BLOG TULISAN Imswi

Seberapa yakinkah dg label ini di AN?


Aku yakin. Sebab salah satu syaratnya melampirkan foto e-KTP, n foto terbaru.

Tp yg bikin berfikir ulang, deskripsi dari profil membernya sendiri. sweat_smile

Lagi", tentang kamu...

Iya, kamu yang bisa datang dan pergi begitu saja...

Kamu, bisa manis pas pertama datang...

Kamu juga bisa tiba" pahit, kalo misalnya pergi seolah kamu tak berjiwa...


Iya, kamu memang tak berjiwa...

Tapi kamu ada, dalam diri yang berjiwa...


Cinta, lebih baik jujur.

Jika terasa, bilang iya.

Jika hampa, bilang maaf.


Cinta, lebih baik jujur.

Jika sebelumnya kau merasakan ada dalam jiwa, namun berasa dihempaskan begitu saja. Jujur saja, meski keadaan seperti itu, adanya dia jangan kau siakan.


Cinta, lebih baik jujur.

Jika kau hendak melangkah ke jiwa yang baru, maka selesaikan hubunganmu dengan jiwa yang sebelumnya pernah ada. Dengan pamit yang baik dan beretika, sebab setiap jiwa itu berharga.


Cinta, jujur aku kecewa jika adanya aku hanya sebagai bayangmu saja.

Jodoh itu, bagian dari rezeki kan?

Jodoh itu, sesuatu yang diikhtiarkan to?

Jodoh itu, bermula dari saling bertukar komitmen_visi misi, yg pada akhirnya bertemu pada satu titik utk melangkah bersama kan?

Jodoh itu, berada pada dua sisi jungkat-jungkit yg tk bisa selalu seimbang kan?

Dan sayangnya...

Jodoh itu...

Tidaklah tertulis di media cetak, cerita perjalanannya pun tk diketahui, kecuali telah dijalani. Adapun sesuatu yang tersiar di media, adalah sesuatu yang telah terjadi.

Maka, jika tersebar mengenai jalan menuju jodoh itu berasal melalui media, itu hanya analogi manusia.

Al-Qur'an adalah penjabaran nyata perjalanan jodoh itu, dan Lauhul Mahfudz adalah satu"nya tulisan perjalanan jodoh sebenarnya.


Maka, cobalah mengerti, bahwa tidak ada jodoh yg salah. Melainkan, waktunya saja yg belum tepat. Namun hati terlanjur memilih, dan kaki yg berjalan. Bersyukur, perjalanan di Lauhul Mahfudz ternyata masih berlanjut. Dan Allah SWT. memberikan kesempatan utk bertemu dg jodoh di waktu yang tepat.


Ada artikel yang sangat penting untuk dibahas, yg hampir kebanyakan orang menyepelekan hal tersebut.


Ingat, Pernikahan Pasca Perceraian Bukanlah Ajang Pelarian!


Justru, itu adalah ladang instrospeksi pribadi masing-masing. Utk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih bertanggung jawab dan lebih adil terhadap satu sama lain.


Bismillah, ikut forum AN ini sebagai ikhtiar dg niat yg baik dan dipertemukan dg jodoh terbaik yg Allah SWT. ridhoi. prayinnocent

Bagi mereka yang masuk ke forum "Siap Nikah", apakah sudah yakin?

Sudah tidak ada ikatan resmi dg siapapun?

Sudah siap dg segala sesuatunya?

Dan, berapa lama jarak waktu menuju pernikahan?

Komunikasi seperti apa yang diperlukan, selama masa perkenalan?



Dan sayangnya ada saja yang ngajak ngobrol via chat, tp kok pembahasannya tk nyambung"? thinking


Ada yang nyambung, tp jd hilang n tk online" lagi ... expressionless

Tujuan masuk forum ini, utk (secara tidak langsung) memasang (iklan) profil pribadi sebagai bahan pertimbangan utk satu orang diantara orang" yg ikut serta forum ini.

Dan bagiku, cukup berdialog ttg profil serta visi misi kehidupannya pasca menikah. Utk istilah "Kopdar", baru bisa dilakukan jika memang 90% merasa yakin utk melangkah bersama, pun sebagai ajang memastikan secara fisik orang yang memilihku.

Dan satu hal yg pasti, bagiku cukup waktu yang singkat saja utk dialog itu. Jd yg memilihku ialah orang yg benar" siap sepenuhnya, sebelum berkenalan denganku.

advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo