BLOG TULISAN iancsa


Suatu malam terjadi cekcok kecil karena masalah sepele yang akhirnya menguras emosi sepasang suami istri ini membuat makan malam mereka berakhir dengan pertengkaran. Tapi apa boleh buat mereka datang berdua maka pulangpun harus berdua karena walau bagaimanapun mereka tetap masih pasangan suami istri yang tinggal dalam satu rumah yang sama. Merekapun masuk ke dalam mobil. Sang suami yang ketika pergi membukaan pintu mobil, pulangnya tidak lagi. Sang istri masuk sendiri sambil membanting pintu ketika masuk mobil. Tentunya dengan muka masam dan ditekuk pertanda masih menyimpan kekesalannya pada suaminya. Sang suami pun tak jauh berbeda. Wajahnya terlihat dingin dan so tidak perhatian pada sang istri. Tentu saja hal ini menjadi awal cerita lucu suami istri Indonesia ini.

Karena perjalanan menuju rumah mereka melewati jalan lintas kota maka di perjalanan mereka melihat sebuah truk besar berisi Kambing dalam jumlah yang banyak tepat di depan mobil mereka. Maklum saat itu menjelang Idul Adha sehingga kambing menjadi salah satu komoditi yang sering hilir mudik melewati jalan yang mereka lalui termasuk malam itu. Lalu dalam keadaan hening suami mencoba membuka percakapan. Rupanya ia tak tahan juga harus berlama-lama saling terdiam di dalam mobil yang isinya hanya ia dan mantan pacar yang kini menjadi istrinya tersebut.

Suami: “Tuh saudara-saudaranya Mami mau dibawa kemana?” Kata sang suami sinis kepada istrinya.

Istri: “Iya, itu saudaraku, saudara ipar.”


CINTA abadi akan dinanti sampai kapan pun. Sama seperti yang dialami Karin (bukan nama sebenarnya), 55, yang menanti-nanti pria cinta pertamanya, sebut saja Donwori, 56. Dia setia menunggu Donwori hingga 40 tahun.

BAYANGAN pernikahan antara Donwori dan Karin masih tertanam di benak para pengacara dan pengunjung Pengadilan Agama (PA) Surabaya, Jalan Ketintang Madya, kemarin (15/9). Terutama rekan kerja yang kenal mereka pada 13 September lalu. Di tanggal sakti itulah keduanya menikah.

Donwori vs Karin memang sengaja mengundang rekan- rekan seprofesi mereka yang sama-sama bekerja di dunia advokat. Penikahan itu terkesan khidmat dan penuh kisah romantisme. Kini hubungan Donwori vs Karin masih hangat-hangatnya. Bahasa romantisnya, mereka sedang menikmati bulan madu.

Sama-sama merasakan surga dunia. “Alhamdulilah, cinta saya berakhir indah,” kata Karin di sela-sela mengantarkan Donwori menguruskan kliennya di PA Surabaya kemarin.

Tak mau menutupi rasa cintanya pada Donwori, Karin menyatakan tidak bisa melupakan kenangan indah bersama mantan kekasih yang kini resmi jadi suaminya itu.

Saking cintanya, dia beberapa kali menolak mentah-mentah pria yang mendekatinya. Dia setia menunggu Donwori. Ada beberapa kekasihnya yang pernah menyumpahi Karin jadi perawan tua.

Hal itu memang benar. Hingga berusia 55 tahun, Karin tak pernah disentuh oleh pria. Tetangga dan saudara- saudaranya pun sering menyatakan bahwa Donwori bukan jodohnya lagi. Kendati demikian, dia haqul yakin akan berjodoh dengan pria yang dipacari waktu SMA itu.

Padahal, setelah lulus SMA, Donwori berpacaran dengan teman sekampusnya, sebut Mira. Hubungan Donwori vs Mira pun berjalan mulus hingga ke jenjang pernikahan. Melihat pria yang dicintainya menikah dengan temannya, Karin hanya diam dan pasrah.

“Saya tetap silaturahmi dengan Donwori dan Mira. Saya sering ke rumahnya untuk main,” ungkap wanita asal Gebang Keputih tersebut.

Karena memang sama-sama berprofesi advokat, Donwori dan Karin masih sering bertemu. Soal isi dalam hatinya, Karin mengaku mencintai Donwori kepada Mira dan Donwori. Meski demikian, Karin berjanji tidak akan merebut Donwori dari Mira.

Akhirnya, Mira terkena kanker payudara pada Februari 2014 dan meninggal pada awal Januari 2015. Sebelum meninggal, Mira meminta Karin menikah dengan Donwori. Janji itu disampaikan kepada empat anaknya.

Gayung bersambut. Sebab, sejak zaman baheula, Karin berjanji (tentu saja dalam hati) untuk setia menunggu Donwori tanpa harus menyakiti temannya, Mira. “Dalam hati saya sudah berjanji menunggu dudamu (Donwori, Red) sampai kapan pun. Sekarang janji itu bisa saya penuhi,” tuturnya.

Sementara itu, Donwori merasa bahwa hidupnya bahagia. Sebab, dia dicintai dua wanita yang mau mene- rima dirinya apa adanya.

“Kalau nikah dua kali seperti ini, nanti di surga saya dite- mani dua istri. Akur-akur lagi,” katanya dengan tersenyum. Cieeee...



NASIB guru benar-benar terbantu dengan adanya tunjangan sertifikasi. Betapa tidak, angkanya bisa dua kali lipat gaji yang biasa diterimanya setiap bulan. Saking makmurnya, guru SD di kawasan Perak, Surabaya ini sebut saja Sephia (bukan nama sebenarnya), 41, merasa sudah bisa mandiri. Dia pun merasa tak lagi membutuhkan materi dari suaminya, Donjuan (juga nama samaran), 46 dan menggugatnya cerai.

Lewat program sertifikasi, para guru Indonesia memang menjadi lebih sejahtera. Setelah sertifikasi, sekarang pendapatan Sephia bisa mencapai Rp 4 juta hingga Rp 6 juta. Karena itu, apalah arti jatah bulanan Rp 1,2 juta yang didapat dari sang suami, Donjuan.
”Sudah ngasih uang sedikit, pemalas lagi," ujar Sephia dengan ketus di sela-sela gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA), Surabaya seperti dilansir Radar Surabaya (JPNN Group).
Donjuan memang hanya seorang satpam di salah satu bank ternama. Jadi, jangan pernah berharap bila gajinya besar. Dulu, sebelum ada guru honorer yang diangkat jadi K2, gaji Sephia tak ada apa-apanya dengan gaji Donjuan.
Sebab, dia memang hanya lulusan PGSD (pendidikan guru sekolah dasar) dengan jenjang diploma dua (D2). Sebulan gajinya cuma Rp 700 ribu. Uang itu tentu habis untuk biaya transportasi.
Waktu itu, gaji Donjuan sudah Rp 2 juta. Sebesar Rp 1,2 juta diberikan kepada Sephia untuk kebutuhan rumah tangganya. Selebihnya dipegang Donjuang untuk sejumlah keperluan.
Sebenarnya, gaji Donjuan tidak kecil-kecil amat. Meski hanya lulusan SMA, Donjuan kadang diberi tunjangan lebih oleh kepala bank tempatnya bekerja. Pertimbangannya, Donjuan sudah bekerja bertahun tahun. Kadang tunjangan itu mencapai Rp 6 juta hingga Rp 8 juta.
Persoalannya, yang namanya tunjangan tidak keluar bulanan. Sewaktu-waktu. Itu pun ketika hati bosnya sedang bolong alias baik. Kadang hanya dua tahun sekali. Awal mula gugatan tersebut muncul sebenarnya tidak hanya disebabkan gaji sang suami yang terbilang jauh di bawahnya.

Pemicu utamanya, Donjuan termasuk golongan pria malas. ”Kalau pulang dari kerja, langsung tidur. Apa
ndak mikir kalau kerjaaan di rumah itu banyak? Seharusnya membantu istri dong, tidak hanya tidur-tiduran,” ungkap ibu satu anak tersebut.
Karena kemalasan sang suami itu, Sephia sering kesal dan marah. Pertengkaran pun sering muncul. Sephia berani menggugat cerai Donjuan karena yakin bisa tetap hidup tanpa suami.
”Saya punya sertifikasi. Sudah jadi PNS lagi. Kalau sudah pensiun, saya tetap dapat gaji dari pemerintah. Tidak masalah hidup tanpa dia,” kata warga Perak itu dengan mantap.

advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo