User blogs

Ning272 VIP
praypraypraypraypraypray
grimacing
Ning272 Jul 14 '21 · Komentar: 6
Jayadiningrat VIP


Kita bahas topik yang ringan aja ya bro.

Apa itu. Yang biasa dikeluhkan oleh jomblo-jomblo kronis, jomblo menahun yang bisanya hanya mengeluh dan menyalahkan.


Kalau cowok jomblo2 kronis yang mengeluh dan menyalahkan, ayo tebak apa? Yang pertama "ah dasar cewek maunya sama yang tajir doang", "ah dasar cewek maunya sama yang ganteng", "ah dasar cewek emang gak bisa ngeliat hati gua yang apa adanya, gak liat ketulusan gua" ha ha nyalahin cewek jadinya, "lu enak tajir, lu enak ganteng" akhirnya nyalahin cowok juga. Bisanya ngeluh doang, kenapa nasib gua gini2 aja bla2.

Cewek juga sama, terutama yang dikeluhin cewek apa ayo tebak? "Huh dasar cowok maunya sama cewek cantik doang, gak bisa melihat hati", jadinya sebel deh sama cewek2 yang cantik, "ih apaan sih lu cuman modal cantik doang", jadi menyalahkan orang juga ha ha, trus mengeluh "kenapa gua kurang cantik, kenapa gua item, kenapa gua pendek, kenapa gua gemuk".

Jadi cowok dan cewek diatas bukannya memperbaiki diri tapi malah nyalahin orang yang tidak mau nerima dia yang jelek. Padahal dia jelek salah siapa. Jadi gini, emang kita tidak bisa ubah muka kita dan bentuk badan kita tp kan kita bisa upgrade yah diperbaiki. Kalau misal lihat saya bangun tidur, baju belel awut2an, tapi kalau lihat saya didandani pake wax terus baju keren jas jam sepatu necis ya jadi keren kan. Kita bisa memperbaiki penampilan. Kalau ada yang ngerasa gak cantik, ya diupgrade dong biar terlihat cantik, bisa kok, belajar dandan, baju modis, kalau kegemukan ya olahraga diet dan segala macem. Semua bisa dilakukan. TAPI DILAKUKAN GAK ??????.

Kalau cowok malah unik, cowok itu suka delusi, hampir semua cowok pikir dia ganteng hahahaha, jadi kalau kita lihat cowok yang awut2an jenggot jarang2 bajunya kegedean, mereka pikir mereka ganteng lho. Kalau cewek bedanya adalah selalu merasa dirinya tidak cantik kalau cowok selalu merasa dirinya ganteng ha ha. Jadi kalau ngeliat cewek gebetannya jadian sama cowok lain, maka dia akan bilang "kok mau ama cowok itu padahal gantengan gua" padahal jelas2 dia yang lebih jelek. Jadi kalau cowok harus dipatahin dulu delusinya "eh bro lu tuh gak ganteng, kalau awut2an gitu lu harus rombak, lu harus sadar dulu deh bahwa lu gak ganteng" potong rambut obati jerawat pakai baju yang ok biar jadi menarik gih.

Terutama cowok nih yang suka mengeluh cewek gak ngelihat hati ketulusan pria, yang hanya ngelihat harta. Ya cewek gak ngelihat hati lah karena kitanya gak menarik. Bukan karena cewek itu matre, justru pengalaman saya bahwa cewe PALING ngeliat hati 'kalau' tapi kalau kitanya MENARIK, kalau kitanya seru, kalau kitanya fun, bisa bikin ketawa, connect nyambung obrolannya, maka cewek gak peduli sama harta kita, serius bro, serius 2x nih. Saya sudah ngebuktiin banget, juga pengalaman temen2 gue. Bahkan malah akhirnya cewek yang traktir kita, yang jemput kita, cewek yang beliin kado yang mahal. Sementara kita cowok eh saya ga pernah beliin kado yang mahal. Itu bisa.

Jadi kalau cuman ngeluh doang ya akibatnya ya jomblo terus, misal nih kita ngeluh "cewek maunya sama yang tajir doang" sementara kita untuk jadi tajir kan susah, perjuangannya berat bro dari miskin jadi tajir, bisa tujuh turunan ha ha. Jadi kemudian merasa tidak berdaya, setahun dua tahun puluhan tahun mikirin tajir doang tapi action kagak ha ha. Trus untuk cewek nih "cowok maunya sama yang cantik doang" jadinya ngerasa gak berdaya juga. Hopeless. Putus asa. Ngerasa dunia tidak adil. Ayooo siapa di AN yang ngerasa dunia tidak adil.

Saya mau kasih tahu ya, dunia memang tidak adil. Tapi disitu justru keuntungan buat kita bro. Kalau dunia adil, yang adil adalah yang ganteng ama yang cantik, yang tajir ama yang tajir, itu ADIL. Sepadan sekufu cocoknya gitu. Tapi karena dunia gak adil makanya yang cantik mau sama kita yang pas2an asal kita mau merubah diri kita sedikit agar menarik. Makanya yang tajir bisa mau sama lu cewek pas2an kalau merubah diri sedikit. Oke ya.


Makanya karena dunia tidak adil maka kita bisa pake keuntungan itu buat kita yang pas2an. Kita bisa dapetin pasangan yang sebenarnya jauh lebih tinggi dari kita. Itu bro kuncinya, pahami itu. Dan nanti orang lain yang ngiri kekita, ada yang bilang dikejauhan "Dunia gak adil masa dia bisa dapetin suami ganteng tajir begitu tapi gua kagak" haha asyik kan kalau diiriin begitu. Makanya ayo berubah, perbaiki diri, sudahi jadi jomblo kronis. MAU LAKUKAN ITU GAK ?????.

Kang Jay

Jayadiningrat Jul 13 '21
widyahariati VIP
blush
Ada yg samaan gak ya.
widyahariati Jul 13 '21 · Komentar: 3
Jayadiningrat VIP


Saya ingin membahas suatu topik yang semoga bisa mengubah suatu hubungan menjadi menggairahkan lagi dan pasangan anda jadi lebih termotivasi.


Siapa yang pengen punya pasangan yang lebih baik.

Pasangan yang lebih termotivasi.

Pasangan yang lebih hangat, lebih perhatian, lebih jujur, lebih romantis, siapa yang pengen punya seperti itu? Semua pasti pengen.

Pertanyaannya, apakah bisa mengubah pasangan jadi seperti itu? Apakah bisa mengubah pasangan kita yang pemalas jadi rajin? Gak perhatian jadi super perhatian? Kalau saya jawab,sebenarnya bisa-bisa aja. Cuman kemungkinan berubahnya kecil. Kenapa? Karena kita tidak bisa mengubah pasangan. Ya boleh saya bilang, kita tidak pernah bisa mengubah pasangan, yang bisa kita lakukan hanyalah MEMOTIVASI dia, MENDORONG dia kearah yang lebih baik. Kita bisa membuat dia jadi lebih TERGIUR dan dia mau DENGER ucapan kita.


Gimana caranya? Caranya dengan berfokus pada hal-hal POSITIF.


Sebelum bahas pada hal2 positif. Saya akan membahas apa yang biasa orang lakukan untuk mengoreksi pasangannya. Yang biasa dilakukan orang kagak gini nih, misalnya pasangannya cuek pengen pasangannya lebih hangat, maka bilang "Kamu tuh orangnya cuek yah, bisa gak sih gak cuek layak gitu". Hayo berapa banyak anda yang melakukannya seperti itu. Atau misal pasangan anda lebih mementingkan karirnya hobbynya dibandingkan hubungan dengan anda, lalu anda pingin agar dia lebih peduli sama anda sehingga bilang "Kamu kayaknya lebih mentingin kerjaan kamu daripada aku, kok kayaknya kamu lebih mentingin hobby kamu ya dibandingin anak kita, rubah dong kamu jangan kayak gitu, kamu tuh kepala keluarga". Yeee kok bawa2 kepala keluarga sih, itu penghinaan, ego pria bisa runtuh berkeping2. Berapa banyak dari anda yang melakukan seperti itu, ketika kita pengen mengoreksi sesuatu, kita ingin memotivasi pasangan tapi yang kita kerjain adalah NGELEDEKIN, kita nyebutin kesalahan dia, kita menuding dia, menuduh dia, kita mengeluarkan penilaian2 negatif atas perilakunya dia. Saya tidak bilang kita tidak boleh bilang kesalahan dia apa, bukan itu, boleh2 aja. Kita boleh ngasih tau dia orangnya sembrono, tidak menghargai orang, tidak berpikir panjang...boleh2 aja namun kita musti tahu bahwa memberikan penilaian2 negatif seperti itu TIDAK MEMOTIVASI ORANG JADI BERUBAH LEBIH BAIK.


Gampangnya kita ingat aja saat kita diusia remaja. Orang tua kita mengajari yang baik2. Lalu agar memotivasi kita maka orang tua bilang, jay kamu orangnya pemalas, jay kamu orangnya gak teratur, jay kamu orangnya gak suka belajar. Jadi orang tua pingin mengarahkan ke tempat yang lebih baik, lebih rajin, lebih teratur, lebih pintar. Tapi yang ditembak adalah hal-hal negatifnya. Dan apa akibatnya, pikir sendiri dan ingat2 apa yang terjadi dimana dulu. Semakin orang tua nuduh atau kasih tahu kesalahan2 kita, kita semakin mau denger gak yg dibilang ortu kita ?????. Coba inget2 deh. Kalau saya sih inget, semakin orang tua menekan, maka saya semakin TIDAK mau denger. Walaupun maksudnya orang tua baik, supaya saya rangking di sekolah, supaya saya dapat sekolah terbaik.

Lanjut dari contoh diatas, misal orang tua anda ketika menasehati anda yang dibicarakan adalah kejelekan2 anda, teruuuusss berulang2, kesannya anda itu jelek sekali. Jarang sekali dipuji. Maka ketika orang tua anda ingin mengarahkan ke sebuah nasehat atau kasih gambaran yang lebih baik maka anda bakal GAK mau denger kan. Kenapa? Karena anda sudah terbiasa dengan ucapan yang nyalah2in anda. Jadi cara2 seperti itu tidak efektif. Biasanya baru akan terasa saat anda rugi atau merasa terpukul atau merasa malu baru deh dititik itu anda MAU denger. Anda tau kenapa gitu? Karena kita cenderung DEFENSIVE dan menutup kuping sama orang yang omongannya sering menuding dan menyakiti kita.


Nah kembali ke awal, kita akan bahas tentang APRESIASI, ini adalah kemampuan untuk mengangkat seseorang dan mendorong dia ketempat yang lebih baik. Jadi misal kalau pasangan kita sekarang males, dia mungkin malesnya tidak 100% yah dia di level 1-10 mungkin dia skornya di 5. Kalau kita ingin mengangkat dia dan mendorong ke arah lebih baik maka kita mesti berfokus pada apa yang dia bisa, apa yang dia sudah lakukan. Jadi kita entah memuji, mengapresiasi, atau mengakui.

Jadi kita akan belajar gimana caranya membangun mindset untuk mendorong dan mengapresiasi orang. Midsetnya adalah berfokus pada apa yang SUDAH dia lakukan. Bukan berfokus pada KESALAHAN nya. Jadi mari kita evaluasi ke hubungan percintaan kita yang sudah2, mungkin beberapa kali gagal dlm perkenalan awal, gagal dalam pacaran, gagal dalam pernikahan, atau bahkan hubungan yang sedang dijalani sekarang terancam gagal. Coba check. Misal saat ini hubungan anda lebih banyak nyalah-nyalahin dia atau mungkin anda lebih banyak mengapresiasi dia. Jawab jujur dalam hati. Anda merasa dia selalu kurang dan mengeluh tentang dia, atau anda lebih banyak untuk mengagumi membanggakan dia, kalau anda lebih banyak menyerang mengeluh menyayangkan dan berfokus pada hal2 negatif dia maka gak heran dia MALES denger omongan anda. Kalau sudah berumahtangga maka dia males pulang karena kalau dia pulang berasa terancam, yah kalau sama temen2nya dipuji dikagumi, dikantor disukai banyak orang, tapi dirumah dia merasa banyak salah akhirnya dia tidak mau ngerjain apa2, gak mau berusaha jadi lebih baik lagi karena dia merasa selalu dinilai buruk.


Coba kita evaluasi diri dulu deh, coba ingat2 apa yang anda rasakan kalau pasangan lagi memuji? Coba kita ingat, memuji hal yang baik dari kita misal kita rajin atau misal kita sukses. Terus apa yang kita rasakan ketika teman bilang "wah keren banget jay, gue pingin belajar dari lu jay". Apa yang kita rasakan pada titik ini. Jawab jujur guys.......kalau belum terjawab coba direnungkan lagi.......apa yang muncul dari diri kita? Perasaan PUAS. Perasaan HAPPY. Perasaan TERPACU. Perasaan DIANGGAP. Perasaan2 positif macem2. Sehingga jika pasangan kita memuji kita, maka kita terdorong ingin melakukan lagi, mengulanginya lagi, atau bahkan melakukan lebih. Betul gak kita merasakan gitu. Itu sih yang saya rasakan. Nah inilah rahasianya untuk mengubah pasangan dalam tanda kutip, memotivasi pasangan dalam artian jadi lebih baik dengan berfokus pada hal2 yang BAIK jangan berfokus pada hal2 yang salah kurang ataupun buruk.


Lalu apa aja pilihan2 untuk mengapresiasi pasangan? Ya pilihan2 verbal (kata2) yang bisa kita sampaikan untuk mengapresiasi/memotivasi pasangan?. Yang pertama terpikir sama kita pasti pingin memuji, betuk gak. Kayak "wah ternyata kamu jago masak, wah ternyata orangnya disiplin", ya itu bentuknya pujian. Namun bukan cuman itu untuk mengapresiasi seseorang, ada banyak cara lain. Yang paling sederhana adalah MENGAKUI, ya pengakuan, contoh pasangan anda janji mau jemput anda jam 18 pulang kantor dihari selasa, terus dia datang di jam yang dijanjikan, salah satu cara bentuk pengakuan adalah bilang "Wah kamu tepat waktu", "Wah kamu lakuin apa yang kamu janjiin" itu bentuk pengakuan yang memang tidak ada pujiannya cuman mengakui. Contoh lain kalau sudah berumah tangga, misalkan kalau pakaian kotor kan biasanya ditaruh dikeranjang jangan dilantai atau kasur yah laki2 biasa begitu yah saya juga kadang2 juga gitu, maka contoh pengakuan adalah pada saat saya lagi naroh baju di keranjang maka dia bilang "em kamu tadi naroh baju kotor langsung di keranjang" padahal ngomong gitu doang gak harus dipuji gak harus bilang "good job keren aku bangga sama kamu" ya itu boleh, tapi hanya bilang gitu aja udah enak karena kita berasa diperhatikan ya kita berasa dipedulikan ya kita berasa dilihat. Itu perasannya enak banget, apalagi kalau sampai dipuji, cuman kan kita gak bisa memuja muji muja muji dan kalimat puji2an juga jumlahnya terbatas. Sehingga dengan hanya sekedar ngasih tahu doang, coba deh lihat perubahannya, dia akan mencoba melakukan lagi dihari berikutnya memasukkan baju kotor ke keranjang. Nah saya tanya sama anda, anda pernah gak memberikan pengakuan seperti itu, sering gak anda mengakui seperti itu, atau anda biarin aja saat pasangan anda berbuat baik berlalu begitu aja. Anda tidak kasih tahu kalau anda lihat, mencatat yg dia lakukan. Padahal cara ini adalah cara yang guampang banget, cuman sekedar nyebut aja apa yang dia lakukan. Tapi efeknya luar biasa, its feel good. Semoga berguna ya.............. yah buat instrospeksi aja....


Kang Jay

Jayadiningrat Jul 12 '21
mufasirathar VIP
kenapa gak ada yang bls chat aku
mufasirathar Jul 12 '21 · Komentar: 10
tedisy47 VIP
tolong untuk semua Wanita tolong jawab

kenapa Harus ngilang????


Kalau pun gak cocok bisa bicarakan baik baik.

dan mungkin bisa berteman.. tetep silaturahim jalan ajah,,



tedisy47 Jul 12 '21 · Komentar: 16 · Tags: cewe, wanit, gosting
tedisy47 VIP
tolong untuk semua Wanita tolong jawab

kenapa Harus ngilang????


Kalau pun gak cocok bisa bicarakan baik baik.

dan mungkin bisa berteman.. tetep silaturahim jalan ajah,,



tedisy47 Jul 12 '21 · Tags: cewe, gosting, wanit
Achiii VIP
Assalamu’alaykum, sudah lama sekali ngga login, ternyata masih inget user name dan password wkwkwk,

Untuk semua disini saya pamit dan mohon maaf kalau mungkin pernah ada salah2 kata , sikap dll.

Saya alhamdulillah sudah menikah 4 Maret lalu (bukan dengan anggota AN). Saya doakan mbak Mas disini disegerakan menemukan pendamping hidup yang sesuai , aamiin
Achiii Jul 11 '21
Jayadiningrat VIP


Menurut statistik perceraian itu banyak terjadi pada pernikahan antara 1-5 tahun. Nikahnya baru 1-2 tahun lalu cerai. Kenapa Cepet Nikah, Cepet Cerai?. Kalau saya sih jawaban pendeknya adalah: karena KAGET aja, tidak sesuai ekpektasi. Hehe.


Dibandingkan orang jaman dulu yah kakek nenek kita dimana mereka menikah dengan ekspektasi utama yaitu punya anak, banyak dari mereka menikah dalam keadaan ‘sedikit’ terpaksa malah, bahkan sebenarnya gak mau atau gak siap. Jadi mereka tidak berekspektasi bahwa Menikah = Bahagia. Jadi awal nikahnya aja sudah gak happy, sehingga saat ternyata hubungan yang terjadi tidak se-harmonis atau seenak itu maka mereka tidak terkejut, mereka gak NORAK. Ya udah lah, punya anak dan sama-sama membesarkannya aja.


Sedang dijaman kita yah di era modern ini menikah itu diasumsikan menikah untuk bahagia, seperti bisa ngobrol, bertukar cerita, bercanda, ketawa sepanjang hari yah kebayangnya seperti di film-film lah, kemudian menikahlah mereka, ditahun pertama mereka ketemu realitanya : Ternyata kagak bisa NGOBROL ha ha ha. Beda dengan dijaman dulu ayah ibu kita atau nenek kakek kita, kagak berharap bisa ngobrol, ibu saya tidak berharap bisa ngobrol dengan ayah saya. Sehingga dipernikahan modern di tahun pertama, kedua, bahkan berikutnya kebukalah realita bahwa “saya tidak dapetin apa yang saya harapkan” sehingga meraka gak siap dan akhirnya goyang. Nah kalau yang sudah melewati 5 tahun berarti itu orang-orang yang pasrah ya, bisa jadi, yo wes lah kadung ha ha. Atau mungkin yang lebih dari lima tahun ini ekspektasinya hanya ingin membangun keluarga, punya anak, yah seperti keluarga pada umumnya sang ibu jagain anak dan masak, ayahnya di luar kerja. Gitu aja. Pulang kerumah juga gak banyak ngobrol, ya tujuan utamanya partnership membangun keluarga dan membesarkan anak.


TAPI eh tapi untuk jaman sekarang mungkin beda karena pengennya happy, menggebu-gebu terus, pinginnya hubungan badannya enak terus, horny terus, juga jalan-jalan terus, bahagia terus, TAPI eh tapi ternyata sulit sekali dilakukan. Intinya ekspektasinya ketinggian. Itu tuh yang bikin orang-orang sekarang jadi akhirnya ngerasa dikecewakan sama pasangan, muncul keluhan “Pasangan gue gak membahagiain gue”, “ Pasangan gue gak memenuhi keinginan gue”, padahal sebenarnya itu karena “GUE DIKECEWAIN SAMA EKSPEKTASI GUE SENDIRI”, pasangan kita ya dari dulu gitu-gitu aja bukan Farah Quinn yang jago masak, Dian Sastro yang percaya diri, Ardi Bakrie yang kaya raya apalagi Bradpit hehe.


Ya memang kadang-kadang ekspektasi dipicu oleh pasangan kita sendiri seperti waktu pacaran janji A B C D tapi kan setelah menikah mosok most of time pasangan kita harus mendengarkan tiap malam atau berlaku romantis tiap malam, tapi kitanya dulu ngayal sebelum nikah bahwa si dia akan melakukan tiap DETIK ha ha. Padahal, wajar lah saat menggebu-gebu saat pacaran, pasangan kita bilang “aku akan selalu nemenin kamu, aku akan selalu sabar, aku akan menerima kamu apa adanya…” istilah saya itu semua adalah DUSTA TERBESAR ha ha ha makanya buat anggota AN terutama cowok tuh jangan suka janji-janji begitu karena gak realistis. Misalnya “aku akan selalu sabar sama kamu” menurut saya itu bullshit karena kita bisa ngomong gitu karena lagi menggebu-gebu, lagi dibutakan oleh hormon cinta, bahkan jeleknya sidiapun kayak seolah-olah cute. Tapi setelah kemudian nikah agak lama, ternyata si dia ngambek maka kita bawaannya pengen noyor, kesel, pingin marah balik. Dan janji kita tidak bisa kita pegang sendiri, intinya kalau kebanyakan janji = tidak realistis. Apa yang terjadi selanjutnya??? si dia merasa dibohongi, dikianati, “kok lu kagak seperti janji lu dulu”. Akhirnya masing-masing menyalahkan pasangannya, kemudian menyebabkan collapse dan ujungnya Cerai. Yah, ini yang penyebab terbesar cepat cerai lebih sering terjadi di pernikahan modern.


Walau saya akui bahwa faktor penyebab cepat cerai bukan hanya karena faktor Ekspektasi yang berlebih, tapi multi faktor. Di jaman dulu, perceraian sedikit padahal niat cerai ya ada aja tapi sulit terjadi karena istri-istri (ibu-ibu kita) tidak punya penghasilan jadi tidak ada backup untuk hidup mandiri. Sehingga kelihatannya dijaman dulu itu langgeng tapi sebenarnya mereka juga kurang happy. Namun jaman sekarang karena perempuan sudah berdaya dan punya kekuatan finansial serta iklim politik dan budayanya agak berbeda maka perempuan punya kekuatan untuk mengajukan cerai. Statistik juga bilang gitu, sekitar 75% yang mengajukan cerai wanita.

Ya kalau saya sendiri disatu sisi mendukung perempuan yang kalau dipernikahan tidak happy, kdrt, atau dalam hubungan toxic untuk keluar dari situ, kadang perceraian adalah jalan terbaik. Cuman yang jadi concern saya adalah “Kok lu bisa MARRIED sama cowok itu ???????. Itu kan artinya saat awalnya ada something wrong tapi diabaikan, mungkin dipaksakan, mungkin udah tahu toxic tapi diterjang. Makanya kita harus hati-hati menikahnya. Noted ya…..


Ada cerita seorang wanita ke saya, “aku dulu udah cerai resmi dpt akte cerai jg lalu berpikir demi anak lalu balik lg nikah resmi akad ke penghulu. Akhirnya 1,5th ada kdrt aku gugat untuk cerai – capeeekkk… dituduh2 selingkuh”. Ini salah satu contoh : Mudah Nikah, Mudah Cerai. Cerita ini disatu sisi sedih, disisi lain yang membuat saya marah dan kesel ada orang-orang yang terburu-buru nikah. Yah kita tahu realita seperti itu banyak, itu menyedihkan dan menyakitkan sekali. Jadi sebagai pelajaran bahwa pernikahan itu bukan sesuatu yang sepele. Istilahnya jangan asal aja. Sehingga saya sangat mengagungkan pernikahan adalah hal yang mulia, ikrar sehidup semati jadi tidak sembarangan seperti beli mobil ha ha ha.


Kembali ke mengapa orang jaman sekarang berekspektasi terlalu tinggi, juga karena SOSIAL MEDIA. Setiap hari kita melihat di instagram, Fb, Twitter, Tiktok segala macam tentang indahnya Couple2, Selebgram2 yang relationship goals, yang unyu2 uwu2, yang romantis segala macem. Sehingga kita jadi berfantasi dan berekspektasi “ oh gue maunya yang kayak gitu”, “oh itu to yang benernya”, “oh yang begitu yang ideal”. Makanya orang pada kaget saat tau selebriti cerai, “kok bisa ya padahal di sosmed kayaknya mesra banget” hello emang lu pikir mereka kagak pernah berantem, yah yang namanya foto/video ya pasti bagus. “Padahal kan kelihatan cocok banget ya”, itu karena kita gak liat realita ‘dapurnya’ seperti apa. Jadi menurut saya Medsos itu mengipas gairah kita yang pengen nikah cepet-cepet bakal makin dikipas lagi. Kemudian, bukan tentang selebriti saja tapi juga temen-temen kita juga, sering kita liat publikasi temen2 kita yang lagi happy jadi kita ngerasa terdesak oleh lingkungan sekitar. Kalau seleb paling cuman membuat kita terinspirasi menikah cepet, tapi yang membuat kita terdesak untuk segera menikah karena temen ada taroh foto begini begitu bersama pasangannya, abis prewed, abis jalan2, atau temen lain udah punya anak, anak kedua, hamil lagi sedang kita masih disini-sini alias mantengan AN aja haha. Jadi ueforia yang difasilitasi medsos itu bukan hanya merasa nafsu pingin cepat nikah namun juga KETAKUTAN fomo (fear of missing out) tidak seperti mereka yang ‘sudah bahagia’ versi kita.


Yah intinya kalau mau menikah, cobalah untuk mengenal si dia lebih dekat, bukan karena terdesak atau ketakutan ketinggalan kereta. Namun coba selami apakah pribadi dia cocok dengan kita, apakah dia baik, obrolan nyambung gak, jangan hanya terbius oleh ketampanan/kecantikan atau janji-janji si dia. Juga lihat realita, dianya makan aja masih minta orang tua, kemudian si dia janji2 bilang nanti setelah menikah akan bekerja keras dan jadi kaya, saran saya lihat realita saat ini dulu aja deh. Di jaman covid, saran saya untuk wanita pertimbangkan sisi finansial si dia karena bekerja atau usaha di jaman ini tidak mudah, siap gak menerima kondisi finansial terburuk, jika siap ya go ahead. Kalau saya sendiri yang saya cari adalah calon istri yang baik dan tepat, karena istri yang baik, apapun keadaan yang tidak baik bisa bersama-sama diubah menjadi baik eaaaa……


Kang Jay


Jayadiningrat Jul 11 '21
eferel VIP
Hari ini 1 dzulhijjah

9 hari lagi 10 dzulhijjah

29 hari lagi tahun 1443 hijriyah


Kalo bukan kamu yg ngajak, ku yg ngajak....siap-siap aja jangan kaget

joyjoyjoyjoyjoy

eferel Jul 11 '21 · Komentar: 7
Pages: « Previous ... 73 74 75 76 77 ... Next »
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo