AN ditulis oleh Deewii

Al Kisah, Abu Nawas sedang berjalan di tengah pasar.

Dia melihat ke dalam topinya dan tersenyum penuh bahagia.

Orang-orang pun heran, lalu bertanya ;


*Orang:*... “hai Abu Nawas apa yg kamu lihat ke dalam topimu itu yg membuatmu tersenyum bahagia.....??”

*Abunawas:*... “Aku sedang melihat Surga yg dihiasi barisan bidadari2.” yg cantik nan menawan (dgn ekspresi meyakinkan).


*Seseorang:*... "Coba aku lihat.... ?”

*Abunawas:*... Tapi saya tdk yakin kamu bisa melihat seperti apa yg saya lihat.”


*Orang2:*... “Mengapa....?"..(serempak, karena sama2 semakin penasaran)

*Abunawas:*... “Krn hanya orang yg beriman saja dan sholeh yg bisa melihat Surga dan Bidadarinya di topi saya ini"


*Seseorang:*... "Coba aku lihat....!!"

*Abunawas;*... “Silahkan”

~Orang itu pun melihat ke dalam topi, lalu sejenak menatap ke arah Abu Nawas, kemudian menengok ke orang2 di sekelilingnya dan berkata: ... *"benar2 aku melihat surga dan bidadari .. luarbiasa”*dg (penuh kagum)


~Orang-orang pun heboh ingin menyaksikan Surga dan bidadari di dalam topi Abu Nawas, tetapi Abu Nawas mewanti-wanti, bahwa hanya orang2 yg ber-Iman dan Sholeh saja yg bisa melihatnya.

~Dari sekian banyak yg melihat ke dalam topi itu banyak yg mengaku melihat Surga dan bidadari tetapi banyak juga yg tidak bisa melihat sama sekali.

Mereka yg tdk bisa melihat berkesimpulan "Abu Nawas telah berbohong"

Mereka pun melaporkan Abu Nawas ke Raja, dgn tuduhan telah menebarkan isu kebohongan di tengah2 masyarakat.


~Akhirnya, Abu Nawas dipanggil menghadap Raja untuk diadili.

........................

*Dlm Sidang Pengadilan Raja*

*RAJA:*... "Benarkah di dalam topimu bisa terlihat surga dgn bidadarinya....?”

*Abunawas:*... "Benar paduka Raja, tetapi hanya *orang yang beriman saja dan sholeh* yg bisa melihatnya. Sementara yg tidak bisa melihatnya, berarti dia belum beriman dan tdk Sholeh.

Kalau paduka Raja mau menyaksikannya sendiri, silahkan..”


*RAJA:*... "Baiklah, kalau begitu saya mau menyaksikannya sendiri.”...


~Sudah pasti Raja tdk melihat surga apalagi bidadari di dalam Topi Abu Nawas.

~Raja berpikir, kalau ia mengatakan tidak melihat surga dan bidadari, berarti ia termasuk tidak beriman, maka akan berakibat bisa merusak reputasinya sebagai Raja ..


*RAJA:*... (setengah berteriak dan pura2 kagum)... “Engkau benar Abu Nawas, aku menyaksikan Surga dan Bidadari di dalam topimu..!!!"


~ Maka Rakyat yg menyaksikan reaksi Rajanya itu, lalu diam seribu bahasa dan tak ada lagi yg berani membantah Abu Nawas.

Mereka takut berbeda dgn Raja dan khawatir di cap belum beriman dan tdk Sholeh ......


~Konspirasi kebohongan yg ditebar oleh Abu Nawas, mendapat legitimasi dari Raja.


*Abunawas:*... (dalam hati tertawa sinis sambil bergumam)... "

beginilah akibatnya kalau ketakutan sudah menenggelamkan kejujuran, maka kebohongan pun akan merajalela.


Ketika keberanian lenyap dan ketakutan telah menenggelamkan kejujuran, maka kebohongan akan melenggang kangkung sebagai sesuatu yg “benar.”


Ketakutan untuk berbicara jujur, juga karena faktor gengsi.

Gengsi dianggap belum beriman atau dgn alibi/alasan lainnya.

Padahal, label gengsi itu hanyalah rekayasa opini publik yg dipenuhi dgn kebohongan.


Kepercayaan diri sebagai pribadi yg mandiri utk berkomitmen pada kebenaran berdasarkan prinsip kejujuran telah dirontokkan oleh kekhawatiran label status yg sesungguhnya sangat subyektif dan semu.


Kecerdikan konspirasi (kebohongan) opini publik Abu Nawas, telah menumbangkan kebenaran dan kejujuran.


*_Akhirnya, kecerdasan tanpa kejujuran dan keberanian, takluk di bawah kecerdikan yg dilakonkan dgn penuh keberanian dan kepercayaan diri meski pun itu adalah kebohongan yg besar dan nyata._*


*Kasus legitimasi kebohongan versi Abu Nawas ini, telah terjadi disekitar kita.

Tentu dgn aneka versinya.


Bagaimana dengan kondisi kita saat ini dan kemarin, hari ini dan esok lusa

...... ?????

Hanya kita yang dapat merubah nasib dan sikap kita ini......


Post Sebelumnya     
     Next post
     Blog Home

Dinding Komentar

Beib01 VIP
Dec 26 '20
tidak usah disekitar kita, diri sendiri juga begitu cuma kita sering menutupinya seperti abu nawas but saia suka semua cerita tentang abu nawas di semua versi
Dwipa_Nusa VIP
Dec 26 '20
Cobalah pahami Cerita abu nawas dari sisi yang lain, maka anda akan menemukan lu'lual mansyur.
Jayadiningrat VIP
Dec 26 '20
Pindah ah, ini kenapa abunawas nya tidak lucu.
You need to sign in to comment

Kiriman

Oleh Deewii
Ditulis Dec 26 '20

Tags

Nilai

Nilai kamu:
Total: (0 penilai)

Arsip

advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo