BLOG TULISAN eferel

Ada yg mencoba dg kiasan

Seolah-olah menjadi korban


Jadi teringat beberapa waktu lalu, ketika ada seseorang melempar sesuatu dan ada balasan, kemudian seseorang tsb justru triak-triak sbg korban....(bila ada kesamaan pelaku dan cerita, mungkin saja bisa terjadi)


Trik perlawanan berbeda

Dari sisi yg terang-terangan menjadi sisi yg samar-samar


Seperti setan yg bertingkah membangga-banggakan diri, tetap tidak terima melawan perintah Allah dg cara membantah, tapi perlawanan scara terang-terangan justru merugikannya, akhirnya gunakan perlawanan yg samar-samar dg cara menggoda


Woowwww.....tidak akan berkesudahan menghadapi orang yg punya tipikal seperti setan....sungguh berat menghadapi setan, bahkan dimasukkan dalam ritual ibadah haji dg simbol pelemparan jumroh


A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim....saya berlindung pada Allah dari setan yg terkutuk....berlindung pada Allah dari hal-hal yg membuat setan horeee kegirangan....berlindung pada Allah dari orang yg berbantah-bantahan tanpa berkesudahan


Bagi saya, tidak masalah dan tidak mundur menghadapi orang ngeyel tp agama saya melarang dan menyuruh untuk meninggalkan orang yg berbantah-bantahan krn ada setan di dalamnya


Bukan tentang kalah menang atau mengalah tp berusaha menjadi lebih baik dg mengamalkan ilmu agama


Sudah cukup saya beri respon, selepas ini silahkan tristanto mau menghamparkan aset kekayaan yg lain atau mau menghamparkan perlawanan yg lain atau mungkin mau menghamparkan pencitraan yg lain.....atau.....atau yg lain....saya tidak akan merespon

Ea eaaa...ngebantah lagi


Ga masalah mau ngebantah sekuat dan segaya apapun tetap ku hadapi


Dan benar dugaanku, tidak berusaha memperbaiki malah semakin ra genah dalam pembelaan diri


Gunakan dalil untuk ngebantah "Komen menasehati dimuka umum adalah menghinakan (kata para sesepuh dulu)"....kalau memang berilmu yg sebenarnya berilmu, akan memahami Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri." (QS. al-Qashas: 76)


Bukankah ketika bicara pamer aset di blog untuk cari jodoh termasuk membanggakan diri ??? ....Jelas-jelas Allah tidak menyukainya begitupun saya yg tidak menyukainya


Apa mungkin ilmu agama yg dipelajarinya blom sampai pada ilmu dalam ayat tsb ???


Awalnya ku hanya nyimak, tidak bicara walo ku tidak menyukainya....ku pikir sudah terwakili oleh blog/komen teman-teman...tp karena sifatnya yg degil/ndablek yaa tetap ngeyel dg bantahan-bantahan di kolom komentar


Apa kurang cukupkah saran/sindiran teman-teman scara publik waktu itu ??? (blom ada bongkar-bongkar)


Apa tidak adakah tema-temannya yg inbox untuk mengingatkannya atas gaya blognya ??? (mungkin teman yg inbox hanya karangan aja)


Yaahhh...kalau memang punya dasar sifat sadar diri, saat itupun langsung memperbaiki diri, mrasa di ingatkan


Kalau cara halus ga mempan, ya sudah gebrak aja biar ngeh....tapi karena sifat dasarnya ngeyelan....bukannya menyadari diri malah menyalahkan orang (ckckck sampai buat argumennya pake dalil)


Bisa di bayangkan kelak kalau nikah dg orang yg punya sifat seperti ini, ketika ada suatu masalah yg sumber salahnya dari dirinya, yg terlihat dipermukaan adalah salah istrinya


Kembali lagi ngebantah dg buat blog untuk pembenaran diri


Yg jelas seh semakin banyak berkoar-koar scara ga langsung makin "menjual" dirinya di publik


Kehebatan yg malah menunjukkan kebodohan diri


Produk yg baik akan banyak recommended dan comment yg baik dari orang scara publik.....kalau sebaliknya banyak yg comment kurang menyenangkan, berarti produknya kurang baik


Omongannya setinggi langit tanpa tunjukkan fakta keseluruhan (bagi yg ga teliti bisa zonk).....trus ngaku-ngaku ada yg komen d inbox sbg bentuk simpatik, sgala sesuatu itu perlu bukti kl cuma ngomong tanpa ada bukti....sama aja sedang membangun imaje/pencitraan


Sebegitu parahkah kehidupan nyatanya sampai perlu pencitraan diri ???


Sudah cape-cape bangun pencitraan dg pamer aset kekayaan, ehh ada eferel yg hancurin....sekarang mati-matian deh bangun kembali pencitraan dg buat bantahan


Saran saya (sepertinya bakal tidak di dengar seperti saran-saran sebelumnya dr yg lain), daripada mati-matian bangun imaje/pencitraan diri, lebih baik perbaiki diri dg menjadi low profile tidak perlu pamer, tunjukkan sisi baiknya dg mau berubah menjadi tidak keras kepala dan keras hati


Wanita cari laki yg nganyomi....kl terlihat laki tsb begitu keras hati dan keras kepala, wanita akan mundur...rubah strategi jangan promo diri dg pamer aset yg ga seberapa juga jangan buat blog bantahan yg menunjukkan diri keras


Mau segera nikahkan ??? Buatlah blog yg menghibur wanita dan menyentuh hatinya, bukan blog yg memancing seolah-olah wanita hanya memandang dari segi materi


Upgrade gaya blog yg kesannya manis bukan gaya blog bantahan membangun pencitraan (manis natural yaa bukan manis buatan)

Perlukah membangun imaje/pencitraan wah padahal kenyataanya tidak wah ???


Perlukah membangun imaje/pencitraan keberhasilan padahal kenyataannya masih berjuang ???


Perlukah membangun imaje/pencitraan hebat padahal masih banyak kekurangan ???


Tidak perlu.....kecuali bagi yg sudah merasa menyerah dg keadaan yg ada pada diri sendiri sehingga perlu "bantuan" berupa imaje/pencitraan agar "terangkat" dirinya


Pages: Previous 1 2
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo