BLOG TULISAN Surahman01

Paijo ke rumah Sarni lalu berbisik,


"Ni,.. aku pingin menunjukkan

sesuatu padamu...”


Sarni menjawab penasaran,

“Apa toh Mas?”


Paijo: “Di kamarmu saja ya?”


Sarni (sambil tersipu), “Ayo lah, Mas... yuk !!!”


Setelah masuk kamar….


Paijo: “Boleh ditutup pintunya, Ni?”


Sarni: “Boleh kok Mas, lha ada apa toh Mas ?”


Paijo: "Sssst.. boleh dikunci kan?”


Sarni: “Dikunci boleeeh...apa toh Mas?"


(Deg-deg-an)


Paijo neruskan aksinya...


Paijo: “Boleh ditutup jendelanya?”


Sarni (makin penasaran): “Boleh...”


Paijo: “Boleh kan dimatikan lampunya?”


Sarni (bergairah): “Boleh banget, Masss”


Setelah lampu dimatikan, berdua lanjut duduk di pinggir ranjang...


Paijo: “Ni, kamu ingin tahu apa yang akan kutunjukkan padamu?”


Sarni:“Iyaa.. apa tho, Mas? Koq semua ditutup... terus aku disuruh ngapain sekarang.. dah gak kuat nih...!!!”


Paijo: “Sini dekat aku, Ni.. mana tanganmu.. coba pegang...!!!”


Paijo: "Ini lho... lihat, Ni...Jam tanganku ada lampunya.. bisa nyala... thooo...........

CERITA PENDEK

Malam Jumat gerimis..


Suami : "Mah..."

Istri : "Moh..."


TAMAT

Copas berita hot...

Agak2 ngeri juga


Benar atau Tidak sih berita ini....

ADA OJEK SETAN DI Jakarta

Seorang ibu2 yang berprofesi sebagai perawat pulang dari dinas malam dari sebuah RS Siloam telah menjadi korban.


Biasanya ibu tersebut dijemput anaknya yg kerja di dekat tempat ibunya bekerja.

Karena anaknya pada hari itu sedang sakit maka ia tdk bisa menjemput.


Akhirnya si Ibu terpaksa pulang naik ojek...

Ketika baru saja keluar dari RS tiba2 si ibu dihampiri seorang pengendara motor yang menawarkan jasa sebagai ojek sambil menyebut beberapa nama lokasi perumahan di sekitar RS, namun saat menawari si ibu, suara pengemudi ojek terdengar datar dan parau....tapi karena sudah malam maka si ibu tetap menaiki ojek tersebut tanpa tawar menawar lagi...apalagi si pengemudi ojek katanya juga menyebutkan nama perumahan tempat si ibu tinggal.


Setelah dlm perjalanan HP si ibu berbunyi.

Ternyata panggilan dr anaknya minta dibeliin martabak. Dan si ibu minta pengemudi ojek untuk berhenti sementara di depan kompleknya untuk membeli martabak. Anehnya selama berhenti si pengemudi ojek hanya duduk di atas motornya tanpa bicara apapun. Setelah martabak selesai, si ibu menitipkan plastik martabak tersebut di gantungan motor.


Perjalanan dilanjutkan namun tdk sampai di depan rumah karena jalan sudah diportal oleh sekuriti perumahan. Saat akan turun dari motor si ibu bertanya tarifnya kepada pengemudi ojek, dan si pengemudi ojek hanya mengangguk saja tanpa menyebut ongkos yang harus dibayarkan.

Setelah si Ibu membayar dgn uang 50 ribu ke si Abang Ojek ... HP berbunyi lg dr anaknya.


Si Ibu Sibuk komunikasi sambil berjalan menjauhi tukang ojek yang saat itu tampak sedang mengorek kantongnya untuk memberikan uang kembalian...

namun si ibu tetap sibuk bertelepon sambil jalan pulang masuk ke dalam gang perumahan......saat si pengemudi ojek sudah mendapatkan jumlah uang kembaliannya dia mau memberikan namun si ibu tadi sudah menghilang belok entah ke gang yang mana.......karena sudah semakin malam serta dihantui rasa takut juga, akhirnya si Pengemudi Ojek pergi dgn uang 50 ribuan tanpa kembaliin duit 30 ribu dan membawa serta sebungkus Martabak telor bebek spesialnya yang masih tergantung di motor ....

Ketika tiba di depan rumahnya, si ibu sepontan berteriak ....

Ojeeekk Setaaaaan...!!!!!!!

Uang kembalian sama martabak gue masih di motor loe !!!!!

Seketika warga pun berkerumun penasaran mendengar teriakan tersebut.

Begitulah cerita tentang Ojek Setan !!!


Kirain gw doang yg baca nya Ampe abis....

G taunya ..Ente jg baca nya smp abis ???


Selamat menikmati martabak

CUMA HIBURAN hehehehehehe

MANTAN DI SMP BERTEMU LAGI DI FACEBOOK SETELAH 7 TAHUN BERPISAH, TRUS CHAT DI WA.


HENDRO :

"Roh! Kakak mau ke rumah kamu. Boleh gak?"


SHAROH :

"Boleh lah Kak. Silahkan!"


HENDRO : "Di mane rumah kamu sekarang?"


SHAROH : Di Desa Cinangka Kak!"


HENDRO ;

"Siiyaap!!! besok kakak kerumahmu ya....


SHAROH ;

Otee kakak...


HENDRO :

"Roh !!! Kakak sudah sampai desa Cinangka, rumah kamu sebelah mana ?"


SHAROH :

"Yang ada gapura kak, kakak terus aja sekitar 25 meter ada rumah tingkat 3 , warna hijau, mobilnya banyak..."


HENDRO:

"Siap !!! Kakak sudah di depan rumah. Hebat sekarang kamu Roh".


SHAROH :

"Bukan kak !!! Dari situ kakak belok kanan 10 meter, ada lapangan badminton. Nah disampingnya kak"


HENDRO :

Siap .... Kakak sudah sampe nih..." itu rumah Sharoh ?"


SHAROH :

"Itu rumahnya tukang urut. Dari situ kakak lempeng, pas ada jembatan dari situ terlihat kios kecil, ISI ULANG PULSA"


HENDRO :

"Oke... kakak sudah sampe. Owh, jadi rumah kamu yang ada jualan pulsa itu ??"


SHAROH :

"Itu namanya counter la Kak. Dari counter ambil kanan trus ketemu kuburan. Nah depan kuburan ada bangunan kak"


HENDRO (mulai kesal ) :

"Jadi rumah kamu samping kuburan Sharooooohhhh ??"


SHAROH :

"Ya bukan lah kak !!! Itu rumahnya kuncen, Kakak jangan masuk kesana tapi belok lagi ke kiri, lewatin pinggiran sawah, ntar kelihatan kandang sapi..."


HENDRO (kumat darah tingginya) :

"Aaarggh..!!! Itu kandang kamu bukan ?"


SHAROH :

"Aku bukan sapi kak !!! Dari sana kakak ke arah kebon..."


HENDRO (mulai nafsu) :

"Itu rumah kamu ?!"


SHAROH :.

"memangnya aku monyet, Kakak nihh ada ada aja. Terobos aja kebon itu Kak, ikutin jalan kecil sampe ketemu masjid kecil, nah rumah Sharoh persis di sebelahnya."


HENDRO (marah ga karuan) :

"Sekali lagi kamu ngomong itu bukan rumah kamu, Kakak jitak pala kamu pas ketemu nanti ya !!! Ini dengkul kakak sudah mau lepas Sharooohhhhh..."


SHAROH:

"Hehehe... sabar Kak...jangan emosian jadi orang.... Gimana sudah kelihatan rumah ku ??"


HENDRO (tersenyum senang) :

"Kakak sudah didepan rumah kamu nih !!! Ya Tuhaaann !!! Capek nian ini badan . Pokoknya kamu tanggung jawab mijitin kakak ya ?? Bikin kopi sekalian, he he..."


SHAROH :

"Ya Udah masuk aja kak, ada emak di dalam"


HENDRO :

" kamu nya Dimana ??


SHAROH :

"Sharoh masih di Hongkong Kak.. ..."


HENDRO nya sekarat dan langsung stroke...


Salam ngakak

Sebuah CERPEN yang Happy Ending...


*CERITA PENDEK DI HARI SENIN YANG CERAH*


PAPA. : _Ma kalau Papa suka Selfie gimana, boleh gak._


MAMA : _Boleh aja Pa, asal jangan sering2_


PAPA : _Oke, Ma..._


Akhirnya si Papa hanya seminggu sekali pergi ke rumah Selfie. Dan si Papa bahagia selamanya.

PLAYBOY CAP KAMPAK


Wanita : "Hallo bisa bicara dengan bapak Suryana.....?"


Suryana : "Iya saya sendiri, ada apa ya ??


wanita : "Kalau begitu saya ingin bertemu dan bicara serius 4 mata dengan bapak !!"


Suryana : "Anda mengenal saya ?"


Wanita : "Tentu saja.... Bapak adalah ayah dari salah satu anak2 saya..


Suryana : ( kaget !!!! ) ,"Astaga.. Apakah kamu Maya?!"


Wanita : "Bukan pak.."


Suryana : Rina ?!

Wanita : Bukan


Suryana : Dewi ?!

Wanita : bukan !!


Suryana : Sarni ?

Wanita : Bukan !!!


Suryana : iin ?

Wanita : "Bukan !!!"


Suryana : Iroh ?!

Wanita : Aduuuuh paaak bukan ah....!


Suryana : Aduh juwita jangan main2 gitu ?


Wanita : (bingung ??!!) "Bukan pak.. Saya Ibu Ros, wali kelas anak bapak ! Kenapa raportnya daffa nggak diambil ?


Suryana : $%^&#@!! ooohh maaf, kirain...


Selamat pagi

TERIAKAN ITU MEMATIKAN ROH


Tiba di kepulauan Solomon, sebuah negara di tengah Melanesia demi informasi ULMWP. Saya ingin bercerita tentang salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon.


Nah, penduduk yang tinggal di sana punya sebuah kebiasaan yang menarik. Kebiasaan itu adalah "meneriaki pohon".


Untuk apa? Kebisaan ini ternyata mereka lakukan, apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat. Pohon yang kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak, atau benda tajam lainnya.


Inilah yang mereka lakukan, dengan tujuannya supaya pohon itu mati.


Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu. Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari.


Dan, apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu, perlahan-lahan daunnya mulai mengering. Setelah itu, dahan-dahannya juga mulai rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan mudah ditumbangkan.


Kalau diperhatikan, apa yang dilakukan oleh penduduk Solomon ini sungguhlah aneh. Namun, kita bisa belajar satu hal dari mereka.


Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya. Akibatnya, dalam waktu singkat, makhluk hidup itu akan mati.


Nah. Sekarang, yang jelas dan perlu diingat bahwa setiap kali Anda berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti Anda sedang mematikan rohnya.


Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda? orang dikeliling anda atau siapapun?

Ayo cepat !

Dasar lelet !

Bego banget sih ! Begitu aja nggak bisa dikerjakan ?

Jangan main-main disini !

Berisik !


Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati?

Suami/istri seperti kamu nggak tahu diri!

Bodoh banget jadi laki/bini nggak bisa apa-apa!

Aduuuuh, perempuan / laki kampungan banget sih!?


Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya :

Goblok, soal mudah begitu aja nggak bisa ! Kapan kamu jadi pinter?!


Atau seorang atasan berteriak pada bawahannya saat merasa kesal :

Eh tahu nggak ?! Karyawan kayak kamu tuh kalo pergi aku nggak bakal nyesel !

Ada banyak yang bisa gantiin kamu !

Sial ! Kerja gini nggak becus ? Ngapain gue gaji elu ?


Ingatlah! Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini.


Mereka mengajari kita sesuatu yang penting. Bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai. Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita, perlahan -lahan dna pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan anda.


Dalam kehidupan sehari-hari. Teriakan, hanya di berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya. Benar?


Nah, mengapa orang yang marah dan emosional mengunakan teriakan-teriakan padahal jarak mereka dekat bahkan hanya bisa dihitung dalam centimeter.

Mudah menjelaskannya.


Pada realitanya, meskipun secara fisik, dekat tapi sebenarnya hati begitu jauh. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak!


Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh orang yang dimarahi karena perasaan-perasaan dendam, benci atau kemarahan yang dimiliki.


Kita berteriak karena kita ingin melukai. Kita ingin membalas.


Jadi mulai sekarang, jika tetap ingin roh pada orang yang anda sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan teriakan - teriakan.


Saatnya sekarang kita ciptakan kehidupan yang damai, tanpa teriak. Berhentilah berteriak. Teriakan itu mematikan roh. #peace


#Copas group sebelah

Acara Baksos ke Panti Asuhan Al-mu'minun anak2 yatim di cililin Bandung, bersama temen2 Group AN Jakarta. Kemaren tgl 4 Agustus 2019, Alhamdulillah... Berjalan lancar dan bisa menyampaikan titipan dari temen2 AN Jakarta.


Terimakasih temen2 yg udh ikut berpartisipasi dan berdonasi. Semoga bisa bermanfaat untuk adek2 kita.

advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo