BLOG TULISAN Deewii

? SEBAB WAKTU TERASA CEPAT BERLALU..

.

• Tak terasa ternyata hari sudah petang...

• Tak terasa tiba-tiba sudah seminggu berlalu...

• Tak terasa pula waktu yang menghampiri kita telah berjalan sekian tahun...

• Sungguh tak terasa, tiba-tiba...

• Semua terasa cepat berlalu...

.

.

? Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :

.

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ فَتَكُونَ السَّنَةُ كَالشَّهْرِ، وَيَكُونَ الشَّهْرُ كَالْجُمُعَةِ، وَتَكُونَ الْجُمُعَةُ كَالْيَوْمِ، وَيَكُونَ الْيَوْمُ كَالسَّاعَةِ، وَتَكُونَ السَّاعَةُ كَاحْتِرَاقِ السَّعَفَةِ

.

"Tidak akan terjadi hari kiamat hingga zaman berdekatan (waktu terasa singkat), Setahun bagaikan sebulan, Sebulan bagaikan sepekan, Sepekan bagaikan sehari, Sehari bagaikan sejam dan Sejam bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma.” (HR. Ahmad, shahih oleh al-Albani dalam al-Jaami’ ash Shaghiir, 7299)

.

? Ibnu Hajar Al-Asqolani rahimahullahu Ta'ala berkata :

.

فإنا نجد من سرعة مر الأيام ما لم نكن نجده في العصر الذي قبل عصرنا هذا، وإن لم يكن هناك عيش مستلذ ؛ والحق أن المراد نزع البركة من كل شيء ، حتى من الزمان ، وذلك من علامات قرب الساعة .

.

"Sungguh kita telah mendapati cepatnya hari-hari yang telah berlalu dan ini tidak kita jumpai pada masa sebelum zaman kita sekarang ini. Walaupun di masa itu tidak ada kehidupan yang terasa lezat. Dan yang benar bahwa maksud dari semua hal itu adalah dicabutnya barokah dari segala sesuatu hingga perihal masa sekalipun. Dan itu merupakan tanda dekatnya hari kiamat." (Fathul Bari 13/19)

.

Subhanallah, diantara tanda terasa cepatnya waktu adalah dicabutnya keberkahan.. Maka sungguh merugi, jika kita tidak mensegerakan dan memperbanyak amal dalam kondisi ini.. Oleh karena itu benarlah perkataan Ibnul Qayyim rahimahullahu ta'ala agar kita tidak merugi tentang waktu yang amat cepat berlalu, beliau rahimahullahu ta'ala berkata : “Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan (mendung). Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak. Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Kitab Al Jawabul Kafi, 109)

.

? Aun bin ‘Abdillah rahimahullah berkata :

“Sikapilah bahwa besok adalah ajalmu. Karena begitu banyak orang yang menemui hari besok, ia malah tidak bisa menyempurnakannya. Begitu banyak orang yang berangan-angan panjang umur, ia malah tidak bisa menemui hari esok. Seharusnya ketika engkau mengingat kematian, engkau akan benci terhadap sikap panjang angan-angan.”

.

Beliau juga berkata :

.

إنَّ من أنفع أيام المؤمن له في الدنيا ما ظن أنَّه لا يدرك آخره

.

“Sesungguhnya hari yang bermanfaat bagi seorang mukmin di dunia adalah ia merasa bahwa hari esok sulit ia temui.” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 385)

.

Saya memohon kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala bagi diri saya dan saudara sekalian keselamatan..

.

___________

.

? Penyusun | Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن سيتن)

.

? Disusun 8 Sya'ban 1439 H / 24 April 2018, kursi 10A Kereta Api Argo Wilis Yogyakarta-Surabaya-Jember

.

? Web : shahihfiqih.com/tazkiyatun-nafz/sebab-waktu-terasa-cepat-berlalu/

.

? Youtube : youtube.com/shahihfiqih.

? Telegram : @shahihfiqih - bit.ly/1S3K8sW .

? Instagram : Instagram.com/ShahihFiqih

? Twitter : twitter.com/shahihfiqih.

? Facebook : facebook.com/shahihfiqih.

*ONE DAY ONE HADITS*

Rabu, 30 Desember 2020 / 15 Jumadil Awwal 1442


*Waspada Terhadap Fitnah Dunia dan Wanita*


عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبيّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا، وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بْنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاء


Dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda, *“Sesungguhnya dunia ini manis dan indah. Dan sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla menguasakan kepada kalian untuk mengelola apa yang ada di dalamnya, lalu Dia melihat bagaimana kalian berbuat. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita, karena fitnah yang pertama kali terjadi pada Bani Israil adalah karena wanita.”*

[Hr. Muslim]


Pelajaran yang terdapat dalam hadits:


1- *Dalam hadits ini, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan tentang keadaan dunia dan isinya yang menakjubkan bagi orang-orang yang memandang dan merasakannya.*


2- *Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengabarkan bahwa Allâh Subhanahu wa Ta’ala menjadikannya sebagai ujian dan cobaan bagi para hamba-Nya.*


3- *Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan ummatnya untuk mengerjakan hal-hal yang bisa menjaganya agar tidak terjatuh dalam fitnah dunia.*


4- *Barangsiapa mengambilnya dari yang halal, meletakkannya sesuai dengan haknya, memanfaatkannya agar ia bisa beribadah kepada Allah, maka itu semua menjadi bekal baginya untuk pergi ke tempat yang lebih mulia dan kekal.*


5- *Dengan demikian, sempurnalah baginya kebahagiaan dunia dan akhirat. Akan tetapi sebaliknya, barangsiapa menjadikan dunia sebagai cita-cita terbesarnya dan tujuan ilmu serta keinginannya, maka ia akan mendapat dunia sesuai dengan yang telah ditetapkan baginya oleh Allah Azza wa Jalla. Lalu akhirnya, hidupnya sengsara, dia tidak merasakan kelezatan dan syahwatnya kecuali hanya sebentar saja. Kelezatannya sedikit, tetapi kesedihannya berkepanjangan.*


6- *Semua bentuk kelezatan dunia merupakan ujian dan cobaan. Tetapi yang terbesar dan terkuat yaitu fitnah wanita, karena fitnah mereka sangat besar. Terjatuh dalam fitnah wanita sangat berbahaya. Para wanita adalah perangkap dan tali-tali setan.*


7- *Betapa banyak setan telah menjerumuskan laki-laki yang menjaga dirinya dari fitnah wanita tersebut, namun akhirnya terikat dan terjebak dalam kubangan syahwat, terus-menerus berbuat dosa, dan sulit untuk melepaskan diri darinya.*


8- *Dalam hadits ini, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengabarkan apa-apa yang telah terjadi pada ummat-ummat sebelum kita. Karena dalam semua peristiwa itu terdapat ‘ibrah (pelajaran) bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran, serta nasihat bagi orang-orang yang bertakwa.*


Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:


1- *Hendaklah seorang Muslim benar-benar waspada terhadap fitnah dunia. Dunia ini indah dan manis, maka jangan sekali-kali seorang Muslim tertipu dengannya, karena kehidupan dunia adalah kehidupan yang menipu.*


وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ


*… Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.* [Ali ‘Imrân/3:185].


2- *Mencintai dunia berarti menjadikan dunia sebagai tujuan dan menjadikan amal dan ciptaan Allah yang seharusnya menjadi sarana menuju Allâh Azza wa Jalla dan negeri akhirat berubah arah menjadi mengejar kepentingan dunia.*


مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ﴿١٥﴾أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ


*Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh balasan di akhirat kecuali neraka. Dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.”* [Hûd/11: 15-16]

*ONE DAY ONE HADITS*

Senin, 28 Desember 2020 / 14 Jumadil Awwal 1442


*Kekhawatiran Nabi Terhadap Pemimpin yang Bodoh*


عن عوف بن مالك رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:

أَخَافُ عَلَيْكُمْ سِتًّا : إِمَارَةَ السُّفَهَاءِ وَ سَفْكَ الدَّمِ وَ بَيْعَ الْحُكْمِ وَ قَطِيْعَةَ الرَّحْمِ وَ نَشْوًا يَتَّخِذُوْنَ الْقُرْآنَ مَزَامِيْرَ وَ كَثْرَةَ الشُّرَطِ


Dari Auf bin Malik rodhiAllahu anhu berkata Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:

*"Aku khawatir atas kalian enam perkara: imarah sufaha (orang-orang yang bodoh menjadi pemimpin), menumpahkan darah, jual beli hukum, memutuskan silaturahim, anak-anak muda yang menjadikan Alquran sebagai seruling-seruling, dan banyaknya algojo (yang dzolim)"* (HR. ath Thabrani dalam Al Mu’jamul Kabiir 18/57 no 105)


Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:


1- *Yang dimaksud dengan imarah sufaha adalah para pemimpin yang memimpin umat Islam tidak menggunakan sunnah Rasul dan Syariat Islam.*

Dari Jabir bin Abdillah (ia berkata): "Sesungguhnya Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah bersabda kepada Ka’ab bin ‘Ujrah: *“Ya Ka’ab bin ‘Ujrah! Semoga Allah melindungimu dari pemerintahan yang bodoh!”.* Ka’ab bin ‘Ujrah bertanya: *“Kenapa demikian ya Rasulullah, dan siapakah pemerintahan yang bodoh itu?”.* Beliau menjawab: *“Para umarah (penguasa) yang akan datang nanti sesudahku, mereka tidak mengikuti petunjukku dan tidak mengamalkan Sunnahku. Maka barang siapa yang membenarkan kebohongan mereka dan menolong ke dzoliman mereka, maka mereka itu bukan dariku dan aku bukan dari mereka, dan mereka tidak akan dibawa ke telagaku (pada hari kiamat). Akan tetapi barang siapa yang tidak membenarkan kebohongan mereka dan tidak menolong kedzoliman mereka, maka mereka itu dariku dan aku dari mereka, dan mereka akan dibawa ke telagaku (pada hari kiamat)."* (HR. Ahmad)


2- *Pemimpin itu punya potensi dan peran yang sangat strategis, bagaimana bila pemimpin itu bodoh?. Tanda tangannya itu bisa menentukan nasib banyak orang.*


3- *Sedangkan yang lain dikhawatirkan Rasûlullâh shallallah alaihi wa salam yaitu:*


a- *Menumpahkan darah. Saat ini tidak hanya membunuh yang darahnya tertumpah yang disebutkan disini, tetapi juga bisa meracuni orang atau bahkan dengan cara apapun bisa membunuh secara pelan-pelan misal lewat embargo dan sebagainya.*


b- *Jual beli hukum, salah satunya adalah suap menyuap dalam sebuah perkara.*


c- *Memutus silaturrahim itu adalah dengan orang yang memiliki hubungan kekerabatan, baik karena hubungan darah ataupun karena perkawinan.*


d- *Anak-anak muda yang menjadikan al-Qur’an sebagai seruling-seruling. Mereka menyuarakan al-Qur'an dengan dinyanyikan tanpa memperhatikan kaidah tajwid dan makhroj sehingga persis seperti suara nyanyian.*


e- *Banyaknya algojo yang merupakan lambang kedzaliman. Algojo masa kini adalah orang-orang yang dibayar bertujuan untuk merampas hak orang lain. Pihak ini bisa saja penguasa ataupun juga orang yang memiliki kuasa.*


Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an:


1- *Orang yang bodoh (kurang sempurna akalnya) tidak boleh mentasorufkan harta lebih lagi menjadi pemimpin pemerintahan*


وَلا تُؤْتُوا السُّفَهاءَ أَمْوالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ قِياماً وَارْزُقُوهُمْ فِيها وَاكْسُوهُمْ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلاً مَعْرُوفاً


*Dan janganlah kalian serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaan) kalian yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.* [An-nisa:5]


2- *Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengkhawatirkan adanya imarah sufaha, karena mereka tidak mau mengambil petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam peraturan, sehingga hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala dikesampingkan. Akibatnya, rusaklah kehidupan, padahal hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah kehidupan untuk manusia.*


وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَاأُوْلِي اْلأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ


*“Dan dalam qishas itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.”* (QS. Al Baqarah : 179).Lr

*PETUNJUK DARI DR dr ERLINA BURHAN SpP (K)*

KETUA PDPI JAYA

SIE ILMIAH PDPI PUSAT


Petunjuk dari Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC USA)


*Bukti Ilmiah Terkini Perihal Penularan Virus Corona*


*1. Resiko tertular sangat rendah pada permukaan.*


*2, Resiko tertular sangat rendah pada aktivitas di luar rumah.*


*3. Resiko tertular sangat tinggi pada ruang tertutup seperti kantor, tempat ibadah, aula bioskop, gym atau teater.*


_Pertanyaan_ :


*Siapa saja yang berpotensi tertular Covid-19 ?*


~Orang bergolongan darah A akan mengalami gejala yang berat karena struktur Covid19 mirip dengan antigen B.


~Orang bergolongan darah AB bisa selamat bila terpapar jumlah virus yang tidak terlalu banyak, bila virulensi virus tinggi dikuatirkan tidak bisa selamat karena AB tidak memiliki antibodi.


~Orang bergolongan darah B dan O akan aman-aman saja, pemilik darah B cendrung menjadi OTG dan pemilik darah O pasti selamat karena memiliki antibodi yang paling kuat dari semua golongan darah.


*Seberapa banyak virus yang dapat menyebabkan seseorang terjangkit Covid19 ?*


_AGAR SEORANG TERJANGKITI DIPERLUKAN *1.000 VP* (VIRAL PARTICLES)_


Pada lingkungan umum tingkat penyebaran adalah sbb :

- *Bernapas* 20 vp per menit

- *Berbicara* 200 vp per menit

- *Batuk* 200 juta vp (bisa bertahan selama berjam-jam di ruang yang berventilasi buruk)

- *Bersin* 200 juta vp


*Jadi perhitungannya adalah Sebagai berikut :*


BERHASIL TERTULAR = jumlah virus X jumlah waktu


*BILAMANA ANDA :*


1. Berada di sekitar seseorang dalam jarak 2 meter : *resiko tertular rendah* bila kurang dari 45 menit.


2. Berbicara tatap muka dengan seseorang bermasker : *resiko rendah* bila kurang dari 4 menit.


3. Berpapasan dengan seseorang yang sementara berlari, naik sepeda atau joging : *resiko rendah*.


4. Berada di ruangan berventilasi bagus dengan jarak : *resiko rendah* bila waktu singkat.


5. Belanja di supermarket : *resiko sedang* (bisa menjadi rendah bila waktu belanja dipersingkat dan ikut prosedur sanitasi).


6. Berada di WC dan fasilitas umum : *resiko tertular sedang, terutama bila bersentuhan pada permukaan benda yang jarang disanitasi*.


7. Aktivitas dalam ruang tertutup ber-AC : *resiko tinggi*.


8. Restoran : *resiko tinggi* (bisa turun ke menengah bila berhati-hati dalam menyentuh permukaan benda).


9. Tempat kerja, sekolah (bahkan dengan menjaga jarak) : *beresiko sangat tinggi*, termasuk penularan lewat permukaan benda.


10. Pesta /acara pernikahan : *berisiko sangat tinggi*.


11. Konferensi /pertemuan bisnis : *beresiko sangat tinggi*.


12. Pertunjukan /bioskop : *beresiko sangat tinggi*.


_*Sumber Rujukan*:_

1.https://www.erinbromage.com/post/the-risks-know-them-avoid-them

2.https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/faq.html

AN

Al Kisah, Abu Nawas sedang berjalan di tengah pasar.

Dia melihat ke dalam topinya dan tersenyum penuh bahagia.

Orang-orang pun heran, lalu bertanya ;


*Orang:*... “hai Abu Nawas apa yg kamu lihat ke dalam topimu itu yg membuatmu tersenyum bahagia.....??”

*Abunawas:*... “Aku sedang melihat Surga yg dihiasi barisan bidadari2.” yg cantik nan menawan (dgn ekspresi meyakinkan).


*Seseorang:*... "Coba aku lihat.... ?”

*Abunawas:*... Tapi saya tdk yakin kamu bisa melihat seperti apa yg saya lihat.”


*Orang2:*... “Mengapa....?"..(serempak, karena sama2 semakin penasaran)

*Abunawas:*... “Krn hanya orang yg beriman saja dan sholeh yg bisa melihat Surga dan Bidadarinya di topi saya ini"


*Seseorang:*... "Coba aku lihat....!!"

*Abunawas;*... “Silahkan”

~Orang itu pun melihat ke dalam topi, lalu sejenak menatap ke arah Abu Nawas, kemudian menengok ke orang2 di sekelilingnya dan berkata: ... *"benar2 aku melihat surga dan bidadari .. luarbiasa”*dg (penuh kagum)


~Orang-orang pun heboh ingin menyaksikan Surga dan bidadari di dalam topi Abu Nawas, tetapi Abu Nawas mewanti-wanti, bahwa hanya orang2 yg ber-Iman dan Sholeh saja yg bisa melihatnya.

~Dari sekian banyak yg melihat ke dalam topi itu banyak yg mengaku melihat Surga dan bidadari tetapi banyak juga yg tidak bisa melihat sama sekali.

Mereka yg tdk bisa melihat berkesimpulan "Abu Nawas telah berbohong"

Mereka pun melaporkan Abu Nawas ke Raja, dgn tuduhan telah menebarkan isu kebohongan di tengah2 masyarakat.


~Akhirnya, Abu Nawas dipanggil menghadap Raja untuk diadili.

........................

*Dlm Sidang Pengadilan Raja*

*RAJA:*... "Benarkah di dalam topimu bisa terlihat surga dgn bidadarinya....?”

*Abunawas:*... "Benar paduka Raja, tetapi hanya *orang yang beriman saja dan sholeh* yg bisa melihatnya. Sementara yg tidak bisa melihatnya, berarti dia belum beriman dan tdk Sholeh.

Kalau paduka Raja mau menyaksikannya sendiri, silahkan..”


*RAJA:*... "Baiklah, kalau begitu saya mau menyaksikannya sendiri.”...


~Sudah pasti Raja tdk melihat surga apalagi bidadari di dalam Topi Abu Nawas.

~Raja berpikir, kalau ia mengatakan tidak melihat surga dan bidadari, berarti ia termasuk tidak beriman, maka akan berakibat bisa merusak reputasinya sebagai Raja ..


*RAJA:*... (setengah berteriak dan pura2 kagum)... “Engkau benar Abu Nawas, aku menyaksikan Surga dan Bidadari di dalam topimu..!!!"


~ Maka Rakyat yg menyaksikan reaksi Rajanya itu, lalu diam seribu bahasa dan tak ada lagi yg berani membantah Abu Nawas.

Mereka takut berbeda dgn Raja dan khawatir di cap belum beriman dan tdk Sholeh ......


~Konspirasi kebohongan yg ditebar oleh Abu Nawas, mendapat legitimasi dari Raja.


*Abunawas:*... (dalam hati tertawa sinis sambil bergumam)... "

beginilah akibatnya kalau ketakutan sudah menenggelamkan kejujuran, maka kebohongan pun akan merajalela.


Ketika keberanian lenyap dan ketakutan telah menenggelamkan kejujuran, maka kebohongan akan melenggang kangkung sebagai sesuatu yg “benar.”


Ketakutan untuk berbicara jujur, juga karena faktor gengsi.

Gengsi dianggap belum beriman atau dgn alibi/alasan lainnya.

Padahal, label gengsi itu hanyalah rekayasa opini publik yg dipenuhi dgn kebohongan.


Kepercayaan diri sebagai pribadi yg mandiri utk berkomitmen pada kebenaran berdasarkan prinsip kejujuran telah dirontokkan oleh kekhawatiran label status yg sesungguhnya sangat subyektif dan semu.


Kecerdikan konspirasi (kebohongan) opini publik Abu Nawas, telah menumbangkan kebenaran dan kejujuran.


*_Akhirnya, kecerdasan tanpa kejujuran dan keberanian, takluk di bawah kecerdikan yg dilakonkan dgn penuh keberanian dan kepercayaan diri meski pun itu adalah kebohongan yg besar dan nyata._*


*Kasus legitimasi kebohongan versi Abu Nawas ini, telah terjadi disekitar kita.

Tentu dgn aneka versinya.


Bagaimana dengan kondisi kita saat ini dan kemarin, hari ini dan esok lusa

...... ?????

Hanya kita yang dapat merubah nasib dan sikap kita ini......

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِ ۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰـكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۗ وَاِ نَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَـفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ ۗ مَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ اِلَّا اتِّبَا عَ الظَّنِّ ۚ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۢ ۙ 


"dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah. Padahal, mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan 'Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) 'Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya,"

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 157)


* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَا لُوْۤا اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۗ وَقَا لَ الْمَسِيْحُ يٰبَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ اعْبُدُوا اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبَّكُمْ ۗ اِنَّهٗ مَنْ يُّشْرِكْ بِا للّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَـنَّةَ وَمَأْوٰٮهُ النَّا رُ ۗ وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَا رٍ


"Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam. Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu."

(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 72)


* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


مَا الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ اِلَّا رَسُوْلٌ ۚ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ ۗ وَاُ مُّهٗ صِدِّيْقَةٌ ۗ كَا نَا يَأْكُلٰنِ الطَّعَا مَ ۗ اُنْظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الْاٰ يٰتِ ثُمَّ انْظُرْ اَ نّٰى يُؤْفَكُوْنَ


"Al-Masih putra Maryam hanyalah seorang rasul. Sebelumnya pun sudah berlalu beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang berpegang teguh pada kebenaran. Keduanya biasa memakan makanan. Perhatikanlah bagaimana Kami menjelaskan ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) kepada mereka (Ahli Kitab), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka dipalingkan (oleh keinginan mereka)."

(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 75)


* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَاِ ذْ قَا لَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ ءَاَنْتَ قُلْتَ لِلنَّا سِ اتَّخِذُوْنِيْ وَاُ مِّيَ اِلٰهَيْنِ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ قَا لَ سُبْحٰنَكَ مَا يَكُوْنُ لِيْۤ اَنْ اَقُوْلَ مَا لَـيْسَ لِيْ بِحَقٍّ ۗ اِنْ كُنْتُ قُلْتُهٗ فَقَدْ عَلِمْتَهٗ ۗ تَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ وَلَاۤ اَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِكَ ۗ اِنَّكَ اَنْتَ عَلَّا مُ الْغُيُوْبِ


"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, Wahai 'Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua Tuhan selain Allah? ('Isa) menjawab, Maha Suci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib."

(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 116)


* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَا لشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا  ۗ ذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ ۗ 


"dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui."

(QS. Ya-Sin 36: Ayat 38)


* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Pages: 1 2 3 Next
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo