BLOG TULISAN Binda

Jatuh cinta pada orang yang salah

Sewaktu pertama kali mengagumi seseorang, sebetulnya kamu masi memiliki pilihan. Mau meneruskan rasa kagum itu menjadi cinta yang dalam. Atau mengakhirinya dengan melupakan.

Tapi kebanyakan dari kita membiarkan rasa kagum itu tumbuh subur. Meningkat menjadi cinta yang dalam. Setelah terlanjur dalam, di titik itu dia baru sadar, bahwa selama ini dia mencintai orang yang salah.

Ciri kamu salah mencintai seseorang:


1. Dia tak membuatmu lebih baik

Mencintainya tak membawamu ke arah kebaikan. Sebaliknya kamu jadi malas beraktivitas dalam kebaikan, menghabiskan waktu untuk hal sia-sia, bucin tingkat dewa. Melupakan kewajiban demi dia yang disayang.

2. Dia menjauhkanmu dari Allah

Mengenalnya membuatmu berani melalaikan perintah Allah. Melawan syariat & bahkan berbuat maksiat. Dia tak mengingatkan, justru mendukung ke arah keburukan. Kamu dibutakan oleh cinta & menjauh dari cinta yang sesungguhnya.

3. Mencintainya membuatmu lupa tujuan hidup

Kamu tak lagi semangat mengejar mimpi. Melupakan cita-cita yang ingin kamu kejar. Kamu lupa pada hal-hal yang kamu inginkan demi memenuhi keinginannya. Padahal belum tentu juga dia menghalalkanmu.

4. Membangkang pada ortu

Ortumu mungkin tak romantis dalam bertutur & bersikap. Tapi cintanya begitu tulus padamu. Dia yang kalimatnya penuh rayuan manis, cintanya tak mungkin lebih besar dari ortumu. Tapi kamu berani melawan perintah ortu & memilih mengikuti apa katanya.

5. Kamu hancur karenanya

Bukan lagi jati dirimu yang hancur, tapi harga diri & kemuliaanmu. Kamu rela memberikan segalanya pada dia yang di lisan menyatakan cinta, tapi tak kunjung memberikan bukti. Faktanya, dia menghancurkanmu. Kamu yang dibutakan cinta tak peduli jika harus memberikan nyawa asal tetap bersamanya. Bodoh, jangan lakukan itu.

Jangan biarkan cinta menghilangkan akal sehatmu. Kamu boleh sesuka hati mencintai, tapi jangan tambatkan hatimu pada orang yang salah. Karena jika cinta itu terlanjur dalam, seburuk apapun seseorang, kamu akan tetap mencoba memaafkan berapa kalipun dia mencoba menyakiti.

Jatuh cintailah pada dia yang membawamu ke arah lebih baik. Mengingatkan agar sama-sama saling menjaga diri hingga halal nanti. Tak berani menyentuh apalagi melukai. Tak mengobral janji tak pasti. Jatuh cintalah karena Allah. ?


Pernah salah mencintai? :')

@riri.abdillah

1. Jangan hanya mencari suami, tapi juga imam & ayah yang mampu membimbingmu & anak-anakmu kelak. Bersama membangun rumah tangga menuju syurgaNya. Bukan hanya sekedar asal menikah..


2. Ketika akad telah diikrarkan, pastikan jiwa & ragamu siap menjadi makmum yang taat pada imam. Senantiasa mendukung dalam keadaan apapun. Jangan tinggalkan kala dia terpuruk, tetap ingatkan ketika dia di puncak kesuksesan..


3. Jika setelah menikah kehidupanmu tak langsung mewah. Tapi harus melewati fase susah, bersabarlah! Jalanilah tanpa berkeluh kesah. Selagi dia mau berjuang sekuat tenaga bertanggung jawab menafkahi keluarga. Jangan tambah bebannya dengan mengeluh. Berdoalah kpd Allah & tunjukkan bahwa kamu menerima berapapun pemberiannya..


4. Syukuri kelebihannya tutupi kekurangannya. Kamu adalah pakaian bagi suamimu. Kelemahannya adalah aib yang semestinya kamu jaga. Jika Ia buruk di mata orang lain sebab lisanmu tak mampu menjaga, kamulah yang tercela..


5. Ketika kamu lelah & hampir menyerah, ingatlah perjuanganmu menunggunya dengan bersusah payah. Tak mudah memulai segalanya dari awal lagi. Maka bertahanlah sepenuh hati. Meskipun masa lalu menawarkan/ masa depan dengan yang lain terlihat menggairahkan. Kenyataannya tak begitu! Dialah rumah kembali terbaikmu..


6. Mungkin di tengah jalan kamu bosan & jenuh dengan pasangan. Carilah cara agar kamu selalu jatuh cinta setiap harinya. Ajak pasangan melakukan hal-hal yang tak pernah kalian lakukan sebelumnya. Hangatkan hubungan jangan memperkeruh keadaan..


7. Dia bukan tempat mencari kebahagiaan. Jadi jangan berharap menikah dengannya akan selamanya bahagia. Bak air laut, adakalanya pasang adakalanya surut. Bersyukur & bersabarlah!.


8. Selesaikan saja apa yang telah kamu mulai. Memilihnya artinya kamu telah menyeleksi puluhan manusia. Maka setelah memutuskan jangan dengan mudah menghancurkan hanya karena hal-hal kecil atau hanya karena bosan..


9. Menikah itu berjuang. Jika kamu pikir pernikahan adalah akhir dari sebuah petualangan. Kamu salah besar! Menikah adalah awal dari sebuah perjuangan. Bersama-sama bukan hanya sesuka hatimu saja. :')


Menikah bukanlah akhir, tapi awal sebuah perjuangan.. ?.

Jangan lupa di share ya:)

@riri.abdillah

What is the best version of You?

(hasil copas lg dr Ust Harry Santosa)
#Noteforme

#Selfreminder

#justsharing


Apabila hal di atas ditanyakan kepada anda, tentu jawabannya bisa berbeda beda. Mungkin ada yang menjawab versi terbaik dirinya terkait capaian fisik, atau capaian materi, atau capaian status sosial atau jabatan kekuasaan, atau capaian terkait kompetensi, gelar, bakat, julukan, keunikan atau personal branding, atau capaian jumlah istri, anak dan menantu serta cucu, atau capaian keagamaan atau spiritual.


Jawaban jawaban kita umumnya adalah sekedar label atau titel semata, namun sebenarnya bukan diri kita yang sesungguhnya. Lalu sebenarnya apa yang disebut "you"? "Who are You?"


Lalu apa the best version of you?

______

Sejak ribuan tahun, manusia mencoba mendefinisikan siapa sesungguhnya manusia, karena dengan mengetahui hakekat manusia, maka manusia akan mengetahui hakekat makna kehadirannya di dunia, dan yang utama dan terpenting dari mengenal siapa sesungguhnya diri manusia maka ia akan mengenal hakekat Tuhannya.


Ucapan atau nasehat "jika mau sukses, maka jadilah dirimu sendiri" sesungguhnya bermakna kenali dan temukanlah hakekat dirimu, hakekat makna keberadaanmu, maka kesukesan dunia dan akhirat akan dicapai.


Namun sayangnya nasehat itu mengalami penyempitan makna, di alam sekular seolah kesuksesan itu adalah tentang kesukesan dunia, lalu menyempit lagi dengan kesuksesan dalam karir dan bisnis karena ini wujud materialisme yang dianggap paling nyata atau eksis.


Bagi pandangan sekular, apa yang disebut realitas atau eksistensi atau wujud adalah apa yang nampak, adapun Allah, Akhirat, bahkan jiwa manusia bukanlah realitas atau sesuatu yang wujud.


Sehingga kemudian ketika ditanya "Who Are You" atau "What is The Best Version of You" yang muncul adalah label label atau gelar gelar yang dianggap bisa digunakan dalam capaian dunia atau karir serta bisnis. Lalu kenudian agama di sisi lain dianggap sebagai moralitas semata.

_____

Lalu Who are You?


Sesungguhnya pengetahuan terbaik tentang pertanyaan "Who You Are" tentu merujuk kepada Kitabullah. Berita langit atau wahyulah yang bisa menjelaskan Hakekat Anda, serta hakekat makna kehadiran anda di dunia, bahkan hakekat manusia tidak bisa diperoleh dengan aqal manusia.


Ketahuilah bahwa sejak di alam ruh, ketika Yaumul Mitsaq, Allah memandang manusia sebagai Jiwa dan meminta persaksian kepada Jiwa "wa asyhadahum 'ala anfusihim" . Dan persaksian itu bukan sekedar persaksian namun peristiwa instalasi keberadaan Allah dalam jiwa manusia,


"Alastu biRobbikum", Bukankah Aku ini Robbmu? Lalu kita semua menjawab "Qoluu Balaa Syahidna" Benar, kami bersaksi Persaksian ini dilakukan agar kelak jiwa manusia tidak mengatakan, "maaf kami tak tahu"Para Ulama atau pakar menyebut peristiwa itu dengan The Day of Alastu.


So, You are a Soul, anda adalah Jiwa atau Nafs. Maka nasehat kenalilah dirimu, bermakna kenalilah jiwamu.

______

Maka pertanyaan "What is the best version of you?" Adalah sama dengan pertanyaan, "What is the best version of your soul?".


Dan Allah bersumpah,Demi Jiwa dan Penciptaannya Kami ilhamkan kepada jiwa, jalan fujur dan jalan taqwa Sungguh sukses atau bahagia mereka yang mampu mensucikan Jiwanya


Versi terbaik dari jiwa kita adalah seberapa kita mampu mensucikan jiwa, membawa jiwanya ke derajat Mahmudah (mulia) yaitu jiwa muthmainnah, jiwa yang ithminan atau tu'maninah, yaitu justru ketika tarikan dunia tidak lagi menjadi penghalang atau constraint dalam kehidupan.


Lihatlah betapa perbedaan yang jauh antara konsep mengenal diri dalam perspektif sekular materialistik dengan konsep mengenal diri (jiwa) dalam perspektif Wahyu.


Semua capaian jiwa itu adalah pada akhirnya menuju kepada kebahagiaan hakiki yang abadi, yaitu berjumpa dengan Allah SWT.


Karenanya ada kaidah bahwa Barangsiapa yang mengenal jiwanya, maka sesungguhnya pasti akan mengenal Robbnya. "Man arofa nafsahu, faqod arofa Robbahu.

_______

Bagaimana jiwa bisa mencapai derajat terbaiknya?

Bagaimana anda bisa mencapai the best version of your soul?


1. Orientasinya bukan dunia namun Allah SWTOrientasi Jiwa (nafs) harus dibawa ke orientasi kepada Allah dan Hari Akhir. Jiwa harus menyadari bahwa ia adalah HambaNya, Allah adalah majikannya, maka kualitas jiwa akan semakin mulia ditentukan dari kualitas penghambaan. Quality of life tergantung Quality of Servant


2. Tugas Khalifah di muka bumi

Jiwa kita berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah

Ketika jiwa itu hadir di dunia, maka ada rentang waktu untuk jiwa itu membuktikan penghambaannya kepada Allah, yaitu menjalankan

Tugas Khalifah di muka bumi.

Tugas Khalifah tentu beragam, maka setiap manusia punya tugas spesifiknya masing masing dan itu ada di dalam kadar kadar fitrahnya. Tugas spesifik inilah kebermaknaan manusia di dunia, tanpa ini maka kehadirannya tiada bermakna, penghambaannya akan tak berwujud.

Inti tugas spesifik itu tentulah terkait kadar fitrah keimanan, yaitu tugas dakwah atau menyeru kebenaran atau menolong agama Allah dalam suatu bidang spesifik, misalnya memberdayakan ekonomi ummat, memskmurkan masjid, mendampingi keluarga muslim dalsm mendidik, menebarkan ilmu, menyediakan makanan halal dan thayyieb dstnya.

Ada tugas tugas lainnya yang mendukung dan harus dipadukan menurut kadar fitrahnya, misalnya tugas keayahbundaan, tugas kepemimpinan dan kolaborasi, tugas intelektual dan inovasi, tugas membuat solusi dstnya.

Semakin ditunaikan tugas tugas itu secara terpadu (integration) semakin baguslah versi jiwa kita atau kualitas jiwa kita. Quality of Responsibility.


3. Hayatun Thoyyibah

Jiwa manusia juga akan semakin baik kualitasnya ketika berupaya menjalani kehidupan selaras fitrah, secara seimbang (life balance) dengan ukuran kecintaan dan kesadaran karena Allah semata dan dalam rangka menunaikan tugas khalifah, dalam semua dimensi kehidupan, yaitu dalam spiritual life, worklife atau business life, intelectual life, social life, family life, aesthetic life, health life dstnya.

Tentu ini memerlukan perancangan dan perencanaan juga konsistensi dan disiplin dalam manajemen fokus, manajemen waktu dan manajemen energi. _______

InsyaAllah, ketika kualitas dari ketiga hal di atas semakin membaik maka jiwa anda akan semakin menuju kebahagiaan hakiki, atau jiwa anda akan semakin menuju "the best version of your soul"


So, jika ditanya What is the best version of you?? Semoga bisa dengan pasti dan yakin menjawab. #fitrahbasedlife

Wahai Para Lelaki dan Para Ayah,

Saya juga lelaki dan juga Ayah, kini usia saya lebih separuh abad, pernikahan saya lebih dari seperempat abad. Saya paham betul bahwa menjadi ayah dan suami amanah yang berat, itu bukan peran yang mudah dan remeh. Namun itu karunia peran mulia yang penuh perjuangan, bukan hanya peluh bahkan airmata dan jiwa.

Dengan semakin tua maka manusia sejatinya semakin bijak. Seusia saya, setelah hampir 3 dekade memimpin pernikahan, saya baru berani memberi nasihat dan menguak rahasia pernikahan beserta hakekatnya.

Saya mulai menggali pengalaman, mengumpulkan puzzle dan merangkainya, juga berusaha meletakkan peran fitrah keayahan dan kesuamian dalam waktu panjang, memadukannya dengan hakekat kehidupan dan pernikahan dari para Ulama.

Kemudian saya menyampaikan pada lelaki muda dan ayah muda, agar generasi muda tak mengulangi kesalahan yang sama dengan generasi saya. Agar keluarga keluarga muda berkualitas jauh lebih baik, tentu dalam ukuran peran atas fitrahnya dan adabnya.

Ketahuilah Wahai Para Lelaki dan Para Ayah,

Bahwa Lelaki, Ayah dan Suami sejati sepanjang sejarah adalah para peretas jalan kebahagiaan dunia dan akhirat bagi istri, anak dan keturunannya. Merekalah para Path Finder, who find the way, show the way dan lead the way.

Merekalah leader atau Imam yang memimpin dengan jelas pasti arah kiblatnya, yang memberi takbir dan menunjukkan bagaimana gerakan (harokah) dilakukan agar menjemput saadah dan barokah. Ayahlah, A Man of Mission and Vision.

Ketahuilah Wahai Para Lelaki dan Para Ayah,

Bahwa kitalah para lelaki sejati, tak boleh cengeng kecuali ketika meratap kepadaNya. Kitalah para lelaki yang harus tegas menunjukkan makna dan peran kita juga peran keluarga untuk kebenaran dan keadilan dimulai dari keluarga kita, namun tetaplah bijak dan penuh empati kepada pasangan dan anak.

Saya paham, Kehidupan tak semudah yang dibayangkan, tanggungjawab tak seindah yang dibicarakan. Namun itulah jalan kemuliaan, peran peradaban sebagai ayah dan suami.

Saya pun seorang ayah dan suami, pernah mengalami jatuh bangun sebagai seorang Ayah juga suami, namun jangan menyerah, anda berhak mulia dan memuliakan, tentu ditebus dengan perjuangan.

Kitalah para Imam dan Qowam, yang memimpin sholat dan keluarga agar berdaulat dalam aqidah, dalam ilmu, dalam pendidikan, dalam bisnis atau ekonomi, dalam segala hal. Keluarga kitalah benteng peradaban dan andalah arsitek peradabannya.

Wahai Para Lelaki dan Para Ayah,

Berhentilah menyalahkan keadaan dan keterbatasan diri, apalagi menyalahkan pasangan, sepanjang anda berani melakukan perubahan, mengakui kelalaian dan menjalani pertaubatan khususnya dimulai dari jiwa anda maka Allah berikan ketenangan dan keberanian.

Anda justru hadir untuk membimbing perubahan, meretas jalan kebahgiaan hakiki dan memimpin perjuangan keluarga anda menuju keridhaan Allah di dunia dan di akhirat.

Kembalilah kepada peran fitrah keayahan atau kesuamianmu sebagai seorang lelaki sejati, Ayah sejati dan Suami sejati agar mampu beradab kepada Allah dan pasangan juga keturunan.

Apabila peran fitrah keayahan itu anda jalankan, maka insyaAllah tegaklah keluarga atau rumahtangga dan lahirlah kelak peran peradaban terbaik dari keluargamu untuk peradaban yang luhur dan gemilang.

#fitrahbasedlife #fitrahworldmovement

Penyebab terjadinya perselingkuhan.


1. Lupa tujuan pernikahanLemah iman, ngga punya visi misi pernikahan yang jelas sehingga hubungan pun rapuh. Mudah terombang-ambing bahkan hanya karena masalah kecil..


2. Bosan dengan pasanganKurang bersyukur dengan apa yang dimiliki. Menginginkan yang lebih namun dengan cara yang salah. Bukannya menghangatkan hubungan malah memilih menghindar & berkelana ke tempat yang salah..


3. Merasa tak dihargaiJika salah satu egois, tak pernah mau mengalah, hubungan hanyalah satu arah. Hanya tentang dia & dia. Sementara dia tak pernah menghargai pasangannya. Hubungan menjadi toxic & rawan terjadi perselingkuhan..


4. Hasrat seksual yang tinggiLaki-laki tak cukup dengan satu perempuan. Qadratnya begitu. Laki-laki yang paham agama akan terus memoles istrinya agar senantiasa menarik & enggan berpaling ke lain hati meskipun godaan silih berganti..


5. Faktor ekonomiBiasanya ini perempuan. Ketika pasangan tak mampu memberikan apa yang dia butuhkan, merasa kurang dengan jatah yang didapatkan. Dia cenderung memiliki keinginan kuat untuk mendapatkan yang tak didapatkan dari laki-laki lain..


6. Membalas dendamPernah diselingkuhi sebelumnya oleh pasangan. Lalu dia berselingkuh dengan niat membalas dendam pada pasangan. Agar pasangan merasakan kepedihan yang dirasakan.


7. Kurang perhatian & kasi sayangHubungan tak lagi hangat, keharmonisan berkurang. Tak adanya kasi sayang & perhatian seperti di awal pernikahan. Keduanya sibuk saling menuntut namun enggan memperbaiki komunikasi..


8. Emang dasarnya buayaNah ini, kalo emang dasarnya setia mau godaan sekuat apa dia bisa melewatinya. Tapi kalo dasarnya buaya, sekalipun pasangan sudah sempurna, dia akan terus merasa kurang & menjelajah dengan liar di tempat yang salah.


Bagaimanapun pernikahan ujiannya berat. Orang ketiga rawan muncul. Bisa dari masa lalu, sosial media, lingkungan, tetangga, orang-orang yang berada dalam satu atap dll. Berdoalah agar dijauhkan dari orang ketiga baik kamu ataupun dia. Allah yang menyelamatkan maka mintalah agar pernikahan kalian langgeng tanpa orang ketiga.

advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo