mengalami itu lagi dan lagi, berpola.


Dalam pencarian jodoh juga begitu, ada polanya, mengapa kita menarik/tertarik pada orang yang salah.


Ternyata hal ini berhubungan kuat dengan teori lampiran (attachment theory). Teman2 bisa mempelajarinya lebih lanjut (browsing atau lainnya) lalu mencari solusi untuk masalah masing2.


Ga bikin kebal dari rasa sakit sih tapi setidaknya kita juga aktif cari solusinya.


advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo